NovelToon NovelToon

Dia Badboy

Episode 1

Seorang gadis cantik menuruni satu persatu anak tangga di rumah nya. Tubuh nya yang mungil sudah terbalu seragam SMA. Ia menghampiri sang bunda yang tengah menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi, bunda sayang. Kia bangun kesiangan, maaf karena nggak sempat bantu bunda buat nyiapin sarapan nya."

Zaskia Azzahra, biasa di panggil Zaskia atau Kia. Gadis cantik dengan hijab yang selalu melekat di kepala nya. Saat ini ia menginjak kelas 12 SMA angkasa. Bulu mata lentik, kulit putih bersih, bibir pink serta wajah yang mulus tanpa ada nya bekas jerawat, terkadang membuat beberapa gadis iri pada nya.

Namun, ia selalu menekankan bahwa definisi cantik itu di lihat dari hati dan akhlak nya. Bukan semata hanya di nilai dari wajah dan bentuk fisik saja.

Sudah terlalu banyak orang cantik di dunia ini, tapi yang di butuhkan oleh dunia adalah orang yang berkarakter yang baik.

"Nggak apa - apa sayang. Sarapan nya juga udah jadi kok, ayo kita sarapan dulu."ucap Mina, ibunda Kia.

Kia mulai mengunyah roti isi selai coklat di temani dengan segelas susu coklat kesukaan nya. Seperti ada yang kurang, ia celingukkan mencari keberadaan seseorang.

"Ayah mana , bun?"tanya Kia

"Ayah lagi dinas keluar kota, kata nya ada proyek disana."jawab Mina

Kia mengangguk paham, ayah nya memang orang yang super sibuk, wajar saja jika beliau jarang ada di rumah.

Setelah sarapan nya habis, Kia segera bangkit dan menyandang tas nya.

"Yaudah kalau gitu Kia berangkat dulu ya bun, takut kesiangan. Kia berangkat nya bareng pak Kardi aja, bun. Assalamualaikum." pamit Kia mencium punggung tangan bunda nya.

"Hati - hati di jalan ya nak. Waalaikumsalam"ucap Mina

...^^^...

Luna menutup telinga nya rapat - rapat, lagi dan lagi suara jeritan Risa merusak konsentrasi nya. Luna sendiri heran dengan pita suara teman nya itu, entah terbuat dari apa sehingga bisa mengeluarkan suara yang begitu menyiksa indra pendengaran nya.

"Aaaaa astaga akhirnya kita sekelas lagi!"pekik Risa saat melihat mading, ternyata dia dan ketiga sahabatnya di tempat kan di kelas yang sama.

"Biasa aja, nggak usah teriak - teriak gitu juga kali Cha, lebay banget tau nggak."kata Luna, mengusap telinga nya.

Sindy menggelengkan kepala nya. " Kita harus ngasih tau Kia nih. Mana ya dia? Kok jam segini tumben dia belum keliatan."kata Sindy yang celingak celinguk ke kanan kiri mencari keberadaan Kia.

Setelah cukup lama menunggu, gadis yang sedari tadi mereka tunggu akhir nya datang juga.

"Assalamualaikum" ucap kia

"Waalaikumsalam" jawab ketiga sahabat nya.

"Lo dari mana aja sih Ki? Kita bertiga udah nungguin elo dari tadi, tumben elo jam segini baru datang."ujar Luna.

"Maaf ya, tadi mobil gue mogok. Jadi mau nggak mau gue harus pesan ojol dan nunggu abang nya lama banget dateng nya."jawab Kia

"Iya nggak apa - apa. Kita takut nya elo kenapa - kenapa. Soal nya tumben banget kan jam segini elo belum datang, biasa nya kan elo yang paling awal datang dari pada kita. Syukur lah kalau elo nggak kenapa - kenapa."ucap Sindy dan di angguki oleh Luna dan Icha.

Kia tersenyum. "Jadi kenapa kalian nungguin gue disini? Kok pada belum masuk kelas? Udah pada tau kelas masing - masing kan?"tanya Kia menatap heran pada ketiga sahabat nya itu.

"Jadi, Ki. Kita...."

"EH ELO TAU NGGAK, KI? KITA BEREMPAT SEKELAS LAGI DONG YA AMPUUUN" ujar Icha hebo.

Sial. Belum sempat Luna menyelesaikan ucapan nya. Icha sudah terlebih dulu berteriak di kuping nya.

"Sialan, elo Cha. Sakit ni kuping gue."dengus Luna yang ia yakini 100% suara Icha menggema hingga ke penjuru kota Jakarta.

"Wah yang benar? Bagus dong kalau gitu, kita berempat sekelas lagi."ucap Kia senang.

"Yaudah mending sekarang kita masuk kelas terus atur bangku. Gue duduk sama Kia dan kalian berdua duduk berdua."kata Sindy.

Luna menggeleng cepat, dia tidak setuju dengan usulan Sindy. " Gue nggak mau duduk bareng Icha, bisa jadi tuna rungu gue ntar kalau duduk deselah dia."

"Yaudah, Luna duduk bareng gue aja."kata Kia

Sindy langsung memeluk lengan Kia," Jangan Ki. Elo bareng gue aja. Gue juga nggak mau duduk dengan Icha"tolak Sindy

"Yaudah, iya. Kalian bertiga threesome aja sana. Gue nggak uah duduk , ngemper aja di lantai juga nggak apa - apa."kata Icha kesal

...^^^^...

"Assalamualaikum" teriak Vino hebo

Alan terlonjak kaget, kemudian mengosok - gosokkan tangan nya ke daun telinga nya.

"Vino goblok! Sakit kuping gue. Elo kalo ngomong nggak bisa pelan apa? Kebiasaan banget teriak - teriak udah kaya orang rimba aja lo, Vin" protes Alan.

"Alay , biasa aja dong."

"Bacot."

Vino tak menghiraukan kekesalan Alan, Vino melirik ke bangku kosong milik seseorang. "Eh si manusia kutub mana?"tanya Vino.

"Mana gue tau, elo pikir gue emak nya. Yang mesti tau dia kemana dan di mana."ucap Alan.

Vino menoyor pelan kepala Alan . " Gue nggak nanya sama elo kali!" mata nya tertuju pada Kemal yang sedang fokus bermain dengan laptop di bangku belakang.

"Lagi ada urusan mungkin, elo dua kaya nggak tau dia aja. Farel tuh orang sibuk." Kemal mematikan laptop nya, berjalan menghampiri Alan dan Vino.

Kedua pria itu membulatkan bibir nya, kemudian bergumam "Ooohh."

"Enak banget jadi Farel, pasti dia sekarang lagi di kelilingi sama cewek - cewek cakep. Duh, jadi pengen tukar posisi, muka gue kan juga nggak kalah ganteng nya dari dia, cuma beda nasib doang. Iya nggak?"ujar Vino sombong, sambil menaik- naikkan alis nya.

"ENGGAK! Mana ada cewek yang mau sama cowok modal bacot kaya lo. Farel mah jelas, ciwi - ciwi banyak yang ngnatri. Lo apa kabar? Gue yakin, janda bohay yang ada di luaran sana aja belum tentu mau jadi cewek elo , Vin" ujar Alan sambil menahan tawa remeh kepada sahabat nya itu. Dan perkataan nya itu berhasil membuat Vino sangat kesal mendengar nya

Vino memajukan bibir nya, berniat memasang ekspresi sok cute. Namun, sayang wajah nya lebih terlihat seperti bagong yang sedang kelaparan.

"Kamu begitu jahat Roma! Ku menangis membayangkan... Betapa kejamnya di..."

"Anjir anjir suara lo bangus banget, Vin. Kaya nya ada bakat yang terpendam nih."Puji Kemal membuat kedua mata Vino berbinar.

Sudut bibir Vino terangkat, "Serius lo?"

"Yoi, saking bagusnya, bakat lo itu mending terus di pendam aja, nggak usah di keluari. Suara lo itu serek - serek becek, nggak enak banget di denger sumpah, jadi mending lo diam ok!"

"Pffttt."Alan menahan tawa, tak kuasa melihat wajah Vino yang berubah seperti Kepiting rebus saking merah nya karena menahan kekesalan nya.

"FAREEELLL, TEMEN - TEMEN LO JAHAT SAMA GUE!!" teriak Vino menghentak - hentak kan kaki nya. Vino berlalu dari sana sambil sesekali mengumpat.

~•••~

Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.

Terimah kasih💜

Episode 2

Akhirnya bel yang di tunggu - tunggu pun berbunyi juga, saat ini kelas Kia kedatangan guru baru sebagai wali kelas mereka. Tentu anak 12 IPA 2 sangat senang, karena yang jadi wali kelas mereka kali ini masih sangat muda dan masih lajang dan cantik pula. Hal ini membuat para kaum Adam betah berlama - lama diam di dalam kelas.

"Baiklah, karena bel istirahat sudah berbunyi, saya akhiri perkenalan saya sampai di sini, mulai besok dan seterusnya saya yang akan menjadi wali kelas kalian. Untuk ketua kelas silahkan ke ruangan saya sebentar, selamat beristirahat anak - anak."ujar bu Agnes.

"Baik, bu."ucap anak IPA 2 serempak

"Kantin sabi nggak nih?"tanya Luna pada ketiga sahabat nya

"Sabi lah, ya kali kagak." Saut Risa.

...^^^^...

"Wah kok kantinnya masih sepi, ya. tumben, padahal gue pengen liat muka - muka adik kelas yang baru."ujar Risa melihat ke kanan dan kiri, dia kepo dengan wajh - wajh adik kelas nya.

"Semoga nggak ada yang bisanandingin kecantikan gue."Lanjut Risa, lalu berkaca di cermin kecil yang biasa ia bawa kemana - mana.

Zaskia tak habis pikir dengan Risa, saat sedang di kantin masih saja sibuk membicarakan dan membandingkan diri nya dengan orang lain.

"Kesini tu mau Tepe - tepe atau makan?"tanya Zaskia membuat ketiga sahabat nya salanh tingkah.

"Eh iya lupa kalau di sini ada Kia, kalian mau makan apa? Sini biar gue yang pesenin" ujar Sindy

"Gue mau mie ayam sama jus jeruk aja."

"Gue nasi goreng pedas sama es teh."

"Gue bakso sama air mineral aja."

"Yaudah , tunggu bentar ya."ujar Sindy meninggalkan ketiga sahabat nya untuk memesan makanan.

Tiba - tiba Zaskia kebelet buang air besar. Astaga kenapa mendadak sekali sih, padahal perut nya sudah berontak ingin cepat di isi.

"eh, gue ke toilet dulu ya."pamit Kia

"Mau gue anterin nggak?"tawar Risa

"Nggak usah, gue bisa pergi sendiri kok."jawab Kia

Sementara itu, di meja paling ujung kantin, tempat dimana Farel dan para sahabatnya berkumpul.

"Gimana tadi, Rel? Lancar?"tanya Alan.

"Ya, gitu lah. Gue nggak terlalu pusing mikirin acara MOS. Lagian bukan gue juga yang pengen jadi ketua osis. Jadi, semuanya gue serahin aja sama Bima."ujar Farel acuh.

"Wah parah lo, ini tu namanya kesempatan, Rel. Tadi aja gue sempat liat dari rooftop, adik kelas kita yang baru kali ini tu bening - bening semua. Anjir! Duh iman gue lagi di uji nih sekarang. Nggak mau apa lo pepet, Rel?"ucap Vino antusias.

"Bukan tipe gue."ujar Farel sambil memasukkan sesenok nasi goreng ke dalam mulut nya.

Farel Aditama, cowok terpopuler di SMA Angkasa yang juga menjabat sebagai ketua genk yang sangat di takuti di Jakarta, LORD DEVIL. Dan tak lupa juga dia adalah ketua osis yang sangat di idam - idam kan oleh semua kaum hawa.

Pria dingin, namun sial nya ia sangat tampan!HIdung mancung, rahang tegas, tubuh etletis, serta tatapan ang mengintimidasi akan membuat para gadis mana pun mudah jatuh terperangkap dalam pesona nya.

Jangan lupakan bibir merah mudah nya, padahal pria itu adalah perokok aktif. Satu kata yang bisa menggambaran sosok Farel Aditama yaitu kata sempurna.

"Kalau elo nggak mau, yaudah buat gue aja, Rel. Lagian, Bianca kayanya nggak suka deh sama gue, gue kurang apa lagi coba. Ganteng iya, baik iya, penyayang juga iya, tuh kan kurang apa lagi coba?"tanya Vino

"KURANG OTAK! Mana mau Bianca sama cowok yang otak nya cuma setengah hahaha...."saut Alan, di susul oleh gelak tawa Kemal.

Farel hanya geleng - geleng kepala melihat kelakuan para sahabat nya. Meskipun, kelakuan minus semua, setidak nya hanya dengan mereka Farel merasa nyaman.

Tiba - tiba suara perempuan yang sedang berbisik mengalihkan perhatian Farel.

"Kamu aja deh yang ngomong!"ucap salah satu murid kelas 11 yang memakai kacamata.

"aku takut, kamu aja deh."kata Teman yang di sebelah nya.

"Aku juga, gugup banget. Kamu aja!"suruh nya lagi.

"Kamu!"

"Eh, kamu!"

"Nggak ah, kamu aja!"

Farel yang memang dari awal sudah memperhatikan mereka pun angkat bicara.

"Apa?"tanya farel to the poin.

"Emm jadi gini, kak. Kak Farel di panggil sama pak Adi but ke ruang osis sekarang. Kata nya ada urusan penting yang haru di bahas. Jadi. Kakak di suruh untuk segera ke sana."kata siswi yang pake kaca mata.

"Yaelah, ngomong gitu doang lama bener." ujar Vino.

"Diem ajah deh No, ikut - ikutan aja elo."Alan melempar kulit kacang ke wajah Vino.

Farel menghabiskan minuman nya yang ada fi atas meja. Kemudian, beranjak dari sana.

"Gue kesana sekarang."ucap nya.

...^^^^...

Akhirnya Kia selesai dengan semedihnya. Saat berjalan di koridor menuju kantin, ia tak sengaja menabrak seorang pria yang bertubuh tegap

"Aduh.."pekik Kia yang saat ini sudah terduduk di atas lantai yang dingin.

Kia menndongak kan kepala nya secara perlahan. Ia terkejut saat melihat seorang pria tampan yang kini sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Wajah pria itu tampak tak bersahabat,Di detik berikutnya. Tangan Farel begerak untuk merapikan bagian depan seragamamnya yang di tabrak Kia tadi.

"Ini beneran manusia? Kenapa ganteng banget ,ya allah" batin Kia.

"Makannya kalau jalan lihat - lihat, pake acara nunfuk segala, lo pikir ini sekolah punya bokap lo?!"bentak Farel menbuyarkan lamunan Kia.

"Maaf banget. Tadi , gue nggak fokus waktu jalan, sekali lagi maaf ,ya."

Farel tak memperdulikan ucapan Kia, ya berlalu pergi untuk menemui Pak Adi di ruang OSIS dan meninggalkan Zaskia yang masih terduduk di lantai koridor begitu saja.

"Perasaan tadi dia yang nabrak gue. Kok di sini malah gue yang minta maaf, seenggak nya dia itu nolongin gue kek. Padahal tadi jatuh nya biasa aja, tapi kenapa kaki Kia rasa nya sakit banget, ya allah."ucap Kia pelan sambil berdesis menahan sakit di kaki nya.

Kia berjalan menuju kantin dengan tertatih - tatih. wajah nya sesekali meringis menahan sakit.

"Kia, elo kenapa?"tanya Kemal, yang pada saat itu tak sengaja berpapasan dengan Kia.

"Eh, nggak apa - apa, Mal. Tadi, gue sempat kepeleset waktu abis dari kamar mandi, kaya nya terkilir deh."jawab Kia.

"Astaga, terus kenapa di biarin aja sih? Yaudh gue anter elo ke UKS ya."tawar Kemal.

"Eh, nggak usah. Gue mau nyusul teman - teman gue aja di kantin gue minta tolong sama mereka aja."tolak Kia

"Lo serius, bisa jalan? Apa mau gue gend..."Astaga Kemal lupa, jangan kan di gendong, di sentuh sedikit aja pasti perempuan sealim Zaskia akan teriak, bisa - bisa dirinya di tuduh yang tidak - tidak.

"Kenapa, Mal?"tanya Kia

"Eh nggak apa - apa kok. Lo yakin bisa jalan sendiri?"tanya Kemal sekali lagi.

"Yakin, yaudah kalau gitu gue duluan ya. Daaa."ucap Kia

"Daaaaa"balas Kemal.

Setelah Kia pergi, Kemal beralih memegang dada nya yang berdegup kencang.

"Ya ampun nih jantung kalau lagi dekat dengan Kia kenapa nggak bisa di ajak kompromi sih. jedag jedug mulu. Kan gue jadi salting."gumam Kemal memengusap - usap dada nya.

"Sial, cuma ngobrol bentar bareng Kia doang. Jantung gue udah gempa bumi. Liat dia senyum, gue langsung salting. Lama - lama gue nikahin juga tu bidadari."ucap nya lagi.

~•••~

Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.

Terimah kasih💜

Episode 3

"Astaufirullah sakit banget."keluh Kia sambil sesekali meringis.

"Tahan bentar, nak."ucap Bunda yang sedang memijat pelan kaki nya Kia.

Kia pulang lebih awal, karena kakinya yang semakin membengkak akibat dia yang tak sengaja tabrakan tadi dengan Farel. Padahal hanya kecelakaan kecil, namun berdampak besar pada kaki nya yang semat terkilir.

"Kenapa bisa sampai kaya gini sih, Ki?"tanya Bunda.

"Tadi Kia, nggak lihat - lihat jalan. Jadi, nabrak orang."jawab Kia nyengir, menampilkan gigi nya yang putih dan rapi.

"Maka nya hati - hati, jangan suka toledor. Kamu itu kebiasaan banget suka bikin bunda khawatir." ucap Bunda.

"Iya, bunda maaf. Sekali lagi maafin Kia, ya." Kia mencebikkan bibir kecil nya sambil memasang puply eyes nya, senjata andalan nya agar sang bunda tidak memarahi nya.

"Yaudah istirahat, kalau sakit bilang ya ke bunda, supaya nanti di bawa ke dokter."kata bunda.

"Nggak apa - apa kok, cuma luka kecil aja. Makasih banyak bunda." ucap Kia.

Mina mengangguk kan kepala nya sambil tersenyum kecil. Kemudian mengelus pelan kepala Kia yang masih memakai hijab sekolah.

"Bunda keluar dulu ya, jangan lupa mandi dan ganti seragam nya ya, nak."ucap Bu da memperingat kan anak nya.

"Ay ay kapten!" balas Kia.

Setelah bunda nya pergi, Kia berusaha untuk memejamkan matanya namun, hasi lnya tetap tidak bisa. Dia tiba - tiba teringat dengat pria yang tidak sengaja menabrak nya tadi. Yang membuat kaki nya jadi seperti ini.

"Ketua osis , cowok terpopuler di sekolah, ketua geng. Ganteng tapi dingin. Dia cuek gitu aja, satu sekolah pada suka, gimana kalau dia ramah. Bisa - bisa di sukai seluruh negara kali."gumam Kia.

Kia menggelengkan kepala nya seraya terkekeh. "Icha, aja yang suka banget sama dia."

"Farel, Farel percuma elo ganteg tapi nggak punya gue."ucap Kia tanpa sadar. Di detik berikut nya kedua mata Kia membulat sempurna, ia mengusap dada nya dan mengucapkan istifar berulang kali.

"Astagfirullah, Kia cuma becanda ya allah"

...^^^^...

Seorang pria tampan dengan rahang tegas nya berjalan menyusuri koridor aparteman sambil sesekali bersiul.

Pria itu mengeluarkan sebatang rokok dari saku celananya. Membakar rokok itu denfan menggunakan korek, kemudian ia menghisapnya dan mengeluarkan asapnya melalui hidung.

Tit tit tit tit ! Pintu pun terbuka setelah Farel memasukkan 4 digit angka di lock apartemen nya.

Ia melangkahkan kaki nya masuk kedalam, alis nya berkerut saat mendapati ruang tamu nya yang sudah rapi. Padahal seingat nya, tadi pagi dia meninggalkan apartemen nya dalam keadaan yang sangat berantakan.

"Kok bisa rapi?"

"Datang - datang bukan nya ucap salam, ini malah melongo kaya patung gitu. Nggak punya sopan satun banget sih kamu, kak!" ujar seorang.

Tak jauh dari Farel, berdiri seorang wanita paruh yang sudah di penuhi keriput tapi masih terlihat cantik sedang bersidekap dada menatap Farel.

Farel mebuang rokoknya kedalam tempat sampah, kemudian ia melangkahkan kakinya learah wanita tersebut.

"Mama? Mama ngapain di sini?"tanya Farel mencium punggung tangab sang mama.

"Kenapa? Nggak suka? Kamu mau ngusir mama?"ucap mama

Farel merotasikan matanya,"bukan gitu, aku keget aja tumben - tumbenan mama ke apartemen kakak."ujar Farel.

"Kalau bukan karena papa kamu yang terus telponin mama nyuruh mama buat jenguk kamu, mama juga ogah kesini. Dan seharus nya ya, kalau mama datang kesini, kamu tu menyambut mama itu dengan makanan yang enak, bukan nya dengan keadaan apartemen yang kaya kapal pecah gini. Dan ujung - ujung nya mama juga yang harus beresin nya."dengus mama.

Ucapan mama nya barusan membuat Farel jadi salah tingkah, ia menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatal sama sekali.

"Habis nya Farel masih sibuk ma, banyak kegiatan di sekolah apalagi sekarang kakak udah kelas 12 , mana sempat buat beresin apartemen" kata Farel menjelaskan kepada mama nya.

"Farel nggak mau nyewa asisten rumah tangga. Mama kan tau sendiri, kalau aku nggak suka kalau ada orang lain yang nyentuh barang - barang aku."lanjutnya.

"Udah tau sering ngerasa repot, masih aja ngeyel mau tinggal sendiri. Apa susah nya sih kak, tinggal bareng kita aja."omel Anne, mama Farel.

"Kakak, mau belajar mandiri mah."

"Belajar mandiri kaya gimana yang kamu maksud? Makan aja nggak teratur. Mama buka kulkas kamu, isinya hanya minuman neraka semua, kak. Dan puntung rokok yang berserakan dimana - mana. Itu bukan mandiri nama nya tapi LIAR" kata Anne yang mulai emosi.

"Kalau mandiri itu kamu harus bisa ngelakuin semua nya sendirian, hidup teratur, kamu bisa mengatur hidup kamu sendiri. Ini malah kebalikan nya, gimana mau mama biarin kamu tinggal sendiri kalau kaya gini kejadian nya. Jaga sikap aja kamu nggak bisa."Sambung Anne, kemudian mengambil tas nya yang berada di atas meja.

Farel hanya bisa diam menerima siraman rohani mama nya, mau membantah pun percuma, karena semua yang di katakan mama nya itu benar semua, dan Farel mengakuinya.

"Mama pulang dulu, pikirkan lagi omongan mama barusan! Tinggal bareng kita itu bukan sebuah kesalahan, Kak. Kamu nggak perlu takut, lupai masa lalu, ikutin logika kamu. Mama tau dalam hati kamu masih ada nama dia" ucap Anne.

DEG!!

Farel sejenak memikirkan perkataan mama nya, sampai pintu apartemen tertutup rapat bersama dengan pergi nya sang mama.

Farel berjalan kearah Balkon, menatap langit - langit kota Jakarta yang di tutupi awan hitam. Seperti nya nanti akan turun hujan.

Farel menyandar kan tubuh nya pada tiang pembatas, ia membuka dompet nya dan mengeluarkan sesuati dari sana. Sebuah foto.

"Gue kangen sama elo, ayo balik, gue pengen kita kaya dulu lagi."

Farel menatap foto itu dalam - dalam tatapan nya di penuhi oleh sarat luka. Tiga tahun ternyata tidak lah cukup untuk melupakan gadis di masa lalu nya.

Ia kira diri nya akan baik - baik saja tanpa gadis itu. nyata nya? Justru saat ini diri nya berteman baik dengan unyi dan juga sepi

"Sorry gue terlalu mencintai elo terlalu dalam sampai , gue lupa gimana caranya untuk berhenti." pungkas Farel , kemudian dia memasuk kan kembali foto itu kedalam dompet nya.

~•••~

Jangan lupa Like dan komen nya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.

Terimah kasih💜

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!