Beberapa hari sudah berlalu, Nia tak kunjung terlihat datang ke kantor, Regal yang merindukannya hanya bisa menatap meja kosong sekertaris nya.
'Nia, Apa kamu masih marah padaku? atau kamu sudah tidak merindukanku,'gumam Regal, memutar-mutar cangkir kopi di depannya.
Sebuah ketukan pintu menyadarkan Regal dari lamunannya, "Masuk!" titah Regal pada orang yang mengetuk pintu.
"Bapak memanggil saya?" tanya Evan, orang yang telah mengusik lamunan regal.
"Eemmm, duduklah! aku ingin bertanya padamu." Evan segera duduk di kursi depan meja Regal.
"Apa yang ingin bapak tanyakan? sepertinya sangat serius?"
"Apa Kania ada menghubungimu, kapan dia akan kembali berkerja?" tanya Regal yang tak sabar.
"Sepertinya Nia berhenti bekerja di sini Pak, dia bilang kalau dia malu dengan karyawan di sini yang mengatai dirinya pelakor, mungkin dia akan mencari pekerjaan di perusahaan lainnya. Maaf pak, kalau saya lancang. Kalau bisa tolong jangan usik kehidupan Nia lagi pak, kasian dia, jika nanti jadi bahan siksaan istri bapak." tutur Evan kepada atasannya.
"Omong kosong, kamu bicara seperti itu karena kamu juga menyukai Nia kan, Jangan harap kamu bisa mendapatkan Nia, karena Nia itu hanya milikku, kami saling cinta dan tidak ada seorang pun yang bisa memisahkan kami berdua, termasuk kamu. Kita bisa taruhan, dalam waktu dua atau tiga hari ke depan Nia pasti akan kembali bekerja di sini." ucap Regal kesal dengan jawaban yang tidak di inginkan.
"Baiklah, jika bapak berhasil membujuk Nia kembali bekerja di sini, bapak bisa potong gaji saya sepuluh persen." jawab Evan dengan entengnya.
"Baik aku terima tantangan mu, ingat sepuluh persen gaji mu siap aku potong." Jawab Regal menerima tantangan dari Evan, sebenarnya jika Nia kembali bekerja di kantor Regal, membawa keuntungan juga untuk Evan agar kesempatannya untuk memberi perhatian pada Nia lebih besar.
****
Setelah selesai bekerja, Regal segera menemui Nia di apartemennya, sebelumnya Regal sudah menghubunginya beberapa kali namun tak satupun panggilannya di angkat.
Regal datang membawa makanan kesukaan Nia, Regal masih ingat jika dulu Nia selalu memesan makanan kesukaannya jika dia datang ke rumah.
Dengan sedikit gugup, Regal menekan bel apartemen Nia, ia pun merapikan pakaiannya seperti ingin berkencan.
Nia pun membuka pintu, "Kau terlambat, aku sudah menunggumu selama beberapa hari, dan jika malam ini mas tidak datang, berarti semuanya sudah selesai," ucap Nia.
"Bisakah kita bicara di dalam? lihatlah aku bawakan makanan kesukaanmu." Regal menunjukkan beberapa kantong plastik yang berisi makanan.
"Jangan menyogok ku untuk mendapatkan maaf," Nia pun memberi jalan agar Regal bisa masuk, Regal pun tak menyisakan kesempatan untuk mencium pipi Nia sambil melangkah masuk.
Regal langsung pergi ke dapur dan memindahkan makanan yang ia bawa ke dalam piring dan meletakkan di atas meja, Nia hanya memperhatikan pria yang membuatnya tidak bisa marah terlalu lama, kenangan masa lalu pun terlintas, saat keduanya masih pacaran, namun kali ini semuanya tak lagi sama.
'Kenapa kamu selalu membuatku sulit melupakan mu mas, Selama bertahun-tahun aku sudah berusaha, tapi caramu dah perhatianmu membuatku sulit, sulit untuk melepaskan mu dan sekarang aku yang terjebak dalam hubungan yang terlarang, hasrat ku untuk memilikimu masih terlalu kuat ketimbang memikirkan jika kamu adalah mantan suami dari kakakku sendiri dan juga dendam yang masih menyelimuti dalam diriku atas perbuatan yang kamu lakukan pada kakkku.' Gumam Nia dalam hati sambil terus menatap wajah pria yang sedang ada di depannya.
"Nia." Regal menggenggam tangan Nia yang berada di atas meja, " Aku datang ke sini ingin memintamu kembali bekerja, Kehadiranmu di sampingku, membuatku semangat semangat. Aku tidak bisa jauh darimu sayang, aku mohon esok kembali bekerja yah. " Bujuk Regal
Nia pun mengangguk, Namun tak lama ponsel Regal pun berdering dan itu dari Maya yang sedang mencarinya.
"Kenapa gak diangkat mas?" tanya Nia saat melihat Regal lebih memilih mematikan panggilan itu.
"Aku tidak ingin ada yang menggangu saat kita sedang bersama. Apa kamu sudah melupakan semua kenangan kita di masa lalu? apa yang aku suka dan tidak sukai saat kita sedang bersama?"
"Ya aku masih ingat, tidak ada satu kenangan yang aku lupakan, tapi itu dulu mas. Sekarang semuanya berbeda, aku dulu mencintai pria bujang tapi sekarang pria itu sudah menikah dua kali." Nia pun menghentikan makannya dan meletakkan kembali sendok yang di pegangnya di atas piring. Begitu juga dengan Regal.
Regal pun menghampiri Nia dan memeluknya dari belakang, menyandarkan kepalanya di pundak wanita yang di cintainya.
"Percayalah padaku, hanya kamu satu-satunya wanita yang aku cinta. Aku menikahi kakakmu itu karena kamu memaksa dan aku tidak pernah mencintainya sedangkan aku menikahi Maya Karena suatu alasan yang tidak mungkin aku ceritakan, yakinlah di hatiku hanya dirimu lah yang aku cinta." Bujuk Regal.
"Tapi kenapa kamu menceraikan kakakku mas, bukankah kamu sudah berjanji akan memperlakukan kakakku sama seperti diriku, tapi mana janjimu mas, setelah aku kembali kenapa kamu malah menceraikan kakakku?"
"Bukan aku yang menceraikannya, dia yang memintanya di tambah lagi dia sudah berani menggugurkan pewaris ku, lalu untuk apa aku pertahankan jika dia sudah tidak cinta dan juga sudah tidak bisa memiliki anak lagi, bagaimana aku bisa mendapatkan pewaris darinya." Jelas Regal membuat Nia semakin pilu. Ia benar-benar tak menyangka jika nasib kakaknya akan seperti ini, pantas saja, ia selalu menggendong boneka yang di anggapnya anak karena kakaknya belum bisa menerima kehilangan anak, yang di inginkan oleh suaminya.
"Hai, kenapa menangis sayang, apa kata-kataku yang menyakitimu? maafkan, aku tidak bermaksud membuatmu menangis." Regal pun menyapu air mata di pipi Nia dan kembali memeluknya.
"Maafkan aku, ini semua salahku yang tidak memikirkan perasaanmu, aku yang egois demi kebahagiaan kakakmu aku memaksamu untuk menikah dengannya walaupun pada akhirnya semua tak sesuai rencana yang aku inginkan. Jika tau semuanya akan jadi begini, tidak mungkin aku melepas mu begitu saja, aku akan memilih untuk tetap bersamamu dan mungkin kita sudah bahagia, tapi sekarang aku harus menerima konsekuensinya atas keputusanku, dan kini aku harus berusaha keras untuk bisa memiliki kamu seutuhnya."
Mereka pun akhirnya memutuskan untuk menghadapi semuanya bersama, Regal pun terus membujuk Nia untuk bertahan sebentar lagi, sampai ia bisa menceraikan istrinya lalu akan menikahi Nia, Nia hanya mengangguk namun dihatinya masih bimbang, ia masih terikat janji dengan kakaknya yang membuatnya masih dalam dilema, apakah akan serius dengan Regal atau hanya sebatas untuk balas dendam dan meninggalkannya.
To be continued ☺️☺️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments