Flashback 2 tahun yang lalu...
Setelah merayakan hari kelulusan SMP, Farel bersama kekasihnya memilih untuk menghabiskan waktu di taman kota.
Seperti sekarang ini, keduanya tengah menikmati harum manis yang di jajakan oleh pedagang kaki lima. "Manis kaya Tata"ujar Farel membuat gadis yang di sebelahnya tersipu.
"Gue bahagia banget, karena sebentar lagi kita masuk SMA. Gue mau selama nya kita kaya gini, Ta. Elo selalu ada disamping gue."ujar Farel yang selalu tersenyum bahagia.
Ia membetulkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah gadis itu.
"Gue juga, Rel. Nggak terasa kita yang dari kecil selalu bareng - bareng terus, eh sekarang kita udah mau SMA juga masih bareng juga..."tawa Lita sangat terdengar merdu di indra pendengaran lelaki itu.
Lita salsabila, gadis cantik yang mempunyai lesung di kedua pipi nya. senyum nya yang manis dan tingkah nya yang sangat menggemaskan, berhasil membuat Farel jatuh cinta untuk pertama kali nya.
Farel tidak perduli dengan yang namanya cinta monyet. lita adalah pioritasnya. Dia juga sangat menyayangi gadis itu, jadi dimana letak kesalahan nya?..
Seorang anak laki - laki yang sedari tadi sudah memperhatikan mereka dari ke jauhan, kini ia berjalan mendekat menghampiri kedua nya.
"Ih parah banget kalian, kok gue nggak di ajak - ajak sih? Kebiasaan deh kemana - mana selalu berduaan, dasar bucin." ujar pria itu.
Farel dan Lita sontak saja menoleh, terkejut melihat laki - laki yang sedang menatap mereka dengan tatapan kesal. Tentu berbeda dengan Lita yang melihat nya, laki - laki itu cemburu.
"Eh maaf, Yon. Tadi waktu penutupan acara di aula, lo mala ngilang. Gue sama Tata tadi udah nyariin elo." kata Farel. Tata adalah penggilan ke sayangan Farel untuk Lita.
Lita hanya tersenyum sambil mengangguk, membenarkan ucapan Farel barusan.
"Oh itu, tadi gue abis nyamperin bokap di pakiran, dan gue lupa bilang sama kalian dua. hehe"
Dion Dirgantara, sahabat Farel dan Lita. Mereka bertiga sudah berteman sejak mereka kecil. Dari awal Dion memang sudah memendam perasaan pada Lita . Namun sayang nya, saat ia ingin mengungkapkan perasaan nya, ia kalah cepat dengan Farel. Alhasil, Farel lah yang kini menjadi kekasihnya Lita.
"Lo jadi pindah ke Singapore, Ton?"tanya Farel.
"Iya jadi, tapi gue nggak berangkat sendiri."ujar Dion dengan senyum yang penuh arti yang langsung mendapatkan pelototan yang tajam dari Lita.
"Hah? Bukan nya orang tua lo netap disini? Jadi, lo di sana sama siapa?"tanya Farel penasaran.
"Sama pacar gue," Jawab Dion santai
"Lo punya pacar?"tanya Lita ragu - ragu
"Punya dong, Tata. Emang kalian doang yang bisa mesra - mesraan, gue juga bisa kali."ujar Dion sambil mengusap kepala Lita dengan penuh sayang.
Farel cemburu? Tentu tidak, karena mereka sudah bersahabat dari kecil. Karena Farel yakin kedekatan Dion dan Lita hanya sebatas sahabat semata.
Farel melirik ke jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya. Jam sudah menunjukkan jam 4 sore. "Ayo balik, udah sire nih."ucap Farel.
"Ayo"mereka bertiga pun meninggalkan taman kota.
...^^^^...
Sepasang kekasih sedang tertawa bersama melihat acara televisi yang menampilkan seekor kucing bodoh yang berusaha mengkap tikus, namun selalu gagal.
"Liat deh, Yon. Kucing nya bodoh banget, tikus kecil gitu aja nggak bisa dia tangkap, hahaha..."sekali lagi tawa Lita pecah, membuat Dion menggelengkan kepala nya.
Ya Lita adalah kekasihnya Dion. Mereka menjalin hubungan seminggu setelah Lita menerima Farel sebagai pacar nya.
Kini mereka berdua sedang berada di rumah Dion yang tidak jauh dari kediaman Farel. Karena rumah mereka hanya terpaut beberapa rumah saja. Orang tua Dion sedang pergi ke luar kota, itu sebabnya mereka bisa berduaan tanpa ada yang mengganggu, termasuk Farel.
"Kapan mau bilang ke Farel?" tanya Dion
"Nanti aja, gue belum berani."kata Lita.
"Terus lo mau sampai kapan kaya gini, Ta? Gue capek tiap hari selalu ngeliat keuwuan kalian. Lo mesra - mesraan sama dia, tiap kita jalan bertiga selalu gue yang mengalah, Ta"ucap Dion
Sementara di tempat lain, "Kak, mama masak banyak nih, tolong kamu anterin ke rumah nya Dion, ya. Kasihan dia sendirian pasti belum makan. orang tuanya lagi keluar kota, jadi sekalian kamu temanin dia ya, kasihan"ujar mama Anne.
"Boleh, ma. Farel juga bosen diam di rumah terus."ujar Farel mengambil ahli rantang makanan dari tangan mama nya.
"Saat hendak masuk ke dalam rumah dion, baru sedikit Farel membuka pintu, samar - samar dia mendengar suara yang sangat ia kenal.
"Elo harus ngertiin posisi gue juga dong, Yon."
"Suara Tata?"gumam Farel.
Farel melangkahkan kaki nya menuju ke asal suara. Dan pemandangan yang pertama kali di lihat nya adalah tangan Dion menggenggam erat tangannya Lita. Sontak Farel langsung bersembunyi , ia masih penasaran dengan apa yang sedang di bicarakan oleh keduanya.
"Gue ngerti banget sama posisi lo, Ta. Dari awal gue udah ngasih pilihan, lo pilih gue atau Farel, dan lo malah milih kita berdua. Dan lo lihat sekarang kita berdua yang jadi korban nya."ujar Dion berapi - api.
Farel bingung, apa maksud Dion memberikan pilihan itu? dan kenapa Dion kelihatan sangat marah pada Lita? Baru saja Farel ingin menghampiri kedua sahabatnya, namun suara Lita berhasil mengurungkan langkah nya.
"Gue cinta sama elo ,Yon. Dari awal gue nggak ada perasaan apa - apa sama Farel , gue cuma anggap dia sahabat doang. Gue cinta sama lo, gue sayang sama elo! Tapi saat ini gue nggak bisa pilih siapa pun, gue mau kalian berdua. lo lebih dulu kenal sama Farel dan gue nggak mau kalian jadi berantem atau berjarak. Gue mau kita bertiga selalu bareng - bareng terus. Oke gue aku gue egois, tapi ngeliat elo jauhin gue waktu itu gue benar - benar akit, Yon. Gue nggak bisa di diemin terus sama elo hiks...."tangis Lita pecah, ia tak mau kehilangan Dion, tapi ia juga nggak bia menjauhi Farel.
dion membawa Lita ke dalam pelukan nya, mengecup puncak kepala gadis itu penuh sayang.
"Udah jangan nangis lagi, sorry ucapan gue barusan nyakiti hati elo, Ta. Gue juga sayang sama elo, gue cinta sama elo. Nanti kita pikirin jalan keluarnya bareng - bareng ya."ucap Dion.
Lita hanya mengangguk kecil dalam dekapan Dion.
Farel hanya bisa melongo, katakan saja dia terlalu polos. Ia masih tidak mengerti dengan semua ini. Kenapa Lita menangis kenapa Dion menenangkan Lita? Kenapa mereka tega melakukan hal ini pada Farel?
Farel teringat dengan buku diary Lita yang sempat tertinggal di rumah nya beberapa hari yang lalu. Mungkin di sana Farel bisa mendapat kan jawaban dari semua pertanyaan yang sedang berkecamuk di otaknya saat ini.
Buru - buru Farel pulang dengan membawa kembali rantang makanan yang dibawa nya tadi.
"Loh, kak? Kok rantangnya di bawa lagi, em....."
"Mama ada liat nggak buku diary Tata yang warna pink?"potong Farel.
"Yang ma...."
"Yang waktu itu ketinggalan disini,ma. Waktu Tata sama Dion nginep di sini."
"Oh itu, mama taro di dalam laci meja kamar kamu, takutnya Lita ke....."
Belum selesai mamanya menjelaskan, Farel sudah berlari menaiki anak tangga menuju ke kamar nya. Membuat sang mama hanya bisa menggelengkan kepala.
Akhirnya Farel menemukan buku diary itu.Sampulnya berisikan tulisan tangan Lita " Diary Lita"
"Ta, maaf kalau gue lancang."
Farel mulai membaca tiap lembar dalam buku tersebut.
~•••~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
bungaAaAaA
idih jijayyy
2022-12-25
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Saat lisan sudah tidak dapat lagi mengutarakan maka air mata yang akan mengakhirinya...
2022-07-22
2