Tugas Wajib

...Happy Reading....

...***...

WARNING!!!!!!!!!

*

*

*

Bagi yang jomblo skip aja ya!.

Hahahahaaaaa.....

***

Pagi Hari.

Caramel sudah bangun pukul empat pagi. Seperti biasa ia mengerjakan tugas rumah. Seperti memasak, menyiapkan baju sang suami dan anak, menyiapkan kebutuhan yang sudah habis. Semua ia lakukan dengan rajin dan cepat. Karena ia juga harus mengejar waktu untuk pergi bekerja.

Ia tidak lupa menyiapkan air panas untuk sang suami yang masih tertidur. Tadi malam Reizo tidak tidur di kamarnya, dia memilih tidur dengan sang putra. Dan Caramel seperti biasa tidur di sofa yang terletak di kamar utama. Ia menyiapkan beberapa perlengkapan suaminya dengan rapi dan rajin. Dan tidak lupa menyiapkan baju sang anak. Ia membuka pintu kamar Arzan. Ia melihat Reizo masih tertidur dengan pulasnya sambil memeluk erat sang anak. Andai kamu bisa memeluk aku seperti kamu melakukan hal yang sama dengan anak kita, pasti aku akan bahagia dalam hidupku. Dan andaikan waktu itu, kamu tidak mabuk, aku tidak akan mempunyai anak putra dari kamu Reizo.

***

Flashback On.

Caramel baru saja keluar dari kamar mandi. Ia mengecek ponselnya, tidak ada panggilan maupun pesan yang masuk. Ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Tapi, Reizo belum pulang sampai sepagi ini. "Tumben banget ya, dia belum pulang. Padahal aku masih ngantuk banget. Apakah aku harus menunggu lagi di ruang tamu ini?",keluh Caramel dengan rasa kantuk yang tinggi. Ia lalu bergegas pergi ke kamar utama untuk mengistirahatkan badan dan pikiran. Ia tidur di sebuah sofa yang telah di sediakan Reizo untuk menjaga jarak pada saat tidur antara Reizo dan Caramel.

Caramel menarik selimut dan langsung tertidur pulas tanpa hitungan menit.

Pukul tiga pagi Reizo membuka pintu kamar utama. Ia berjalan terhuyung-huyung ke kanan dan ke kiri. Ia melihat seorang wanita tidur di sofa kamarnya. Ia memandangi dan mengelus pipi wanita itu. "Kamu sangat cantik sekali. Tapi kamu terlalu lugu wanitaku",guman Reizo.

Caramel hanya bergeliat. Ia tidak memperdulikan lagi tangan siapa yang menyentuh pipinya karena rasa kantuk yang sudah menyelimuti matanya.

Reizo mengangkat tubuh mungil itu ke atas ranjang. Ia meraba bibir merah ranum yang memikat setiap laki-laki mana saja yang memegang bibir itu. Ia kemudian menindih tubuh mungil itu dan siap untuk ia terkam sekali hap.

Ia menciumi bibir merah sensual baginya dengan lembut dan tangannya mulai nakal menjelajah keseluruhan tubuh Caramel.

Caramel seperti mimpi yang sangat indah. Ciuman hangat dan memabukkan itu membuat ia menikmati setiap nafas yang masuk ke dalam mulutnya.

Tangan nakal Reizo tidak henti-hentinya memasuki gunung kembar dan sintal itu. Ia tidak sengaja merobek baju Caramel karena hawa nafsu yang semakin menjalar ke seluruh tubuh yang panas.

Baju yang Caramel kenakan sudah tidak beraturan bentuknya. Dan satu tujuan mata Reizo beralih ke bawah. Celana Caramel dengan mudah ia turunkan dan ia lepas, tidak ada penolakan dari Caramel.

Reizo melihat sebuah di bagian tengah paha yang begitu sangat menggoda dan mengiurkan. Ia mencium di kenikmatan yang haqiqi baginya. Ia juga menjilati dengan sangat rakus dan ada erangan dari Caramel yang begitu menikmati kenikmatan yang haqiqi.

"Akhhhhh....". ******* dan demi ******* keluar dari mulut wanita cantik itu. Dan semakin Caramel mendesah karena kenikmatannya, maka Reizo semakin menegang dalam tubuhnya.

Pusaka Reizo tidak henti-hentinya berdiri karena ******* wanita itu. Ia kemudian menindih tubuh Caramel dan mencium bibir, mencumbu dan membuat maha karya dalam tubuh Caramel.

Leher yang jenjang yang di miliki Caramel sudah tidak terbentuk lagi dan hanya tanda kepemilikan yang terpampang nyata di sana. Reizo segera membuka baju dan celana yang masih ia kenakan itu dengan cepat.

Reizo sudah tidak kuat menahan hasrat yang ada. Ia segera memasukkan benda pusaka yang ia jaga selama ini. Dan dengan sangat sulit ia masukkan beberapa kali tapi tidak berhasil. Sempit pikiran Reizo yang ada dalam otaknya.

Mimpi yang Caramel rasakan sungguh semakin liar dan berbeda. Ia merasakan sakit yang luar biasa dalam tubuhnya. Ia mencoba membuka mata dan....

Deg....

Matanya terbuka melihat seorang laki-laki menggagahi tubuhnya. Ia membuka mulut tidak percaya. "Haaaa......!",teriak Caramel.

Dengan bersamaan pusaka Reizo masuk tepat kedalam lubang Caramel.

Jlub

Caramel merasakan sakit yang hebat. Ia memukul-mukul badan Reizo tetapi kekuatan Reizo lebih daripada kekuatannya yang telah diselimuti rasa kantuk dan sakit yang luar biasa.

Reizo menutup mulut Caramel dengan tangannya. Ia menggerakkan ke kanan dan kiri menikmati setiap hentakan yang ia rasakan dalam tubuhnya.

Darah segar mengalir dari tubuhnya. Caramel meringis kesakitan yang amat dalam. Keperawanan yang ia jaga selama ini sudah di ambil paksa oleh suami yang tidak menghargainya sebagai istrinya. Air mata Caramel jatuh ke pelupuk mata. Haruskah seperti ini?.

Reizo dengan rakus melahap habis gunung kembar yang sintal itu. Semakin ia rakus, semakin ia merasakan aliran darah yang semakin mengalir kedalam pusakanya. Dan satu hentakan lagi larva panas keluar di dalam sangkar yang membuatnya gila itu. Dan ia menjatuhkan tubuhnya di samping Caramel yang masih telanjang.

Hati Caramel hancur setelah dengan mudahnya Reizo mengambil harta yang selama ini ia jaga dengan baik-baik. Ia menangis tanpa suara di samping Reizo. Ia menatap wajah Reizo yang sudah tertidur pulas di samping.

Flashback Off

***

Reizo menggeliat ke samping melihat Caramel sedang melamun memandang kearahnya. "Loe ngapain berdiri diambang pintu!",seru Reizo membuyarkan lamunan Caramel.

Caramel tersadar langsung menjawabnya. "Gak apa-apa. Udah bangun ya?",tanya Caramel mengalihkan perhatian.

"Menurut loe!",jawab Reizo sadis. Ia segera turun dari ranjang dan kembali ke kamar utama. Ia melewati Caramel dengan rasa cueknya.

Mana ada wanita yang berani merayunya. Sifat angkuh dan arogan itu yang membuat semua wanita merasa minder dan risih! pikir Caramel dengan lamunan sesaatnya. Ia segera membangunkan Arzan untuk bersiap-siap guna berangkat ke sekolah.

Arzan dengan sendirinya terbangun karena sebuah ciuman yang hangat dari sang Mama tercinta. Ia segera mandi.

Caramel menyiapkan keperluan Arzan ke sekolah. Seperti buku, bekal dan minuman. Ia tidak lupa menyiapkan baju ganti ke dalam tas bila sewaktu-waktu ia ikut kerja dengan sang Mama.

Caramel keluar dari kamar Arzan. Ia segera mandi untuk menyeimbangkan suami dan anaknya.

Reizo sudah rapi dengan setelan jas. Ia melihat Caramel yang baru saja masuk ke dalam kamar mandi karena sedari tadi ia ada di Walk in Closet. Dia gak henti-hentinya pergi hanya untuk bekerja. Memang gak cukup apa kebutuhan di rumah ini! guman Reizo.

Ponsel Caramel berbunyi pertanda sebuah pesan masuk. Reizo sangat penasaran pesan dari mana, pagi-pagi buta seperti ini. Ia menekan ponsel dan membaca sebuah pesan.

Tiara.

Kak, uang bulanan ini cepat di transfer ya Kak!. Soalnya harus segera ada buat membayar buku semesteran.

"Dasar orang miskin!. Memang disini bank apa, minta seenak jidatnya aja!",lirih Reizo sambil melihat ke arah kamar mandi.

"Ada apa Tuan?",tanya Caramel yang hanya menggunakan handuk untuk melilit tubuhnya yang indah itu. Ia penasaran apa yang di lakukan Reizo di samping sofa itu. Disini Caramel memanggil Reizo dengan sebutan Tuan karena tidak ada orang sama sekali. Dan bila sedang banyak orang, maka ia memanggil Reizo dengan sebutan Mas.

"Memang tidak boleh gue ada di sini. Ini semua kamar gue dan gue bisa melakukan apapun disini!",jawab Reizo yang sadisnya minta ampun.

Memang benar ini rumah dan kamar kamu, Tuan!. Tapi, setidaknya berikan aku ruang privasi hanya sedikit saja! batin Caramel. "Maafkan saya Tuan!",ucap Caramel tertunduk.

"Loe ingin menggoda gue dengan penampilan loe seperti itu?",tanya Reizo yang sudah menegang melihat kemolekan sang istri.

Caramel tercengang dan langsung lari memasuki Walk in Closet. Ia segera mengganti baju dan berdandan dengan riasan yang sederhana.

"Dasar wanita penggoda!",umpat Reizo yang kesal melihat Caramel memakai handuk yang membuat tubuhnya langsung tegang.

...***...

...Jangan lupa untuk komen, like dan vote....

...Terimakasih....

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!