ALEENA(Noda Dibalik Niqab)
Seorang Gadis manis dengan pakaian tertutup berjalan dengan gembira dilorong kampus membawa sebuah kotak bingkisan menuju segerombolan pemuda yang sedang asyik mengobrol di depan ruang kampus.
"Happy B'day sayang!"ucapnya dengan senyum lebar diwajahnya pada seorang pemuda tampan seusianya.
Bukannya menerima uluran kado yang diberikan Aleena pemuda itu malah menarik tangan Aleena menjauh dari sana.
"Kamu apa apaan sih,malu maluin tau ngasih kado nggak jelas kaya ini didepan semua teman temanku!"hardiknya dengan mencengkram keras lengan Aleena sampai membuat Aleena meringis kesakitan.
"Vian sakit lepas,"desisnya pada pemuda bernama Alvian yang berstatus sebagai pacarnya itu.
Dengan muka sebal Alvian melepaskan cekalan tangannya pada lengan Aleena yang pasti nanti akan meninggalkan jejak memar dikulit putihnya yang tertutup baju panjang itu.
"Bawa kembali kado nggak jelasmu ini,dan jangan lagi melakukan hal kekanakan seperti itu didepan teman temanku!"hardiknya lagi lalu pergi meninggalkan Aleena sendiri,berdiri dipojok lorong dengan perasaan terluka.
Aleena menatap kearah Alvian pemuda tampan yang sudah menjadi kekasihnya selama setahun ini dengan perasaan sulit digambarkan lalu perlahan dia berbalik meninggalkan Alvian yang tidak menengok lagi padanya.
"Tega banget sih lo bro sama siAleena itu?"ucap Dimas teman Alvian sambil menatap Aleena yang pergi meninggalkan tempat itu.
"Biarkan aja gue muak liat muka sok sucinya itu",jawab Alvian.
"Maksud lo?"tanya Dimas lagi yang juga didengari oleh teman teman Alvian yang ada disana.
"Sudah lama gue pacaran sama dia,masa cuma berhasil memegang tangannya doang dia pikir gue anak TK apa yang suka gandeng gandeng tangan kesana kemari sebel banget gue ",gerutu Alvian.
"Jadi maksud lo Alvian si Casanova kampus Bakti Bangsa dikacangin sama cewek gitu,kasian amat nasib lo,"ucap Dimas.
"Makanya itu gue sudah males berpura pura jadi cowok baik didepannya kalau nggak dapat apa apa".
"Jadi lo sengaja nglakuin itu supaya dia minta putus dari lo gitu".
"Itu maksud gue,buat apa juga gue pertahanin dia wajah doang cakep tapi yang lainnya dibawah standar,mau disentuh gue, tapi minta gue nikahi dulu mimpi terlalu tinggi tu cewek"gerutu Alvian.
"Serius dia bilang ke elo kaya gitu?!"tanya Dimas penasaran.
"Iya,waktu gue bilang Yank boleh cium nggak,dia malah jawab,kita belum muhrim jadi belum boleh melakukannya tunggu halal dulu Yank!".
Semua pemuda yang ada disana tertawa keras mendengar apa yang diucapkan Alvian.
"Gila tu cewek benar benar calon istri sholehah kaya lagunya raja dangdut"ucap Dimas.
"Gue kagak perduli pokoknya malam nanti gue mau ngadain pesta yang meriah buat ngrayain pesta ulang tahun gue".
"Benar bro ayo kita pesta di club Xxx"ajak Dimas yang diakuri oleh yang lain.
"Gampang kebetulan gue baru dapat transferan bonus dari kakak ipar gue tadi malam".
"Wah asyik banget lo punya kakak ipar pengertian kaya gitu".
Alvian hanya tersenyum smrik mendengar ucapan Dimas karena sebenarnya ada rahasia besar kenapa sang kakak ipar mau selalu memberinya uang saat diminta.
"Jadi ajak anak anak yang lain juga untuk datang keClub XXX nanti malam kita pesta sampai puas",ucap alvian.
Dimas tau apa yang dimaksud Alvian bersenang senang sampai puas itu,mabuk dan main wanita itu sudah biasa Alvian lakukan selama ini.
Sebagai anak kedua dari keluarga pengusaha kaya raya bagi Alvian uang tidak berharga lagi, jadi kalau ingin ikut menikmati hidup mewah seperti Alvian maka harus selalu mengikuti apa yang diinginkannya dan itu sudah dilakukan Dimas selama ini.
Dia juga merasakan hidup layaknya anak orang kaya dengan memakai barang mewah tinggal ditempat mewah dan bersenang senang keluar masuk Club club dan bermain dengan para wanita panggilan semua gratis selama dia menututi semua perintah Alvian.
"Lo nggak ngundang pacar alim lo itu kepesta?"goda Dimas.
"Ngundang dia kepesta bukannya kita happy malah yang ada kita diceramahi olehnya,nggak gue pengin Happy malam ini nggak pengin liat tampak menyebalkannya hari ini".
"Kalau lo nggak mau liat muka dia lagi kenapa lo nggak mutusin dia aja?"tanya Dimas.
"Gue pikir lo temen gue selama ini!"ucap Alvian sambil menoyor kepala Dimas.
"Gue memang teman lo Vian,masa lo masih meragukan gue."
"Itu masalahnya karena lo temen gue makanya gue nggak jadi tambah pinter".
"Maksud lo?"tanya Dimas bingung.
"Kenapa gue nggak mutusin Aleena karena dia pinter, gue butuh dia buat membantu gue tetap masih bisa kuliah disini dan tetap lancar jiwa dapat uang dari abang gue yang gedeg itu".
"Oh itu masalahnya gue paham,tapi selain Aleena kan ada cewek lain juga yang pinter Vin".
"Maksud lo simata empat Giska itu, ogah gue mending liat tampang Aleena meski nggak bisa menyentuhnya tapi enak untuk dipandang".
Untuk yang satu ini Dimas membetulkan ucapan Alvian,karena dikampus ini selain pintar Aleena juga termasuk salah satu gadis tercantik, andai Alvian tidak mendahuluinya menjadikan Aleena sebagai pacarnya, Dimas pasti akan menjadikan Aleena sebagai kekasihnya.
Tapi seperti kata Alvian untuk masalah pernikahan dia mempunyai prinsip yang sama seperti Alvian.
"Jadi karena itu lo masih bertahan dengan Aleena selama ini?"tanya Dimas.
"Itu salah satunya,tapi kalau bisa mencicipinya pasti akan semakin menyenangkan"jawab Alvian dengan wajah menerawang membayangkan bagaimana rasanya menyentuh bibir indah milik Aleena itu.
Melihat ekspresi Alvin yang mulai berubah,Dimas langsung merangkul pundak Alvin dan membawanya menyingkir dari kerumunan.
"Lo nggak penasaran pengen mencicipinya Vian",ucap Dimas pelan.
"Jangan macem macem lo,gue memang casanova tapi gue kagak mau memperkosa anak gadis orang,lalu besok gue masuk koran bisa dipenggal kepala gue sama abang gue kalau sampai itu terjadi.
"Bukan memperkosa tapi...",Dimas membisikkan sesuatu ketelinga Alvian yang didengari Alvian dengan serius.
"Itu amankan?"tanya Alvian masih khawatir,karena sebenarnya kalau harus mengikuti apa yang dikatakan Dimas dengan menyewa wanita panggilan, Alvian lebih memilih menyewa wanita panggilan, lebih aman tidak beresiko,tapi saat membayangkan wajah cantik Aleena berada dibawahnya, membuat Alvian bersemangat dengan saran yang diusulkan Dimas padanya.
"Aman kamu tenang saja biar aku yang mengaturnya nanti malam untukmu, kamu tinggal menikmatinya saja dan besok pagi juga semua akan kembali normal,anggap saja ini kado ulang tahun dariku untukmu"ucap Dimas membuat Alvian tersenyum lebar.
"makasih bro lo benar benar sahabat gue kalau nanti malam berhasil gue akan kabulkan satu permintaan lo deh".
"Serius lo Vian,gimana kalau lo belikan gue motor yang sudah lama gue pingin itu".
"Oke,anggap aja seharga keperawanan Aleena"ucap Alvian tersenyum smrik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
susi 2020
🤩🥰💘😍
2023-02-24
0
susi 2020
💘😍
2023-02-24
0
ˢ⍣⃟ₛ🍾⃝𝓡ͩ𝓱ᷞ𝔂ͧ𝓷ᷠ𝒾𝓮ͣᴸᴷ㊍㊍
iiih jahat banget siih.... awas karma loe Vian.... entar saatnya Alena menjadi milik orang lain loe bakal bucin nangis nangis minta hidup bareng dia...🤮🤮 jijik Bangetzz Ama orang modelan kayak Vian...
2022-11-04
3