Seketika wajah Alvian pucat melihat amplop yang disodorkan Aleena padanya.
"Sini lo!",Alvian menarik keras tangan Aleena untuk menjauh dari kerumunan teman temannya.
Setelah mereka berada agak jauh dari gerombolan teman Alvian, Aleena menarik lengannya yang dicekal Alvian.
"Lepas!!",Aleena segera menyentak tangan Alvian dari lengannya.
Melihat itu Alvian langsung melepaskan tangannya dari lengan Aleena.
"Lo gila ya!!",bentak Alvian dengan marah.
"Bukan aku yang gila tapi kamu yang gila!!",balas Aleena.
"Berani lo memaki gue lo pikir lo siapa!!".
"Pria brengsek!!"ucap Aleena.
"Apa kata lo!!"Alvian semakin emosi mendengar makian Aleena.
"Apa lagi namanya bajingan,atau..",
"Diam lo!,berani sekali lagi lo maki gue, gue gampar lo!",bentak Alvian dengan mencekal dagu Aleena.
Tapi bukannya takut Aleena malah menatap tajam kearah Alvian.
"Kenapa, kamu malu atau takut semua orang dikampus ini tau seberapa bejadnya kamu",jawab Aleena dengan menyingkirkan tangan Alvian dari rahangnya.
"Lo..,ah sial mimpi apa sih gue sampai bisa kenal cewek gila kaya lo",ucap Alvian.
"Kenapa kamu menyesal sudah mengenal aku?",tanya Aleena dengan sorot mata tajam memandang Alvian padahal hatinya saat ini sangat sakit melihat apa yang dilakukan Alvian padanya, tapi dia mencoba bertahan terlihat kuat didepan Alvian.
"Lo..",Alvian menunjukan jarinya kewajah Aleena yang menatap tajam kearahnya membuat Alvian sedikit gentar saat ditatap setajam itu.
"Aku kesini cuma mau ngasih tau kalau aku hamil anakmu karena apa yang sudah kamu lakukan padaku sebulan lalu saat ulang tahunmu",ucap Aleena.
Mendengar kata itu lagi Alvian hanya tersenyum getir mencoba menutupi kegugupannya.
"Lo pikir gue percaya dengan apa yang lo katakan,gue nggak bodoh jangan karena kita melakukannya sekali langsung lo bisa minta tanggung jawab gue buat nikahin lo,jangan mimpi lo, itu nggak mungkin",ucap Alvian dengan tertawa.
"Mau tidak mau kamu harus bertanggung jawab Alvian kalau ingin anak ini menyebutmu Ayah".
Mendengar itu Alvian semakin marah ternyata susah melepaskan diri dari wanita seperti Aleena ini batin Alvian rasanya saat ini dia ingin langsung berlari meninggalkan Aleena dengan tatapan tajamnya itu,yang membuat Alvian si Casanova ketir ketir.
Meskipun Aleena cantik dan dia cukup menyukainya,tapi Alvian tidak tertarik terikat pernikahan dengan wanita didepannya yang mengaku sedang mengandung anaknya akibat apa yang dilakukannya sebulan lalu.
"Hey dengar lo,mungkin gue yang pertama ngelakuin sama lo,tapi apa lo yakin setelah itu lo nggak ketagihan dan melakukannya dengan laki laki lain!".
Mendengar itu secara reflek tangan Aleena terangkat dan langsung menampar Alvian keras.
"Plaaakkk!!!"
"Lo!!!,beraninya lo!!",bentak Alvian tidak menyangka Aleena akan menamparnya disana,sampai membuat beberapa orang langsung menatap kearahnya.
Melihat itu Alvian langsung menarik lengan Aleena membawanya pergi dari sana.
"Alvian lepas!!"bentak Aleena.
Mendengar itu Alvian langsung menghempaskan tubuh Aleena ketanah sampai jatuh tersungkur.
Lalu Avian berjongkok didepan Aleena.
"Dengar lo,lo tau siapa gue beraninya lo menampar gue sudah bosan hidup lo!!".
"Apa yang aku takutkan!!,kamu hanya manusia bejad yang beraninya hanya menodaiku saat aku tidak sadar,dan setelah itu kamu menolak bertanggung jawab dengan apa yang sudah kamu lakukan kamu..",Alvian langsung membekap mulut Aleena agar tidak banyak bicara lagi.
"Diam lo!!"bentak Alvian.
"Lepas!!,ucap Aleena dengan berusaha bangkit dari tanah dsn berjalan meninggalkan Alvian.
"Mau kemana lo!!,"teriak Alvian berusaha mencekal lengan Aleena lagi tapi langsung ditepis Aleena.
"Hey!!"
"Apa,kamu mau menghinaku lagi sudah cukup,aku tidak perduli kamu mau bertanggung jawab atau tidak,karena aku yakin bukan aku yang akan menyesal nanti",ucap Aleena sambil menatap Alvian.
"Lo ngancam gue,apa yang mau lo lakukan lo mau menyebarkan hal ini lo pikir lo bisa!".
"Aku menyesal pernah mengenalmu Alvian,dan harus kamu tau,andai anak ini lahir kedunia,dia juga tidak akan menjadi anakmu,dia akan mengikuti nasabku jadi,aku memberi taumu supaya kamu tau bahwa apa yang kamu lakukan padaku membuatku hamil,dan kalau kamu masih seorang manusia mungkin kamu ingin ikut mendidiknya dengan menjadi ayah dihidupnya, tapi sepertinya kamu bukan manusia, jadi jangan menyesal dengan keputusan yang telah kamu ambil hari ini,karena setelah ini aku tidak akan mengijinkanmu untuk melihatnya lagi,karena kamu tidak punya hak atas anak ini",ucap Aleena lalu berlalu pergi meninggalkan Alvian yang terdiam terpaku mendengar ucapan Aleena itu.
Sampai Aleena tidak terlihat lagi Alvian masih tetap terdiam ditempatnya semua kata kata Aleena benar benar mengena dihatinya,membuatnya sedikit menyesal dengan keputusannya barusan.
Tapi kegundahan Alvian hanya bertahan sebentar karena saat ponselnya berbunyi dan dia melihat nama Lisa tertera disana senyum bejadnya kembali terkembang.
"Halo,"jawabnya pada Lisa sang kakak ipar.
"Hay Beb,aku diApartemen sekarang mau datang kesini,aku kesepian ni?".
Mendengar itu Alvian kembali bersemangat dan melupakan apa yang baru saja diucapkan Aleena padanya.
"Ok setengah jam lagi aku sampai",jawab Alvian langsung berjalan cepat kearah parkiran kampus menuju mobilnya.
Bahkan saat berpapasan dengan Dimas Alvian hanya melambai saja.
"Mau kemana lo!",teriak Dimas karena melihat Alvian berjalan dengan terburu buru kearah mobilnya.
"Sorry gue duluan ada urusan penting yang nggak bisa ditunda!",teriaknya dengan langsung masuk kesalam mobil dan langsung melajukan mobilnya meninggalkan kampus,saat mobilnya melewati halte Kampus Alvian masih sempat melihat Aleena yang berdiri disana sedang menunggu Angkot,dan saat melihat mobil Alvian lewat dia menatap kearah mobilnya,begitu juga Alvian sempat menatap Aleena pandangan mereka sempat bertemu sebentar,ada rasa bergelitik dihati Alvian tapi segera ditepisnya rasa itu dengan melajukan mobilnya lebih kencang meninggalkan kampus agar tidak melihat Aleena lagi.
Sementara itu saat melihat mobil Alvian melaju kencang meninggalkan kampus, hati Aleena benar benar nyeri dan sakit.
Ternyata benar sia sia saja apa yang dia lakukan tadi, dia terlalu berharap untuk meminta Alvian bertanggung jawab dengan anak dalam perutnya ini,seharusnya Aleena tidak perlu melakukannya karena dia sudah tau pasti semua itu tidak mungkin.
Aleena menghapus airmata yang mengalir dipipinya'maafkan bunda sayang',batinnya sambil menyentuh perutnya sebelum naik kedalam angkot yang sudah datang.
Aleena menatap kampus yang semakin jauh berada dibelakang angkot yang dinaikinya.
Pikirannya terlalu pusing tidak tau apa yang harus dilakukannya saat ini,sampai ponselnya berbunyi dilihatnya nama Umi yang menghubungi,melihat itu Aleena segera mengangkat panggilan ponselnya.
"Assalamualaikum Umi",jawabnya.
"Waalaikumsalam Ena,bagaimana khabarmu?".
"Baik Umi ada apa?"
"Kapan Ena pulang,ini sudah lebih dua bulan Ena nggak pulang Umi sama Abah kangen bisa Ena pulang sebentar".
Mendengar itu Aleena menghela nafas berat.
"Insyaallah akhir minggu ini Ena akan pulang".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
susi 2020
😍😍😍
2023-02-24
0
susi 2020
🤩🥰
2023-02-24
0
Sulaiman Efendy
DARI SEKIAN BANYAK KASUS PERKOSAAN YG MNIMPA WANITA, 70% KSALAHAN NYA DARI WANITA ITU SENDIRI YG MMBERIKN PELUANG TAKDIR UNTUK DIRINYA DIPERKOSA..
2023-01-24
0