~xena
Sekitar jam 09.00 malam, kami baru saja tiba di villa milik papa renata, kami semua turun dari mobil namun, karena ada yang mengalahkan seperti oliv dan ivanka, terpaksa kami dulu yang membawakan barang dan tidak ingin membangunkan sahabat kami karena tidak ingin mengganggu tidur mereka
“kalian naiklah ke atas duluan, biar kami yang membawa barang ini dan fathan, Xeno angkat mereka berdua keatas, panggang jika dibangunkan” ucap Sean dan diangguki oleh mereka, sementara aku dan Renata langsung masuk sambal membawakan beberapa barang agar sean dan gibran tidak bolak-balik terlalu lelah
Pukul 10.00 wib, kami semua sudah selesai barang dan sudah membersihkan tubuh, kini saatnya kami akan tidur dan menikmati malam sampai besok untuk waktu yang lebih lelah lagi, namun inila kebahagiaan untuk kami, maklumlah kami masih anak baru lulus sma kemarin dan maih ingin mnikmati masa-masa kebersamaan dengan sahabat
“gaisss, kalau begitu aku sama renata masuk duluan yah, kalian jangan tidur terllau larut malam, tidak baik, apalagi sean, dan kau xeno, tadi lelah menyetir” ucapku dan melirik kedua pria itu, karna biasanya mereka berdua yang paling lama tidur baru kalau sudah bersama, ada saja cerita mereka buat
“ya semoga tidur mu menyenangkan”ucap gibran pada kami dan hanya dijawab dengan anggukan kepala kami berdua, sementara kedua sahabatku tadi masih saja sibuk dengan mimpi indah mereka, dasar memang si selalu molor dimana saja
~sean
Kami masih saja duduk menikmati angin malam diri di atas balkon vila ini, memang sudah lama kami tidak waktu berempat untuk sekedar berbagi cerita, biasanya sebelum mempersiapkan ujian kahir, kami selalu mencuri waktu untuk berkumpul tanpa ada keempat gadis itu yang biasanya hanya tau rusuh saja
Aku dan ketiga sahabatku masih asik menikmati secangkir kopi tanpa gula dan akhirnya Xeno mengambil sesuatu dari kantongnya, yeahh itu adalah rokok elektronik yang banyak anak-anak zaman sekarang untuk digunakan sebagai pengganti rokok, mungkin kalian tidak asing lagi dnegan nama itu, ya namanya vape.Aku juga memakai itu, bukan hanya aku namun kami berempat, tapi tidak langsunng didepan gadis-gadis itu
“bagaimana sean, apa sudah mendapatkan bujuk rayu mamamu?” Tanya fathan dan isian dan menyesap vape yang ada ditangannya
“tidak dari, malah mamaku mengatakan kalau besok lusa aku harus nberangkat, dan ini terakhir aku bersama kalian” ucapku dengan dan mengambil koi milikku dan menyesapnya dengan pelan
“lusa?, kau bercanda sean, mana mungkin kita disini hanya satu hari saja, mereka pasti kecewa berat” ucap Xeno yang tau watak dari gadis-gadis yang sudah bersama dengannya selama beberapa tahun
“tidak, aku serius xen, itu kata mamaku tadi, aku tidak bisa membantah mereka, karna sekarang atau nani aku yang akan menjadi penerrusnya, sama seperti kalian semua” ucapku dengan menolak xeno tadi
“tapi kau tidak bisa begitu sean, apa kata mereka nanti jika tau hal ini, mereka sengaja mengajak kita kesini untuk jangka waktu lebih lama” kata gibran memberkan pengertian untukku, namun tetap saja aku tidak bisa mengubah apapun
“Ayolah Sean berikan waktumu yang lama untuk kita, lagipula nanti kita akan sangat arang bertemu” ucap fathan lagi mencoba untuk membahas kepergianku dnegan kepala dingin, tidak ingin emossi, toh juga tidak ada artinya
“maaf bro, tapi kali ini aku benar-benar tidak bisa, untuk menolak saja mamaku sudah mengancamku, apa yang bisa aku lakukan, kalian mau aku tetap disini tapi tidak akan bertemu dnegan kalian?”Tanyaku karna itu yang menjadi ancama mama jika aku menolak, dan hal itu bukan hanya sekedar ancaman belaka, namun akan benar
terjadi jika saya membantahnya
“tapi sean, ohh ayolah jangan seperti ini, minimal kita disini tiga atau empat hari bukan?'tanya xeno lagi padaku, sebenarnya ia juga berat melepaskanku, namun aku tidak bisa melakukan apa-apa
“maaf, aku sunggu tidak bisa” ucapku lagi, dan kami semua langsung terdiam, hanya sibuk dengan kopi dan vape masing-masing, tidak ada yang buka suara lagi, sampai akhirnya kami mendnegar suara langkah kaki yang kian mendekat, sontak kami semua menoleh kebelakang
“Xena??” Ucap kami berempat secara bersamaan, ketika melihat gadis itu berdiri tepat di belakng kami
“ada apa?, sana tidur udah jam berapa ini?” Kata xeno, maklumlah abang selalu ingin yang terbaik untuk adiknya, juga xeno sangat menyayangi kembarannya ini, sungguh begitu juga aku
“aku tidak bisa tidur, makanya aku ingin ikut kalian bercerita”ucap gadis itu dan mengambil tempat duduk disamping abangnya
“Xena!!, dan aku, kekamar dan tidur sekarang!” Ucapkan xeno karna gadis itu malah mengambil kopi saudaraya dan menyesapnya, membuat xeno melototkan matanya
“aku tidak ngantuk xeno, apaan sih kamu. Kamu juga tidur sana, jangan asik ngopi mulu dan ngevape mulu!”Kata xena tak mau kalah dnegan saudaranya, memang begitulah kalau kembarannya keras kepala pasti adiknya juga begitu, tidak ada yang mau mengalah dan mau menang sendiri saja
~ Xena
“xena!!,tidur atau kuadukan pada papa!” Ucap xeno yang lagi-lagi mengancamku yang tidak bisa ia kendalikan,ia akan megadu kepada papa kami, karna dengan begitulah xeno baru akan menurut
“baiklah, kamu juga tidur cepat, awas saja kulaporkan sama papa kamu make vape, biar tau rasa” ucapku dengan wajah cemberut lalu masuk kembali ke dalam, namun ketika aku melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam lagi, seseorang dari mereka ikut berdiri dan mengikutiku, namun aku tidak bergeming dan hanya melanjutkan langkah kakiku, peduli siapa yang berdiri itu
“xen, berhenti sebentar” suara khas milik seseorang yang snagat familir ditelingaku terdengar begitu jelas, aku yang tadinya sudah sampai didepan pintu kamar langsung menoleh ke belakang, sean, untuk apa dia mengikutiku?, pertanyaan itu muncul begitu saja di benakku
“a..ada apa sean?” Jawabku dengan suara terbata, bertahan seperti seseorang yang ketahuan mencuri makanan dari dalam kulkas saat malam har, begitulah aku sekarang tidak tau apa yang saya rasakan saat ini, yang pasti saya merasa sedikit di saat suara sean salamku
“bisa kita bicara sebentar lagi?” Tanya sean kepadaku, manik mata biru yang melihat lamat, wajah yang menampilkan keseriusan dan sean terlihat menunggu jawaban dariku
“emm… bisa”jawabku dengan singkat, langsung saja sean menarik tangan dan menyuruhku mengikuti dirinya, entah mengapa sean membawaku ke kamar lain, seolah-olah yang akan ia sangat penting dan tidak ada yang boleh tau
“ada apa sean, mengapa membawaku kesini?, apa ada hal yang sangat penting akan kamu katakan?" ucapku karna melihhat wajah Sean yang sangat serius dan membawaku kebelakang Villa
“xen, aku mau mengatakan sesuatu padamu, ku harap kamu tidak terkejut dan benciku” ucap sean dan membuatku tidak mengerti, saku bingung dengan perkataan sean barusan, apa yang menjadi topik kami kali ini?
~sean
Sebelum akhirnya aku berbicara kepada ketiga sahabatku yang menemaniku mala mini, aku sudah pemandangan matang-matang tentang kepergianku dua hari lagi, terhitung dari malam ini.Jauh sebelumnya, aku sudah memantapkan hatiku untuk mengatakan apa yang akhirnya aku rasakan pada gadis yang membuat kehidupanku berwarna, tetap saja aku merasa dia akan menolakku dan memilih menjaga persahabatan diantara kami
“bagaimana jika aku mengatakannya mala mini, aku tidak mau ada penyesalan dihatiku saat sudah pergi nanti” ucapku membocorkan xeno dan kedua sahabatku yang lain, ini kami sedang berada diluar villa, sungguh sungguh hal ini saja aku pusing
“aku mendukungmu sean, tapi ingat!, apapun yang menjadi jawaban adikku jangan kau paksa dia” ucap Xeno dengan tajam dan serius, aku bisa merasakan kasih sayang yang begitu besar kepada adiknya dari ucapannya itu
“aku meengerti xen, hanya saja aku sangat takut mendengar jawaban darinya, bagaimana dengan kalian?'bertanya kepada gibran dan fathan, meminta pendapat mereka mungkin bisa meringankan pikiranku
“menurutku kau lebih baik segera mengatakannya, apalagi kau akan kepergi mungkin jika kau tidak mengatakannya sekarang, kau sendiri yang akan menyesal nantinya” ucap Fathan dan diangguki setuju oleh Gibran, aku juga setuju dengan usul mereka
Kami akhirnya melanjutkan pembicaraan kami sampai akhirnya sosok yang menjadi bahan pembicaraan kami tadi dating dengan wajah yang masam, aku yakin dia pasti belum tidur hingga datang kesini
Lama mendengar adu mulut antara saudara kembar itu, sampai akhirnya xena mengalah dan mengikuti kata-kata abangnya.
lanjut novelku👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments