Bab 5

Kini Zahra sudah tiba di pasar, dia langsung menuju lapak penjual sayur terlebih dahulu.

"Bu, saya mau beli wortel 1 kg, kubis 1 kg sama daun bawangnya 5 ribu," ucap Zahra.

"Iya, Neng. Sebentar, saya timbang dulu," ucap penjual itu lalu menimbang wortel dan kubis.

"Ini, Neng! Semuanya 23 ribu." Penjual tadi menyerahkan belanjaan Zahra, Zahra mengambil uang 25 ribu untuk membayar belanjaannya.

"Kembaliannya ambil aja, Bu," ucap Zahra lalu memasukkan belanjaannya ke tas jinjing yang dia bawa.

"Terima kasih, Neng," ucap penjual itu dengan senyum ramah.

"Sama-sama."

Zahra melanjutkan belanjanya, dia kemudian beralih ke penjual pisang. Setelah membeli pisang dia kini membeli lauk untuk makan nanti.

Saat perjalanan pulang dari pasar, tiba-tiba ada seseorang yang menghentikan Zahra.

"Heh, Zahra! Kamu pakai pelet apa sampai-sampai orang tua Amir mau nikahin kamu sama Amir?"

"Maksud kamu apa ngomong gitu? Aku sama sekali nggak melakukan hal buruk seperti yang kamu pikirkan."

"Halah, nggak usah munafik kamu! Mana ada orang kaya yang mau anaknya nikah sama gadis miskin kayak kamu."

"Terserah, apa penilaian kamu ke aku. Yang pasti aku nggak melakukan hal aneh seperti tuduhan kamu itu."

Setelah mengucapkan itu Zahra langsung meninggalkan orang yang menghentikan perjalanannya. Dia adalah Ratna salah satu anak orang kaya yang ada di desa tempat tinggal Zahra.

Gadis itu memang sangat membenci Zahra karena banyak laki-laki yang mendambakan Zahra dan ingin menjadi suami Zahra.

-

-

-

Malam harinya, selesai makan Zahra mengajak Zulfa untuk mengobrol di depan.

"Ada apa, Kak?" tanya Zulfa saat sudah duduk disamping Zahra.

"Kakak mau ngomong sesuatu, kamu dengerin sampai Kakak selesai jelasin! Baru kamu bisa kasih pendapat."

"Iya, Kak."

Zahra mulai menjelaskan tentang obrolannya dengan Amir tadi sebelum ke pasar. Zulfa menyimak dengan seksama penjelasan kakaknya.

"Jadi, gimana menurut kamu?" tanya Zahra setelah selesai menjelaskan.

"Apa nanti nggak ngerepotin kalian? Kalau aku harus tinggal bareng Kakak dan Mas Amir. Apalagi Kakak akan menjadi tanggung jawab Mas Amir sepenuhnya."

"Enggak ada yang direpotin. Selama kamu masih sekolah, kamu tetap menjadi tanggung jawab Kakak. Saat kamu sudah bisa bekerja dan hidup mandiri, kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau selagi itu masih wajar.

Harapan Kakak cuma mau lihat kamu bisa sukses suatu saat nanti. Buktikan pada semua orang kalau kamu bisa meraih apa yang menjadi impian kamu," lanjut Zahra sambil menggenggam lembut tangan Zulfa.

"Iya, Kak. Aku akan berusaha mewujudkan harapan Kakak," ucap Zulfa lalu memeluk tubuh kakaknya.

"Sekarang gimana pendapat kamu?" tanya Zahra sambil mengelus kepala adiknya.

"Terserah Kakak aja, kalau Kakak mau nikah sekarang juga nggak apa-apa."

"Ya sudah, nanti biar Kakak ngomong ke Mas Amir kalau nikahnya setelah kamu selesai ujian," ucap Zahra.

****

"Assalamualaikum!" ucap Amir.

"Wa'alaikumsalam, Mas Amir. Silakan, masuk!" ajak Zulfa.

"Kakak kamu ada nggak?"

"Ada, Mas. Aku panggil dulu!" Zulfa beranjak ke dapur memanggil Zulfa dan membuat teh untuk Amir.

"Mas Amir, udah dari tadi?" sapa Zahra.

"Baru aja, cuma mau nganter kue dari ibu," ucap Amir lalu memberikan kotak yang berisi kue.

"Makasih, Mas. Jadi ngerepotin."

"Enggak apa-apa."

Tak lama kemudian Zulfa datang lalu meletakkan teh hangat di meja untuk Amir. "Silakan, diminum dulu Mas! Maaf adanya cuma teh."

"Ini aja udah cukup, Fa. Makasih, ya," balas Amir dengan ramah.

"Oh ya, mumpung Mas Amir di sini aku mau ngomong sekalian," sela Zahra.

"Ngomong apa?"

"Soal pernikahan kita, sebaiknya kita nikah setelah Zulfa selesai ujian," tutur Zahra.

"Oh gitu, berarti Zulfa mau kalau kita tinggal bareng?" tanya Amir pada Zulfa. "Iya, Mas. Tapi kalau aku udah bisa mandiri dan punya kerjaan, aku mau tinggal sendiri aja," jawab Zulfa.

"Kalau itu emang udah jadi kemauan kamu, kita cuma bisa berdoa semoga apa yang kamu impikan bisa terwujud," harap Amir lalu diamini Zahra dan Zulfa.

Siang all, jangan lupa like dan komen ya 😍😘😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!