Setelah kejadian di kantin waktu itu aku sekarang terkenal dengan banyak julukan
mulai dari cabe-cabean,simpanan om-om, pemuas sugar daddy pokoknya banyak lagi namun selama ini aku diam saja karena apa, kalo aku membuat pernyataan pasti status ku akan diketahui dan akan banyak orang yang bermuka dua.Maka dari itu aku lebih baik diam saja toh itu semua ga benar,kadang yang kesel para sahabat ku,kaya sekarang ini saat pulang sekolah mereka mengomeli ku.
"Naya lo bisa ga bikin klarifikasi kalau itu semua ga benar, jujur gue udah enek tau denger lo di omongin terus" Nadia yang ngomong
"iya Naya gua juga sama malahan mereka bilang gue ga malu apa deket sama lo yang ini lah yang itu lah"
"udah deh ga usah dipikirin mending sekarang kita makan bakso aja deh biar kepala lo semua jadi adem"
"sue emang lo, yang ada bukan nya adem tapi nambah ngebul" jawab Nadia sambil pukul pundak ku.
kami pun ketawa bersama ga peduli padahal sekarang kami lagi di angkot.Penumpang yang lain pada liatin kami. Akhirnya kami putuskan untuk makan bakso dulu sebelum pulang ke rumah dan aku yang traktir semua nya.
"Naya bener kalo sekarang kepala ku jadi adem" kata Nadia
"ya pasti adem lah kan lo udah makan"
"iya bener lo kan kalo udah diisi pasti langsung adem" tambah Audi
kami pun tertawa bersama lagi....
sebenarnya aku pun jengah dengan gosip tentang ku yang di sebut pemuas sugar dedi. Aku takut semua ini akan sampai ke telinga papah dan dia kan marah besar karena anak nya di bilang begitu.
Sekarang aku berada di rumah setelah jajan bareng sahabat ku,aku ga turun lagi ke bawah karena perut ku sudah kenyang.
Tiba tiba ponsel ku berbunyi dan ku lihat ada telpon dari kak Ilham.
"ya halo kak, ada apa? "
"lagi apa kamu?
duh suara kakak kaya lagi marah ada apa ya.
" lagi di kamar kak, kenapa? "
"kakak minta penjelasan kamu, dengan apa yang terjadi di sekolah? "
aduh kok kak Ilham tau ya.
"anu kak"belum sempat aku menyelesaikan ucapan ku, kak Ilham sudah memotong ny
"Naya emang kamu pikir selama ini kamu sekolah disana tanpa pengawasan kakak gitu, nggak Naya semua nya kakak tau bahkan kakak sempat senang saat kamu berteman dengan anak anak yang berprestasi"
"maaf kak"
"ya udah sekarang kamu jelas kan sama kakak, asal kamu tau semua guru juga sudah tahu, kakak ga mau kalau sampai papah tau, kamu juga yang akan pusing"
Akhirnya ku ceritakan semua nya sama kak Ilham tanpa ada sedikitpun yang aku sembunyikan. kaka Ilham akhirnya ngerti dan dia akan bantu bereskan semua nya.
Besok nya aku sekolah seperti biasa dan masih dengan tatapan aneh dari semua anak yang berpapasan sama ku. Tapi aku senang Sini,Ayu dan Romi mereka tidak termakan dengan gosip tersebut mereka masih bersikap sama.
"Naya lo di panggil ke ruangan guru" panggil ketua kelas
"oh iya makasih"
aku pun pergi menuju ruang guru dan aku tau pasti masalah yang jadi perbincangan itu.
ku ketuk pintu ruangan guru dan ku ucap salam.
"masuk"
"maaf ibu panggil saya?
" iya, dan kamu tau kan kenapa di panggil ke sini?
"iya bu"
"yaudah sekarang kamu jelas kan"
Akhirnya ku jelaskan semua nya dari awal mulai kenapa aku bisa diperlakukan begitu sama si ketua OSIS dan akhirnya semua guru mengerti dan setelah selai aku di suruh menunggu dan tidak lama ku lihat si ketua OSIS datang dan dia pun di sidang dan dijelaskan sama guru kalo yang ada di foto itu adalah papah ku.Guru juga memberikan peringatan pada si ketua OSIS kalo dia melakukan bully lagi makan jabatan nya sebagai ketua OSIS akan di cabut.Sebelum keluar si ketua OSIS melirik ku dengan tatapan entah apa lah.
aku pun kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti bias.Saat jam istirahat semua anak tidak memandangku dengan tatapan menghina tapi lebih ke cuek entah apa yang sudah membuat mereka diam. Aku duduk sendiri di kantin karena sahabatku sedang sibuk sama temen nya dan tiba tiba Kevin datang.
"Hai sendiri aja, gue temenin ya"
"ogah banget gue di temenin lo"
"ais gitu amat sih lo sama gue? "
"gue lagi pengen sendiri Kevin"
"kenapa, lo masih belum puas dengan keputusan guru yang hanya membuat si Ria dihukum ringan"
"emang dia dihukum?
jujur aku ga tau masalah ini. Aku pikir dia tidak di kasih hukuman dan parah nya hukuman nya itu disuruh membersihkan toilet. Pantes aja tadi dia kaya yang kesel gitu.
" lo beneran Vin dia disuruh bersihin toilet"
"iya emang kenapa?
" ya ga kebayang aja anak seperti dia disuruh bersihin toilet"
"ya biar dia kapok juga Naya"
Akhirnya setelah ngobrol dengan Kevin kami pun masuk ke kelas karena jam istirahat sudah beres.
Saat di kelas ku liat anak- anak sedang pada sibuk entah ngerjain apa.
"Ayu lagi apa sih mereka"
"lihat berita lo yang heboh"
"berita apaan, coba gue liat?
Aku pun sontak melotot dong karena kaget ternyata mereka sedang membaca berita di sebuah forum OSIS kalo si ketua OSIS kalah sama aku. Siapa lagi yang bikin ulah.
" Naya hebat lo bisa bikin dia bersihin toilet"
"gue ga ngapa-ngapain Yu"
"lah terus ini"
Ya itu sudah resiko dia bikin orang malu aja, padahal gue bukan orang kaya gitu.
Ayu hanya mengangguk saja.
Jam pulang pun tiba dan seperti biasa aku pulang bareng sahabat ku karena ga ada kerja kelompok jadi aku bisa pulang bareng mereka lagi. Udah tak terasa aku sekolah di sini sudah satu semester dan minggu depan aku akan ulangan semester 1.
jadi selama seminggu ini aku akan disibukan dengan belajar. Walau aku bukan termasuk anak yang rajin tapi tetep saja aku ga mau kalo nilai ku jelek juga. Saat sedang belajar kakak Ilham menelpon lagi menanyakan perkembangan kasus yang ku alami,kak Ilham senang karena semuanya beres jadi dia ga takut aku kena marah papah, mereka sangat menyayangi ku, karena aku adik paling kecil dan seorang perempuan. Karena mengantuk aku pun tertidur di meja belajar setelah belajar.
Paginya aku bangun dengan badan sakit karena tidur duduk ya wajar badan ku sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments