Hanya bisa diam

Setelah mendengar ucapan talak dari Dony malam itu, Lyra terlelap dikamar dalam kesendiriannya. Air mata yang enggan mengering masih menyisakan rasa sakit yang teramat sangat.

Lyra merupakan wanita yang kuat dalam menghadapi apapun. Namun, kali ini dia seperti lemah karena tidak menyangka akan diperlakukan seperti itu oleh Dony.

Suami yang menurut pandangannya menjadi sosok pria yang pantas menjadi pendamping hingga usia senja, namun sangat tega memperlakukannya dengan sangat buruk.

Deringan telpon milik Lyra kembali berbunyi, wajah sembab mengacuhkan perhatiannya, agar menerima telpon yang berdering berkali-kali.

Lyra hanya melihat nama dilayar handphone, menuliskan nama pria berinisial Zul.

"Aaaagh.... maafkan aku, Zul! Lebih baik kita tidak usah komunikasi dulu," bisiknya dalam hati.

Lyra melihat jam dinding yang berdetak di dinding kamar, menunjukkan waktu sudah memasuki subuh. Dia mengintip sedikit kearah carport, terlihat mobil Dony terparkir disana.

Lyra menaikkan kedua alisnya, bergumam dalam hati, "Tidur dimana Pak tua itu? Bukankah tadi malam dia pergi meninggalkan aku?"

Lyra membersihkan dirinya, melakukan ritual sebagai umat beragama Islam sebelum membangunkan Kesy untuk beraktivitas seperti biasa.

Lyra membuka pintu kamar, menuju kamar putri kesayangan yang berada disebelah kamarnya. Dia membuka pintu kamar perlahan, melihat wajah Dony yang tengah memeluk tubuh putri semata wayang mereka.

Lyra mengusap lembut tubuh mungil Kesy, tanpa menghiraukan Dony yang terjaga karena mendengar suaranya.

"Bangun, Nak. Sudah pagi. Nanti kamu terlambat berangkat sekolah. Oya, pagi ini kita sarapan diluar saja yah?" ajaknya menatap mata Kesy yang sudah membesar.

Perlahan Kesy meringkuk dipangkuan Lyra, mengendus perut sang Mama yang tampak sangat tenang.

Kesy mengangguk, bergegas turun dari ranjang, meninggalkan kamar menuju kamar mandi, melakukan ritualnya.

Sementara Lyra masih mempersiapkan pakaian sekolah Kesy didalam kamar, tanpa menghiraukan Dony yang masih terlelap tanpa menggangu pria yang tidak memiliki perasaan menurutnya.

Setelah mempersiapkan semua kebutuhan putrinya, Lyra bergegas membuatkan roti bakar untuk bekal Kesy selama disekolah.

Kesy yang baru menduduki bangku sekolah dasar, mematuhi semua perintah Lyra.

Lyra memasukkan bekal Kesy kedalam box lunch, menyediakan semua kebutuhan putri kesayangan didalam tas sekolah.

Selesai mempersiapkan semua kebutuhan Kesy, Lyra kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap mengantarkan putri kesayangan ke sekolah, sambil berangkat ke kantornya.

Lyra duduk dipinggir ranjang, melihat handphone yang selalu berdering. Dia tidak ingin siapapun mengetahui tentang hatinya saat ini.

Lyra menatap wajah Zul yang tampak lebih muda dari pikirannya. Foto yang pernah dikirim oleh pria muda sangat sederhana tersebut beberapa waktu lalu, tampak seperti sosok pria yang baik, sorotan mata teduh, bahkan sangat sopan.

Dia kembali mengalihkan pikirannya, mengusap lembut wajah cantik itu, menanti drama selanjutnya yang akan ditorehkan Dony padanya.

Lyra keluar dari kamar, melihat Kesy yang tampak rapi tenga mengenakan sepatu sekolah berwarna hitam.

Kesy berdiri dihadapan Lyra, kembali bertanya, "Ma, sudah rapi belum? Rambut ku tidak usah diikat yah."

Lyra mengangguk setuju, dia menyentuh kepala Kesy menuju carport untuk memanaskan mesin mobil sebelum berangkat.

Mata Lyra tertuju pada sosok wanita oriental yang tampak bahagia melirik kearahnya. Sesekali ingin sekali dia menanyakan pada wanita aneh menurutnya, yang tampak seperti menyindir setiap hari dari nyanyian.

"Aaaagh.... wanita aneh! Aku tidak mengenalnya, tapi seolah-olah dia mengenal ku! Apa maksudnya nyanyi begitu. Tahu apa dia tentang aku," gerutu Lyra.

Lyra yang sejak tadi menunggu Dony, agar mengeluarkan mobilnya lebih dulu, namun tidak ada pergerakan dari laki-laki tersebut.

Lyra memanggil putrinya, agar segera membangunkan Dony untuk mengeluarkan mobil, karena menghambat jalan keluar kendaraan yang berada tepat di belakang mobil miliknya.

Kesy justru tengah sibuk melilitkan tangannya ditubuh Dony yang masih enggan beranjak dari ranjang, tentu pemandangan itu membuat Lyra naik pitam.

Lyra mendekati Dony yang masih bermalas-malasan di kamar putrinya, hanya berkata sedikit, "Tolong mobilmu keluarkan segera! Aku sudah terlambat."

Lyra berlalu tanpa menghiraukan jawaban dari Dony. Wajah datar yang dia tunjuk kan pada pria yang tidak tahu diri itu, semakin membuat dia berfikir untuk tidak ingin melanjutkan pernikahan mereka.

"Kalau bukan karena Kesy, aku tidak ingin hidup serumah denganmu! Fungsi mu juga tidak ada dirumah ku. Dasar laki-laki tidak berguna," Lyra berbicara sendiri menunggu Dony.

Beberapa kali dia menyalakan klakson mobil, agar Dony keluar dari kediamannya.

Saat melihat Dony dengan wajah bantal yang masih mengusap dan menguap, membuat Lyra semakin menekan klaksonnya.

Lyra berteriak, menggeram, "Heii.... bisakah bergerak lebih cepat? Sudahlah kamu tidak mau mengantarkan Kesy berangkat sekolah, mengeluarkan mobil saja kamu tidak mau!"

Dony yang mendengar suara Lyra, hanya mendengus kesal, sesekali menoleh kearah rumah tetangga.

Lyra yang memiliki insting sebagai seorang wanita, dapat melihat bagaimana suaminya memandang kearah wanita lain, dia tersenyum sinis, "Bermainlah, Don! Sepuas hatimu, karena kamu akan menyesali semua perbuatan mu!" bisiknya dalam hati.

Kesy memasuki mobil Lyra, menanti kehadiran Dony untuk bersalaman dengan sang Papa. Namun, apa yang di pikirkan Kesy sangat berbeda dengan perlakuan sang Mama.

Lyra yang memperhati kan pergerakan mobil Dony dari balik spion tengah, melihat mobil suaminya sudah keluar dari pekarangan, dia menekan pedal gas melajukan kendaraannya tanpa berpamitan dengan Dony.

Kesy yang melihat kejadian tersebut, bertanya pada Lyra, "Ma, Kesy belum salaman sama Papa. Kok, Mama malah langsung berangkat? Nanti Papa marah sama Kesy!"

Lyra tidak menghiraukan ucapan sang putri kesayangan, baginya pertanyaan Kesy tidak ingin dia jawab. Kali ini hanya dia yang dapat merasakan apa yang dilakukan Dony padanya, sehingga tidak perlu menjelaskan pada putri cantik mereka apa yang terjadi di rumah tangga tampak seperti di surga namun neraka yang tersedia.

Handphone Lyra kembali berbunyi, wajahnya mengarah pada layar yang tertulis nama Dony.

Lyra tidak ingin mengangkat panggilan telepon dari Dony yang dengan tega menalaknya karena alasan yang tidak jelas.

Lyra hanya berbisik dalam hati, "Bagaimana rasanya jika kamu tidak dihargai, Don! Dua tahun itu bukan waktu yang sebentar. Kamu pikir aku bisa memaaf kan mu. Aku tunggu gugatan cerai mu di Pengadilan Agama! Akan aku buka disana sikapmu. Dasar laki-laki tidak ada otak. Masih syukur aku mau membantu mu. Setelah dibantu malah kamu seperti ini padaku."

"Emang manusia itu tidak dapat dipercaya, sudah diberi modal malah buat kelakuan yang aneh-aneh. Apa salah aku, Don!" tambah Lyra menambah laju kendaraannya agar segera tiba disekolah Kesy.

Mobil Lyra terparkir dihalaman sekolah Kesy, dengan hati-hati dia membantu putri kesayangannya untuk turun dari kendaraan.

Namun, pemandangan yang tidak biasa sangat mengejutkan bagi Lyra.

"Selamat pagi Lyra....!!!"

Suara wanita yang tidak asing ditelinga Lyra mengejutkan nya saat tengah berada di depan pintu gerbang sekolah Kesy.

Lyra menatap lekat wajah adik iparnya yang sangat menjijikkan, "Riche....!? Ngapain kamu menyusul ku kesekolah Kesy?"

Pertanyaan Lyra membuat Riche tersenyum tipis, "Ternyata kamu sudah diceraikan oleh Dony, bukan!?"

Kesy yang sudah mengerti dengan dunia rumah tangga karena selalu mendengar kalimat cerai dari televisi, memeluk Lyra dengan sangat erat.

"Mama.....!!" tangis Kesy dalam pelukan Lyra.

Mendengar ucapan dari mulut iparnya, yang menggoncang kejiwaan Kesy, membuat Lyra bergegas menembus pintu gerbang untuk segera melindungi putrinya yang tidak mengetahui apa-apa. Dia hanya bisa diam dan kembali mengalah, demi menjaga harga dirinya sebagai wanita.

Namun, ucapan pedas Riche yang tidak disangka-sangka oleh Lyra, semakin membabi buta keluar dari bibir judes iparnya tersebut.

Terpopuler

Comments

Did Nispi Alaeni

Did Nispi Alaeni

lier bacanya juga

2025-01-23

0

Itha Fitra

Itha Fitra

kluarga gila

2023-06-14

0

Nefertari Atika

Nefertari Atika

Lah darimana iaparnya tau?

2023-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Mana mungkin
2 Hanya bisa diam
3 Hinaan dari ipar
4 Permintaan bodoh
5 Nela....!?
6 Dikatakan durhaka....!!
7 Zulfikar, Zulkifli atau Zulkarnain...!?
8 Wanita berwajah topeng monyet
9 Perceraian
10 Hukum rumah tangga
11 Menukar kebahagiaan istri sendiri
12 Maling teriak maling
13 Rumah duka
14 Kepanikan
15 Tidak percaya diri
16 Tertekan
17 Menyakiti lahir dan batin
18 'Sebatang' pohon enggan bertempur
19 Bahan ghibah
20 Menantang penuh dendam
21 Anak sebagai alat
22 Hanya formalitas
23 'Mantan masa lalu, bukan masa depan'
24 Ngapain dia....!?
25 Berpikir nakal
26 Terkenal di kota ini
27 Permintaan Kesy
28 Kesepian Lyra
29 Tamu tidak di undang
30 Ipar merupakan 'petaka'
31 Pesona Zul
32 Ancaman
33 Menantu terburuk
34 Setelah mengenal
35 Bintang di surga....
36 Tuhan tidak pernah tidur
37 Kejutan Boy dan Lince
38 Masha and the bear
39 'Perjaka untuk Janda'
40 Are you crazy....!?
41 Jodoh kita tertukar
42 Partner dalam segala hal
43 Introspeksi diri
44 Berkhianat
45 Cemooh seorang sahabat
46 Talak tiga
47 Usia terpaut jauh
48 Bertepuk sebelah tangan
49 Tetangga sebelah
50 Tidak menyangka
51 Kehancuran mantan
52 Status janda
53 Menangkap gorila
54 Kehancuran
55 Will you marry me ...!?
56 Yes, I wan't ...
57 Mencari wanita kaya
58 Bersediakah ...
59 Zulmaeta
60 Malam terindah
61 Salah sasaran
62 Sebagai nahkoda
63 Menantu idaman
64 Status pernikahan
65 Cara membahagiakan ...
66 Membuat perpecahan
67 Mendengar ucapan Lyra
68 Diam tanpa kata
69 Maafkan aku, hun ...
70 Perasaan bahagia ...
71 Kebersamaan
72 Jangan sampai dia tahu ...
73 Kebahagiaan Lyra, kesedihan Kesy ...
74 Berita mengejutkan ...
75 Takdir
76 Merencanakan sesuatu ...
77 Undangan resepsi pernikahan
78 Bayi kembar ...
79 Kurang di perhatikan ...
80 Kado resepsi pernikahan
81 Sumpah serapah mantan ipar ...
82 Buka puasa ...
83 Aku cemburu ...
84 Terimakasih hun ...
85 Jahatnya mereka ...
86 'Kesy sedang tidak baik-baik saja ...'
87 Tidak akan menyusahkan ...
88 Dia terlalu egois ...
89 Tidak bisa sabar ...
90 Memuntahkan isi hati ...
91 Senang bertemu dengan mu ...
92 Lipstik ...
93 'Membuat suamimu jatuh hati ...'
94 Berlin
95 Tiga detak jantung ...
96 Gadis kecil yang jatuh hati
97 Masakan Asia ...
98 Pilot, I love you ...
99 Penjelasan adik ipar ...
100 Hotel
101 Hubungan diam-diam
102 Rasa takut ...
103 Menceraikan mu ...
104 Ooogh maaf Tuhan ...
105 Wanita egois
106 Memenuhi kebutuhan
107 Berpikir jernih ...
108 Menikahi Kesy
109 Ceraikan aku
110 Botol obat
111 Mencoba berdamai
112 Uraikan ...
113 Berpisah bukan solusi
114 Gagal saat ini
115 Merebut Hati
116 Gagal dalam mendidik
117 Hubungan kita
118 Fillen danke
119 Kekhawatiran
120 Yang kedua
121 Menemuinya
122 Mengawasi
123 Sama-sama belajar
124 Jangan kecewakan
125 Sebelum menikah
126 Pernikahan Kesy dan Adi
127 Selamat berbahagia
128 Asing
129 Abang jahat ...
130 Menyakiti anak-ku
131 Tidak seorangpun
132 Mengangguk malu
133 Wajah cemberut ...
134 30 jam ...
135 Hipotermia ...
136 Come on
137 Melaporkan ...
138 Bertindak bodoh
139 Terserah
140 Tengah tergoncang
141 Berubah
142 Bestie masa kecil ...
143 Meminta lebih dulu
144 Hak Adi
145 Mau mencoba
146 Dua milyar
147 Setengah sadar
148 Dua kepribadian
149 911 urgent
150 Terancam
151 Ampun Pa ...
152 Tidak akan pernah menceraikan
153 Mimpi buruk
154 'Kenapa'
155 Keputusan ...
156 Surat cerai
157 Mudah-mudahan
158 Menjadi miliknya
159 Menyukai cara mu ...
160 Bangunlah ...
161 Berhenti bekerja
162 Tidak ingin terlalu dekat ...
163 Hanya Kesy
164 Pejuang kanker ...
165 Janji kita
166 Kecocokan ...
167 Keputusan ...
168 Perjodohan ...
169 Akhirnya ...
170 Season II (Perjaka untuk Janda) Bahagia ...
171 Rahasia ...
172 Menutupi semua aib ...
173 Tidak akan memberi kesempatan ...
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Mana mungkin
2
Hanya bisa diam
3
Hinaan dari ipar
4
Permintaan bodoh
5
Nela....!?
6
Dikatakan durhaka....!!
7
Zulfikar, Zulkifli atau Zulkarnain...!?
8
Wanita berwajah topeng monyet
9
Perceraian
10
Hukum rumah tangga
11
Menukar kebahagiaan istri sendiri
12
Maling teriak maling
13
Rumah duka
14
Kepanikan
15
Tidak percaya diri
16
Tertekan
17
Menyakiti lahir dan batin
18
'Sebatang' pohon enggan bertempur
19
Bahan ghibah
20
Menantang penuh dendam
21
Anak sebagai alat
22
Hanya formalitas
23
'Mantan masa lalu, bukan masa depan'
24
Ngapain dia....!?
25
Berpikir nakal
26
Terkenal di kota ini
27
Permintaan Kesy
28
Kesepian Lyra
29
Tamu tidak di undang
30
Ipar merupakan 'petaka'
31
Pesona Zul
32
Ancaman
33
Menantu terburuk
34
Setelah mengenal
35
Bintang di surga....
36
Tuhan tidak pernah tidur
37
Kejutan Boy dan Lince
38
Masha and the bear
39
'Perjaka untuk Janda'
40
Are you crazy....!?
41
Jodoh kita tertukar
42
Partner dalam segala hal
43
Introspeksi diri
44
Berkhianat
45
Cemooh seorang sahabat
46
Talak tiga
47
Usia terpaut jauh
48
Bertepuk sebelah tangan
49
Tetangga sebelah
50
Tidak menyangka
51
Kehancuran mantan
52
Status janda
53
Menangkap gorila
54
Kehancuran
55
Will you marry me ...!?
56
Yes, I wan't ...
57
Mencari wanita kaya
58
Bersediakah ...
59
Zulmaeta
60
Malam terindah
61
Salah sasaran
62
Sebagai nahkoda
63
Menantu idaman
64
Status pernikahan
65
Cara membahagiakan ...
66
Membuat perpecahan
67
Mendengar ucapan Lyra
68
Diam tanpa kata
69
Maafkan aku, hun ...
70
Perasaan bahagia ...
71
Kebersamaan
72
Jangan sampai dia tahu ...
73
Kebahagiaan Lyra, kesedihan Kesy ...
74
Berita mengejutkan ...
75
Takdir
76
Merencanakan sesuatu ...
77
Undangan resepsi pernikahan
78
Bayi kembar ...
79
Kurang di perhatikan ...
80
Kado resepsi pernikahan
81
Sumpah serapah mantan ipar ...
82
Buka puasa ...
83
Aku cemburu ...
84
Terimakasih hun ...
85
Jahatnya mereka ...
86
'Kesy sedang tidak baik-baik saja ...'
87
Tidak akan menyusahkan ...
88
Dia terlalu egois ...
89
Tidak bisa sabar ...
90
Memuntahkan isi hati ...
91
Senang bertemu dengan mu ...
92
Lipstik ...
93
'Membuat suamimu jatuh hati ...'
94
Berlin
95
Tiga detak jantung ...
96
Gadis kecil yang jatuh hati
97
Masakan Asia ...
98
Pilot, I love you ...
99
Penjelasan adik ipar ...
100
Hotel
101
Hubungan diam-diam
102
Rasa takut ...
103
Menceraikan mu ...
104
Ooogh maaf Tuhan ...
105
Wanita egois
106
Memenuhi kebutuhan
107
Berpikir jernih ...
108
Menikahi Kesy
109
Ceraikan aku
110
Botol obat
111
Mencoba berdamai
112
Uraikan ...
113
Berpisah bukan solusi
114
Gagal saat ini
115
Merebut Hati
116
Gagal dalam mendidik
117
Hubungan kita
118
Fillen danke
119
Kekhawatiran
120
Yang kedua
121
Menemuinya
122
Mengawasi
123
Sama-sama belajar
124
Jangan kecewakan
125
Sebelum menikah
126
Pernikahan Kesy dan Adi
127
Selamat berbahagia
128
Asing
129
Abang jahat ...
130
Menyakiti anak-ku
131
Tidak seorangpun
132
Mengangguk malu
133
Wajah cemberut ...
134
30 jam ...
135
Hipotermia ...
136
Come on
137
Melaporkan ...
138
Bertindak bodoh
139
Terserah
140
Tengah tergoncang
141
Berubah
142
Bestie masa kecil ...
143
Meminta lebih dulu
144
Hak Adi
145
Mau mencoba
146
Dua milyar
147
Setengah sadar
148
Dua kepribadian
149
911 urgent
150
Terancam
151
Ampun Pa ...
152
Tidak akan pernah menceraikan
153
Mimpi buruk
154
'Kenapa'
155
Keputusan ...
156
Surat cerai
157
Mudah-mudahan
158
Menjadi miliknya
159
Menyukai cara mu ...
160
Bangunlah ...
161
Berhenti bekerja
162
Tidak ingin terlalu dekat ...
163
Hanya Kesy
164
Pejuang kanker ...
165
Janji kita
166
Kecocokan ...
167
Keputusan ...
168
Perjodohan ...
169
Akhirnya ...
170
Season II (Perjaka untuk Janda) Bahagia ...
171
Rahasia ...
172
Menutupi semua aib ...
173
Tidak akan memberi kesempatan ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!