BAB V

Akhirnya sampai juga dirumah dan kembali lagi kerutinitas yang sebenarnya.

Ingin rasanya pergi jalan-jalan lebih lama namun apa daya semua harus dikubur dalam-dalam.

Tugasku hanya sekolah,merawat ibu dan kerja hanya itu terus diulang.

"Ibu,besok kita cek up rutin ya.Untuk bulan ini terkumpul lagi uang untuk cek up." Kataku sambil merapikan rambut ibu yang sudah semakin menipis.

Aku memandang senyuman tipis diwajah ibu yang juga menatapku namun dengan pandangan kosong tiba-tiba aku teringat kenangan dengannya setahun lalu sebelum ibu divonis stroke,

"Pu,kamu kan sebentar lagi 17 tahun tolong dijaga ya semuanya."ucap ibu kala itu.

"Maksudnya bu? Jaga apa?".

Ibu memandangiku dan membelai rambutku,

"Jaga diri nak,jiwa bahkan tubuh kita ini milik Tuhan jadi harus dijaga sampai nanti Tuhan memberikan lelaki yang halal untukmu.

Aku menjawab ibu dengan tertawa,

"Ibu mah aneh-aneh aja.Aku kan masih muda masa udah ngomongin lelaki halal sih".

"Dunia ini kejam nak.Jangan sampai terjatuh kedunia gelap pokoknya ya.Ibu memberi nama kamu perempuan karena doa ibu kamu bisa jadi perempuan yang kuat dan menjaga kesuciannya".

Tanpa terasa aku menitikkan airmata di pipi mengingat ucapan ibu kala itu yang samasekali tidak bisa aku buktikan.

"Maafin puan ya ibu! ini bukan kemauan puan keadaan yang buat seperti ini bu. Yang ada dipikiran puan cuma gimana ibu cepat sembuh. Ibu harus sehat ya masih banyak impian yang harus kita wujudkan sama-sama".

***Kediaman Felix***

"Jessi,Chiara papa pulang nih!"Teriak felix menuju arah kamar naak perempuannya.

Felix memiliki dua anak perempuan yang sangat cantik.

Namanya Jessi dan Chiara yang hanya selisih 1 tahun, Jessi kelas 3 sd sedangkan Chiara kelas 2 sd.

Pengadilan memberikan felix hak asuh dikarenakan istrinya tidak datang ke pengadilan saat gugatan cerai malah terbang ke paris bersama selingkuhannya.

"Hai papa!"Jawab Jessi dan Chiara bersahutan sambil memberikan salam tangan ke papanya.

Felix memeluk mereka dan menggendongnya menuju ruang tengah.

"Papa bawa apa ? Chiara mencium aroma hadiah nih! "Tanya chiara yang sedari awal sudah melihat bungkusan kado yang dibawa papanya.

"Chia tau aja ya papa bawa apa!"Jawab Felix sambil menurunkan kedua anak perempuannya dan menyerahkan kedua bungkusan besarnya.

Chiara begitu antusias membuka pemberian papanya beda dengan Jessi yang membuka bungkusannya dengan sangat santai.

Bungkusan untuk Chiara ternyata Boneka teddy bear,

"lucu sekali papa! inikan yang Chiara pengen banget".

Felix tersenyum kearah Chiara,

" dijaga ya teddynya sayang! Jessi suka hadiah yang papa kasih?.

Jessi tersenyum simpul,

"Jessi suka pa. Terimakasih buat cangkir BTSnya pa".

Jessi walaupun masih duduk dibangku kelas 3 namun sangat fans dengan group korea jadi jangan heran seluruh isi kamarnya adalah barang-narang bts.

"Papa pesannya langsung dari sana loh! Asli nak".

"Iya pa,Jessi tau kok ini asli".

Felix menatap Putri pertamanya dengan raut wajah keanehan karena tidak seperti biasa Jessi menanggapinya dengan dingin.

"Jessi kenapa?papa ada salah?".

Jessi menatap papanya,"Jessi rindu mama! Boleh gak ketemu sama mama ,pa?".

Jantung Felix berdetak kencang mendengar permintaan Jessi.Teringat jelas saat itu Felix menemui istrinya untuk meminta rujuk bukan hanya karena anak mereka masih butuh seorang ibu namun Felix juga masih sangat mencintai istrinya sekalipun dia telah dikhianati.

"Pa,kok gak dijawab pertanyaan Jessi?".

Felix terkejut dari lamunannya,

" Nanti ya sayang.Mama masih diluar negri.Kalau pulang Jessi bisa kok ketemu mama lagi sama Chiara juga ya.

"Gak ah pa,Chiara gak mau ketemu mama.Mama gak sayang sama kita lagi.Chiara cukup punya papa,kak Jess sama Teddy!"Jawab Chiara yang memang tidak menyukai mamanya sejak malam dimana mamanya mengambil segala barang dirumah dan menggandeng selingkuhannya yang dilihat oleh Chiara.

Felix memegang kepala Chiara dan berkata dengan penuh kelembutan,

" Chiara gak boleh ngomong begitu ya.Mama sayang sama Chiara dan kak Jessi.

"Kalau mama sayang,kenapa pergi dari rumah?kenapa  pegangan tangan dengan om itu ? harusnya kan sama papa gandengan tangannya!"Bentak Chiara dengan wajah yang penuh amarah.

Tiba-tiba suara lembut seorang wanita menghampiri mereka,

"Assalamualaikum, Tante datang nih!".

"Walaikumsalam tante ancha,Chiara kangen nih!"Teriak Chiara kearah wanita tersebut.

Felix pun ikut mengucapkan salam sambil tersenyum kearah wanita tersebut.Namanya Ancha Saraswati seorang wanita pemilik butik terkenal dan sahabat dari Felix sedari duduk dibangku sekolah.Ancha yang masih bertahan distatus lajangnya karena menyimpan rasa terhadap Felix namun tidak berani untuk mengungkapkannya.

"Iya sayang tante juga kangen nih. Nih tante bawain kado spesial buat Chiara! Tada..!" Ancha menunjukkan boneka mickey mouse ke depan chiara.

Chiara sangat antusias mengambil kado dari Ancha,

"Chiara suka tante! Asyik dapat kado dari Paris!".

Jessi yang memang tidak terlalu menyukai Ancha hanya duduk santai memandangi kedatangan dan keantusiasan adiknya itu.

"Jessi,tante juga bawa kesukaan kamu nih! Topi lelangan dari EXO!"Kata Ancha dengan senyumannya.

"Terimakasih tan! Lain kali gak perlu repot-repot.Jessi udah punya lengkap kok."Jawab Jessi dengan cuek.

Jessi,kok ngomong gitu sama tante Ancha? kan tante Ancha bawain oleh-oleh buat kamu".Hardik Felix dengan kata - kata lembut ke anak perempuannya Jessi.

"Makasih tan. Pa,Jessi ada tugas jadi naik dulu ya keatas!".Jawab Jessi menatap wajah papanya dan langsung melenggang kekamarnya.

Chiara pun juga berpamitan dengan papa dan Ancha mengikuti kakaknya Jessi.

"Maafin Jessi ya Cha!"Kata Felix yang mengajak Ancha duduk disofa ruang tamunya.

Ancha tersenyum"Iya Lix,aku paham kok. Aku bawa ini buat kamu.Jangan sampai gak dipakai!".

Felix membuka oleh-oleh pemberian sahabatnya Ancha.Sebuah dasi yang sangat mewah.Felix tidak bisa menolak setiap pemberiannya karena Ancha selalu ada bahkan disaat Felix dan istrinya bercerai.

Masa dimana Felix sedang hancur dan kalut karena rumah tangganya Ancha selalu hadir untuk menyemangatinya.Tidak heran keluarga Felix terlebih mamanya sangat ingin menjodohkan mereka berdua ditambah Ancha bukan hanya wanita baik tapi juga taat beragama ditambah dengan  rupanya yang cantik dengan balutan jilbabnya namun Felix yang memang tidak ingin membuka hatinya.

"Thanks ya Cha! Gimana disana?lancar?".

"Alhamdulilah lancar,akhirnya bisa buka cabang disana ya walaupun masih kecil".Jawab Ancha.

"Berita bagus dong.Selamat ya akhirnya yang kamu impikan dari dulu tercapai juga Cha"Ucap Felix dengan penuh semangat.

Ancha mengangguk dengan membalas senyuman untuk Felix. Ancha yang berpikir keras sampai kapan dia harus menutupi rasa sukanya terhadap Felix.

Apakah Felix akan membalas rasa sukanya jika dia mengutarakan isi hatinya ? Ancha hanya menunggu waktu yang tepat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!