Nela....!?

Lyra masih berteriak keras, tampak ketakutan. Bercucuran keringat dibawah teriknya sinar matahari, membuat salah seorang security menghampiri wanita yang tengah teraniaya.

"Bu Lyra....!!" kejut security pada kedua ipar Lyra yang masih menarik-narik tas bagian keuangan instansi pemerintah tersebut.

Security melerai kedua wanita yang masih tarik menarik itu, "Hei, lepaskan! Dia bagian keuangan kami! Pergi kalian dari sini! Sebelum aku laporkan ke pihak kepolisian!"

Mendengar ancaman security, Riche melepas tangannya dari tas milik Lyra, yang hampir putus.

Memilih meninggalkan perkantoran, sebelum orang lain melihat mereka, telah berlaku buruk pada ipar sendiri.

Lyra terduduk di tanah, menangis sejadi-jadinya. Membuat rekan kantornya berhamburan keluar, karena mendengar jeritan wanita dari luar gedung perkantoran tersebut, setelah kepergian iparnya yang tidak tahu diri.

Security, memberikan Lyra air mineral membantu wanita itu berdiri untuk kembali ke ruangannya. Namun Lyra menolak, karena pikirannya harus menjemput Kesy.

Lela, menghampiri Lyra yang masih menangis sesenggukan. Sedikit berbisik agar tidak didengar oleh rekan lainnya, "Apa mereka keluarga Dony?" tanyanya memeluk Lyra.

Lyra mengangguk, "Aku jemput Kesy dulu, dia sudah menunggu sejak tadi. Aku takut Dony menjemputnya lebih dulu."

Lela mengangguk mengerti, dia membukakan pintu mobil untuk Lyra, kembali bertanya, "Mau aku temani? Kamu kembali lagi ke kantor, kan?"

Lyra tersenyum tipis, "Enggak usah, aku biasa sendiri! Mungkin aku kembali setelah mengajak Kesy makan siang!"

Lela tersenyum, "Oke, kamu hati-hati yah. Jangan ngebut! Pulang dari kantor kita makan bakso ditempat biasa!" hiburnya.

Lyra mengangguk, wajah cantiknya masih tampak tenang walau sembab. Namun, dia sudah bisa tersenyum kembali.

Lyra berlalu meninggalkan kantor, menuju sekolah putri kesayangan. Tak selang berapa lama dia mengendarai mobilnya sendiri, saat hendak memarkirkan mobil kembali dia melihat Dony tengah membujuk Kesy dari balik pagar.

Tentu itu menjadi pemandangan yang sangat menyakitkan bagi Lyra, sudah tidak mau mengantarkan Kesy, malah ingin membawa putrinya masuk ke permainannya.

Lyra turun dari mobil, menggenggam kunci stir yang biasa dia letakkan dibawah jok kemudi untuk mengancam Dony.

"Pergi kamu dari sini, Don!" ucap Lyra memperlihatkan kunci stir dalam genggamannya.

Dony yang melihat kunci stir berwarna orange hitam itu, memilih menjauh dari Lyra. Karena bukan sekali mereka ribut dengan kekerasan yang di lakukan istrinya jika semakin terpojok.

"Kamu gila, Lyra!!!" ejek Dony saat berjarak lima meter dari mantan istrinya tersebut.

Mendengar ucapan suaminya yang sangat memalukan bagi Lyra, ini kali ketiga dia diperlakukan tidak baik oleh Dony dan iparnya, dengan wajah memerah dia memukul kap mobil Dony menggunakan kunci stir yang berada dalam genggamannya.

Lyra berteriak lantang tanpa memperdulikan orang lain, "Pengecut kamu, Don!!!! Potong burung mu, jika kamu memang laki-laki! Jangan aku yang kamu sakiti, tapi keluarga mu!!! Kamu ceraikan aku, uang sekolah Kesy tidak kamu bayarkan! Keluarga mu menghinaku!!! Apa mau kalian haaaa!!!!"

Lyra memukul kap mesin mobil bagian depan milik Dony untuk melampiaskan rasa sakit hatinya.

Dony yang memang tidak memiliki otak, bahkan pikiran, dia hanya bisa berkata pasrah pada Lyra, "Berikan aku uang itu! Aku akan menggugat mu, secepatnya!!!"

Mendengar penuturan dari Dony, Lyra benar-benar tersulut emosi, dia mengambil dompet di dalam mobil. Memberikan uang pada Dony, tanpa mau berfikir lagi. Saat ini dia hanya ingin terlepas dari pria seperti Dony.

Dengan suara bergetar Lyra menantang Dony, "Jangan pernah meminta lagi pada ku, Don! Ini yang terakhir kalinya. Ingat, jika kamu meminta harta gono-gini, lupakanlah.... karena selama kita menikah kamu tidak pernah memberikan apapun pada ku!!! Kau dengar laki-laki brengsek!"

Lyra menoleh kebelakang, berharap putrinya tidak melihat pertengkaran hebat kedua orang tuanya didepan gerbang sekolah. Namun dia salah, Kesy tengah berdiri berpegangan pada pagar dengan air mata mengalir deras.

Mobil Dony penyok dibagian depan, berhamburan uang pecahan merah disana. Tanpa perasaan malu pria itu berlalu meninggalkan anak dan mantan istrinya, setelah mendapatkan apa yang menjadi inginnya.

Lyra meletakkan kunci stir ditempat semula, kemudian berlari mendekati Kesy, "Tenang sayang! Mama disini buat Kesy, kita makan yah? Anak Mama, mau makan apa sayang?" air mata yang berusaha dia bendung, namun sangat sulit rasanya.

Lyra memeluk erat tubuh mungil putri kesayangannya, menggendong menuju mobil.

Sebelum meninggalkan sekolah, security yang menjadi saksi pertengkaran keluarga itu, hanya bisa tersenyum tipis dan berselengah menganggap bahwa tidak melihat kejadian tersebut.

Lyra membawa Kesy dalam pelukannya, menuju mobil. Meletakkan putri kesayangannya di jok penumpang, memasang safety belt, dan menutup pintu mobil. Kembali dengan berlari kecil menuju stir kemudi.

Saat tiba di stir kemudi, Lyra kembali menatap putri kesayangannya. Dia mengambil tangan mungil putrinya, menciumi punggung tangan halus nan lembut itu, hanya mampu berkata, "Maaf kan Mama, sudah lambat menjemput Kesy," ucapnya pelan.

Kesy menggelengkan kepalanya, "Mama nggak terlambat, Kesy yang pulangnya terlalu cepat. Kesy enggak melihat apapun tadi. Kesy tahu, Mama melakukan ini, karena sayang sama Kesy!"

Lyra memeluk tubuh mungil putrinya, mereka menangis sejadi-jadinya, "Tuhan, jika memang ini rencana mu! Bantu aku untuk bangkit, lepaskan aku dari laki-laki seperti Dony! Aku sudah tidak sanggup menghadapi semua ini!" batinnya.

Kesy mendekap erat tubuh Lyra, begitu banyak yang dia lihat di usianya yang terbilang kecil.

Lyra mengusap wajah cantik putrinya, memilih meninggalkan pekarangan sekolah menuju tempat makan yang terletak di pinggir kota. Tempat yang tenang, terlihat lebih menyejukkan dan menenangkan.

Lyra menyisir rambut hitam putrinya dengan penuh kasih sayang, mengecup puncak kepala gadis kecil itu.

"Anak Mama yang kuat, yah? Mungkin kita akan pindah kerumah Mama yang lebih dekat dengan sekolah kamu. Lagian sudah lama kita nggak membersihkannya," ucap Lyra pelan.

Kesy menoleh kearah Lyra, "Kalau kita pindah ke rumah Mama yang satu lagi, tentu Papa semakin seenaknya. Dia kan selalu mengundang Tante Nela masuk ke pekarangan rumah kita."

Mendengar nama Nela, Lyra kembali menautkan kedua alisnya, "Nela....!? Siapa Nela!?"

Kesy menarik nafas panjang, "Tante Nela itu wanita tetangga kita Ma.... yang selalu sendiri di rumahnya. Setahu aku, Papa sering kesana kalau habis jemput aku dari sekolah."

Mendengar penuturan dari bibir mungil Kesy yang tidak mungkin berbohong, Lyra menepis semua pikiran negatifnya.

"Ck, dengar sayang! Apapun yang dilakukan Papa diluar sana, itu bukan urusan kita! Tugas Kesy, jangan pernah mendengar atau melihat hal yang tidak senonoh yah, Nak! Sekarang kita turun dulu, makan siang, habis itu kita kembali ke kantor Mama," goda Lyra pada puncak hidung putrinya.

Kesy mengangguk setuju, baginya menjadi anak yang patuh itu lebih baik dibandingkan menjadi anak pembangkang seperti kemarin.

Lyra memejamkan matanya, menggerutu kesal, "Akan aku buat perhitungan denganmu, Dony....!!!"

Terpopuler

Comments

Hasni

Hasni

hahaha potong aj baru sambal 🤣🤣🤣

2022-12-10

0

sambal lado

sambal lado

hahahaha.... potong aja lira🤣🤣

2022-08-16

0

GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™

GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™

main Jambak boleh tuh 🤭🤣

2022-08-05

2

lihat semua
Episodes
1 Mana mungkin
2 Hanya bisa diam
3 Hinaan dari ipar
4 Permintaan bodoh
5 Nela....!?
6 Dikatakan durhaka....!!
7 Zulfikar, Zulkifli atau Zulkarnain...!?
8 Wanita berwajah topeng monyet
9 Perceraian
10 Hukum rumah tangga
11 Menukar kebahagiaan istri sendiri
12 Maling teriak maling
13 Rumah duka
14 Kepanikan
15 Tidak percaya diri
16 Tertekan
17 Menyakiti lahir dan batin
18 'Sebatang' pohon enggan bertempur
19 Bahan ghibah
20 Menantang penuh dendam
21 Anak sebagai alat
22 Hanya formalitas
23 'Mantan masa lalu, bukan masa depan'
24 Ngapain dia....!?
25 Berpikir nakal
26 Terkenal di kota ini
27 Permintaan Kesy
28 Kesepian Lyra
29 Tamu tidak di undang
30 Ipar merupakan 'petaka'
31 Pesona Zul
32 Ancaman
33 Menantu terburuk
34 Setelah mengenal
35 Bintang di surga....
36 Tuhan tidak pernah tidur
37 Kejutan Boy dan Lince
38 Masha and the bear
39 'Perjaka untuk Janda'
40 Are you crazy....!?
41 Jodoh kita tertukar
42 Partner dalam segala hal
43 Introspeksi diri
44 Berkhianat
45 Cemooh seorang sahabat
46 Talak tiga
47 Usia terpaut jauh
48 Bertepuk sebelah tangan
49 Tetangga sebelah
50 Tidak menyangka
51 Kehancuran mantan
52 Status janda
53 Menangkap gorila
54 Kehancuran
55 Will you marry me ...!?
56 Yes, I wan't ...
57 Mencari wanita kaya
58 Bersediakah ...
59 Zulmaeta
60 Malam terindah
61 Salah sasaran
62 Sebagai nahkoda
63 Menantu idaman
64 Status pernikahan
65 Cara membahagiakan ...
66 Membuat perpecahan
67 Mendengar ucapan Lyra
68 Diam tanpa kata
69 Maafkan aku, hun ...
70 Perasaan bahagia ...
71 Kebersamaan
72 Jangan sampai dia tahu ...
73 Kebahagiaan Lyra, kesedihan Kesy ...
74 Berita mengejutkan ...
75 Takdir
76 Merencanakan sesuatu ...
77 Undangan resepsi pernikahan
78 Bayi kembar ...
79 Kurang di perhatikan ...
80 Kado resepsi pernikahan
81 Sumpah serapah mantan ipar ...
82 Buka puasa ...
83 Aku cemburu ...
84 Terimakasih hun ...
85 Jahatnya mereka ...
86 'Kesy sedang tidak baik-baik saja ...'
87 Tidak akan menyusahkan ...
88 Dia terlalu egois ...
89 Tidak bisa sabar ...
90 Memuntahkan isi hati ...
91 Senang bertemu dengan mu ...
92 Lipstik ...
93 'Membuat suamimu jatuh hati ...'
94 Berlin
95 Tiga detak jantung ...
96 Gadis kecil yang jatuh hati
97 Masakan Asia ...
98 Pilot, I love you ...
99 Penjelasan adik ipar ...
100 Hotel
101 Hubungan diam-diam
102 Rasa takut ...
103 Menceraikan mu ...
104 Ooogh maaf Tuhan ...
105 Wanita egois
106 Memenuhi kebutuhan
107 Berpikir jernih ...
108 Menikahi Kesy
109 Ceraikan aku
110 Botol obat
111 Mencoba berdamai
112 Uraikan ...
113 Berpisah bukan solusi
114 Gagal saat ini
115 Merebut Hati
116 Gagal dalam mendidik
117 Hubungan kita
118 Fillen danke
119 Kekhawatiran
120 Yang kedua
121 Menemuinya
122 Mengawasi
123 Sama-sama belajar
124 Jangan kecewakan
125 Sebelum menikah
126 Pernikahan Kesy dan Adi
127 Selamat berbahagia
128 Asing
129 Abang jahat ...
130 Menyakiti anak-ku
131 Tidak seorangpun
132 Mengangguk malu
133 Wajah cemberut ...
134 30 jam ...
135 Hipotermia ...
136 Come on
137 Melaporkan ...
138 Bertindak bodoh
139 Terserah
140 Tengah tergoncang
141 Berubah
142 Bestie masa kecil ...
143 Meminta lebih dulu
144 Hak Adi
145 Mau mencoba
146 Dua milyar
147 Setengah sadar
148 Dua kepribadian
149 911 urgent
150 Terancam
151 Ampun Pa ...
152 Tidak akan pernah menceraikan
153 Mimpi buruk
154 'Kenapa'
155 Keputusan ...
156 Surat cerai
157 Mudah-mudahan
158 Menjadi miliknya
159 Menyukai cara mu ...
160 Bangunlah ...
161 Berhenti bekerja
162 Tidak ingin terlalu dekat ...
163 Hanya Kesy
164 Pejuang kanker ...
165 Janji kita
166 Kecocokan ...
167 Keputusan ...
168 Perjodohan ...
169 Akhirnya ...
170 Season II (Perjaka untuk Janda) Bahagia ...
171 Rahasia ...
172 Menutupi semua aib ...
173 Tidak akan memberi kesempatan ...
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Mana mungkin
2
Hanya bisa diam
3
Hinaan dari ipar
4
Permintaan bodoh
5
Nela....!?
6
Dikatakan durhaka....!!
7
Zulfikar, Zulkifli atau Zulkarnain...!?
8
Wanita berwajah topeng monyet
9
Perceraian
10
Hukum rumah tangga
11
Menukar kebahagiaan istri sendiri
12
Maling teriak maling
13
Rumah duka
14
Kepanikan
15
Tidak percaya diri
16
Tertekan
17
Menyakiti lahir dan batin
18
'Sebatang' pohon enggan bertempur
19
Bahan ghibah
20
Menantang penuh dendam
21
Anak sebagai alat
22
Hanya formalitas
23
'Mantan masa lalu, bukan masa depan'
24
Ngapain dia....!?
25
Berpikir nakal
26
Terkenal di kota ini
27
Permintaan Kesy
28
Kesepian Lyra
29
Tamu tidak di undang
30
Ipar merupakan 'petaka'
31
Pesona Zul
32
Ancaman
33
Menantu terburuk
34
Setelah mengenal
35
Bintang di surga....
36
Tuhan tidak pernah tidur
37
Kejutan Boy dan Lince
38
Masha and the bear
39
'Perjaka untuk Janda'
40
Are you crazy....!?
41
Jodoh kita tertukar
42
Partner dalam segala hal
43
Introspeksi diri
44
Berkhianat
45
Cemooh seorang sahabat
46
Talak tiga
47
Usia terpaut jauh
48
Bertepuk sebelah tangan
49
Tetangga sebelah
50
Tidak menyangka
51
Kehancuran mantan
52
Status janda
53
Menangkap gorila
54
Kehancuran
55
Will you marry me ...!?
56
Yes, I wan't ...
57
Mencari wanita kaya
58
Bersediakah ...
59
Zulmaeta
60
Malam terindah
61
Salah sasaran
62
Sebagai nahkoda
63
Menantu idaman
64
Status pernikahan
65
Cara membahagiakan ...
66
Membuat perpecahan
67
Mendengar ucapan Lyra
68
Diam tanpa kata
69
Maafkan aku, hun ...
70
Perasaan bahagia ...
71
Kebersamaan
72
Jangan sampai dia tahu ...
73
Kebahagiaan Lyra, kesedihan Kesy ...
74
Berita mengejutkan ...
75
Takdir
76
Merencanakan sesuatu ...
77
Undangan resepsi pernikahan
78
Bayi kembar ...
79
Kurang di perhatikan ...
80
Kado resepsi pernikahan
81
Sumpah serapah mantan ipar ...
82
Buka puasa ...
83
Aku cemburu ...
84
Terimakasih hun ...
85
Jahatnya mereka ...
86
'Kesy sedang tidak baik-baik saja ...'
87
Tidak akan menyusahkan ...
88
Dia terlalu egois ...
89
Tidak bisa sabar ...
90
Memuntahkan isi hati ...
91
Senang bertemu dengan mu ...
92
Lipstik ...
93
'Membuat suamimu jatuh hati ...'
94
Berlin
95
Tiga detak jantung ...
96
Gadis kecil yang jatuh hati
97
Masakan Asia ...
98
Pilot, I love you ...
99
Penjelasan adik ipar ...
100
Hotel
101
Hubungan diam-diam
102
Rasa takut ...
103
Menceraikan mu ...
104
Ooogh maaf Tuhan ...
105
Wanita egois
106
Memenuhi kebutuhan
107
Berpikir jernih ...
108
Menikahi Kesy
109
Ceraikan aku
110
Botol obat
111
Mencoba berdamai
112
Uraikan ...
113
Berpisah bukan solusi
114
Gagal saat ini
115
Merebut Hati
116
Gagal dalam mendidik
117
Hubungan kita
118
Fillen danke
119
Kekhawatiran
120
Yang kedua
121
Menemuinya
122
Mengawasi
123
Sama-sama belajar
124
Jangan kecewakan
125
Sebelum menikah
126
Pernikahan Kesy dan Adi
127
Selamat berbahagia
128
Asing
129
Abang jahat ...
130
Menyakiti anak-ku
131
Tidak seorangpun
132
Mengangguk malu
133
Wajah cemberut ...
134
30 jam ...
135
Hipotermia ...
136
Come on
137
Melaporkan ...
138
Bertindak bodoh
139
Terserah
140
Tengah tergoncang
141
Berubah
142
Bestie masa kecil ...
143
Meminta lebih dulu
144
Hak Adi
145
Mau mencoba
146
Dua milyar
147
Setengah sadar
148
Dua kepribadian
149
911 urgent
150
Terancam
151
Ampun Pa ...
152
Tidak akan pernah menceraikan
153
Mimpi buruk
154
'Kenapa'
155
Keputusan ...
156
Surat cerai
157
Mudah-mudahan
158
Menjadi miliknya
159
Menyukai cara mu ...
160
Bangunlah ...
161
Berhenti bekerja
162
Tidak ingin terlalu dekat ...
163
Hanya Kesy
164
Pejuang kanker ...
165
Janji kita
166
Kecocokan ...
167
Keputusan ...
168
Perjodohan ...
169
Akhirnya ...
170
Season II (Perjaka untuk Janda) Bahagia ...
171
Rahasia ...
172
Menutupi semua aib ...
173
Tidak akan memberi kesempatan ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!