Di kediaman Rayhan semua orang sibuk menyambut kepulangan Lea dan Galang. Mereka memasak berbagai jenis masakan. Bahkan Sarah sendiri turun tangan untuk memasak makanan kesukaan calon menantunya.
Assalamwallaikum.
Suara Lea langsung saja mengema di ruangan itu hingga semua orang langsung saja keluar untuk menyambutnya.
Wallaikum sallam.
"Bibi..." bocah lelaki gembul yang berusia tiga tahun langsung saja berlari ke arah Lea.
"Sky sayang" Lea langsung saja berlari lalu membawa tubuh munggil gembul itu kedalam pelukannya.
Jhuandra sky Adhijaya putra Brayen dan juga Ayu yang kini berumur tiga tahun.
"Bi ki lindu" Sky langsung saja memeluk erat tubuh Lea.
"Bibi juga rindu sayang. Lihat bibi bawa banyak oleh oleh untuk sky" Lea tersenyum senang sambil menciumi wajah chuby Sky sampai ke lehernya hingga Sky langsung terkekeh karna geli.
"he..he.. eli bi..eli.." namun tak menghentikan aksi Lea. Lea terus saja menciumi wajah chuby Sky.
"Sudah sayang kasihan Sky" Anissa langsung saja menghampiri putrinya.
"He..he ia Ma" Lea langsung saja menurunkan Sky dari gendongannya lalu menyalim sang Mama dan memeluknya dengan erat.
"Bunda juga ada di sini?" ucap Lea ketika melihat Sarah datang bersama Ayu juga Nenek Rita.
"Ia sayang. Bunda kan mau menyambut kepulangan calon mantu Bunda"
"Makasi ya, Bun" Lea langsung saja memeluk Sarah, Ayu dan juga Rita secara bergantian.
Melihat keharmonisan keluarga itu Zhelina hanya menatapnya penuh haru. Beda dengan keluarganya, keluarga Adhijaya adalah keluarga yang sangat harmonis.
"Sayang kamu sudah sampai. Mama sanggat rindu?" Tina yang baru darang langsung saja memeluk Alex bagaikan anak kecil yang baru pulang dari rekreasi.
"Galang juga rindu Ma" Galang langsung saja memeluk Tina dengan eratnya.
"Jadi rindunya cuma sama Mama ya?" Alex langsung saja cemburu karna merasa du abaikan oleh Putranya sendiri.
"Sama ayah juga dong" Galang langsung saja memeluk Alex.
Karna terlalu sibuk melepas rindu mereka sampai lupa dengan kehadiran Zhelina di sana. Zhelina hanya mampu diam menatap keharmonisan keluarga itu.
"Paman, Itu Ciapa? pacal paman ya?" ucap Sky sambil menunjuk ke arah Zhelina.
Mendengar ucapan Sky semua langsung saja menatap ke arah Zhelina "Kamu bawa calon menantu untuk Mama ya sayang?"
" Bukan Ma, kenalkan dia Zhelina teman Galang. Galang dan Lea sengaja membawanya kemari karna di sana dia tidak mempunyai pekerjaan" jelas Galang.
"Teman lama lama jadi sayang" Ledek Zion.
"Enak aja. Emangnya Gue seperti kalian" Galang tak terima.
"Biarin yang penting sayang" ejek Lea sambil menjulurkan lidahnya.
Sky yang hanya menatap ketiga sahabat itu sedang bertengkar tiba tiba berlari ke luar ketika mendengar suara mobil yang tidak asing baginya.
"Papa" Sky berlari mengejar sang Papa.
Melihat putranya mengejarnya Brayen langsung saja berlari kecil lalu membawa tubuh gembul itu kedalam gendongannya. "Awas jatuh boy"
"Papa, Bibi pulang" Sky langsung saja menunjuk ke arah Lea.
"Kakak" Lea langsung saja berlari lalu memeluk tubuh sang Kakak.
"Hai adik kecilku. Bagaimana apa kamu senang di sana?"
"Tidak. Lea sama sekali tidak suka di sana. Apa lagi jika hanya bersama playboy cap gayung Galang"
" Enak aja lho. Gue juga gak mau lagi pergi ke sana sama ruba betina seperti lho."
Melihat cara semua orang memperlakukan Lea. Zhelina bisa tau jika Lea adalah gadis yang sangat manja. Lea memang beruntung berada di tegah tegah keluarga yang sangat menyayangi dan juga memanjakannya.
"Sudahlah ayo kita makan. Nanti makanannya keburu dingin" Anissa langsung saja menengahi pertengkaranan keduanya.
Mendengar kata makan Lea langsung saja semangat lalu berlari kecil ke ruangan makanan "Makan. Ayo Lea sudah lapar sekali"
Melihat sikap putrinya yang tidak pernah berubah Rayhan hanya mampu mengelengkan kepalanya pelan. "Lihat putrimu itu. Sudah mau menikah tapi kelakuannya masih sama saja"
"Dia juga putrimu,Pa" Anissa tersenyum.
Mereka langsung saja menyusul Lea untuk melakukan makan bersama. Sedangkan Zhelina hanya mampu menatap keharmonisan keluarga itu dengan mata berkaca kaca.
"Lea memang seperti itu. Dia adalah cucu perempuan satu satunya di keluarga kami. Jadi semua orang sangat memanjakannya. Tapi di balik sifat manjanya itu ada keberingasan yang sangat mengerikan." jelas Galang ketika melihat Zhelina hanya termenung sendiri menatap tingkah Lea.
"Lea memang sangat beruntung berada di tengah tengah keluarga yang sangat menyayanginya. Bahkan di luar sana banyak gadis yang sama sekali tidak di perdulikan oleh keluarganya" Zhelina bersedih.
"Apa salah satunya kamu?"
Mendengar pertanyaan Galang Zhelina hanya mampu mengangguk kecil.Dari tatapan Zhelina, Galang bisa melihat di balik keceriaan dan tawa Zhelina ada tersimpan penderitaan yang sangat dalam.
"Kenapa kalian masih di sini?"
"Oh, ia kak. Zhelina ayo masuk?"
"Siapa dia?" Brayen menunjuk ke arah Zhelina karna baru kali ini Galang membawa wanita ke tegah tegah keluarganya.
"Dia Zhelina kak. Galang dan Lea sengaja membawa di kemari karna dia tidak mempunyai tempat tinggal."
"Zhelina kenalkan dia kak Brayen Kakak tertua di keluarga kami"
"Hai kak. Saya Zhelina"
"Brayen. Ya sudah ayo masuk"
Mereka langsung saja berjalan ke ruang tamu. Sesampainya di sana Zhelina langsung melihat keharmonisan keluarga yang membuatnya sangat iri.
Dimana para istri melayani suaminya dengan sangat baik dan para Anak di manjakan dan juga sangat di perhatikan.
Sangat berbeda dengan keluarganya dimana setiap hari hanya ada pertengkaran dan juga keserakahan yang dia lihat setiap hari.
"Zhelina ayo duduk sayang" Anissa dengan ramahnya mendatangi Zhelina yang diam berdiri menatap mereka.
"Terimakasi, nyonya"
" Jangan pangil nyonya. Pangil saja Tante Anissa"
"Baik Tante"
Zhelina langsung saja duduk di samping Galang. Melihat keramahaan keluarga besar itu Zhelina langsung saja merasa nyaman berada di tengah tengah mereka.
Ada rasa syukur di dalam hatinya karna telah di pertemukan dengan keluarga baru sebaik dan seramah keluarga Adhijaya.
"Tante cantik sekali. tante mau ndak jadi pacal ki?"
Mendengar ucapan Sky semua orang langsung saja tertawa sambil mengeleng kecil. Sifat Galang yang pantang melihat wanita cantik turun dengan mulusnya ke jiwa Sky.
"Memangnya Sky mau punya pacar seperti Tante?"
"Mau lah. Tante cantik"
"Sayang sudah lanjutkan makannya. Siap itu kita Sholat bersama" Ayu langsung saja menyuapi Sky dengan telatennya.
"Tante nti cholat ma ki ya?"
Mendengar kata sholat Zhelina langsung saja salah tingkah. Jangankan untuk sholat agamanya saja dia tidak tau apa.
Melihat sikap Zhelina, Anissa langsung saja merasa aneh. "Kamu kenapa sayang? Apa kamu tidak beragama muslim?"
"Saya tidak pernah di ajarkan soal agama oleh keluarga saya tante" Zhelina menunduk sedih.
Mendengar ungkapan Zhelina semua orang langsung saja terkejut. Anissa langsung saja tersenyum lalu menjelaskan kepada Zhelina tentang agama dengan sangat lembutnya hingga membuat Zhelina langsung saja mengerti.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments