Hubungan yang kembali membaik

Kamu nggak apa-apa kan, Din?” tanya Adam ketika mereka baru saja duduk di dalam mobil.

"Nggak apa-apa mas" jawab Dinda seraya memasang seatbelt.

Pikiran Dinda melayang ke beberapa menit lalu saat Prilly mengomelinya, Dinda merasa seperti menjadi tontonan, ada juga yang merekamnya tadi.

Tak sedikit juga pengunjung restoran menyerang mereka berdua dengan sindiran-sindiran pedas. Mereka mengatai Dinda dengan sebutan wanita penggodalah, kegatelan, bibit pelakor, berhijab hanya untuk menutupi kebusukannya saja, dan kata-kata pedas lainnya.

Dinda tidak tahu apakah kejadian ini akan berpengaruh pada karir yang baru saja akan dia mulai. Tapi setidaknya dia sedikit bisa bernapas lega sebab Birawa sudah berjanji akan memuluskan karirnya di rumah sakit Herquina.

Hanya saja, Dinda tidak tahu dimana akan menyembunyikan wajahnya sekarang! Kejadian siang ini sangat memalukan dan menggores harga diri Dinda sebagai seorang wanita. Tapi mau bagaimana lagi, menjadi wanita penggoda memang pekerjaannya saat ini.

Aku terpaksa melakukannya sebab aku butuh uang.

Tak terasa, tahu-tahu mobil sudah berhenti tepat di halaman rumah Dinda yang jauh dari kata mewah. Rumah yang akhir-akhir ini sering Adam kunjungi, baik untuk mengantar Adinda, atau sekedar menjenguk mamahnya.

"Makasih ya mas, sudah mengantarku pulang"

"Sama-sama Din"

Hening, Dinda sudah melepaskan seatbelt tapi masih belum turun dari mobil Adam.

"Mas" panggil Dinda dengan agak sedikit ragu.

"Iya?" Adam menoleh ke samping kiri lalu mempertemukan netranya.

"Ada apa?" tanya Adam ketika Dinda hanya bergeming sambil menatapnya lekat-lekat.

"Kalau aku menyukai mas, gimana?"

Adam tercenung dengan kalimat Dinda, terlihat di wajahnya yang menyorot tak percaya.

"Hubungan mas dengan Prilly kan nggak di setujui oleh papahnya, apa mas akan terus berusaha mendapatkan restu itu?"

"Aku akan berusaha Din, karena aku sangat mencintainya"

Sejujurnya, jawaban Adam membuat Dinda tertampar sangat kuat. Entah rasa cemburu, putus asa atau apalah, yang jelas hatinya merasa tercubit mendengar jawaban pria yang menjadi lawan bicaranya.

Tidak Dinda, siapa kamu, seharusnya kamu sadar kalau cinta Adam begitu besar pada Prilly. Kenapa kamu harus merasa sesak dengan kejujurannya?

Kamu tidak boleh mencintainya, kamu mendekatinya hanya karena sebuah bayaran, jadi jangan merasa cemburu dengan cinta mereka.

Lakukanlah tanpa melibatkan hatimu Dinda, Buat agar Adam pisah dengan Prilly karena kamu sudah di bayar oleh Birawa. Setelah mereka putus, pergilah dan lupakan semuanya. Tentang Adam, maupun tentang Birawa.

Jangan libatkan hati dalam pekerjaanmu, ingat itu!

Dinda membatin dan terus memperingatkan dirinya kalau semuanya adalah sebuah kesepakatan.

"Maaf mas, dua minggu berteman dengan mas, membuatku jatuh cinta pada mas"

"Tapi Din_"

"Jujur, detakan di dalam sana enggak bisa ku kontrol jika berhadapan dengan mas"

Dinda memenggal kalimat Adam dengan meraih tangannya, lalu meletakkan tepat di dadanya.

Sedangkan Adam, sorotnya penuh menatap Dinda. Jelas ungkapannya itu, lagi-lagi membuat Adam terkejut dan langsung menelan ludahnya dengan setengah mati.

"Aku punya kekasih Din"

"Aku tahu, tapi aku nggak bisa menyalahkan perasaanku juga, kan? Aku bersedia kalau harus di jadikan yang ke dua" ucap Dinda tanpa malu.

Ya, Dinda memang harus memberanikan diri demi misinya menjerat Adam ke dalam muara cintanya. Dia harus mempertaruhkan harga diri di depan Adam.

"Datanglah padaku jika hubungan mas dengan Prillya tidak bisa di pertahankan, aku akan menerima mas apa adanya" tambah Dinda mencoba meyakinkan.

Adam hanya diam, tapi diamnya itu jelas tengah merasa bimbang. Bertahan dengan Prilly, dia tak begitu yakin dengan Birawa yang menentang keras hubungan mereka, tapi Adam juga tak tega menolak wanita yang sudah menjadi temannya selama dua minggu ini.

"Mas, aku cinta mas" aku Dinda dengan kebaranian yang cukup.

"Kita jalani dulu pertemanan kita Din"

"Menjalani pertemanan pasti akan membuatku semakin mencintai mas"

"Aku_"

"Aku akan menunggu, aku akan selalu ada buat mas" Lagi-lagi Dinda memenggal kalimat Adam yang belum tuntas.

Dinda tersenyum usai mengatakan itu, senyum getir yang ia ukir dengan paksa di bibirnya.

"Mas nggak mau mampir dulu?"

"Lain kali saja Din, Aku harus menjelaskan semuanya pada Prilly"

"Ya sudah, mas hati-hati. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Membuka pintu, kemudian turun dari mobilnya.

Adam sempat membunyikan klakson sebelum melajukan mobilnya kembali.

**

Setelah mengantar Dinda, Adam mencoba menghubungi Prilly dan mengajaknya bertemu.

Mereka pun janjian di sebuah coffee & eatery yang dekat dengan perusahaan milik Birawa.

Diam-diam Prillya menemui Adam, tapi tanpa sepengetahuannya, Birawa justru tahu dan lantas membuntutinya mengikuti kemana langkah sang putri tertuju.

Jarak coffee and eatery dan kantor yang hanya menyebrang jalan, membuat Prilly tak perlu menaiki kendaraan. Cukup berjalan kaki, dan hanya sepuluh menit dia sudah sampai di lokasi mereka janjian.

Memasuki area coffee shop, sepasang netra Prilly menangkap sosok Adam yang tengah duduk sambil melipat kedua tangannya di atas meja. Pandangannya yang tertunduk, membuat Adam tak menyadari jika kekasihnya sudah berdiri di depan mejanya.

"Adam!"

"Prillya" Adam mendongak.

Menarik kursi, wanita itu lalu duduk menghadap sang kekasih.

"Pril, aku tidak ada hubungan apapun dengan Dinda, kami hanya berteman" Ucap Adam mencoba menjelaskan. "Aku cinta sama kamu, aku tidak pernah mengkhianatimu, percaya sama aku Prilly"

"Benar-benar tidak ada hubungan dengan dia Dam?"

"Tidak ada Prill"

"Sama sekali tidak?"

"Sama sekali tidak" sahut Adam mantap, mengulang kalimat Prillya.

"Aku percaya sama kamu, tapi please jauhi dia" Pinta Prilly seraya memegang tangan Adam.

"Iya, demi kamu, aku akan jaga jarak dengannya"

Prilly tersenyum, sementara Adam menghembuskan napas lega karena hubungan mereka kembali membaik.

"Mari kita berusaha mendapatkan restu pak Birawa, aku akan temui ayahmu dan memohon padanya agar mau merestui kita"

"Kamu serius Dam?"

"Tentu saja"

Keduanya sama-sama menatap penuh lekat, kemudian saling melempar senyum masih dengan tangan yang saling menggenggam erat.

Di sana, sosok Birawa mendengarkan percakapan mereka. Birawa mengira jika Dinda belum berhasil membuat putrinya pisah dengan sang kekasih.

"Kurang ajar, aku sudah membayarnya mahal supaya putriku satu-satunya putus dengan pria miskin seperti Adam, tapi malah hubungannya semakin kuat"

Mengeratkan rahang, tanpa sadar kedua tangan Birawa mengepal dengan sangat kuat, sedetik kemudian pria paruh baya itu bangkit dari duduknya, lalu beranjak dari coffee & eatery.

"Kapan kamu akan temui ayah lagi?"

"Nanti malam, aku akan datang ke rumahmu"

"Okay, kalau gitu aku tunggu ya" Kata Prilly dengan nada lembut. "Kita ngomong pelan-pelan ke ayah, aku yakin kalau kita terus berusaha, ayah pasti akan luluh, dan nggak lama lagi beliau pasti akan menyetujui hubungan kita"

"Hmm" respon Adam sembari menganggukkan kepala.

Bersambung.

Jaga kesehatan ya kalian...!!!

Terpopuler

Comments

Demi sya

Demi sya

ksian km din

2022-08-28

0

mariyatni

mariyatni

semoga lekas di beri kesehatan ya kak dan lanjut terus,, Nungguin Evelyn

2022-07-26

0

Double S & M

Double S & M

thor ko eve nya belom up

2022-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Penawaran Dari Pria Asing
2 Kesepakatan
3 Menjadi orang ketiga
4 Hubungan yang kembali membaik
5 Usaha dan penolakan
6 Di permalukan
7 Kesempatan ke dua
8 Rencana dengan obat tidur
9 Kamu main-main denganku, jelas aku pemenangnya. (Birawa)
10 Jebakan
11 Begitu lihainya takdir mempermainkannya.
12 Membujuk Pasien
13 Rencana bertemu
14 Setuju untuk menikah
15 Terus meyakinkan diri saat di ajak berkenalan dengan orang tuanya.
16 Perkenalan manis Vs Tatapan tak suka
17 Ancaman
18 Hari pertunangan CEO Herquina
19 Nggak mau ngaku?
20 Ada syaratnya
21 Di permalukan dengan fitnah
22 Di pecat
23 Rahasia yang terkuak.
24 Transaksi rekening
25 Rencana Prilly
26 Panggilan kerja (family care)
27 Patah Hati
28 Pernikahan dan Rahasia tentang janinnya
29 Rekaman video dan ajakan menikah
30 Kau rebut calon suamiku, ku nikahi suamimu
31 Malam yang manis.
32 Cuti hampir habis
33 Mulai berurusan dengan Prilly
34 Teh buatan istri pertama
35 Apartemen mewah milik siapa?
36 Masih tetap mencurigainya
37 Suami Sialan
38 Hubungan apa yang kalian miliki??
39 Buku nikah
40 Kamu pikir aku sebodoh itu?
41 Kembalikan suamiku, pelakor!
42 Kedatangan Prilly
43 Ternyata mengenggam duri
44 Papan Karangan bunga
45 Satu persatu keluarga tahu.
46 Adam, Dinda, Zidan
47 Bersitegang
48 Kesediaan Birawa dan pemecatan
49 Alasan di Sepucuk Surat
50 Setuju berpisah
51 Perkataan yang menusuk hati
52 Surat perceraian
53 Presidential suite
54 Dokter cantik, pelakor
55 Noda merah
56 Ghibah
57 Masalah pasti selesai
58 Anak kandung?
59 Saudara yang saling bermusuhan
60 Shock
61 Melembutkan singa betina
62 Karma Pelakor?
63 Julukan Baru selain Pelakor.
64 Kemarahan Birawa
65 Ancaman
66 Ikhlas
67 Jatuh
68 Pendarahan hebat
69 Kepanikan semua orang
70 Bayi laki-laki
71 Keretakan tulang panggul
72 Kekesalan Dinda
73 Mengakhiri perselisihan
74 Permintaan maaf
75 Memaafkan
76 Author ada di rumah baru dengan cerita baru
77 Melamar
78 Diskusi
79 Deal
80 Epilog
81 Ekstra part
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Penawaran Dari Pria Asing
2
Kesepakatan
3
Menjadi orang ketiga
4
Hubungan yang kembali membaik
5
Usaha dan penolakan
6
Di permalukan
7
Kesempatan ke dua
8
Rencana dengan obat tidur
9
Kamu main-main denganku, jelas aku pemenangnya. (Birawa)
10
Jebakan
11
Begitu lihainya takdir mempermainkannya.
12
Membujuk Pasien
13
Rencana bertemu
14
Setuju untuk menikah
15
Terus meyakinkan diri saat di ajak berkenalan dengan orang tuanya.
16
Perkenalan manis Vs Tatapan tak suka
17
Ancaman
18
Hari pertunangan CEO Herquina
19
Nggak mau ngaku?
20
Ada syaratnya
21
Di permalukan dengan fitnah
22
Di pecat
23
Rahasia yang terkuak.
24
Transaksi rekening
25
Rencana Prilly
26
Panggilan kerja (family care)
27
Patah Hati
28
Pernikahan dan Rahasia tentang janinnya
29
Rekaman video dan ajakan menikah
30
Kau rebut calon suamiku, ku nikahi suamimu
31
Malam yang manis.
32
Cuti hampir habis
33
Mulai berurusan dengan Prilly
34
Teh buatan istri pertama
35
Apartemen mewah milik siapa?
36
Masih tetap mencurigainya
37
Suami Sialan
38
Hubungan apa yang kalian miliki??
39
Buku nikah
40
Kamu pikir aku sebodoh itu?
41
Kembalikan suamiku, pelakor!
42
Kedatangan Prilly
43
Ternyata mengenggam duri
44
Papan Karangan bunga
45
Satu persatu keluarga tahu.
46
Adam, Dinda, Zidan
47
Bersitegang
48
Kesediaan Birawa dan pemecatan
49
Alasan di Sepucuk Surat
50
Setuju berpisah
51
Perkataan yang menusuk hati
52
Surat perceraian
53
Presidential suite
54
Dokter cantik, pelakor
55
Noda merah
56
Ghibah
57
Masalah pasti selesai
58
Anak kandung?
59
Saudara yang saling bermusuhan
60
Shock
61
Melembutkan singa betina
62
Karma Pelakor?
63
Julukan Baru selain Pelakor.
64
Kemarahan Birawa
65
Ancaman
66
Ikhlas
67
Jatuh
68
Pendarahan hebat
69
Kepanikan semua orang
70
Bayi laki-laki
71
Keretakan tulang panggul
72
Kekesalan Dinda
73
Mengakhiri perselisihan
74
Permintaan maaf
75
Memaafkan
76
Author ada di rumah baru dengan cerita baru
77
Melamar
78
Diskusi
79
Deal
80
Epilog
81
Ekstra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!