# 5

Malam harinya, Nadin sedang bermanja ke ibunya, dia ingin bercerita tentang biduk rumah tangganya dan rencana ke depannya.

"Bu, Nadin mau cerita soal rumah tangga Nadin.... "

"Maaf in ibu ya gara-gara ibu kamu jadi seperti ini.... "

"Ini bukan salah ibu, sekarang ibu dengerin cerita Nadin dulu ya...."

"Ia na.... "

Nadin bercerita, bagaimana mertua, ipar dan suaminya memperlakukan nya, dia juga bercerita tentang ibu mertu nya yang menyuruhnya menunda momongan samapai punya rumah sendiri, Nadin juga bercerita sang suami sama sekali tidak pernah memberikan nafkah.

Bu Nana menangis mendengar cerita rumah tangga putri tercinta nya.

"Itu alasan kenapa Nadin pergi bekerja di luar negri bu.... "

"Ya Alloh na maafin ibu, ibu tak menyangka bahwa keluarga suamimu seperti itu, ibu kira keluarga suamimu akan memeperlakukanmu dengan baik, karena meraka keluarga Kyai.... "

"Dan ibu juga sudah tau bukan kalo mas Adnan menikah lagi?"

"Iya kata om mu, lalu apa kamu akan meminta cerai?"

"Kalo ibu ngijinkan Nadin akan cerai, Nadin udah ga kuat.... " ungkap Nadin

"Ibu menyerahkan semua keputusan nya ke kamu.... "

Bu Nana tidak mau lagi memaksakan kehendaknya. Biarlah Nadin memilih sendiri jalannya, dia hanya akan mendo'akan Nadin supaya tetap berada di jalan yang benar. Jika cerai adalah jalan terbaiknya, maka bu Nana akan mendukung nya.

"Makasih bu, Insyaalloh setelah kita pindah rumah, Nadin akan mengurus perceraian nya"

Nadin juga bercerita ketika menjadi TKI. Bu Nana semakin menangis.

"Terus kedepannya kamu mau kembali bekerja?"

"Rencana nya Nadin mau buka butik, dan toko sembako saja, boleh kan bu?"

"Iya boleh..... "

"Sebentar bu, Nadin mau ambil sesuatu... "

Nadin teringat amplop yang diberi oleh majikannya.

Nadin bergegas ke kamar, dia mencari amplop yang di beri oleh majikannya.

Setelah ketemu Nadin segera kembi ke ibunya.

"Apa itu na?"

"Nadin juga belum tau, tapi kalo tebakan Nadin ini uang, kita buka ya bu... "

"Ia na.... "

Dengan pelan dan pasti Nadin membuka amplop itu.

"Benerkan bu uang.... "

Amplop itu berisikan mata uang Hongkong.

"Ia, coba hitung... "

Nadin menghitung uang itu.

"Wah bu, ternyata ini melebihi gaji jadi pembantu 3 di sana bu..... "

"Emang berapa?"

"Sembilan ratus juta bu kalo di rupiahkan.... "

"Subahannalloh........... "

"Alhamdulillah Ya Alloh..... "

Nadin dan ibunya berpelukan mengucap sukur kepada sang pemberi rizki.

"Uang itu buat di simpen aja, udah sekarang kita tidur..... "

"Ia bu.... "

Nadin pergi ke kamarnya, begitupun ibunya.

............

Tok tok tok.....

Nadin yang baru selesai solat subuh, bergegas mambuka pintu.

"Assalamu'alaikum....."

"Wa'alikusalam..... " jawab Nadin seraya membuka pintu

Yang datang ternyata mertua, istri kaka ipar pertama, suami dan madu nya.

"Siapa na?" tanya sang ibu yang sudah berada di belakang Nadin

"Oh....., jangan suruh masuk dulu, ibu mau panggil om mu dulu.... " ucap bu Nana kala tau siapa yang datang

Kemudian bu Nana pergi kerumah om Nadin, yang hanya berjarak dua rumah lewat pintu belakang.

"Heh, ada tamu bukanya di suruh masuk malah kaya patung" ketus bu nyai Siti

"Maaf tapi saya tidak berani menyuruh masuk kalian" ucap Nadin

"Nadin, tolong biarkan kami masuk..... " ucap orang yang masih bersetatus suami Nadin

Suasana pagi ini memang lebih dingin dari hari biasanya,apa lagi rumah Nadin yang sudah termasuk daerah pegunungan, cuacanya lebih dingin. Dan mungkin mereka kedinginan.

"Silahkan masuk.... " ucap bu Nana yang datang bersama om nya Nadin

Nadin membuka pintunya lebar-lebar, lalu menyilahkan masuk para tamunya itu.

Entah apa tujuan mereka datang pagi bita begini. Yang jelas Nadin punya firasat akan ada hal yang kurang baik terjadi.

Nadin duduk di tengah-tengah ibu dan omnya.

"Sebelumnya saya minta maaf atas kedatang kami sekeluarga di pagi-pagi buta seperti ini........ " ucap kyai Slamet membuka percakapan

"Iya ga papa, tapi sudah solat subuh kan, kalo belum silahkan solat dulu.... " ucap om Hamzah, om nya Nadin

Ucapan om Hamzah membuat mereka terdiam, pasalnya yang tadi solat subuh hanya kyai Slamet.

"Sudah... " jawab kyai Slamet

"Jika sudah silahkan lanjutkan.... "

"Saya yakin jika kalian sudah dengar kabar jika anak saya sudah menikah lagi..... "

"Ya, lalu....?"

"Dalam agam islam laki-laki boleh menikah sebanyak 4 kali....."

"Ya memang benar..... " sahut om Hamzah

"Bi jangan muter-muter, langsung pada inti nya aja.... " tutur bu nyai Siti dengan nada yang tidak enak di dengar

"Baiklah saya langsung pada inti nya, saya mau Nadin kembali ke suaminya, tidak di perbolehkan istri meninggalkan rumah tanpa ijin suaminya..... "

"Yah memang benar, namun apa pantas jika se orang suami yang di tinggal istri sedang bekerja demi memenuhi kebutuhan rumah tangganya malah nikah lagi....?" ucap om hamzah dengan nada sinis

Ucapan om Hamzah seharusnya bisa masuk ke hati, namun entahlah mereka masih punya hati atau tidak.

"Nadin, mas janji kalo kamu mau kembali, mas bakal adil....."

"Haha adil, adil dari Hongkong mas, kamu aja ga pernah ngasih aku nafkah, lalu kamu mau kasih makan aku sama dia, batu?" bentak Nadin

"Mas udah punya penghasilan, jadi kamu tenang aja ya... "

"Darimana kamu punya penghasilan mas, kamu kan ga pernah kerja...." ejek Nadin

"Jaga mulut mu, asal kamu tau ya, adik kami ini udah punya butik dan toko sembako, yang lumayan besar....." ucap mba Nadia, dengan nada sombong

"Haha, coba tanya adik mu dapat duit daraiman, samapi ia bisa membangun semua itu ha?" ucap Nadin marah, dia sudah kehilangan kendali

Hening tidak ada yang berani menjawab.

"Ayo jawab, jangan so bodoh, atau kalian memang bodoh ha!!"

"Sayang tenang ya.... " bu Nana berusaha menenagkan Nadin

"Biar bu, biar semuanya jelas sekalian.... " nada rendah

Semarah-marahnya Nadin dia tidak berani membentak sang ibu.

"Oh ya..., aku akan mengambil hak ku, jika sudah tidak ada yang perlu di di bicarakan lagi silahkan pergi, pintunya di sebelah sana....."

"Dasar mantu tidak punya sopan santun, ayo kita pergi aja dari sini...." ucap bu nyai Siti

Bu nyai Siti bangit, di ukuti oleh para mantu dan anaknya, kecuali suaminya dan Adnan.

"Nadin mas minta maaf, tapi mas ga mau kita cerai..... "

"Terserah kamu mas, semoga kamu segera di beri momongan sesuai apa yang orangtuamu mau....."

"Na Nadin, saya harap kamu mau pulang ke rumah..... " ucap kyi Slamet, masih berusaha membujuk Nadin

"Ya saya akan kerumah anda untuk mengambil hak saya, silahkan pergi.... " ketus Nadin

Pak yai Slamet berpamitan ke ibu dan om nya Nadin, lalu segera pergi.

"Awas kalo sampai kamu datang kerumah nangis-nangis minta dikasihani oleh mas Adnan.... " ancam madunya

"Yang ada suami tercintamu itu yang akan datang kesini dan nangis-nangis minta rujuk ke aku.... " balas Nadin

Semua tamu sudah pulang, kini Nadin sedang mandi untuk mendinginkan pikirannya.

.............

Siang harinya, Nadin sedang berselancar di media sosial, mencari rumah yang di jual, di sekitar kabupatennya, dia tidak mau pindah terlalu jauh.

Nadin tertarik dengan sebuah rumah bercat putih yang terletak di perumahan Kencana.

Nadin segera menghubungi sang pemilik rumah, untuk menanyakan apa saja fasilitas di rumah itu, sesuai dengan yang ada di iklan atau tidak.

Terpopuler

Comments

blecky

blecky

jare klwrga kyai kok g shalat kwkwkwkwkw

2022-10-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!