Suster itu menuruti perintah Nadin, dia mengusir Adnan dari ruangan Nadin.
"Maaf pak, pasien harus banyak istirahat, sebaiknya bapak keluar.... "
"Tapi sus, saya kan suaminya!!" tegas Adnan
"Tapi kehadiran anda mengganggu pak, harap bapak keluar, jika tidak saya akan menanggil satpam, untuk mengusir bapak" tegas sang suster
"Ia deh sus ia saya keluar... " melangkah keluar
Nadin yang melihat itu, hanya bisa menahan senyum.
"Makasih ya sus...."
"Ia sama-sama.... "
"Oh ya, suster tau siapa yang bawa saya ke sini?"
"Tau, tadi yang bawa mba ke sini polisi sama ada mba-mba, tapi sepertinya mba nya di bawa ke kantor polisi untuk memberi keteranagn"
"Makasih ya sus infonya...."
"Sama-sama, saya permisi dulu.... "
"Silahkan sus"
Sang suster pun pergi. Nadin mencoba bangkit, dia ingin ke kamar mandi.
"Au......" berhasil duduk
Tok tok tok....
"Masuk...."
Ternyata yang datang adalah perempuan yang tadi di tolongnya bersama laki-laki.
"Assalamu'alaikum.... boleh kami masuk?" ucap sang laki-laki
"Wa'alaikumsalam silahkan...... "
"Hai mba, makasih ya udah nolongin aku...." ucap sang perempuan
"Iya sama-sama...."
"Masih sakit ga mba perutnya?"
Pletak, sang laki-laki menjitak kepala sang perempuan.
"Sakit tau bang" protes si perempuan
"Lagian kalo ngomong ga di pikir dulu sih, ya jelas masih sakit lah.... "
"Hehe maaf ya mba... "
"Iya, oh ya, boleh tau nama mu, biar lebih akrab?"
"Boleh dong, aku Naila, dan ini kaka aku yang paling ganteng sejagat raya, Bagas"
"Aku Nadin...." menangkupkan kedua tangannya
"Nadin, saya ber terima kasih, karena kamu udah nolongin adik saya yang bandel ini, sebagai tanda ucapan terima kasih saya, saya yang akan menanggung semua biaya rumah sakit nya... "
"Sama-sama, saya juga ber terima kasih, anda mau membayar biaya rumah sakitnya, maaf saya mau ke toilet sebentar... "
"Mari saya bantu... " tawar Bagas
"Maaf bukan muhrim...."
"Sini mba aku aja yang bantu.... "
Akhirnya Nadin ke kamar mandi nya di bantu oleh Naila.
Saat di dlam kamar mandi Nadin mendengar suara sang calon mantan suaminya, dia bergegas keluar. Dan benar saja sang calon mantan suami sudah ada di ruangannya bersama madu nya.
Ya tekad Nadin sudah bulat, dia akan melepas Adnan. Toh ga ada gunanya juga dia jadi istri nya Adnan, di beri nafkah juga tidak pernah, malah dia yang harus menafkai suminya. Memang Dunia Sudah Terbalik.
Adnan berjalan ke arah Nadin, dia ingin membantu Nadin, namun segera di tepis oleh Nadin.
"Ngapain anda masih di sini?" sungut Nadin
"Nadin tolong jangan seperti ini, mas mohon maafin mas, mas masih sayang sama kamu" masih berusaha membujuk, agar Nadin tidak menceraikannya
"Haha, sayang?, sayang yang seperti apa?, bahkan selama menjadi istri anda, anda tidak pernah memberi nafkah saya, anda bahkan membiarkan para kaka-kaka dan ipar anda, memperlakukan saya layaknya babu...." teriak Nadin murka, air matanya sudah menganak sungai
"Nadin tolong jangan begini, maafin mas.... "
"Saya sudah memaafkan mu...." masih nada tinggi
Nadin sengaja menjeda ucapannya dia ingin melihat reaksi suaminya, walau sebenarnya dia sudah tau dari nada bicara suaminya tidak ada ketulusan.
"Beneran kamu maafin mas, makasih ya, mas janji akan bahagian kamu sama Fani... " ucapnya sumringah
Adnan berjalan memdekati Nadin, dia ingin memeluk istrinya.
"Jangan memdekat, saya memang memaafkan mu, namun bukan berarti saya mau kembali, silahkan anda dan istri anda pergi dari sini.... "
Adnan masih terdiam di tempatnya. Sedangkan Fani, dia hanya menunduk dalam.
"Cepat keluar" bentak Nadin denagn pelototan matanya
"Ayo bro keluar... "
Bagas yang masih berada di ruangan itu menggered Adnan untuk keluar.
"Jangn ikut campur urusan orang" bentak Adnan
"Pergi" suara Nadin
Bagas segera menarik Adnan keluar.
Sepeninggalan calon mantan suaminya, Nadin menangis sejadi-jadinya.
Naila yang masih berada di sana, mencuba menenangkan Nadin
"Cup cup cup, udah ya mba janagn nangis mulu, air matamu lebih ber harga dari pada si brengsek itu, kamu harus kuat mba, jangan patah semangat.... "
Nadin belum bisa menghentikan tangisannya, hatinya masih belum lega.
3 Menit kemudian barulah reda tangisan Nadin.
"Maafin aku, kamu harus melihat kekacaun ini...."
"Udah ga papa, sekarang mba istirahat aja ya, aku sekalian pamit pulang, oh ya ini barang-barang mba.... "
"Ya makasih.... "
"Ya sudah tidur ya mba, besok pagi kaka ku akan kembali ke sini... "
"Ya.... "
Karena lelah menangis, Nadin begitu cepat terlelap.
Naila meninggalkan kamar Nadin.
...........
Pagi harinya, Nadin sudah memaksa dokter untuk memperbolehkannya pulang.
"Dok boleh ya dok"
"Belum"
"Boleh lah dok, saya udah sehat ko boleh ya?"
"Hem ya sudah, tapi masih harus kontrol ya..."
"Siap dok, makasih banyak.... "
Akhinya Nadin di perbolehkan pulang, kali ini tujuannya adalah rumah ibunya.
Nadin memsan taksi online menggunakan hp nya.
Tak butuh waktu lama untuk menunggu taksi datang.
"Nadin tunggu"
Nadin menoleh ke sumber suara.
"Nadin, kamu mau ke mana?" tanya orang itu setelah sampai di dekat Nadin
"Mau pulang.... "
"Tapi kamu kan belum pulih..."
"Saya udah ga papa, saya pulang dulu, samapaikan salam saya ke Naila"
"Tunggu, boleh minta nomer hp nya?"
"Boleh.... "
Nadin pun menyebutkan nomer hp nya. Lalu Nadin segera naik ke dalam taksi.
Sopir taksi menjalankan mobilnya, memecah jalanan yang masih sepi.
Nadin memainkan hp nya, dia ingin memberi kabar kepada sang ibu, bahwa hari ini ia akan pulang.
..............
Nadin sudah samapi di rumah ibu nya saat azan dzuhur berkumandang.
"Maksih pak, udah anterin saya dengan selamat, mari mampir.... " membayar ongkos nya
"Makasih mba, tapi saya mau lanjut narik"
"Silahkan, ini ada sedikit rejeki untuk bapak"
Nadin memberikan beberapa lembar uang berwarna merah. Sopir taksi itu menerima pemberian Nadin dengan mata yang berkaca-kaca.
"Makasih ya mba.... "
"Sama-sama..... "
Nadin sudah di sambut oleh ibunya.Bu Nana segera memeluk putri tercintanya.
Dia sudah tau akan permasalahan rumah tangga putrinya.
"Nadin maaf in ibu ya..... " terpotong
"Udah ya, ibu jangan nyalahin diri sendiri, Nadin baik-baik aja ko, udah yu sekarang masuk..... "
Nadin dan ibunya masuk ke rumah. Lalu mereka solat dzuhur berjama'ah.
Sekarang Nadin dan ibunya sudah berada di depan meja makan.
"Nadin, ibu punya kabar.... "
"Kabar apa bu?"
"Rumah dan sawah kita terkena proyek pelebaran PLTU...... "
"Alhamdulillah dong bu.... "
"Ia Alhamdulillah, tapi tanggal 5 kita harus pindah dan mengosongkan rumah ini.... "
"Ya udah ibu tenang aja, Nadin janji sebelum tanggal 5, kita sudah pindah dari sini.... "
"Kamu ga mau tau berapa uang ganti rugi nya?"
"Emang berapa?"
"Satu miliayar..... "
"Subbahannalloh, semoga bisa manfaat ya bu.... "
"Amin..... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
blecky
muga bhgia stlah lepas dri suami modal terong kukus
2022-10-17
0