Bab 3 Pulang
Seperti yang di inginkan Aruna yaitu pulang atau pergi dari tempat menyebalkan itu menurutnya. Zelan dan Zilan terpaksa menyetujui ide Aruna karna mereka tau setuju ataupun tidak jika Aruna pulang maka dia akan pulang hari ini juga tanpa memperdulikan keadaan atau orang-orang sekitarnya.
Jadi daripada Zelan dan Zilan kehilangan jejak lagi akibat Aruna yang kabur dari mereka akhirnya mereka menyetujui keinginan Aruna asalkan Aruna tidak lagi lari dari mereka yang langsung di setujui oleh Aruna.
"Jadi disini kamu sembunyi" tanya Zilan memasuki apartemen Aruna.
"Yah mau gimana lagi pengawal ayahanda kan banyak" jawab Aruna santai.
"Makanya jangan kabur lagi" sindir Zilan menatap sinis Aruna yang hanya tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya.
1 bulan yang lalu Aruna kabur dari istana hanya karena ingin mencari kebebasan alhasil karna itu seluruh warga negara M di hebohkan dengan menghilangnya sang calon putri mahkota.
"Lagipula kamu kan bisa cari kebebasan yang lain princess atau minta izin sama Ayahanda tidak perlu acara kabur seperti ini yang malah membuat kami semua khawatir" nasehat Zelan mengelus rambut Aruna.
"Cih Aru itu butuh kebebasan Kak refreshing gitu tapi kalau di kawal sama pengawal itu namanya bukan kebebasan" balas Aruna kesal.
"Ya sudah terserah puaskan dirimu 1 Minggu ini setelah ini kita pulang ke istana kamu sebentar lagi akan di Lantik sebagai putri mahkota" kata Zelan.
"Baiklah kalau begitu Aru ke kamar dulu" kata Aruna yang berlalu begitu saja.
"Cih kau selalu memanjakan dan menuruti semua keinginannya bagaimana jika dia terus bergantung padamu dan kamu akan susah mendapatkan jodohmu mengingat betapa posesifnya dia kepadamu" omel Zilan kepada saudaranya.
"Aku tidak akan menikah sebelum princess menikah" kata Zelan santai.
"Tapi kau itu Putra mahkota penerus Tahta kalau kamu tidak menikah bagaimana dengan Tahta" pekik Zilan.
"Apa peduliku, kebahagiaan kesayangan ku adalah yang utama lagi pula aku tau mengapa kamu berkata seperti itu. bilang saja kamu iri karna princess lebih menyayangi aku di banding kamu" kata Zelan tersenyum miring ke arah Zilan
"Sial" umpat Zilan menatap tajam ke arah Zelan yang kini tersenyum remeh ke arahnya.
"Percayalah Princess juga menyayangi mu hanya saja mungkin karna dari kecil dia lebih dekat denganku ketimbang dirimu." kata Zelan tiba-tiba menepuk bahu Zilan lalu menuju kamar di sebelah Aruna karna apartemen itu hanya punya 2 kamar.
"Aku hanya iri Ze kenapa Princess lebih dekat sama kamu di banding aku padahal aku juga selalu berada di dekatnya" ucap Zilan lirih menatap sendu pintu kamar Aruna.
*******
La la la lal la la
Aruna bersenandung kecil menuruni tangga dan melewati para kakaknya yang sedang makan.
"Kamu mau kemana Princess?" tanya Zilan yang melihat lebih dulu Aruna yang sedang berjalan melewati mereka.
"Aru mau jalan-jalan dulu Kak" jawab Aruna yang sudah menuju pintu keluar.
"Princess tunggu sebentar" teriak Zelan berlari menaiki lantai dua lalu kembali lagi dengan membawa sebuah Cardi yang terbuat dari rajutan.
"Pake ini di luar akan dingin" kata Zelan menyodorkan Cardi di tangannya kepada Aruna.
"Makasih kak." ucap Aruna. "Aru pergi dulu Kak" lanjut Aruna.
Aruna berjalan-jalan sekitar di Apartemen miliknya hingga Aruna sampai di depan sebuah kafe.
"Aku lapar lebih baik aku masuk dan memesan makanan" guman Aruna lalu dengan langkah ringan Aruna berjalan masuk di dalam kafe itu.
Sedangkan di tempat lain terlihat seorang pria yang baru saja keluar dari sebuah gedung berjalan dengan santai menuju mobilnya tanpa melihat jika di ada sebuah mobil yang melaju kencang menujunya.
"AWAS"
Bruk
"Haaa syukurlah Tuan tidak kenapa-kenapa" kata gadis itu yang ternyata adalah Aruna.
"Terimah kasih" ucap pria itu yang ternyata adalah Arkana.
Deg
Aruna langsung mematung mendengar suara itu masuk di pendengarannya. dengan pelan Aruna mendongak untuk melihat pria di depannya.
"ARKANA" pekik Aruna menatap binar wajah tampan Arkana yang hanya berekspresi datar dan dingin.
"Kamu mengingatku?" tanya Aruna dengan menatap kagum Arkana.
"Tidak" jawab Arkana datar.
"Aku gadis yang kamu selamatkan kamarin malam di gudang Xxx" kata Aruna namun Arkana hanya menatapnya dingin.
Arkana mengerutkan dahi menatap gadis di depannya yang sama seperti gadis lainnya yang langsung menatapnya penuh binar jika bertatap muka dengannya.
"Terimah kasih Tuan kamu....." Aruna menghentikan ucapannya saat Arkana mengangkat tangannya tanda untuk berhenti.
Arkana menatap tajam bola mata Aruna yang masih menatapnya penuh binar dan damba.
"Menjijikan" sarkas Arkana membuat Aruna mematung.
Arkana langsung berlalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan Aruna lagi.
"Eh dia mengatakan aku menjijikan?" Guman Aruna yang baru saja sadar dari lamunannya.
"Hey Tuan....." Aruna menatap ke sekelilingnya mencari keberadaan Arkana namun sudah tidak ada di tempatnya.
Sedangkan di tempat lain Asisten Arkana sekaligus sahabatnya itu terlihat menggoda Arkana.
"Ku rasa gadis itu cantik juga bro" kata Sang Asisten menggoda Arkana yang hanya berwajah datar.
"Kau tidak tertarik?" tanya sang Asisten lagi.
"Cih dia sama dengan wanita lain. Menjjikan" desis Arkana.
"Oh ayolah bro mereka tidak menjijikan mereka hanya melakukan trik kecil untuk menarik perhatian kita para pria"
"Casanova seperti kamu mana ngerti Johan" balas Arkana memutar bola mata malas.
"Cih dasar perjaka tua" ejek Johan yang hanya di acuhkan oleh Arkana.
**********
"KAK ZILAN......." teriak Aruna yang baru memasuki Apartemen.
"KAK ZILAN" teriak Aruna lagi.
"Ada apa Princess jangan teriak-teriak nanti tenggorakan kamu sakit" kata Zilan yang berjalan mendekati Aruna.
"Kakak harus bantu Aru" kata Aruna menggebu-gebu.
"Bantu apa?" tanya Zilan duduk di dekat Aruna.
"Kakak harus bantu aku cari tahu semua informasi Arkana Zeus Albarack" kata Aruna.
"APA"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
epifania rendo
pengin bangat punya kk laki2
2022-08-25
0