Satu bulan sudah Nadin menjadi bagian dari keluarga ini. Perlakuan keluarga suaminya semakin semena mena. Jika Nadin melaporkan perlakuan para ipar dan mertuanya, maka suaminya ta segan-segan untuk main kasar.
Pernah Nadin mengeluh cape dan ingin pisah dari mertua, suaminya malah menampar pipinya berkali kali hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah, sang suami juga memukul bagian paha dan lainnya.
Nadin sudah tidak kuat untuk mendengar hinaan dan cacian dari keluarga suaminya,
Nadin pun memutuskan untuk menjadi TKI.
Hari ini adalah hari keberangkatan Nadin ke negara tempat kerjanya. Nadin hanya di antar oleh suaminya.
"Mas... "
"Ya.... "
"Mas jaga hati buat Nadin ya, do'a in Nadin biar dapat majikan baik hati...."
"Amin, mas janji bakal jaga hati buat kamu... " mancium kening Nadin.
Nadin berjalan menuju pesawat yang akan membawanya. Bukan ia saja yang akan pergi ke luar negri untuk menjadi TKI, namun banyak para temanya dari yayasan yang akan pergi hari ini juga.
Nadin bersama 10 temannya memasuki pesawat lalu duduk sesuai nomor kursi yang ada di tiket.
..............
Sampailah Nadin dan para kawanya di negara Hongkong. Nadin langsung menuju tempat majikannya.
Pagi harinya Nadin sudah bangun sejak subuh, dia sudah memandikan anak asuhnya. Sekarang Nadin sedang menyuapinya makan.
"Nadin, saya mau berangkat kerja dulu, dan saya mau nanti ketika saya pulang kerja, rumah bersih, ada makanan di meja dan anak saya juga harus sudah wangi!!!"
"Tapi bu.... "
"Ga ada tapi-tapian, sudah saya mau berangkat!!"
Brak
Anak yang di asuh Nadin menangis karena kaget dengan suara pintu yang di banting ibunya.
Majikan Nadin adalah seorang janda anak satu, dia bekerja di salah satu perusahaan properti terbesar di negara itu.
Namanya Maria Luisa, atau yang kerap di panggil Malu.
Bu Malu memiliki sifat arogan dan tidak dapat di bantah.
........
Hari ini adalah hari gajian Nadin.
"Nih gaji kamu" melemparkan amplop coklat ke wajah Nadin
"Makasih bu...."
"Sama-sama...." melenggang pergi
Nadin segera membuka amplop itu, lalu menghitung isinya.
"Ternyata ga di tambah, huh..... "
Nadin sedikit kecewa, gajinya yang dibayarkan hanya gaji sebagai pengasuh bayi, sedangkan pekerjaan rumah yang ia lakukan tidak ikut di gaji.
Dert dert.
"Halo Assalamu'alaikum mas..... "
"Wa'alikumsalam, Nadin mas minta uang"
Suaminya seakan tau kalo hari ini Nadin gajian.
"Buat apa mas?"
"Ga usah banyak nanya, cepet kirim 5 juta.... "
"Berarti semua dong mas... "
"Ya ga tau pokonya mas minta 5 juta dan harus ada!!"
"Jangan pelit-pelit sama suami, atau mau di cap istri durhaka?" suara ibu mertua
"I iya mi, Nadin kerim sekarang"
"Jangan lama-lama, wasalamu'alikum"
Sang suami langsung mematikan telponnya.
Nadin bingung, jika gajinya di kirim ke suaminya semua, dia tidak bisa membeli keperluannya.
Dengan terpaksa Nadin mengirimkan semua gajinya.
..............
Tiga tahun sudah Nadin bekerja di Hongkong, dan selama itu juga sang majikan hanya membayar gajinya sebagai pengasuh anak.
Hari ini Nadin akan pulang ketanah air. Nadin berpamitan ke majikannya.
"Bu, saya pamit.... "
"Ini pesangon untuk kamu, saya minta maaf, karena selama ini saya suka kasar ke kamu dan menjadikanmu sasaran kemarahan saya"
"Saya sudah memafkan ibu ko...."
"Do'akan saya semoga saya jadi nikah"
"Ia bu saya pamit.... "
Nadin keluar dari rumah sang majikan diiringi tangisan si kecil Clara.
............
Sekarang Nadin sudah berada di bandara yang berada di kota Jogja.
Sekarang ia sedang menunggu taksi yang sudah di pesannya.
30 Menit kemudian, taksi yang di pesannya datang.
"Dengan mba Nadin?" tanya sang supir
"Iya pak.... "
"Mari biar saya bantu masukin kopernya....."
"Silahkan pak.... "
Sang supir taksi memasukan barang barang Nadin ke bagasi.
"Makasih pak.... "
"Sama-sama, silahkan masuk.... "
Nadin pun masuk dan duduk di kursi penumpang.
Taksi yang membawa Nadin melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan.
Tiba-tiba perasaan nya tidak enak.
"Ya Alloh kenapa perasaan aku ga enak ya, apa jangan-jangan terjadi sesuatu dengan mas Adnan"
Pikiran buruk pun menghantuinya.
"Astaghfirullohal'adzim , semoga tidak ada hal buruk yang terjadi...... "
"Mba baru pulang dari mana?" tanya sang supir taksi memecah keheningan
"Dari Hongkong pak... "
"Wah sama dong sama istri saya, istri saya juga kerja di Hongkong jadi asisten rumah tangga.... "
"Wah kalo saya jadi penjaga anak pak..... "
"Oh baby siter ya mba?"
"Iya pak..... "
Alloh Hu Akbar, Alloh Hu Akbar......."
"Kita solat dulu ya mba.... "
"Iya pak...... "
Sang supir menepikan mobilnya di pelataran masjid.
Nadin segera keluar dari mobil menuju tempat wudu untuk wanita.
Nadin mengambil wudu, lalu ia bergegas masuk masjid dan melaksanakan solat tahiyatul masjid, dua roka'at.
Selesai itu Nadin berzikir, sembari menunggu iqomah.
Sang muazin sudah selsai mengumandangkan iqomah, para jama'ah juga sudah berbaris rapi menurut shofnya.
"Alloh..... hu akbar...... " suara sang imam memulai solat
5 Menit kemudian, selesailah solat dan zikir singkat.
Hati Nadin mulai tenang, sudah tidak merasa takut dan gelisah setelah solat.
"Pak kita makan siang dulu ya..... "
"Siap mba..... "
Nadin mengajak sang sang supir untuk makan siang, karena perjalanan yang akan mereka lewati pasih panjang.
Untuk sampai kedesa mertua Nadin, masih harus menempuh sekitar 4 jam an lagi.
Nadin memilih untuk majan di warung pinggir jalan saja.
Selesai makan mereka pun melanjutkan perjalanannya.
Nadin begitu menikmati pemandangan yang tersaji di kanan kirinya. Dia bahkan sudah tidak memikirkan tentang firasat buruk nya.
...........
Sampailah Nadin di depan rumah mertuanya. Para santri yang melihat dirinya memberi tatapan iba.
Nadin tak peduli, dia terus berjalan, lalu segera masuk ke dalam. Kebetulan rumah mertuanya terbuka.
Jantung nya berdetak lebih kuat karena rasa senangnya. Dia terus berjalan hingga ruang keluarga.
Bruk, tas yang di bawanya terjatuh, ketika melihat suaminya sedang suap-suapan dengan perempuan lain.
"Nadin.... "
"Mba Nadin..... "
Nadin mendekat ke arah perempuan itu lalu ia menumpahkan makanan yang berada di piring itu ke badan sang perempuan.
Sang perempuan tidak terima, dia menarik kerudung Nadin hingga lepas lalu adu jambak dan mulut terjadi.
"Dasar j*l**g.... " maki Nadin
"Apa mba?"
" Kau Ja****"
Plak, satu tamparan mendarat di pipi kanan Nadin.
Nadin terhunyung hingga jambakannya terlepas, sudut bibirnya mulai tersa perih.
"Jangan kuarang **** kamu!!" hardik sang suami
"Kenapa mas, kau tak terima jika dia ku katakan jal**g ha?"
"Dia bukan j****"
"Kalo buka ***** apa sebutan yang pantas untuk nya, pelakor, pebinor?" teriak Nadin kalap
"Ayo jawab mas" geram Nadin yang melihat suaminya hanya diam saja
"Nadin mas bisa jelaskan... " mendekati Nadin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
blecky
idih suami smpah kyk bgtu pegat saja...udh g kerja sok2 istri 2..najis
2022-10-17
0