Bukannya menjawab tapi tatapan pria tampan itu berubah tajam. Keyra yang menyadarinya langsung menelan salivanya dengan susah payah. Keyra benar benar merutuki kebodohanya barusan, lalu dengan bersusah payah ia mecari ide untuk mencairkan suasana.
"Hem.. kurasa tidak ya?" ucap Keyra mati-matian menimbulkan keberanianya.
"sepertinya aku tidak membutuhkannya" Keyra mendorong Card itu kearah pria tampan itu "aku sudah sangat bersyukur kau memaafkan paman dan membebaskannya" ucap gadis itu tulus
"menampungku disini tentunya dengan memberiku makan. karna seperti yang kau tahu, aku seorang pengangguran sekarang, aku tidak mau kau mengeluarkan banyak uang lagi hanya untuk wanita sepertiku" Ucap Keyra dengan tersenyum lemah.
"Ambilah itu! anggap saja ini salah satu syarat pamanmu bebas" malas bedebat setelah mengatakan kalimat singkat, pria itu meninggalkan meja makan untuk berlalu meninggalkan Keyra.
Kenapa kau bertanya seperti itu, dasar bodoh. Dia pasti sangat marah padamu.batin keyra.
"Ohya!" langkap Pria itu terhenti sejenak dan kembali menatap Keyra "Nanti setelah makan, ikutlah bersama dia" pria tampan itu menujuk seorang pelayan wanita yang berdiri tidak jauh dari meja makan.
"Dan jangan menolak saat para pelayan membantumu untuk fitting baju pengantin!, aku tidak menerima penolakan apa pun, kau paham?!" jelas pria tampan itu seraya mengedipkan mata lalu pergi meninggalkannya.
Mendapat kedipan mata dari pria paling tampan menurut Keyra. Keyra hanya bisa tertenggun sampai lupa bernafas tiba tiba saja jantungnya bedetak sangat kencang seperti ingin keluar dari tempatnya.
Sepertinya jantungku bermasalah? semoga bukan penyakit yang serius,batin Keyra. Mengingat ia belum pernah menjalin hubungan dengan seorang pria mana pun.
"Hem, hem... hem" Keyra mulai memukul dadanya pelan. Mencoba mengurangi detak jantung yang kian menderu tapi hasilnya sama saja, nihil!.
"Kau tidak apa-apa nona?" Tanya kepala pelayan yang sedari tadi memperhatikan tingkah Keyra.
"Aku .. aku baik#baik saja paman" kata Keyra mencoba memberikan senyuman terbaiknya.
Keyra tak menyangka jika ia benar benar akan menikah seperti orang lain. Memakai baju pengantin, walapun kisahnya seperti ini, jauh dari apa yang di alami orang biasa.
apa yang ia rasakan tidak sama dengan apa yang pria itu rasakan. Well... tapi Keyra rasa ia harus tetap bersyukur. Karena segala sesuatu yang ia alami, ia yakin, itu semua bentuk perhatian Tuhan padanya. Benar! Tak ada alasan untuk ia terus mengeluh.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Menjelang sore setelah melihat-lihat tempat tinggal barunya dan mencoba baju pengantinya yang sangat-sangat indah menurut Keyra. Bahkan Keyra sempat merasa bingung, bukankah semua pernikahan ini hanya settingan semata? ia hanya menikah atas kehendaknya tapi pria tampan itu tetap memperlakukanya layaknya seorang wanita yang sangat ia cintai.
Apakah mungkin pria itu memiliki rasa padanya?
Hell... apa yang sedang kau pikirkan Key? Kau gila?
Lalu Keyra melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar barunya yang amat sangat mewah, lagi-lagi versi Keyra.
Ketika kaki jenjang itu menyentuh lantai kamar. Keyra lantas menutup mulutnya sangkin kagumnya dia. Ia tidak pernah memikirkan kamarnya akan seindah ini, sebagus ini?!. Ia melangkahkan kakinya masuk dan melihat-lihat segala sesuatu yang ada di dalam kamar. untuk membuktikan bahwa apa yang barusan ia lihat adalah nyata.
terdapat meja rias lengkap dengan makeup terkenal di sana. Melihat-lihat walk in closet lengkap dengan isinya yang ia yakini semuanya baru, ini sudah seperti pajangan rak Mall ternama, bahkan mungkin lebih. dan yang paling penting semua barang itu pas dengan dirinya. Termasuk pakaian dalam.
Hell...
Apa pria tampan itu yang memilihkan semuanya. Tapi bagaimana dengan pakaian dalam?
Keyra mendudukan dirinya sisi ranjang dan meraba ranjang yang sangat nyaman itu. Tiba tiba pintu terbuka dan masuklah sosok tampan dengan bertelanjang dada. Shit.. apa pria ini tidak punya rasa malu? maksud Keyra sedikit saja rasa sungkan terhadapnya? jawabnya sepertinya tidak, karena pria itu terus berjalan dan membuat Keyra memalingkan wajahnya.
"Bisakah kau pakai baju mu itu dulu Tuan?!"
"Oh tentu" pria tampan itu pun langsung memakai kaos hitam yang memang sejak tadi sudah ia pegang.
"Ku kira kau akan menarikku dan langsu-.."
Tanpa pikir panjang Keyra bediri dan membungkam bibir indah pria itu dengan telapak tangannya. Namun beberapa detik kemudian ia pun tersadar dengan sikap lancangnya barusan.
"Ma..maafkan aku" katanya kikuk,karena dengan lancang menyentuh pria tampan yang ada di depannya. Apa lagi di tempat sensitif. Apa lagi jika bukan bibir sensual itu. Aughh!
"Ja.. jangan mengodaku dengan kata-kata vulgar lagi" mungkin Keyra barusa mengucapkan kata perintah, tapi ayola nadanya sangat tidak cocok. "aku tidak hmm... maksudku belum terbiasa Tuan" katanya seraya menundukkan kepala.
"Benar-benar wanita yang menarik" kata pria tampan itu lirih nyaris tidak terdengar dan senyum tipis penuh arti terlukis di bibirnya.
Menyadari kegugupan Keyra, Pria tampan itu memilih beranjak dan berjalan setengah memutari ranjang.
"Apakah kau suka?"
"Apa?" Jujur keyra bingung dengan pertanyaan yang terlontar dari bibir pria tampan itu yang terdengar sangat ambigu.
"Kamar ini... aku tidak tahu apa yang kau suka dan sebenarnya aku juga tidak peduli itu" papar pria tampan itu seraya membelakangi Keyra.
Kalau tidak peduli kenapa menanyakannya?, batin keyra, keyra memutar bola matanya jengah, ini adalah jawaban yang seharusnya terlontar tapi,
"Aku sangat menyukainya, kau tahu? jangankan membayangkannya memikirkan punya kamar semewah ini saja aku tidak pernah, terimakasih banyak Tuan, kau sangat baik" senyum Keyra merekah saat mengatakan itu.
Pria tampan itu hanya bisa terdiam melihat ekspresi lugu Gadis yang ada di depanya, kamar yang menurutnya sangat sederhana tapi gadis ini melihat apa yang ia berikan sangat istimewa. Berbeda jauh dengan para wanita yang selama ini mengejarnya.
"Dasar norak!" sebenarnya apa yang di ucapkan pria tampan itu berbeda dengan apa yang di pikirkanya.
Dan keyra juga tak masalah dengan perkataaan pria itu barusan. Karena ia sudah sering mendapat perkataan yang lebih nyelekit dari ini.
"Baca dan tanda tanganilah!" seraya memberikan sebuah map dan pena.
"Apa ini?" Keyra mengambil map itu dari sang Pria.
"Merriage contrarct?" Kata Keyra dengan membaca judul kertas putih itu dengan raut wajah yang bingung.
"Ya, aku selalu merencanakan apa pun dengan baik!"
"Pihak pertama dan kedua?"
"Aku pihak pertama dan kau pihak kedua" jelas pria tampan itu.
Keyra ber-oh ria karna mengerti, Keyra mulai membaca kalimat demi kalimat yang tercantum pada kerta putih itu.
"Pihak ke dua dilarang mencintai pihak pertama?" Kata keyra lantas menatap pria tampan itu.
"Ya.. jangan pernah mencintaiku karna itu hanya akan menyakiti dirimu sendiri, karena aku tidak mungkin pernah mencintaimu" kata pria tampan itu santai seraya berjalan mendekat dan duduk di sisi ranjang di depan Keyra.
"Kalau Tuan yang mencintaiku?" Tanya Keyra dengan suara lirih tapi tetap terdengar oleh pria tampan itu.
"Hahaha... jangan bercanda! kurang-kurangi menonton serial drama atau membaca novel picisan, karena itu TIDAK AKAN MUNGKIN TERJADI DI KEHIDUPAN NYATA" pria tampan itu tertawa dengan lantang sehingga membuat Keyra kesal sendiri.
"Lanjutkan!"
"Iya aku tahu. Maafkan aku. Pihak kedua di larang berhubungan dengan pria lain selain pihak pertama... hmm ok"
"Di larang memberitahukan siapa pun tentang hubungan yang di jalani pihak pertama dan pihak kedua hmmm" Keyra mengangguk paham "ok"
"Pihak kedua harus meminta izin atas apa pun yang di lakukanya?" Keyra sedikit tercengang dengan kalimat satu ini "Waw... kau posesif sekali, Tuan" sekilas melirik pria tampan itu, pria tampan itu hanya menyungingkan senyuman yang khas.
"Pihak kedua tidak melupakan suntikan pencegah kehamilan" ia melirik pria tampan itu seolah meminta penjelasan.
"Ya aku tidak ingin kau, menjadikan anak itu alat untuk mengurasku atau ck! apalah" ucap pria itu lantas menatap keyra dengan tatapan tajam, karena ia harus waspada dengan wanita licik seperti itu, mengingat Keyra sepertinya gadis baik-baik. tapi ia tetap harus waspada karena badai paling mematikan berasal dari laut yang paling tenang.
Jujur Keyra merasa sedikit sedih tapi bukankah semua pilihan pasti ada dampak? Dan inilah dia. Gadis cantik itu membaca semua syarat satu demi satu sampai halaman kedua, semua syarat itu harus di patuhinya. Lalu ia membubuhi tanda tangannya di kertas itu. Saat semua hubungan itu berakhir ia akan mendapatkan apertemen mewah dan sejumlah uang dengan nominal yang fantastis tentunya, dan di larang menganggu pihak pertama setelah hubungan berakhir.
"Deal?" Tanya pria tampan itu sambil mengulurkan tangannya.
"Deal!" Gadis cantik itu menyalaminya sambil tersenyum kecut. ia berharap semua cepat berakhir dan secepatnya ia bisa bebas dari pria yang ia yakini tidak terlalu baik.
"hem Tuan, bolehkah aku menanyakan sesuatu?"
"Bukankah dari tadi kau sudah menanyakan banyak pertanyaan. kenapa baru sekarang meminta izin?" Pria tampan itu menaikan satu alisnya.
"Hem bukankah besok kita meni-- hem bukan hem maksudku pernikahan ku, tapi aku belum tahu siapa namamu" tanya Keyra sedikit cemas.
Bukannya menjawab Pria tampan itu terdiam menatap gadis cantik itu tanpa ekspresi yang sulit di artikan, lama ia terdiam. Saat merasa gadis cantik itu mulai risih atas tatapannya.
"Kau tidak tahu siapa aku?" Tanyanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Keyra masih dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Hmm aku tahu siapa kau Tuan, kau adalah bos dari pamanku mungkin anaknya bos paman?" Keyra mulai menggeser duduknya karna kurang nyaman dengan situasi yang baru tercipta.
"Namaku?"
"kalau aku tahu, aku tidak mungkin menanyakannya padamu Tuan" Keyra makin tidak nyaman karena pria tadi mulai mengeser duduknya untuk mendekati Keyra.
"Dimana pamanmu bekerja?"
"hem D...Dari yang ku dengar ia bekerja di perusahan yang cukup besar. Tapi aku tidak tahu ia bekerja dimana, seperti yang kau tahu aku tidak terlalu dekat dengannya" Keyra semakin gugup, wanita mana yang tidak gugup jika seperti ini?
"Kau tahu Kenzo Real Estate?"
"Aku... aku" mata Keyra mulai berkaca kaca karna kebingungan dan kegugupanya, siapa pun bila di tatap tajam oleh pria itu pasti akan merasa terintimidasi oleh tatapnya.
"Selama ini kemana saja kau, apa kau berasal dari zaman batu atau -.." perkataannya terhenti karena melihat ada sebutir kristal bening jatuh di pipi gadis cantik itu.
"Maafkan aku Tuan. Aku tahu aku hanya wanita bodoh, hidupku hanya seputar bekerja dan rumah" Keyra menudukan kepalanya.
Apa yang di alami gadis ini? Kenapa dia seperti orang tertekan, setiap aku menatapnya, terkadang dia bersikap paling berani, tapi terkadang dia menjadi sangat takut ..dan dia tidak tahu siapa aku? Batin pria tampan itu.
TBC
jangan lupa like, komen and vote 🤣🤣🤣🤣
siapa ya kira-kira?
anaknya pak mamat atau pak solihin ini si Tuan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
SusanShu. 1805
dari jaman batu atau.....😅😅
ken...ken...jan galak ma anak orang😆
2021-12-19
0
❤ yüñdâ ❤
🙄🙄🙄
2021-10-15
0
Hekdi Veronika Bancin
hih
2021-06-30
0