Makan malam restoran di outdoor itu sangat luar biasa, seharian bekerja membuat Citra sangat lelah dan dia memutuskan menikmati kehidupan pemandangan indah yang luar biasa.
Sementara Sam memutuskan untuk memeriksa beberapa file sebelum tanda tangan kontrak, Ia tak ingin ada kesalahan dalam kontrak sebelum Ia tanda tangani.
Dan benar saja Ia menemukan ada beberapa kesalahan dalam penulisan dan jumlah nominal dalam kontrak.
"Huh... Sudah beberapa kali ku katakan pada si bodoh Citra untuk lebih teliti lagi menulis sesuatu apalagi ini nilai nya besar, aku harus menelepon nya untuk melakukan revisi pada kontrak ini, MMM kemana anak ini kenapa Ia tak membawa telepon nya, padahal sudah ku bilang untuk selalu membawa telepon nya, sial aku harus menemui dia," Samudra lalu bangkit dan segera pergi untuk menemui Citra.
Sementara Citra lestari yang bodoh itu Ia sedang menikmati orange jus di dalam di cafe sambil mendengarkan musik jazz kesukaan Nya, samudra seperti orang gila mencari-cari Citra.
Seorang lelaki tampan datang menghampiri Citra, Ia pun meminta ijin duduk di samping Citra sambil memesan cola drink.
"Hai, aku boleh duduk di situ kan," tanya lelaki itu memulai percakapan.
"Hai juga, boleh kok mas silahkan," jawab Citra sopan.
"Makasih ya cantik, oh iya kamu darimana. Kayaknya bukan asli orang sini ya, karena baru pertama kali aku liat kamu disini," ucap laki² itu.
"Oh iya mas, saya orang Bandung kerja di Jakarta dan ini lagi ada tugas sama atasan untuk tanda tangan kontrak, mas nya orang sini ya sampe bisa tau saya bukan orang sini,"
"Iya saya asli orang sini, oh iya nama saya Riko kalau boleh tau nama mbak cantiknya siapa ya," berbasa-basi.
"Aku Citra," mereka pun berkenalan dan ngobrol-ngobrol.
"Aku ke toilet bentar ya mas Riko,"
"Oke silahkan aku juga mau nelpon temen bentar, buat janjian besok pagi mau nebeng," ucap Riko.
Saat tak ada yang memperhatikan Riko menaruh obat tidur ke dalam minuman Citra.
"Lumayan dapat mangsa baru," ucap Riko dengan senyum manis nya.
Citra yang baru kembali pun langsung ngobrol-ngobrol sambil tersenyum Ia pun meminum jus Nya, karena kelelahan dan tiba-tiba kepalanya pusing Citra pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
Ia berjalan sempoyongan menuju kamarnya, Riko pun pura-pura berjalan ke arah Citra.
"Loh Citra kamu kenapa, aku bantu ya," ucapnya pura-pura membantu.
"Aduh ini mas, kepalaku pusing banget mungkin karena kecapean atau kurang istirahat, iya mas kamar aku 501 makas..." Tiba-tiba saja Citra pingsan.
"Citra... Citra... Hmm kayaknya obatnya mulai bereaksi, baiklah waktunya bersenang-senang," Riko langsung membawa Citra masuk ke dalam kamarnya.
Ia membaringkan tubuh Citra di atas tempat tidur, diamati tubuh Citra dengan seksama Ia pun mengambil beberapa foto bersama Citra, Ia membuka kerudung Citra Ia rebahan di samping Citra sambil mencium kepala Citra.
"Kamu cantik banget Citra," Ia pun segera melepaskan satu persatu pakaian nya.
Sementara itu Samudra mulai frustasi karena tak menemukan Citra dimana-mana, Ia pun menanyakan kepada beberapa pelayan dan bartender dan pelayanan pun melihat Citra di papah oleh lelaki tampan masuk ke kamarnya karena mabuk.
Samudra yang mendengar penuturan pelayan itu pun terkejut, bagaimana bisa Ia mabuk minum minuman beralkohol saja Citra tidak bisa, Ia pun baru sadar bahwa Citra sedang dalam bahaya.
Samudra meminta kepada pelayan hotel untuk membuka pintu kamar Citra dengan kunci cadangan, awalnya pihak hotel menolak tapi saat mendengar penjelasan Samudra mereka pun mengerti dan mau membantu.
Saat pintu kamar di buka Samudra langsung berlari dan meninju wajah Riko yang sedang mencium* tangan Citra.
"Dasar laki-laki kurang ajar! Minggir kau, jangan sampai kau sentuh bawahan ku," dengan emosi Samudra memukul wajah Riko.
"Ada apa ini? Kalian mau apa hah ini privasi tamu kalian apa pergi ke toilet," dalam keadaan mabuk Riko berbicara meracau.
"Bangs*t, privasi tamu apanya dasar laki-laki bejat," ucap Sam penuh emosi.
"Tenang pak, kami akan memanggil polisi dan mengurus semuanya, Tasya kamu tolong pakaikan pakaian pada nona Citra, ayo pak ikut kami untuk memberikan keterangan bapak tenang saja temen bapak sudah aman,"
Samudra pun segera pergi untuk memberikan keterangan pada polisi.
* * *
Hooaammm, Citra pun terbangun dari tidurnya sambil menguap.
"Astagfirullah, badanku kok pegel banget ya rasanya aduh kepalaku pusing banget, eehh buakan nya aku tidur pake midi dress ya, kok ini pake baju tidur," di tengah keheranan nya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Citra.
"Sebentar, eh Mbak silahkan masuk eh menu sarapan pagi hari ini soto Betawi ya umm yummy banget," Citra langsung mencipipi makanan yang di bawa pelayan.
" Iya non, ini bagus buat dimakan biar badan lebih fresh, beruntung banget loh nona Citra di tolong sama pak Samudra yang ganteng itu, udah kayak di novel-novel loh, romantis banget,"
"Uhuk-uhuk... Di tolong? Ini maksudnya gimana ya Mbak, aku kok gak faham," Citra kebingungan dengan ucapan pelayan itu.
Kemudian pelayanan itu pun menceritakan kejadian malam tadi, bahwa Ia hampir menjadi korban pelecehan yang dilakukan Riko.
Citra diam sejenak, Ia berusaha mencerna, ucapan pelayan itu setelah menceritakan semuanya Ia pun pamit karena masih ada beberapa pekerjaan.
Citra pun menangis mengingat kejadian itu, Ia begitu trauma andai Samudra telat beberapa menit saja Ia pasti sudah jadi korban pelecehan.
Samudra yang cemas karena teleponnya tak di angkat pun segera melihat keadaan Citra.
"Citra, Ini saya Samudra. Kamu lagi apa, bisa tolong buka pintunya,"
Citra segera mengambil jilbabnya dan segera membuka pintu.
"Silahkan masuk pak," ucapnya masih agak terisak.
Samudra pun duduk di sofa di runag tamu, Ia memperhatikan mata sembab Citra, ini berarti pelayan itu sudah menceritakan kejadian semalam.
"saya sangat berterimakasih atas pertolongan pak Samudra. kalau saja bapak gak care sama saya udah pasti saya sekarang..." air mata Citra kembali menetes, ia membekap mulutnya menahan suara tangisnya itu.
"sudah gak apa-apa, yang penting sekarang kamu baik-baik saja kan, untuk meeting hari ini kita undur dulu kamu istirahat saja, kalau gitu saya pamit dulu,"
awalnya Sam ingin pergi dan memberikan ruang bagi Citra untuk meredakan emosi nya, tapi Citra memegang tangan Samudra, Ia pun berdiri dan memeluk Samudra.
" maaf kalau saya kurang sopan terhadap bapak, syaa ucapkan terimakasih banyak. berkat bapak masa depan saya terselamatkan, tolong jaga berita ini dari keluarga saya, saya gak mau buat mereka khawatir, sekali lagi terimakasih pak,"
"iya gak apa-apa saya paham kok, kamu tenang saja, berita ini akan lenyap dan gak akan sampai kemana-mana jadi tenang saja," deghh seketika dada Samudra berdetak, Ia pun segera pamit kepada Citra, Ia tak enak juga dengan pandangan orang-orang yang lewat.
"saya permisi dulu, kamu lanjutkan sarapan nya ya, istirahat yang cukup nanti malam kita jalan-jalan biar kamu fresh pikirannya bye, sampai ketemu nanti malam,"
"terimakasih pak," Citra membalas lambaian tangan Sam.
"terimakasih pak Samudra telah menyelamatkan hidup saya, berkat bapak masa depan saya terjaga, saya akan ingat kebaikan bapak sampai kapanpun," ucap Citra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments