Adlan benar-benar di buat jadi mati langkah untuk mendekati Gea sekarang, karena Gimik yang di buat Shelin cukup meyakinkan siapapun yang tidak tau hubungan Sebenarnya di antara mereka berdua,,
Usia Shelin juga hanya terpaut satu tahun lebih muda dari Adlan, dia baru berusia sekitar 21an, jadi sekilas tidak akan ada yang menyangka kalau mereka itu kakak beradik
Tapi meskipun langkahnya untuk mendekati Gea akan jadi semakin sulit kedepannya,, Adlan tetap berniat mencobanya lagi, karena gadis seperti Gea itu sangat langka menurut nya, mungkin satu di antara seribu, dan di mana lagi dia bisa menemukan wanita cantik yang punya sedikit kemiripan dengan ibunya itu,,
"Sudahlah, aku tidak peduli dengan kartu itu lagi, kau ambil saja" ucap Adlan yang kesal karena Shelin malah menertawakan nya, diapun segera beranjak dari hadapan Shelin
"Mana bisa begitu, apa yang akan ku katakan pada Ayah,,, heyy,, mau kemana kau?, kau mau mengejar pacarmu lagi ya?,, aku ikut" ucap Shelin, diapun langsung mengikuti langkah Adlan dari belakangnya
Anju juga dengan cepat mengikuti mereka dan melewati Shelin untuk berjalan di samping tuannya
"Maaf Tuan muda, ku kira kau ketiduran di kelasmu, jadi aku mengajak nona Shelin untuk naik" ucap Anju merasa sedikit bersalah karena secara tidak langsung dia yang mengacaukan kedekatan Adlan dengan Gea
"Kau memang benar-benar ,,, harusnya kau tidak perlu bawa gadis ajaib ini ke hadapan ku" ucap Adlan
"Aku benar-benar minta maaf tuan, kau boleh menghukum ku" ucap Anju
"Tidak perlu," ucap Adlan
"Hey, Aku masih bisa mendengar perkataan mu,, siapa yang kau panggil gadis ajaib,, apa itu aku??" tanya Shelin yang berjalan di belakang mereka
"Memangnya siapa lagi, kau datang tiba-tiba dan membuat ke kacauan untuk ku,," ucap Adlan sedikit ketus
"Oh,, syukurlah kalau kau terharu dengan kedatangan ku itu" ucap Shelin langsung cengengesan di belakang Arfan
"Benar-benar menyebalkan" gumam Adlan
Mereka pun segera turun dari koridor untuk ke halaman kampus
Shelin langsung menghampiri mobil mewahnya, sementara Adlan dan Anju melewati mobil Shelin dan terus berjalan ke pintu gerbang kampus
"Hey kak, kau pulang kemana sekarang??, biar ku antar saja dengan mobilku" teriak Shelin
"Tidak perlu,, aku malas di antar olehmu" triak Adlan
"Ayolah, apa kau benar-benar marah??,, aku hanya bercanda saja kan" ucap Shelin
Tapi Adlan tidak menggubrisnya lagi dan segera keluar dari Area kampus
Dia berdiri di pinggir jalan, dan melihat bus kota sudah menunggunya di depan halte yang tidak terlalu jauh darinya, jadi dia segera mempercepat langkahnya untuk segera naik bus itu sebelum busnya jalan kembali
Adlan dan Anju langsung naik ke dalam bus tersebut,, dan langsung duduk di kursi area belakang yang masih kosong, bus mulai melaju perlahan menerobos padatnya jalanan kota J saat sore hari
…
Mereka pun akhirnya kembali ke tempat tinggal Adlan, dia sekarang mendiami sebuah kosan yang cukup nyaman untuk dia tinggal,, dan juga letaknya tidak terlalu jauh dari kampus nya yang hanya berjarak sekitar 1km
Adlan dan Anju mendiami kamar yang terpisah, begitu Adlan masuk ke kamar kosnya, Adlan langsung melepaskan tas gendongnya, dan menjatuhkan dirinya ke tempat tidur, dia langsung menghela nafasnya dalam dalam
"Sungguh hari yang sial, tapi bagaimanapun caranya, aku harus bisa mendekati gadis itu" gumam Adlan
Kemudian dia meraih figura kecil yang terdapat foto ibunya dia sana,, "Bu,, Ada gadis yang sangat mirip sekali dengan ibu, jarang sekali aku melihat gadis seperti iu, kurasa saat kau masih muda kau sama cantiknya dengan dia,, juga aku ingin mengungkap misteri kehebatan gadis itu, dia pasti bukan seperti yang terlihat, dia pasti memiliki keahlian yang aneh,, sangat misterius,, O iya,, apa Anju sudah dapat informasi nya atau belum ya??" ucap Adlan, dia menaruh foto ibunya di tempat tidur, kemudian bangkit dan langsung beranjak keluar untuk ke kamar Anju
Dia langsung mengetuk pintu kamar Anju,,anju juga dengan cepat membuka pintunya
"Ada apa tuan, apa ada yang anda perlukan??" tanya Anju
Adlan langsung melangkah masuk ke dalam kamar Anju "Aku lupa menanyakan tugas yang ku berikan padamu, apa kau sudah mencari tau tentang gadis yang tadi itu??" tanya Adlan
"Oh iya maaf tuan, ku pikir kau sudah tau tentang dia dari dia sendiri,," ucap Anju
"Tidak, aku tidak sempat bertanya lebih jauh tentang Ega" ucap Adlan
"Ega?? siapa itu Tuan??" tanya Anju bingung
"Gadis yang tadi namanya Ega kan?" tanya Adlan
"Bukan tuan, menurut data yang saya tau dari data kampus, nama gadis itu adalah Gea Rahas Pati, usianya baru sekitar 20 tahun, dan aku juga mendapat alamat tempat tinggalnya" ucap Anju
"Gea??, jadi namanya Gea? berati aku tidak salah menyebut namanya tadi,,, sial,, ternyata dia membodohiku,, tapi tak apalah, mau Gea atau siapapun dia, aku tetap berniat mendekati nya" ucap Adlan, dia langsung menjatuhkan dirinya di tempat tidur Anju
Adlan menghela nafasnya "Tapi bagaimana aku bisa mendekati nya sekarang, dia pasti sudah menganggapku pria Brengsek, ini semua gara-gara Selin si menyebalkan itu, benar-benar pengacau dia, Anju apa kau punya saran yang bagus?" tanya Adlan
"Entahlah, apa kau tidak mau mencoba menghubunginya??" tanya Anju
"Bagaimana bisa aku menghubungi nya,, nomor nya saja aku tidak punya," ucap Adlan
"Aku juga sudah dapat nomor kontaknya tuan" ucap Anju
"Sungguh??, kenapa tidak bilang dari tadi,, cepat berikan" ucap Adlan cukup bersemangat dan langsung mendudukkan dirinya di tempat tidur Anju
"Ini Nomornya tuan" ucap Anju langsung memperlihatkan layar ponselnya yang terdapat nomor Gea yang di dapatnya pada Adlan
Adlan pun langsung menyimpan kontak Gea itu, dan saat dia berniat memanggilnya, jarinya sedikit tertahan saat akan menyentuh tombol Call, karena dia merasa sedikit ragu,
"Aku harus bicara apa padanya??,, apa aku harus minta maaf?,, tapi minta maaf untuk apa?, aku bukan siapa-siapanya, aku tidak yakin kalau dia mau di ajak jalan sekarang,, hubungi atau tidak ya??" ucap Adlan merasa bingung sendiri
Adlan menggenggam ponselnya dengan perasaan bimbang antara harus menghubungi Gea atau tidak,, dan akhirnya dia putuskan untuk menghubungi nya lain kali
"Baiklah, kerjamu cukup bagus hari ini, aku akan minta papah untuk memberimu bonus akhir bulan nanti" ucap Adlan
"Tidak perlu lah tuan, ini memang sudah jadi tugasku kan, kau juga sudah ku anggap seperti keluarga, kalau masalah seperti ini sih,, santai sajalah, tidak perlu berlebihan" ucap Anju sedikit malu malu karena mendapat pujian dari Adlan
"Ya ya, kau memang sosok kakak yang baik, Baiklah aku ke kamar ku lagi, akan kupikir kan dulu apa yang harus ku bicarakan dengan Gea nanti" ucap Adlan,
Diapun segera beranjak dari kamar Anju dan kembali ke kamarnya lagi
Dia langsung melaksanakan kewajiban magrib nya karena memang hari sudah mulai beranjak malam,,
…
Keesokan paginya Adlan bangun saat hari masih cukup gelap, dia kembali melaksanakan kewajiban subuhnya,,
Setelah nya dia langsung lari pagi untuk pemanasan di kawasan sekitaran tempat kosnya,, kemudian dia sedikit melatih tubuhnya di halaman tempat kost di saat penghuni yang lain masih tertidur
Dia memang di Didik untuk jadi pria yang tangguh sedari kecil,, sang ayah selalu mengajarkan gerakan gerakan beladirinya setiap mereka bangun pagi, dan lama kelamaan itu jadi sebuah kebiasaan untuk nya, dan jadi sebuah rutinitas pagi yang tidak pernah dia lewatkan selama ini
Setelah hari beranjak siang,, barulah dia kembali ke tempat nya lagi untuk mandi dan bersiap siap pergi ke kampus nya
Dan seperti biasanya, dia naik bis untuk pergi ke kampus nya, dan hari ini dia tidak mengunjungi makam Ibunya, karena dia meng agendakan nya setiap seminggu sekali
Pagi ini, penumpang bus cukup padat, Adlan sampai tidak kebagian tempat untuk duduk, dan dia terus berdesakan untuk masuk kebagian belakang yang terlihat masih kosong
Dan ternyata dia melihat Gea juga menaiki bis yang sama dengan nya,, hanya saja dia dapat kursi dan duduk di kursi jajaran ketiga dari belakang, dia duduk paling pinggir
Adlan pun sengaja mendekati nya dan berdiri sedikit kebelakang dari Gea, dia bahkan mengintip Gea yang sedang fokus dengan ponselnya, dan Gea sama sekali tidak menyadari kalau ada Adlan di belakangnya
Gea terlihat sedang berbalas pesan dengan seseorang,, dan Adlan menebak kala itu adalah adiknya, karena dia memanggil Gea kakak, dan bertanya Gea sudah sampai kampusnya atau belum, dan Gea juga membalasnya
"Adikmu ya??, Ups" tanya Adlan langsung menutup mulutnya, dia tanpa sadar bertanya saking seriusnya melihat percakapan Gea via pesan itu
Tentu saja Gea langsung menoleh pada Adlan "Kau lagi??, Tidak sopan sekali kau mengintip privasi orang,, juga kenapa kau mengikutiku, hah??,, Ya tuhan, apa kau tidak bisa menjauhkan mahluk ini dariku" gumam Gea langsung menyangga keningnya sendiri
"Aku tidak mengikuti mu, ini hanya sebuah kebetulan saja, aku tidak tau kalau kau naik bis ini juga,, " ucap Adlan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
anak Ragil❤️💕
livy dimari
2022-12-16
1