kecerobohan Citra

"Permisi, saya Citra lestari yang kemarin interview bagian akuntansi keuangan dimana ya kak," tanya Citra sopan pada seseorang karyawan.

"Oh mbak Citra, kebetulan Mbak saya juga bagain akuntansi, barengan aja mbak sama saya sekalian saya tunjukkan meja Mbak Citra,"

"Terimakasih Mbak," Rania tersenyum ramah.

Setelah perkenalan Citra pun mulai pekerjaan nya sebagai akuntan.

* * *

"Olive, udah aku bilang berapa kali sama kamu kalau jangan dekat-dekat dengan aku lagi. Bukan nya dulu kamu yang ninggalin aku demi lelaki kaya itu, sekarang kamu mohon-mohon buat balikan sama aku, mau kamu apa sih ? Please ya aku risih banget," Rama marah di ujung gawai nya.

"Ayolah Sam, aku tau aku salah masa sih kamu gak mau maafin aku. Kumohon maafin aku dan kita mulai lagi dari awal, apa kamu gak ingat kenangan indah kita waktu bersama, bahkan dulu kamu selalu mohon-mohon supaya gak aku putusin karena kamu cinta mati sama aku,"

"Anggap dulu aku buta dan bego karena pernah suka sama orang yang punya perasaan kayak kamu, masa lalu yang indah? Bulshit banget omangan kamu fake banget kamu ngomong begitu, sekali ini aku peringatkan kamu, kalau masih ganggu aku terpaksa aku ambil jalur hukum biar kamu jera,"

Tittt.... Samudra langsung mematikan ponselnya.

Tok...tok...tok

"Masuk,"

"Permisi pak, saya ingin memberitahukan bahwa bapak di panggil pak Dirut untuk meeting di ruangan beliau," ucap Dinda.

"Oke baiklah, kamu ikut meeting ya sekalian bawa berkas nya,"

"Baik pak,"

* * *

Setelah berkumpul diruangan meeting pak Pramono pun memulai meeting.

"Seperti yang telah kita ketahui Samudra telah sangat banyak berjasa pada perusahaan ini, dari mendapatkan banyak kontrak dan kerjasama belum lagi penanganan yang baik di lapangan menjadikan kami para dewan direksi telah mempertimbangkan banyak hal saya memutuskan untuk memberikan kesempatan pada Rama agar mau menerima jabatan Manager, menggantikan pak Hartono yang telah pensiun, bagaimana

Samudra?"

.

Seketika Samudra terkejut dengan pernyataan yang baru Ia dengar dari pak Pramono itu.

"Apa saya pantas pak," Samudra balik bertanya.

"Pasti, karena kamu sudah sesuai kualifikasi yang kami harapkan, saya ucapkan selamat ya pak Samudra,"

"Terimakasih pak, saya tidak akan mengecewakan bapak dan dewan direksi lainnya," perasaan samudra sangat senang karena baru saja mendapatkan kepercayaan menjadi seorang manager.

"Satu lagi, berhubung Dinda akan cuti melahirkan saya sudah mempersiapkan seorang asisten baru untuk kamu, nanti saya kirim CV nya untuk kamu lihat,"

"Baik pak, sekali lagi terimakasih atas kepercayaan nya,"

* * *

Dan begitulah hari-hari di kantor tempat Citra bekerja, kebetulan besok dia dan samudra apa pekerjaan di luar kota bertemu investor baru.

Mereka pun pergi bersama ke kota Kalimantan bersama, setelah beberapa lama perjalanan akhirnya mereka sampai di hotel.

Saat makan malam samudra mendatangi kamar Citra, Ia ingin mengajak Citra makan malam sekaligus makan malam bersama klien dan membahas sedikit urusan kantor.

Sudah hampir setengah jam Samudra memanggil dan menelepon Citra, akhirnya karena marah Ia pun meminta resepsionis untuk membukakan pintu kamar Citra karena takut terjadi apa-apa.

Saat pintu di buka betapa terkejutnya Samudra melihat citra yang tertidur pulas sambil memakai earphone.

Dengan marah Ia membuka earphone Citra, kemudian Ia berteriak memanggil nama Citra.

"Citra..." Teriak Samudra.

"Iya..." Citra pun terkejut dan langsung terbangun mendengar suara teriakan Samudra, Ia pun langsung duduk.

"Kamu tau berapa lama saya berdiri di luar pintu kamar kamu, berapa banyak panggilan telepon dari saya, kamu kira kita sedang piknik lagi jalan-jalan hingga seenak jidatmu tidur! Saya berikan waktu 15 menit untuk bersiap-siap, lewat dari itu kamu saya kasih sp," Samudra langsung pergi meninggalkan kamar Citra.

"Iya pak maaf," Citra segera bergegas mandi dan berpakaian lalu Ia segera turun ke lantai bawah.

Tatapan mata Samudra terlihat menakutkan saat melihat Citra datang.

"Ini asisten saya pak Citra, maaf atas keterlambatannya semoga berharap bapak mau memaklumi,"

"Tidak masalah pak Samudra, saya mengerti jarak dari kota bapak kesini kan jauh jadi saya maklum, mari silahkan dinikmati hidangan yang telah disediakan, jangan sungkan pak Samudra," pak Candra beramah tamah dengan Samudra.

Dan makan malam pun berjalan dengan lancar, tak lama acara perjamuan pun selesai setelah berjabat tangan dengan Candra Samudra pun segera mengajak Citra di cafe hotel untuk membahas kesalahan yang dilakukan oleh Citra.

"Saya gak mau tau apapun alasan kamu Citra, tetap profesional dalam bekerja kita buakn lagi di kantor yang punya jam kerja dari jam 8 pagi sampai 4 sore, jadi tolong jangan memakai earphone saat kamu tidur dan pastikan handphone berada di dekatmu dan berdering, agar sewaktu-waktu kita harus meeting saya gak kayak orang bego nungguin kamu!" Dengan tegas Samudra berbicara dengan Citra.

"Baik pak, maafkan kelalaian saya kali ini, lain kali tidak akan terulang kembali," setelah itu Citra pun kembali ke kamarnya dan mulai menangis.

Beberapa jam perjalanan membuat Citra kelelahan Ia pun langsung tertidur pulas begitu sampai hotel.

paginya saat sarapan tanpa sengaja Samudra melihat mata sembab Citra, Ia pun berjalan menghampiri tempat duduk Citra.

"boleh saya duduk disini," tanya Samudra sopan.

"silahkan pak," Citra menundukkan wajahnya takut melihat wajah Samudra.

"maaf, sepertinya kamu semalaman menangis ya? apa karena sebab ucapan saya hingga membuat kamu menangis,"

"ti...tidak pak, saya hanya sedang ada masalah lain," jawab Citra gugup.

"begini ya Citra, saya adalah perwakilan perusahaan, saya memikul tanggung jawab besar untuk perusahaan, dan dengan perbuatan kamu semalam itu bisa merusak nama baik perusahaan kita, apapun masalah kamu tolong profesional lah dalam bekerja, saya benar-benar gak bisa mentolerir seperti yang kamu lakukan kemarin, dan saya juga minta maaf kalau menyakiti perasaan mu, bagi saya selama berhubungan dengan klien harus profesional, saya harap kamu mengerti," dengan pelan Samudra menjelaskan pada Citra.

Citra terdiam, dia tidak menyangka ternyata di balik sikap tegas Samudra Ia juga memiliki sifat yang berbeda dengan biasanya.

"baiklah pak saya faham, dan saya juga minta maaf. terimakasih bapak telah mengerti saya, saya berjanji akan memberikan terbaik bagi perusahaan kita," Citra pun tersenyum.

"ini ada cream yang bisa membuat sembab menjadi kempes dan menghilangkan mata panda, saya juga selalu pakai kalau lagi begadang, kamu pakai ya setelah itu 1 jam lagi kita meeting, bawa berkas-berkas nya, jangan sampai telat dan ada berkas yang tertinggal saya mau olahraga sebentar, kita ketemu di cafe hotel 45 menit lagi," lalu Samudra pun bangkit dan pergi.

"baik pak, sekali lagi terimakasih,"Citra pun tersenyum.

Episodes
1 perkenalan
2 kecerobohan Citra
3 samudra menyelamatkan Citra
4 mulai perduli
5 Samudra dan sikap yang sebenarnya lembu
6 hadiah untuk Citra
7 tiba-tiba jadian
8 ingin berkencan?
9 ibu kos yang meresahkan.
10 ternyata kita tetangga.
11 perkara nama panggilan
12 kehilangan calon bayi
13 flashback masa lalu.
14 flashback masa lalu, akhir
15 Wil you marry me.
16 hancurnya perasaan Citra
17 di jodohkan
18 pertemuan yang menyakitkan
19 masih mencintai
20 kencan buta.
21 di tinggal dinas
22 bertemu teman lama
23 takdir seakan mempermainkan
24 mengunjungi ibu
25 flash back masa lalu keluarga Citra
26 flashback masa lalu keluarga Citra 2
27 flashback masa lalu keluarga Citra end.
28 Citra akhirnya?
29 Cindy kehilangan calon bayinya.
30 tak tau arah dan tujuan.
31 keluarga baru.
32 pertemuan terakhir kali
33 Exel ditemukan.
34 Sam memilih Exel
35 selamat tinggal masa lalu, waktunya move on !
36 Ma...ma, kata pertama bintang.
37 Samudra berlebaran di rumah keluarga Citra
38 Bintang. Samudra papaku.
39 masih ada rasa
40 mobilku mogok!
41 ternyata, kamu?
42 mas aku rindu padamu
43 membuka hati demi Bintang!
44 Revan dan Citra semakin dekat, Samudra tengah berduka.
45 nasehat dari Exel untuk Samudra.
46 Rahayu, Revan menantu yang di harapkan
47 insiden yang memalukan
48 Citra dan Revan pacaran!
49 kebahagiaan Revan
50 Bilal, Samudra laki-laki baik
51 aku masih mencintaimu Citra! sangat mencintai
52 Revan atau Samudra?
53 Exel merindukan Bintang
54 Perkelahian Samudra dan Revan!
55 kebodohan Revan, akibat penyesalan nya
56 Samudra. Citra aku selalu mencintaimu
57 Revan bertemu orang tua Klara.
58 Citra yang bijaksana
59 ketegasan Citra.
60 Samudra berlibur ke Jepang, Citra merasa kehilangan
61 oleh-oleh dari Samudra
62 kesungguhan Samudra
63 bertemu teman lama, Rasyid
64 Rasyid, Samudra rumahmu bagus sekali
65 mubazir, sebaiknya kita berbagi!
66 Rasyid menyukai Puput
67 Putra, aku akan melamar Samudra
68 Putra, aku melamarmu untuk Citra
69 baby twins Revan
70 tamparan dari Stella untuk Olive
71 Putra tiba di kediaman Abah
72 Citra yang manja terhadap Putra
73 Klara,bubur ayam favorit ku
74 Setiana, aku rindu anakku
75 rencana jahat Olive!
76 Klara, yoga bumil
77 Klara kehilangan bayinya, tapi Ia kembali!
78 gombalan putra untuk Sandria.
79 pemberian nama
80 kehancuran.
81 cobaan terberat.
82 keputusan berat
83 kebenaran yang terungkap
84 pernikahan Citra dan Samudra
85 h0n3ymoon ke tempat awal jatuh cinta
Episodes

Updated 85 Episodes

1
perkenalan
2
kecerobohan Citra
3
samudra menyelamatkan Citra
4
mulai perduli
5
Samudra dan sikap yang sebenarnya lembu
6
hadiah untuk Citra
7
tiba-tiba jadian
8
ingin berkencan?
9
ibu kos yang meresahkan.
10
ternyata kita tetangga.
11
perkara nama panggilan
12
kehilangan calon bayi
13
flashback masa lalu.
14
flashback masa lalu, akhir
15
Wil you marry me.
16
hancurnya perasaan Citra
17
di jodohkan
18
pertemuan yang menyakitkan
19
masih mencintai
20
kencan buta.
21
di tinggal dinas
22
bertemu teman lama
23
takdir seakan mempermainkan
24
mengunjungi ibu
25
flash back masa lalu keluarga Citra
26
flashback masa lalu keluarga Citra 2
27
flashback masa lalu keluarga Citra end.
28
Citra akhirnya?
29
Cindy kehilangan calon bayinya.
30
tak tau arah dan tujuan.
31
keluarga baru.
32
pertemuan terakhir kali
33
Exel ditemukan.
34
Sam memilih Exel
35
selamat tinggal masa lalu, waktunya move on !
36
Ma...ma, kata pertama bintang.
37
Samudra berlebaran di rumah keluarga Citra
38
Bintang. Samudra papaku.
39
masih ada rasa
40
mobilku mogok!
41
ternyata, kamu?
42
mas aku rindu padamu
43
membuka hati demi Bintang!
44
Revan dan Citra semakin dekat, Samudra tengah berduka.
45
nasehat dari Exel untuk Samudra.
46
Rahayu, Revan menantu yang di harapkan
47
insiden yang memalukan
48
Citra dan Revan pacaran!
49
kebahagiaan Revan
50
Bilal, Samudra laki-laki baik
51
aku masih mencintaimu Citra! sangat mencintai
52
Revan atau Samudra?
53
Exel merindukan Bintang
54
Perkelahian Samudra dan Revan!
55
kebodohan Revan, akibat penyesalan nya
56
Samudra. Citra aku selalu mencintaimu
57
Revan bertemu orang tua Klara.
58
Citra yang bijaksana
59
ketegasan Citra.
60
Samudra berlibur ke Jepang, Citra merasa kehilangan
61
oleh-oleh dari Samudra
62
kesungguhan Samudra
63
bertemu teman lama, Rasyid
64
Rasyid, Samudra rumahmu bagus sekali
65
mubazir, sebaiknya kita berbagi!
66
Rasyid menyukai Puput
67
Putra, aku akan melamar Samudra
68
Putra, aku melamarmu untuk Citra
69
baby twins Revan
70
tamparan dari Stella untuk Olive
71
Putra tiba di kediaman Abah
72
Citra yang manja terhadap Putra
73
Klara,bubur ayam favorit ku
74
Setiana, aku rindu anakku
75
rencana jahat Olive!
76
Klara, yoga bumil
77
Klara kehilangan bayinya, tapi Ia kembali!
78
gombalan putra untuk Sandria.
79
pemberian nama
80
kehancuran.
81
cobaan terberat.
82
keputusan berat
83
kebenaran yang terungkap
84
pernikahan Citra dan Samudra
85
h0n3ymoon ke tempat awal jatuh cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!