Cahaya di pagi hari kembali menganggu tidurnya Argana. Ia kemudian membuka mata menatap kearah jendela dengan tatapan seperti biasa. Lalu ia menuruni tempat tidur, karena hari ini jadwal kuliahnya kosong. Ia akan menghabiskan waktu dirumah saja.
"Pagi bi!" sapa Argana menerima sarapan paginya.
"Pagi tuan. Hari ini tuan muda tidak kuliah?".
"Tidak bi. Hari ini jadwal kuliah ku kosong".
"Terus, apa tuan muda akan menghabiskan waktu sepanjang hari dirumah?...
"Argana" potong Bagas yang baru tiba dirumah Argana sambil tersenyum. "Selamat Pagi bi".
"Pagi tuan. Udah sarapan?".
"Ketepatan sekali dari rumah tadi aku enggak sarapan. Boleh dong bi".
"Iya tuan. Tunggu sebentar" ibunya Rehan segera menyiapkan sarapan untuk Bagas. Setelah itu ia menaruh dihadapan. "Ini tuan".
"Terima kasih bibi" Bagas pun melahapnya dengan cukup sangat lahap seperti orang yang sedang kelaparan. "Oh iya Ga. Tugas kelompok kita gimana? Apa tidak sebaiknya kita mengerjakan sekarang selagi kita libur".
"Boleh, siapa saja teman kelompok kita?".
"Mmmm.. Kalau enggak salah kita ada empat orang. Salah satunya kamu aku Nita dan Septia".
.
Selesai sarapan pagi, kedua orang itu langsung menuju perpustakaan. Disana Nita dan Septia telah menunggu setelah Bagas memberitahu kalau hari ini tugas mereka harus diselesaikan.
"Oo.. Kalian sudah datang?" Nita tersenyum menyuruh Argana duduk disebelahnya, namun Argana malah memilih duduk disebelah Septia. "Akh.. Tidak apa-apa" lalu menyuruh Bagas duduk disebelahnya. "Kita mulai dari mana Gas?".
"Berikan laptop mu" Bagas kemudian membuka laptop Nita, disana ia melihat tugas mereka. "Kalian sudah memulainya?".
"Sedikit Bagas.. Tapi coba kamu periksa ulang siapa tahu tidak sesuai dengan..
"Ponsel kamu berdering. Angkat dulu, siapa tau penting" potong Bagas mendengar suara ponselnya berdering.
"Ah iya. Tunggu sebentar. Iya! Hallo ma" jawab Nita mengangkat ponselnya. Sedangkan ketiga orang itu fokus dengan tugas mereka membuat Nita merasa tidak enak. "Kalau gitu Nita tutup dulu ya ma, Nita sama teman-teman sedang mengerjakan tugas kuliah".
Kemudian ia menghampiri mereka kembali, "Maaf yah. Tadi itu mama aku yang nelpon".
"Tidak apa-apa Nita. Santai ajah" ucap Bagas sambil sibuk dengan kesepuluh jari tangannya di atas keyboard laptop Nita. "Arga, coba aku lihat yang itu".
"Ini" Argana memberikan buku tersebut diatas tangannya, namun malah Nita yang mengambilnya.
"Biar aku yang membukanya" ia tersenyum lagi kepada Argana. Tetapi Argana malah menunjukkan wajah datarnya. "Dia kenapa sih? Tidak bisakah aku berteman baik dengan dengannya?" batin Nita.
"Coba lihat Nita. Sesuai tidak dengan yang dibuku?" begitu Bagas menerimanya, ia merasa kalau semuanya sudah sesuai dengan materi yang diminta. Lalu Bagas memberitahu mereka untuk menerima persetujuan atas kerja sama mereka.
Setelah itu, mereka segera meninggalkan perpustakaan. "Terima kasih untuk hari ini" ucap Bagas kepada Nita dan Septia.
"Sama-sama Bagas" balas Septia tersenyum senang. "Kalau gitu aku balik duluan yah. Sampai bertemu besok".
"Mmmmm".
Kemudian Bagas melirik Nita yang masih berdiri di sana.
"Kamu enggak balik Nita?".
Nita pun tersenyum tipis, "Aku tidak punya kendaraan Bagas. Bisakah aku ikut dengan kalian?".
Bagas melirik Argana, "Gimana yah Nita. Aku juga tidak punya kendaraan, aku kemari itu ikut bersama dengannya. Lagian mobil Argana juga..
"Aakkhh.. Aku sudah tau, kalau gitu aku naik bus saja Bagas. Tidak apa-apa kok".
"Kamu yakin?".
"Mmmmm... Kalau gitu aku duluan yah. Kalian berdua hati-hati dijalan".
"Kamu juga Nita".
"Dah..".
_
_
_
DI negeri seberang Reysa sedang disibukkan dengan pekerjaannya sejak ia mengambil jurusan seorang desainer. Bahkan di saat jam makan siang saja ia tidak sempat mengisi perut kosongnya membuat ia tampak sangat letih akibat lari kesana kemari.
Kemudian seseorang memanggil namanya. "Reysa! kamu bisa tolong kemari?".
"Akh iya Bu. Saya akan kesana" ia lalu berlari menghampirinya. "Ada yang bisa saya bantu Bu?".
"Mmmm.. Ini semua tolong kamu ukur yah. Setelah itu kamu catat semua disini, lalu antar keruangan ibu. Ok!".
"Baik bu" jawabnya. Reysa pun segera mengerjakannya apa yang wanita itu minta sampai semua selesai. "Akhirnya, ini sudah jam berapa? aku merasa perut ku terasa mules. Astaga, ternyata sudah jam 2:30 sore. Pantas saja" ia pun langsung membawa catatan itu kedalam ruangan si wanita tadi.
Tok.. Tok...
"Masuk!"
Ceklek!
"Sudah selesai Reysa?" tanyanya mengetahui siapa orang yang baru saja membuka pintunya itu.
"Sudah bu. Saya sudah mengerjakan sesuai dengan yang ibu perintahkan. Ini catatan ya Bu".
"Taruh saja disitu. Terima kasih yah Resya".
"Sama-sama Bu. Saya permisi dulu".
"Mmmmm".
Sekeluarnya Reysa dari sana, ia pun berjalan keluar dari gedung lantainya menuju kantin yang berada di lantai bawah. Setelah itu Reysa mengambil makan siangnya.
"Reysa disini" Reno melambaikan tangan. Reysa pun langsung melihatnya berjalan mendekati meja makan Reno. "Kenapa kamu baru makan siang Rey? apa pekerjaan mu begitu banyak?".
"Mmmm.. Pekerjaan ku sangat banyak sekali Reno sampai tubuhku pegal semua" jawab Reysa segera menyendok makanannya ke dalam mulut. "Terus bagaimana dengan mu? Kenapa kamu baru makan juga?".
"Sama seperti mu juga Reysa.. Tadi pekerjaan ku sangat banyak. Oh iya Rey, minggu depan aku akan ke Indonesia asal negara kamu. Kamu mau ikut enggak?".
"Kamu mau ngapain ke Indonesia Reno?" seketika Reysa menghentikan makanannya menatap Reno dengan tatapan serius.
"Kenapa? Kamu mau ikut kami ke Indonesia Rey? Ayolah kalau kamu mau ikut. Disana kamu bisa sekalian bertemu dengan keluarga mu. Kamu pasti sangat merindukan mereka setelah 1 tahun lamanya kamu meninggalkan Negera mu".
Reysa terpelongo, "Ternyata sudah 1 tahun lamanya aku meninggalkan Indonesia".
"Bagaimana Reysa? Kamu mau ikut atau tidak? Nanti aku akan meminta izin kepada pak Bara".
Dengan senang hati Reysa pun langsung mengangguk. Yang ia pikirkan saat ini hanya ingin bertemu dengan Argana supaya ia bisa menjelaskan semua dasar kepergiannya begitu saja dari Indonesia.
"Terima kasih Reno. Begitu kita tiba di negara ku, aku janji akan membawa mu menikmati semua makanan kuliner yang ada disana. Kamu mau kan?".
"Ok. Dengan senang hati Reysa. Karna aku sudah selesai, aku duluan ya Rey. Nanti aku akan menghubungi mu".
"Mmmm.. Siap Reno. Sekali lagi terima kasih banyak yah".
Seperginya Reno, Reysa menyentuh kedua pipinya dengan perasaan senang kalau ia akan bertemu dengan pria yang amat begitu ia rindukan setelah 1 tahun lamanya.
"Argana aku akan datang menemui mu. Aku mohon jangan lupakan aku. Tunggu aku Argana, tunggu aku sampai aku menjelaskan ini semua supaya tidak ada kesalahpahaman lagi diantara kita" setelah itu Reysa membawa piring kotornya.
"Terima kasih ya bu untuk makan siangnya".
"Sama-sama".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments