Kesal

Mereka berdua pun segera beranjak keluar dari ruangan baca dan berjalan berdampingan di koridor kampus

"O yah Ga,, ngomong-ngomong kamu tinggal di daerah mana?, Apa kamu asli dari kota J?" tanya Adlan

"Aku Asli orang sini, rumahku tidak jauh dari sini,, kenapa memang?" ucap Gea

"Tidak, cuma penasaran saja, apa kau punya kerabat ayah atau ibumu dari kota B??" tanya Adlan lagi

"Tidak, Ayah dan ibuku orang sini asli kok" ucap Gea

"Oh, gitu ya, jadi kamu tidak ada campuran darah kota B nya ya?" ucap Adlan, dia berpikir kalau Ega alias Gea itu asli orang kota J,, berarti tidak ada sangkut pautnya dengan kerabat ibunya,, dengan kata lain mereka sama sekali tidak terikat hubungan saudara,,

"Ga,, apa kamu bisa buka kaca matamu sebentar?" tanya Adlan

"Tidak, aku nyaman dengan kacamata ini," ucap Gea

"Sebentar saja, aku mohon" ucap Adlan seraya melirik Gea

"Aku bilang tidak ya tidak" ucap Gea

"Ayolah, nanti ku traktir kamu makan" ucap Adlan merayu

"Kau ini menyebalkan sekali,, baru juga kenal, sudah minta ini itu" ucap Gea

"Ayolah Cantik, please" ucap Adlan yang ingin sekali melihat wajah itu lagi

"Aku tidak cantik" ucap Gea ketus

"Ayolah, semenit saja Ga" ucap Adlan

Tiba tiba Langkah Adlan terhenti saat melihat seorang wanita cantik dengan gaya rambut bob pendek berada tidak jauh di depan nya,, wanita itu juga berjalan ke arahnya dari arah yang berlawanan,, dia datang bersama Anju yang biasanya selalu setia menunggu di area kampus

Dengan sorot mata yanh tajam wanita itu terus memperhatikan Adlan dan Gea

"Kenapa dia ada di sini?" ucap Adlan dengan suara kecil

Mereka pun segera berhadapan

"Sayang, siapa dia?, apa kamu berselingkuh dengan wanita ini??" tanya wanita cantik berperawakan lumayan tinggi itu

Wajah Adlan langsung memerah seketika,, dia takut kalau Gea yang baru berhasil dia dekati merasa tidak enak karena di tuduh selingkuhan nya

"Apa yang kamu Katakan?, jangan bicara sembarangan" ucap Adlan tidak habis pikir kenapa adik tirinya itu berkata seperti itu

"Sayang, kau tega sekali, apa aku masih kurang cantik hah??, apa menurutmu wanita ini lebih cantik dariku sampai kau berselingkuh dengannya" ucap Shelin

"Shel, apa kau gila, apa maksudmu??" tanya Adlan benar-benar tidak enak hati pada Gea

"Maaf, aku baru kenal dengan dia, aku tidak tau apa apa soal kalian, silahkan kalian selesai kan berdua saja, jangan bawa bawa aku" ucap Gea yang menyangka kalau mereka benar-benar sepasang kekasih, jadi dia merasa tidak perlu ikut campur dengan urusan mereka

Gea pun segera beranjak melewati Shelin

"Ga, ga, tunggu ga, ini hanya salah paham" ucap Adlan, dia berniat mengejar Gea, tapi

"Heyy, mau kemana kau,, tetap diam di sini" ucap Shelin menahan Adlan

Adlan langsung berdecak kesal pada Shelin "Apa maksudmu tiba-tiba datang ke kampus ku dan berkata seperti itu, hah??" tanya Adlan sedikit emosi,, karena memang kedua kakak beradik tiri ini seperti kucing dan anjing yang jarang sekali akur

"Aku hanya ingin menggoda pacarmu saja, lagian kenapa seleramu gadis cupu seperti itu, payah sekali" ucap Shelin

"Diamlah anak kecil, kau tidak tau apa apa,, mending jangan ikut campur dengan urusanku,,, minggir lah, aku mau pergi" ucap Adlan

"O tidak bisa, aku sudah jauh-jauh datang kemari untuk menemui mu,, setidaknya kau harus menjamuku dan bersyukur karena saudara mu ini masih mau mengunjungi mu,, apa kau tidak mau memeluku" ucap Shelin

"Tidak,,,, Kau sangat menyebalkan, katakanlah ada apa kau menemuiku?, aku tidak yakin kau kemari karena rindu padaku" ucap Adlan

"Ya sebenarnya aku sangat malas menemuimu di sini,, tapi papa menyuruhku untuk menemui mu,, jadi mau tidak mau aku harus menemuimu" ucap Shelin

"Itu masuk akal, Kalau begitu cepat katakan ada apa??, aku tidak punya banyak waktu" ucap Adlan

Shelin langsung merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kartu Bank dari sana,, "Kartu lama mu sudah kadaluarsa kan?,, papah memintaku untuk menyerahkan kartu baru ini padamu," ucap Shelin

Adlan langsung terdiam sesaat melihat kartu yang di tangan Shelin,, kartu lamanya memang sudah lama hangus, dia memang pergi dari rumah tidak membawa barang barang mewah atau mobil pribadi nya,, dia hanya membawa kartunya yang lama,, itu juga karena terselip di sakunya,, dan sekarang isinya sudah habis dia gunakan untuk menyewa tempat tinggal dan kepentingan kuliah nya selama setahun belakangan

Meski dia berpikir untuk tidak menerima nya, tapi dia juga tidak memungkiri kalau dia mungkin butuh modal untuk mendekati Gea

"Sebenarnya aku masih bisa hidup tanpa kartu ini, tapi mungkin kedepannya aku akan membutuhkan nya,, jadi terimakasih sudah mengantarnya padaku" ucap Adlan mencoba mengambil kartu dari tangan Shelin

Tapi Shelin ternyata tidak membiarkan Adlan mengambil kartu itu dengan mudah dari tanganya. "Eit, tidak kena,, coba lagi" ucap Shelin sambil mengelak

"Berikan!!" ucap Adlan mencoba meraihnya lagi

"Ambil sendiri kalau bisa" ucap Shelin terus mengelak

Adlan pun merasa tertantang untuk merebut kartu itu dari tangan Shelin, dan langsung mencoba berbagai cara untuk merebutnya

Tapi Shelin yang juga memiliki keahlian Bela diri seperti Adlan tidak mudah untuk di taklukan nya, dan tidak terelakkan lagi saling kejar dan saling rebut pun berlangsung cukup seru di area koridor

Anju hanya bisa menonton kelakuan kakak beradik itu dengan tersenyum, dia sudah terbiasa melihat hal seperti itu dari mereka, karena mereka memang jarang sekali akur dari kecil,

Shelin terus salto sana, loncat sini, untuk menghindari terkaman Adlan, sampai ketika dia sedikit terpeleset dan berakhir ke lantai

Adlan tidak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung menangkap dan menguncinya tangannya di lantai agar Shelin tidak kabur lagi

"Kena kau,, cepat berikan milikku" ucap Adlan

Namun saat dia ada di posisi mengungkung Shelin seperti itu,, sudut netranya menangkap sosok seseorang yang berdiri tidak jauh dari mereka

Dan Adlan langsung mendongak untuk melihat siapa sosok itu, alangkah terkejutnya Adlan karena ternyata itu Gea yang tadi sempat turun dan kembali lagi

"Ga," ucap Adlan

Melihat kalau yang datang wanita yang tadi bersama Adlan, akal bulus Shelin kumat lagi, "Aku tidak mau di sini sayang" lirih Shelin berlaga erotis dan seolah menjadi korban pemaksaan Adlan

"Dasar biadab, kalau kalian ingin berbuat seperti ini,, lihat lihat tempat dong,, jangan di tempat umum seperti ini" ucap Gea yang langsung berlalu melewati mereka yang seperti dalam posisi enak enak menurut nya

Sontak Adlan merasa sudah benar-benar kehilangan wajah di depan Gea karena kelakuan Shelin

"Kau sangat Sangat menyebalkan" ucap Adlan pada Shelin,, dia segera melepasnya dan langsung beranjak untuk mengajar Gea yang berjalan ke arah perpustakaan lagi

"Ga, ini tidak seperti yang kau lihat, aku aku tidak melakukan apapun dengannya,, dia itu...."

"Aku tidak peduli kau mau melakukan apa pun denganya, itu bukan urusan ku, tapi setidaknya lihat lihat tempat kalau bermesraan" ucap Gea ketus,, dia langsung masuk dan mengambil sweater nya yang memang tertinggal di dalam

Kemudian dia kembali keluar lagi dan melewati Adlan yang masih berdiri di depan pintu masuk,,

Adlan benar-benar berpikir keras agar dia bisa menjelaskan masalah itu dan mendekati Gea lagi, tapi dia bingung penjelasannya harus seperti apa,,

Setelah adik tirinya itu mengacaukan semua usahanya untuk mendekati Gea, dia tidak yakin kalau jalanya akan mudah

Adlan pun mengikuti Gea yang sudah beranjak dengan terburu-buru itu, dia benar-benar di buat bungkam di depan Gea oleh kelakuan Shelin yang sengaja mengerjainya

Mereka pun kembali melewati tempat Shelin dan Anju,

Shelin langsung menangkap tangan Adlan "Kamu mau kemana sayang?, ayo kita lakukan lagi" ucap Shelin dengan gimik sangean

Sementara Gea terus saja berjalan dan tidak mau perduli pada Adlan atau Selin,, dan dia segera meninggalkan mereka di koridor

"Ayo lakukan lagi" ucap Shelin masih menggoda Adlan yang terus menatapi kepergian Gea

Adlan langsung menepis tangan Shelin dengan sedikit kasar "Diamlah, kau sudah benar-benar mengacaukan hariku sekarang,,, sebenarnya apa masalahmu?? hah??" tanya Adlan yang merasa kesal pada Shelin

"Ahahahahahahahaha,, benar-benar lucu," Shelin langsung tertawa terpingkal-pingkal dengan memegangi perutnya karena dia merasa sudah berhasil mengerjai Adlan dengan aksi Absrudnya itu

Episodes
Episodes

Updated 85 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!