Dia Badboy
Seorang gadis cantik menuruni satu persatu anak tangga di rumah nya. Tubuh nya yang mungil sudah terbalu seragam SMA. Ia menghampiri sang bunda yang tengah menyiapkan sarapan.
"Selamat pagi, bunda sayang. Kia bangun kesiangan, maaf karena nggak sempat bantu bunda buat nyiapin sarapan nya."
Zaskia Azzahra, biasa di panggil Zaskia atau Kia. Gadis cantik dengan hijab yang selalu melekat di kepala nya. Saat ini ia menginjak kelas 12 SMA angkasa. Bulu mata lentik, kulit putih bersih, bibir pink serta wajah yang mulus tanpa ada nya bekas jerawat, terkadang membuat beberapa gadis iri pada nya.
Namun, ia selalu menekankan bahwa definisi cantik itu di lihat dari hati dan akhlak nya. Bukan semata hanya di nilai dari wajah dan bentuk fisik saja.
Sudah terlalu banyak orang cantik di dunia ini, tapi yang di butuhkan oleh dunia adalah orang yang berkarakter yang baik.
"Nggak apa - apa sayang. Sarapan nya juga udah jadi kok, ayo kita sarapan dulu."ucap Mina, ibunda Kia.
Kia mulai mengunyah roti isi selai coklat di temani dengan segelas susu coklat kesukaan nya. Seperti ada yang kurang, ia celingukkan mencari keberadaan seseorang.
"Ayah mana , bun?"tanya Kia
"Ayah lagi dinas keluar kota, kata nya ada proyek disana."jawab Mina
Kia mengangguk paham, ayah nya memang orang yang super sibuk, wajar saja jika beliau jarang ada di rumah.
Setelah sarapan nya habis, Kia segera bangkit dan menyandang tas nya.
"Yaudah kalau gitu Kia berangkat dulu ya bun, takut kesiangan. Kia berangkat nya bareng pak Kardi aja, bun. Assalamualaikum." pamit Kia mencium punggung tangan bunda nya.
"Hati - hati di jalan ya nak. Waalaikumsalam"ucap Mina
...^^^...
Luna menutup telinga nya rapat - rapat, lagi dan lagi suara jeritan Risa merusak konsentrasi nya. Luna sendiri heran dengan pita suara teman nya itu, entah terbuat dari apa sehingga bisa mengeluarkan suara yang begitu menyiksa indra pendengaran nya.
"Aaaaa astaga akhirnya kita sekelas lagi!"pekik Risa saat melihat mading, ternyata dia dan ketiga sahabatnya di tempat kan di kelas yang sama.
"Biasa aja, nggak usah teriak - teriak gitu juga kali Cha, lebay banget tau nggak."kata Luna, mengusap telinga nya.
Sindy menggelengkan kepala nya. " Kita harus ngasih tau Kia nih. Mana ya dia? Kok jam segini tumben dia belum keliatan."kata Sindy yang celingak celinguk ke kanan kiri mencari keberadaan Kia.
Setelah cukup lama menunggu, gadis yang sedari tadi mereka tunggu akhir nya datang juga.
"Assalamualaikum" ucap kia
"Waalaikumsalam" jawab ketiga sahabat nya.
"Lo dari mana aja sih Ki? Kita bertiga udah nungguin elo dari tadi, tumben elo jam segini baru datang."ujar Luna.
"Maaf ya, tadi mobil gue mogok. Jadi mau nggak mau gue harus pesan ojol dan nunggu abang nya lama banget dateng nya."jawab Kia
"Iya nggak apa - apa. Kita takut nya elo kenapa - kenapa. Soal nya tumben banget kan jam segini elo belum datang, biasa nya kan elo yang paling awal datang dari pada kita. Syukur lah kalau elo nggak kenapa - kenapa."ucap Sindy dan di angguki oleh Luna dan Icha.
Kia tersenyum. "Jadi kenapa kalian nungguin gue disini? Kok pada belum masuk kelas? Udah pada tau kelas masing - masing kan?"tanya Kia menatap heran pada ketiga sahabat nya itu.
"Jadi, Ki. Kita...."
"EH ELO TAU NGGAK, KI? KITA BEREMPAT SEKELAS LAGI DONG YA AMPUUUN" ujar Icha hebo.
Sial. Belum sempat Luna menyelesaikan ucapan nya. Icha sudah terlebih dulu berteriak di kuping nya.
"Sialan, elo Cha. Sakit ni kuping gue."dengus Luna yang ia yakini 100% suara Icha menggema hingga ke penjuru kota Jakarta.
"Wah yang benar? Bagus dong kalau gitu, kita berempat sekelas lagi."ucap Kia senang.
"Yaudah mending sekarang kita masuk kelas terus atur bangku. Gue duduk sama Kia dan kalian berdua duduk berdua."kata Sindy.
Luna menggeleng cepat, dia tidak setuju dengan usulan Sindy. " Gue nggak mau duduk bareng Icha, bisa jadi tuna rungu gue ntar kalau duduk deselah dia."
"Yaudah, Luna duduk bareng gue aja."kata Kia
Sindy langsung memeluk lengan Kia," Jangan Ki. Elo bareng gue aja. Gue juga nggak mau duduk dengan Icha"tolak Sindy
"Yaudah, iya. Kalian bertiga threesome aja sana. Gue nggak uah duduk , ngemper aja di lantai juga nggak apa - apa."kata Icha kesal
...^^^^...
"Assalamualaikum" teriak Vino hebo
Alan terlonjak kaget, kemudian mengosok - gosokkan tangan nya ke daun telinga nya.
"Vino goblok! Sakit kuping gue. Elo kalo ngomong nggak bisa pelan apa? Kebiasaan banget teriak - teriak udah kaya orang rimba aja lo, Vin" protes Alan.
"Alay , biasa aja dong."
"Bacot."
Vino tak menghiraukan kekesalan Alan, Vino melirik ke bangku kosong milik seseorang. "Eh si manusia kutub mana?"tanya Vino.
"Mana gue tau, elo pikir gue emak nya. Yang mesti tau dia kemana dan di mana."ucap Alan.
Vino menoyor pelan kepala Alan . " Gue nggak nanya sama elo kali!" mata nya tertuju pada Kemal yang sedang fokus bermain dengan laptop di bangku belakang.
"Lagi ada urusan mungkin, elo dua kaya nggak tau dia aja. Farel tuh orang sibuk." Kemal mematikan laptop nya, berjalan menghampiri Alan dan Vino.
Kedua pria itu membulatkan bibir nya, kemudian bergumam "Ooohh."
"Enak banget jadi Farel, pasti dia sekarang lagi di kelilingi sama cewek - cewek cakep. Duh, jadi pengen tukar posisi, muka gue kan juga nggak kalah ganteng nya dari dia, cuma beda nasib doang. Iya nggak?"ujar Vino sombong, sambil menaik- naikkan alis nya.
"ENGGAK! Mana ada cewek yang mau sama cowok modal bacot kaya lo. Farel mah jelas, ciwi - ciwi banyak yang ngnatri. Lo apa kabar? Gue yakin, janda bohay yang ada di luaran sana aja belum tentu mau jadi cewek elo , Vin" ujar Alan sambil menahan tawa remeh kepada sahabat nya itu. Dan perkataan nya itu berhasil membuat Vino sangat kesal mendengar nya
Vino memajukan bibir nya, berniat memasang ekspresi sok cute. Namun, sayang wajah nya lebih terlihat seperti bagong yang sedang kelaparan.
"Kamu begitu jahat Roma! Ku menangis membayangkan... Betapa kejamnya di..."
"Anjir anjir suara lo bangus banget, Vin. Kaya nya ada bakat yang terpendam nih."Puji Kemal membuat kedua mata Vino berbinar.
Sudut bibir Vino terangkat, "Serius lo?"
"Yoi, saking bagusnya, bakat lo itu mending terus di pendam aja, nggak usah di keluari. Suara lo itu serek - serek becek, nggak enak banget di denger sumpah, jadi mending lo diam ok!"
"Pffttt."Alan menahan tawa, tak kuasa melihat wajah Vino yang berubah seperti Kepiting rebus saking merah nya karena menahan kekesalan nya.
"FAREEELLL, TEMEN - TEMEN LO JAHAT SAMA GUE!!" teriak Vino menghentak - hentak kan kaki nya. Vino berlalu dari sana sambil sesekali mengumpat.
~•••~
Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.
Terimah kasih💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Agustina Kusuma Dewi
lumayan kocak..lanjut baca deh..
2023-01-28
1
AZura Hasan
🤣🤣
2022-12-30
0
🔵🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Hwaiting Kk
Udh Ry Favorite nih
My Bestie mampir
2022-08-12
1