🍃🍃🍃🍃
Keyra menarik wajahnya agar menjauh dari pria yang ada di hadapanya. ini salah, dan Ia tak pernah takut untuk menolak sesuatu yang salah.
"maaf..." Ucap keyra lirih tak bermaksud membuat murka pria yang ada di hadapanya. hanya saja ia merasa harus pada pendirianya.
"aku mohon tuan! jangan jadikan aku seperti jal*ng!" ucap dengan Keyra penuh harap.
"apa pun akan ku lakukan asal jangan kau paksa aku melakukan itu!" ia masih berusaha mengharap secerca harapan yang mungkin saja akan terjadi.
"Atau kau bisa bunuh aku Tuan!" Bahkan Keyra bersedia mati dari pada pada harus menjalani kehidupanya sebagai jal*ng setelah ini. "Tapi ku mohon bebaskan Paman, Bibi serta adikku " tangis Keyra pecah seraya memohon dan terus menggenggam erat tangan pria tampan itu. Karena merasa usulanya yang pertama di tolak mentah-mentah oleh pria tampan itu.
"Hey dengar! kau tidak j*lang! kau hanya melayaniku! dan aku tidak bermain dengan para bi*th asal kau tau itu!" jelas pria tampan itu seraya menatap tajam Keyra. Ia tersinggung karena dia di samakan dengan pria hidung belang.
tolong! mereka beda hanya saja mereka memiliki hobby yang sama. begitulanh.
"Sama tuan, kita melakukan hubungan yang di larang Tuhan, tanpa ikatan pernikahan. aku tidak mau melakukan dosa besar itu!" seketika ucapan Keyra menampar pria tampan itu, baru kali ini ada wanita yang percaya akan agama dan yang paling penting wanita itu benar-benar menolaknya.
Ck! Sulit dipercaya.
"jadi kau ingin aku menikahi mu?"
"Dan menjadikanmu nyonya besar?!" ucapan sakartis langsung mendominasi dari pria itu.
"lalu kau bisa memerintahiku dan dengan leluasa menguras semua harta ku haha apa ini yang di rencanakan Leo Berengsek itu?!!!" tanya Pria tampan itu penuh kemarahan. Sungguh rasa ketertarikan pria tampan itu hilang tak bersisa. Ia benci pada wanita yang gila akan hartanya. mereka terlalu licik untuk di sebut sebagai manusia.
"Tidak!" bantah Keyra cepat, bukan itu maksud Keyra, bahkan memikirkanya saja Keyra tak pernah "Tidak sama sekali! aku memang tidak pantas menikah denganmu! Aku sadar aku hanya Gadis bodoh penuh kesialan, sementara kau punya segalanya"
"Tapi jika kau tidak ingin melenyapkanku atau menerima tawaran ku yang pertama, aku ingin kau" perkataan Keyra terhenti. Seolah ia tak nyaman untuk melanjutkan kalimatnya. Belum lagi tatapan tajam pria itu mampu membuatnya bergindik ngeri.
Tapi bagaimanapun Keyra harus mengatakanya. "Me... menikahiku. Hanya sah di mata Tuhan dan kita berdua yang tahu. Aku tidak mau melakukan dosa dengan ..." perkataanya terhenti karena ia malu untuk melanjutkanya.
"Menarik" kata pria tampan itu lirih nyaris tak terdengar
"Baiklah kita menikah, bila aku sudah bosan denganmu apakah kau terima untuk ku campakan?!"
"Ya Tuan. Asalkan kau membebaskan keluargaku" Keyra terlihat antusias "ku mohon, hanya mereka yang ku punya Tuan" kata keyra mantab.
Namun tidak munafik jika hati Keyra kembali bersedih. Bagaimana pun ia hanya wanita biasa. Ia selalu yakin bahwa di setiap air matanya Tuhan mempunyai ribuan cara mengubah air mata itu menjadi tawa bahagia. Berat memang tapi bagaimana pun caranya. Hanya ini cara terbaik untuk menyelamatkan keluarganya.
"Baiklah, dua hari lagi kita menikah. Hanya kau,aku dan penghuni Mansion. Tidurlah aku akan tidur di kamar sebelah. Jangan mencoba untuk kabur. Karena kau tak akan pernah bisa!" pria tampan itu beranjak dan berjalan keluar kamar meninggalkan Keyra yang terisak menyesali semua takdir yang Tuhan berikan padanya.
"Jika ini memang rencanamu aku mohon kuatkan aku, jika ini salah ku mohon bebaskan aku, semoga rencanamu lebih baik dari apa yang ku inginkan"
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Keyra membuka matanya secara perlahan. silau cahaya matahari menyambut mata indahnya. Dia segera duduk dan hendak berberes karena harus menyiapkan makan jika tidak! maka amukan dan hukuman Bibi akan mengambut paginya.
Tapi saat ia melihat sekeliling ruangan, Keyra heran dan ingatan tentang peristiwa semalam kembali. Tiba tiba perhatiannya terengut habis saat pintu di ketuk dan masuklah dua orang pelayan dengan seragam khususnya
"Selamat pagi Nona" sapa kedua pelayan itu dengan tersenyum ramah.
"Pa ... pagi.." jawab Keyra sedikit kikuk.
Tanpa menunggu arahan salah satu pelayan langsung masuk ke kamar mandi.
"Bersiaplah Nona, Tuan sudah menunggumu di bawah untuk sarapan bersama, saya akan menyiapkan pakaian Nona" saat wanita itu hendak pergi.
"Tunggu! bi.. biar aku saja. Kalian boleh keluar"
"Nona saya sudah menyiapkan air hangatnya" pelayan yang tadi masuk ke kamar mandi kini telah keluar
"Bi.. bisa tinggalkan aku sendiri? Aku malu " pipi Keyra merona. Sambil tersenyum kedua pelayan itu membungkuk dan meninggalkan kamar tersebut. Sungguh ia merasa sangat tidak nyaman dengam situasi ini.
Kamar mandi yang sangat simpel namun terkesan mewah dengan pemandangan yang menakjubkan. Beruntung kamar mandi ini berada di lantai 2, jika berada di lantai 1 oh tidak bisa di bayangkan.
Dan luas kamar mandi ini mungkin dua kali lipat dari kamar tidur yang biasa Keyra tempati dulu, Gadis itu mulai merendam tubuhnya. Sesekali memikirkan tentang perjalan hidupnya yang begitu rumit dan penuh kerikil tajam.
Selepas mandi ia bergegas berjalan menuju walk in closet dengan mengenakan handuk. Seketika ia terpana melihat ruangan itu.
"Tempat ini seperti film yang pernah Alina tonton" sekilas bayangan tentang masa lalunya muncul. Dimana Alina sibuk menonton dan ia sibuk berberes.
" Ternyata tempat begini nyata ya, tapi ini pakaian pria semua" gumam Keyra.
"Ah inikan kamarnya tentu saja semua ini miliknya, kenapa tadi aku menyuruh pelayan itu keluar, dasar bodoh" Keyra menghela nafas pelan sambil memukul kepalanya pelan. Ia melirik di atas meja ada kaos putih.
Gadis itu terlihat memakai kaos itu dengan celana yang ia pakai semalam. Lalu turun dan bingung untuk menuju arah dapur. Demi tuhan rumah itu terlalu luas untuk di tempati seorang diri. beruntungnya dia bertemu salah satu pelayan sehingga bisa mengantarkan ia ke meja makan.
"Hey" sapa pria tampan itu saat melihat kehadiran Keyra. Saat mata indah itu menatap sosok Keyra yang berdiri di ambang pintu
"duduklah!" pria tampan itu tersenyum dan menujuk kursi meja makan yang harus di duduki keyra dengan matanya karena kedua tanganya sedang sibuk memegang sendok dan garpu. Di sampingnya berdiri seorang pria paruh baya bertugas sebagai kepala pelayan.
Pria itu dengan stelan formal berwarna hitam membuat ketampanannya bertambah dua kali lipat. Sekali lihat saja sudah bisa di pastikan pakaian itu dengan harga yang fantastis terlihat dari bahannya, Bagaimana mungkin seorang bos memakai barang murah?
Ciptaan Tuhan sungguh luar biasa, terlalu sempurna,batin keyra. Tanpa sadar ia mengagumi pria yang sedang melahap sarapan paginya.
Keyra berjalan mendekati meja dan membungkuk pada pria paruh baya yang berdiri tidak jauh dari pria tampan pemilik mansion mewah ini. Seolah ia sedang memberi hormat.
"Maaf aku memakai bajumu Tuan, ini karena ketika pelayan itu ingin menyiapkan semua keperluanku, tapi aku malu. Dan aku menyuruhnya pergi." Gadis itu berkata sambil menunduk merasa tak nyaman dengan tatapan mata yang pria itu berikan.
"Saat bicara biasakan tataplah lawan bicaramu!" tegas pria itu, agar Keyra tak seperti ini, jujur Keyra sangat jauh dari wanita yang biasa ia temui. entahlah dia terlihat berbeda.
"Tidak masalah apa pun yang kau pakai. Kau tetap terlihat sangat cantik, bagaimana
dengan tidur mu?"
"Ba..baik" bahkan Keyra bingung harus memberikan jawaban seperti apa atas pertanyaan barusan, mengatakan dia tak nyaman karena situasi? mana mungkin?! Lalu perhatian Keyra beralih saat Pria paruh baya itu kini meraih kursi untuk Keyra duduk.
"Terimakasih paman"ucap Keyra lalu di balas senyuman oleh Pria paruh baya itu.
"Oh baguslah ku kira Mansion ini membuatmu tidak telalu nyaman"
"jika kau mau kita bisa pindah ke mansion ku yang lebih besar, aku tahu disini terlalu kecil" ucap pria itu sembari melihat sekitar. seolah itu cara untuk membenarkan ucapanya barusan.
"aku tak terlalu menyukai mansion yang besar. Inilah rumahku. Mengingat aku juga masih lajang , makanya semua yang ada di sini berbau pria"
Dia gila atau ingin menyindirku? Rumah seperti istana ini dia bilang kecil? Apakah ada rumah yang lebih besar dari pada ini. Ku rasa cuma ini rumah yang terluas yang pernah ku temui. Aku saja sampai bingung jika di suruh membersihkanya, mungkin ini yang akan Keyra katakan jika dia dalam kondisi tidak waras.
"Mansion ini sangat luas Tuan, aku tidak butuh apa pun aku hanya perlu pulang kerumah untuk mengambil pakaian ku setelah pulang bekerja nanti Tuan"
"Bekerja?" Pria tampan itu menaikan satu alisnya.
"Iya.. nanti jam sembilan aku harus ke restoran. Aku berjanji tidak akan lari Tuan, dan malamnya aku bekerja di cafe, dari cafe aku akan kerumah paman dan bergegas langsung kesini, aku hanya ingin mengambil pakaianku saja" Keyra berusaha meyakinkan pria itu.
"Tidak perlu! kamar mu sudah selesai beserta isinya. Dan berkerja?... hmm kau tidak perlu bekerja lagi. kau hanya perlu bekerja padaku, melayani ku " senyum tipis penuh godaan terpampang di wajah tampanya.
Seketika wajah keyra memerah, ia malu dan melirik pria baruh baya yang berdiri tidak jauh darinya. bagaimana mungkin pria itu tak malu mengatakan hal itim itu di depan kepala pelayan ini?
"Bisakah kita tidak bahas itu" ucap kerya sedikit pelan.
"Seminggu lagi aku gajian di restoran. Kan sayang uangnya Tuan"
"Hmm...Tapi tidak mungkin aku selalu bergantung padamu tuan. Bisa-bisa uangmu habis hanya untuk memberiku makan, aku akan bekerja aku tidak ingin merepotkan siapapun Tuan, termasuk dirimu" jawabnya seraya memulai memakan sarapanya.
"pffft... Hahahaha..." pria tampan itu tertawa lepas. pria itu melambaikan tangan di udara sebagai tanda ia memohon maaf, candaan ini terlalu mengelikan untuk joke di pagi hari. hingga Keyra merasa heran.
"hanya memberimu makan aku langsung jatuh miskin haha" entah kenapa perkataan itu sangat lucu menurutnya.
Ini adalah pertama kali buat pria tampan iu tertawa lepas. Tidak dengan topengnya murni tawa karena Ia merasa benar lucu. bagaimana mungkin?
"kau ini lucu sekali" ucap pria itu masi dengan tawanya.
sedetik kemudian tawanya hilang "Jangan bekerja dan pakaianmu sudah ada di kamarmu sendiri!. wanitaku menerima semua fasilitas mewah yang ku berikan!" jawab pria tampan itu dengan sikap yang seperti biasa.
dominan sombong
"Apakah kau mengambilkan baju ku di rumah bibi?" Tanya keyra penuh selidik "kapan?"
"...." tidak ada jawaban. Pria tampan itu menatap Keyra lalu mengambil gelas yang berisi air putih dan meneguknya hingga tandas.
Pria ini seperti cuaca. terkadang baik sekali dan terkadang sangat menyebalkan. Batin keyra
Gadis itu di kejutkan saat pria paruh baya yang berstatus sebagai kepala pelayan menyodorkan sebuah card padanya.
"Apa ini?" Tanya Keyra seraya mengambil card yang di berikan kepala pelayan.
"kartu ATMmu. pakailah sesuka hatimu, mulai sekarang semua uang itu milikmu, kau tidak perlu menunggu bayaran di restoran itu, dengan uang itu bahkan kau bisa membeli rumah pamanmu! ck! Jika kau mau" jawabnya sambil menompang dagu dan menatap Keyra penuh gairah.
"Apakah boleh aku membayar kerugian yang kau alami karna paman dengan uang ini?" Tanya keyra dengan polosnya.
Ck! Apa kau bercanda key?
"...." tidak ada jawaban dari pria tampan itu. bahkan kata bodoh tak pantas di sandang gadis ini. ya, kata itu terlalu baik untuk mengambarkan dirinya setelah kalimat menggemaskan yang terlontas dari bibirnya.
**TBC
nahkan, polos boleh taapi jangan di bawah level tiga ya 🤣 ayo like dulu terus nebar komen, ini wajib nak 🤣 abis itu vote ya 🤣 ay demeni ini 🤣
abis ini kita apain ya?
yang mo buka les privat bikin keyra pinter kuy 🤣 ay sekolahin lagi dia 🤣**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
💕🥢ᴆ⃝ᴘ_ᴘɪᴘɪ🕯🧚💕
kak sugar baby
2025-03-09
0
Nurafni Zalfaalituhayu
padahal ntar bucin dah
2022-01-28
0
SusanShu. 1805
gemesh bgt aja keyra😁
2021-12-19
0