Melamar Kerja

Sinar jingga baru muncul di sebelah timur namun sosok gadis cantik telah bangun dan langsung menuju kamar mandi.

Terdengar di balik pintu kamar mandi jika gadis itu tengah bersenandung kecil di sela-sela gemercik air.

Sedangkan di kamar lain terlihat dua orang pria saling duduk berhadapan tanpa mengeluarkan 1 katapun suara.

"EHEM" pria berbaju Navi berdehem dengan keras membuat pria berbaju hitam itu tersadar dari lamunannya.

"Ada apa?" tanya pria berbaju Navi.

"Princess"

"Ada apa dengan Princess Zelan" tanya pria berbaju Navi.

kedua pria itu tak lain dan tak bukan adalah Zelan dan kembarannya Zilan yang merupakan kakak dari Aruna.

"Princes mencari tahu tentang Tuan Arkana lewat internet" kata Zelan dengan nada berat.

"APA...!" Zilan berteriak kaget karna mendengar penuturan Zelan.

"Darimana kamu tau?" lanjut Zilan saat sudah tenang.

"Tadi malam aku masuk ke dalam kamar Princess dan aku menemukan beberapa informasi tentang Tuan Arkana di atas nakas Princess" jawab Zelan.

Kini mereka berdua kembali diam dalam pikiran masing-masing menerawang jauh di dapan sana.

Baik Zelan maupun Zilan tau bagaimana sepak terjang seorang Arkana Zeus Albarack yang merupakan King mafia yang paling di takuti seluruh dunia. Kekejaman Arkana tak dapat di ragukan lagi di dunia bawah bahkan hanya dengan mendengar namanya mereka akan langsung bergetar takut.

Sedangkan di dunia Bisnis Arkana di kenal dengan julukan Raja bisnis karna kepandaiannya yang mengembangkan perusahaan bahkan perusahaan yang di pimpin sekarang adalah benar-benar perusahaan yang dia bangun dari Nol tanpa bantuan dari keluarganya.

Dengan kejeniusan yang di miliki hanya butuh 4 tahun membuat perusahaan yang dia bangun menjelit menjadi perusahaan nomor 1 di dunia.

Arkana memang nampak sempurna dengan apa yang dia miliki namun Kenzo memiliki Sifat yang temperamental apalagi jika menyangkut wanita yang mendekatinya bahkan tak segan-segan Arkana membunuh mereka jika berani mengusiknya.

Dan sekarang entah kesalahan apalagi yang di buat adik mereka itu di masa lalu hingga harus mempertemukan mereka dengan sosok Arkana yang kejam itu.

Jika Zilan dan Zelan sedang sibuk memikirkan dengan nasib adik mereka maka berbeda dengan yang di pikirkan. Aruna dengan wajah penuh semangat berjalan keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan jubah mandi.

Lalalalalala

Aruna bersenandung kecil berjalan menuju walk in close setelah menemukan setelan yang cocok Aruna langsung mengenakannya.

"Saatnya berdandan cantik" guman Aruna lalu mulai memoleskan make up tipis di wajahnya.

Setelah selesai Aruna langsung menyambar Tas dan sebuah map coklat yang sudah dapat di tebak jika di dalamnya adalah berkas-berkas yang di perlukan untuk melamar kerja.

Aruna berjalan keluar dengan wajah yang tampak bersinar dan semangat sampai di lantai satu ia melihat kedua Kakaknya sudah duduk di meja makan.

"Good Morning my brother's" sapa Aruna mengecup pipi Zelan dan Zilan.

"Kamu mau kemana Princess?" Si kembar bertanya dengan kompak.

"Mengejar pria pujaan aku dong" jawab Aruna gamblang membuat Si kembar langsung melongo.

"Harusnya kamu tampil cantik Princess bukan malah memakai setelan formal seperti ini" timpal Zilan menatap penampilan Aruna dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Justru cara aku ini sudah benar Zi.... aku memakai setelan formal karna aku ingin melamar kerja di perusahaan dia karna saat ini sedang mencari sekretaris baru" kata Aruna dengan mulai melahap sarapan yang telah di siapkan oleh Zelan di piringnya.

"Kakak nggak larang kamu untuk tidak mengejarnya atau berhenti berharap Kakak hanya minta kamu hati-hati karna dia bukan orang yang mudah kita lawan. walau dengan status kamu sebagai putri mahkota negara M belum tentu bisa melawannya" kata Zelan panjang kali lebar.

"Segi kekayaan mungkin iya tapi aku juga memiliki kekuasaan yang lain tanpa kalian ketahui Kak"

Aruna hanya bisa menjawab perkataan kakaknya di dalam hati karna belum saatnya mereka mengetahui jati dirinya yang lain.

"Justru itu aku akan terjun di dunia bisnis agar bisa mengimbanginya" kata Aruna yang dengan lahap makan.

"Terserah kamu Princess Kakak hanya harap kamu tidak merendahkan diri kamu sendiri untuk mendapatnya." kata Zelan.

"Kakak tenang saja aku rela melepas jabatanku sebagai putri Mahkota tapi aku tidak akan merendahkan diriku sendiri" balas Aruna.

Sedangkan Zelan dan Zilan langsung tersedak makanan mendengar penuturan Aruna.

"Kamu melepas tahta mu hanya untuk mengejar pria itu" tanya Zilan menatap tajam Aruna.

"Hm" Aruna hanya berdehem lalu menganggukan kepala tanda jawaban.

Sontak hal itu membuat Zilan emosi hingga menggebrak meja makan.

BRAKK

"APA KAMU GILA HA....? MELEPAS TAHTA MU HANYA UNTUK SEORANG PRIA....?" bentak Zilan emosi.

Deg

Aruna menghentikan suapannya lalu menatap Zilan dengan pandangan kecewa. selama ini ia dan Zilan memang tidak seakrab Zelan namun Aruna tidak menyangka jika Zilan berani membentaknya.

"Aru sudah selesai Kak"

Aruna langsung berdiri lalu mengambil tas dan berkasnya beranjak pergi namun baru beberapa langkah Aruna kembali berhenti.

"Jika tak suka tak perlu membentak. jangan menambah rasa kecewa ku menjadi sebuah kebencian" kata Aruna datar tanpa menoleh ke arah belakang.

Deg

Zilan langsung terduduk saat mendengar penuturan Aruna yang begitu menohok.

"Harusnya kamu tidak membentaknya Zi kamu tau kan Aruna tak pernah di bentak jangankan di bentak bahkan Ayahanda dan Ibunda tak pernah sekalipun meninggikan suara mereka kepada princess dan kamu menjadi pertama." kata Zelan mengusap kasar wajahnya.

"Sorry Ze" ucap Zilan pelan.

"Percuma sudah terlanjur Zi. kamu tau Aruna sedang berusaha memaafkan kamu tentang apa yang pernah kamu lakukan dulu hingga ia kehilangan sahabat kecilnya dan sekarang kamu menambah kekecewaan itu lagi. Aruna benar jangan sampai kekecewaan yang dia rasakan menjadi kebencian terhadap kamu Zi" terang Zelan lalu beranjak pergi meninggalkan Zilan yang hanya bisa terdiam dengan kepala tertunduk.

"Aku tidak bermaksud untuk membentak mu Princess aku hanya tidak ingin kamu terluka apalagi belum apa-apa kamu sudah melepas tahta kamu hanya demi pria itu." guman Zilan.

Zilan beranjak masuk ke dalam kamar Aruna sampai disana Zilan menuju balkon duduk termenung disana mengingat kesalahan pertama yang dia lakukan sewaktu kecil bersama Aruna.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Zilan kecil begitu menyayangi adik kecilnya yaitu Princess Aruna. Zilan selalu menempeli Princess Aruna kemanapun dia pergi.

Sifat Princess Aruna yang polos dan periang membuatnya memiliki banyak teman dan Zilan senang akan itu hingga Zilan mengetahui jika mereka semua sengaja berteman dengan Princess kecilnya hanya untuk memanfaatkannya karna dia seorang putri.

Zilan yang mengetahui itu emosi hingga mengusir dan mengancam semua teman Princess Aruna hingga mereka semua tidak berani lagi mendekati Princess Aruna.

Princess Aruna kehilangan semua temannya membuat sang princess kesepian karna tak punya teman bermain sedangkan kedua Kakaknya tidak punya banyak waktu bersamanya karna mereka harus mulai belajar berpedang.

Princess yang masih umur 5 tahun harus mulai belajar berpedang karna merasa kesepian tak punya teman hingga suatu hari saat sedang berjalan-jalan di hutan Princess Aruna kecil bertemu dengan gadis kecil yang sedang berburu di hutan.

Sejak saat itu Princess Aruna kecil sering bertemu dengan gadis kecil pemburu itu. mereka berdua bahkan sering berburu dan gadis kecil itu selalu melindungi Princess Aruna kecil agar tak terluka.

Beberapa bulan kemudian Zilan mengetahui jika Adik kecilnya mempunyai teman yang berasal dari rakyat biasa bukan dari kalangan bangsawan.

Zilan kecil yang memiliki sifat arogan langsung menemui gadis kecil itu di dalam hutan lalu menantangnya untuk bertarung pada saat itu Gadi pemburu kecil kalah dan dengan arogannya Zilan kecil mengusir gadis pemburu dari negara M jika tidak pergi maka Zilan kecil akan membunuh semua kerabat gadis pemburu kecil.

Sejak saat itu Princess Aruna tidak lagi bertemu dengan gadis pemburu kecil. Princess Aruna mulai merasa kesepian kembali bahkan Princess Aruna tidak lagi ingin berteman.

Princess Aruna kecil mulai nakal dan membuat onar dimanapun dengan harapan gadis pemburu muncul karna gadis pemburu selalu melindunginya bahkan Princess Aruna memberi julukan sebagai Dewi Pelindungnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Maafkan Kak Princess... andaikan waktu itu Kakak tidak mengusir gadis kecil itu pasti sekarang kamu akan menjadi Princess yang amat sayang padanya. Kakak tau kamu nakal hanya untuk memancing Dewi pelindung kamu muncul." guman Zilan menghela napas sesak.

"Maafkan Kakak Princess tapi Kakak janji akan terus mencari Dewi pelindung mu"

Terpopuler

Comments

zennn

zennn

apa ya kira²

2023-04-20

0

epifania rendo

epifania rendo

kasian juga masa kecilnya

2022-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Sadar
3 Pulang
4 Mencari informasi
5 Melamar Kerja
6 Bertemu
7 Belajar
8 Masakan Zilan
9 Pulang
10 Mengejar Cinta
11 Penolakan
12 Kekasih
13 Sosok bertudung
14 Hotel
15 Kecewa
16 Luapan emosi
17 Sumpah Aruna
18 Gelisah
19 Persiapan
20 Raja Arthur De Bora
21 Mainan
22 kejam
23 Sampai
24 Gadis Pemburu
25 Belati
26 Marah-marah
27 Sang Pelindung
28 Pedang pusaka
29 Di pilih
30 Menerima
31 Memaafkan
32 Awal penyesalan
33 Flashback
34 Flashback end
35 Waktu berlalu
36 Hutan
37 Markas
38 Rencana
39 Wasiat
40 Menerima Wasiat
41 Misi
42 Misi 2
43 Di pertemukan takdir
44 Misi selesai
45 Identitas Asli
46 Acara
47 Acara 2
48 Putri Aruna Ases De Bora
49 Pelantikan dan Pertunangan
50 Hancur
51 Undangan
52 Amarah
53 Kejujuran
54 pertemuan berdua
55 CCTV
56 Perputaran waktu
57 Penyerangan
58 Sosok berbaju merah
59 Tes terakhir
60 Kejujuran Arkana
61 Jawaban Arjun
62 Jawab Arkana
63 Pemenangnya
64 Persiapan Arkana
65 Kejanggalan
66 Bantuan Arkana
67 Zilan Menggila
68 Membenci sekaligus pria pilihan
69 Kebenaran
70 Masa Lalu
71 Persiapan perang
72 Klan Merah
73 Kelompok misterius
74 Berangkat
75 Mulai
76 perang
77 Aceng yang menolak menyerah
78 Rahasia kelam
79 Kemunculannya
80 Perang sesungguhnya
81 Pangeran Klan Merah
82 Cemburu pada diri sendiri
83 Selesai
84 2 Minggu kemudian
85 Panik
86 Zilan terluka
87 Perdebatan
88 Rencana
89 Kesialan Johan
90 Sadar
91 Ancaman Zilan
92 Pria pintar masak
93 Hilang ingatan
94 Terpuruk
95 Hilang ingatan
96 Menyusup
97 Aksi
98 Cup
99 Bimbang
100 Rumah Hantu
101 Membuat ulah
102 Kegelisahan Arkana
103 Ke perusahaan
104 Pria tampan
105 Bertemu
106 Kenyataan
107 Mendengar masa lalu
108 Menuju Negara M
109 Mengingat kembali
110 Terungkap kebenaran
111 Ungkapan tajam
112 Memojokkan
113 Sepatu jelek
114 Aruna ketus
115 Pertemuan
116 Calista
117 Taman
118 Cemburukah?
119 Ancaman Calista
120 Kekesalan Johan
121 Memulai
122 Pengganggu
123 MCSM
124 Salah paham?
125 Panik?
126 Mangga?
127 End
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Sadar
3
Pulang
4
Mencari informasi
5
Melamar Kerja
6
Bertemu
7
Belajar
8
Masakan Zilan
9
Pulang
10
Mengejar Cinta
11
Penolakan
12
Kekasih
13
Sosok bertudung
14
Hotel
15
Kecewa
16
Luapan emosi
17
Sumpah Aruna
18
Gelisah
19
Persiapan
20
Raja Arthur De Bora
21
Mainan
22
kejam
23
Sampai
24
Gadis Pemburu
25
Belati
26
Marah-marah
27
Sang Pelindung
28
Pedang pusaka
29
Di pilih
30
Menerima
31
Memaafkan
32
Awal penyesalan
33
Flashback
34
Flashback end
35
Waktu berlalu
36
Hutan
37
Markas
38
Rencana
39
Wasiat
40
Menerima Wasiat
41
Misi
42
Misi 2
43
Di pertemukan takdir
44
Misi selesai
45
Identitas Asli
46
Acara
47
Acara 2
48
Putri Aruna Ases De Bora
49
Pelantikan dan Pertunangan
50
Hancur
51
Undangan
52
Amarah
53
Kejujuran
54
pertemuan berdua
55
CCTV
56
Perputaran waktu
57
Penyerangan
58
Sosok berbaju merah
59
Tes terakhir
60
Kejujuran Arkana
61
Jawaban Arjun
62
Jawab Arkana
63
Pemenangnya
64
Persiapan Arkana
65
Kejanggalan
66
Bantuan Arkana
67
Zilan Menggila
68
Membenci sekaligus pria pilihan
69
Kebenaran
70
Masa Lalu
71
Persiapan perang
72
Klan Merah
73
Kelompok misterius
74
Berangkat
75
Mulai
76
perang
77
Aceng yang menolak menyerah
78
Rahasia kelam
79
Kemunculannya
80
Perang sesungguhnya
81
Pangeran Klan Merah
82
Cemburu pada diri sendiri
83
Selesai
84
2 Minggu kemudian
85
Panik
86
Zilan terluka
87
Perdebatan
88
Rencana
89
Kesialan Johan
90
Sadar
91
Ancaman Zilan
92
Pria pintar masak
93
Hilang ingatan
94
Terpuruk
95
Hilang ingatan
96
Menyusup
97
Aksi
98
Cup
99
Bimbang
100
Rumah Hantu
101
Membuat ulah
102
Kegelisahan Arkana
103
Ke perusahaan
104
Pria tampan
105
Bertemu
106
Kenyataan
107
Mendengar masa lalu
108
Menuju Negara M
109
Mengingat kembali
110
Terungkap kebenaran
111
Ungkapan tajam
112
Memojokkan
113
Sepatu jelek
114
Aruna ketus
115
Pertemuan
116
Calista
117
Taman
118
Cemburukah?
119
Ancaman Calista
120
Kekesalan Johan
121
Memulai
122
Pengganggu
123
MCSM
124
Salah paham?
125
Panik?
126
Mangga?
127
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!