Riche berteriak saat melihat Lyra membawa Kesy memasuki gerbang sekolah. Wanita berparas kurus, berambut panjang, kulit sawo itu tampak seperti siap menerkam Lyra.
Usia Riche terbilang muda, namun tidak untuk wajahnya yang terlihat tua. Kehidupan pribadi yang buruk dari Lyra, membuat keluarga Dony sangat iri pada kesuksesan iparnya.
"Hei, wanita jallang yang tidak tahu diri! Kamu itu sudah di ceraikan oleh Abang ku, jadi jangan berharap akan mendapatkan harta warisan dari keluarga kami!! Dasar wanita miskin tidak tahu diri. Gaya saja banyak, hidup glamor, tapi tidak sesuai dengan kenyataan!" ucap Riche lantang.
Tentu perkataan iparnya itu, membuat Lyra semakin menutup kedua telinga Kesy. Dia berbisik pada putri kesayangan, "Jangan didengar, Nak! Dia itu wanita gila, jalan terus! Kita cari wali kelas kamu!"
Penjaga sekolah menghalangi Riche agar tidak memasuki pekarangan, karena dapat menggangu kenyamanan siswa yang tenga memasuki pekarangan sekolah.
Semua mata tertuju pada Lyra dan Kesy, keduanya bergegas menuju ruang guru yang berada di sudut koridor sekolah.
Sementara, Riche masih mengumpat didepan gerbang utama tanpa perasaan malu dihadapan para guru dan siswa yang memasuki pekarangan sekolah.
Lyra menahan rasa sesak dihati. Rahang menggeram, bahkan wajah cantiknya tampak merah padam menahan rasa malu di perlakukan seperti wanita yang tidak memiliki harga diri.
Melihat Lyra berjalan dengan tergesa-gesa mencari wali kelas Kesy, Kepala sekolah yang menyaksikan kejadian didepan pagar, memanggil Lyra.
"Maaf, Mama Kesy! Bisa kita bicara sebentar?" sapa Kepala sekolah.
Lyra yang terlihat panik, berusaha tenang menoleh kesamping mencari suara yang memanggil nama putrinya.
Lyra menoleh, mendekati Kepala sekolah bernama Tuti tenga membuka pintu ruangan, mempersilahkan wali murid siswanya masuk ruangan.
Kepala sekolah swasta, terlihat sangat cantik dengan rok panjang berwarna hitam di balut blazer, memberikan tangan kanannya pada Lyra.
"Silahkan Mama!" Kepala sekolah mempersilahkan Lyra duduk di kursi yang tersedia.
Lyra benar-benar malu, berkali-kali dia menelan ludah. Berusaha tersenyum walau hatinya terasa sangat sakit karena perlakuan iparnya yang tidak punya perasaan.
Kepala sekolah, meminta siswanya agar masuk kelas, "Kesy, silahkan tinggalkan ruangan Ibu. Kelas sudah dimulai."
Kesy mendengar perintah dari Kepala sekolah, menoleh kearah wanita kuat yang selalu tersenyum jika bersamanya.
Tangan mungil selalu menguatkan sang Mama, kembali menatap pada Lyra, "Ma, aku ke kelas dulu yah?" izinnya.
Lyra mengangguk tersenyum, jika Kesy masih berada di ruangan kepala sekolah akan mendengarkan semua pertikaian keluarga yang sudah merebak kesekolah putrinya.
Lyra membatin dalam hati, "Kenapa anak seusia Kesy harus mendengar hinaan seperti itu? Awas kamu tua bangka! Aku akan membuat perhitungan denganmu!" geramnya.
Wajah cantik seketika kaku, menanti Ibu Tuti membuka pembicaraan mengenai kejadian di gerbang sekolah.
Namun, Tuti sama sekali tidak membahas mengenai kejadian di gerbang sekolah, dia justru menghubungi wali kelas Kesy melalui intercom agar datang ke ruangannya.
Tak selang berapa lama kemudian, wali kelas Kesy muncul dihadapan Lyra dan duduk disampingnya dengan sangat ramah.
"Selamat pagi Mama Kesy! Apa kabar?" sapa Bu Berty mengulurkan tangannya.
Lyra menyambut tangan Berty selaku wali kelas putrinya, berusaha menyambut dengan ramah. Dia kembali fokus pada Kepala sekolah yang berada di hadapannya.
Tuti menatap Berty dan Lyra bergantian, tampak dia tengah membolak-balik halaman buku panjang dan tebal dihadapannya.
"Mama Kesy, sebelumnya saya mohon maaf. Apakah Mama Kesy mengalami krisis secara finansial?" tanya Tuti dengan sangat sopan.
Lyra menautkan kedua alisnya, tampak kebingungan, balik bertanya dengan wajah bingung, "Maksudnya, Bu?"
Berty selaku wali kelas Kesy menoleh kearah Lyra, kembali menjelaskan, "Begini Mama Kesy, uang sekolah putri Mama, sudah tiga bulan menunggak, dan tagihan buku paket juga belum dibayar. Makanya Ibu Kepala bertanya seperti ini, karena selama Kesy sekolah disini, tidak pernah menunggak. Kali ini semua menunggak, Mama."
Lyra seperti terkena serangan jantung mendadak, wajahnya semakin menunduk malu, air mata yang sejak tadi akan keluar kembali tertahan.
Siapa yang jahat sebenarnya? Siapa yang super tega pada anak sendiri? Kepala Lyra berusaha mengingat saat awal bulan selalu memberi uang pada Dony untuk membayar SPP dan buku paket yang sudah menjadi kewajiban baginya karena sekolah swasta tempat putrinya menimba ilmu.
Tentu saja, Dony tidak pernah mau mengantarkan Kesy kesekolah. Inilah pemicu bagi laki-laki yang kini sudah berstatus mantan. Benar-benar sangat memalukan. Lyra kembali mengingat semua kejadian aneh yang membuat suaminya berubah selama ini.
Lyra berucap dengan tenang, "Hmm, baik Bu. Kirimkan saja nomor rekening sekolah. Saat ini juga akan saya lunasi."
Lyra mengeluarkan handphone miliknya, mencari M-banking yang telah terdaftar. Jemari tangannya tampak masih bergetar menahan perasaan emosi, karena menahan diri dari hinaan iparnya sendiri.
Ibu Tuti menyodorkan sebuah buku, yang sudah tertulis nomor rekening sekolah.
Tidak menunggu lama, nominal yang cukup besar sudah terkirim otomatis ke rekening sekolah.
Lyra tersenyum tipis, kembali berkata, "Maaf Ibu, dari hari ini hingga selamanya, yang menjemput Kesy adalah saya. Jika saya terlambat, tolong jangan hubungi Papa-nya Kesy, tapi tunggu saya saja," tegasnya.
Kedua guru yang sangat memahami bagaimana perasaan Lyra, cukup mengangguk, "Baik Mama."
Hanya ucapan itu yang keluar dari bibir guru sekolah putrinya, membuat Lyra dapat bernafas lega.
Lyra berpamitan, melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kanan, membuat dia harus segera meninggalkan sekolah. Kesibukannya sebagai wanita karir juga dapat dipahami oleh pihak sekolah.
Dengan langkah secepat kilat, Lyra berjalan menuju parkiran mobil tanpa mencari keberadaan iparnya yang tidak tampak disana.
Lyra memasuki setir kemudi, meremas stir dengan sangat kencang, kembali berteriak sekeras-kerasnya. Air mata yang tadi terbendung kini pecah untuk meluapkan perasaan sakit yang teramat sangat.
Kok, ada keluarga yang tega seperti itu? Ini sekolah anaknya lho...!! Jika memang Lyra memiliki kesalahan, rasanya bisa diomongkan secara baik. Perlakuan memalukan ini membuat dia semakin terpuruk bahkan sangat meratapi nasib pernikahannya.
Lyra meninggalkan sekolah ternama dikota itu, menuju kantornya. Membeli sedikit sarapan melewati drive thru disalah satu restoran.
Wajah Lyra masih terlihat sembab, bahkan semakin tampak melelahkan. Beberapa panggilan telepon dari Zul, namun Lyra sama sekali tidak mengacuhkan. Pesan yang dikirim oleh Zul melalui pesan whatsApp juga tidak ditanggapi wanita dewasa itu.
"Maafkan aku, Zul!" ucap Lyra, mengusap wajah cantiknya dengan perasaan sesal.
Mobil terparkir di sebuah instansi pemerintah. Lyra mengambil tas dan bingkisan yang dia beli tadi, keluar dari mobil dengan nafas tertahan. Walau wajahnya berusaha tersenyum, namun hatinya masih belum bisa menerima perlakuan keluarga Dony yang sangat menyakitinya.
"Jika memang mereka membenci ku! Boleh mereka menghina, tapi tidak dihadapan putriku!" bisik Lyra, melangkah menuju ruangan kerjanya.
Saat hati mulai membaik, ternyata dia mesti dihadapkan dengan wajah Pak tua yang sangat menjijikkan itu hadir diruangan Lyra, "Dony, ngapain kamu ke kantorku!?" bentaknya dengan lantang.
Dony menoleh kearah Lyra, menatap lekat wajah istri yang sudah dia talak tadi malam, "Ooogh, syukurlah kamu sudah masuk kantor. Aku kesini mau meminta uang untuk mendaftarkan gugatan cerai....!!"
Mendengar penuturan suami yang sudah menjadi mantan, membuat Lyra semakin tidak habis pikir, ada laki-laki yang diciptakan Tuhan seperti Dony.... Laki-laki yang tidak memiliki perasaan malu, apalagi harga diri.
Sudah dia yang menceraikan, dia pula yang tidak memiliki biaya untuk menggugat di Pengadilan Agama.
"Ooogh, Tuhan.... kenapa aku menikah dengan pria yang tidak memiliki otak ini!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Itha Fitra
hahaha,,udh buntu msih mau belagu.dsr doni gk pny malu..
2023-06-14
0
Hasni
lanjut
2022-12-10
0
Bintang Laut
nyicil 2 bab ya kak, next lanjut lagi
salam dari Crazy Rich Daddy 😇
2022-08-10
2