Sean dirgantara, laki-laki dengan perawakan tinggi dan mata biru, memiliki tinggi 187 mungkin, dia paling dingin di antara keempat laki-laki itu, paling jika berbicara dan tidak suka keramaian, mungkin saja itulahdnegannya
sifatnya, jika tidak diajak oleh sahatnya dia tidaka kan keluar dari rumah, karna dia juga sibuk
Sean adalah anak tunggal keluarga dirgantara, satu-satunya pewaris keluarga itu, tidak mempunyai lainnya, hanya dia keturunan dari saudara, karna ayah juga anak tunggal, banyak yang mengincar sean untuk menjadi kekasih mereka, namun mimpi para gadis itu harus terkubur karna untuk mendekati sean butuh tenaga ekstra dan harus sabar menghadapi sifat itu
Bergabung menjadi salah satu kawanan dari ketujuh sahabatnya adalah jalan sean untuk bersosialisasi dengan orang-orang, semasa kecilnya sean kesepian karna tidak punya teman atau saudara, kehadiran gadis kecil yang asal bicara dan mmebuat sean nyaman, mengikuti gadis itu hingga ahirnya menjalin sahabat sampai sekarang
Masih ditempat mereka berkumpul kini mereka semua menikmati makan siangnya
“apa kalian semua sudah memutuskan untuk kuliah dimana?” Tanya renata membuka pembicaraan antara mereka, gadis itu ingin tahu bagaimana sahabatnya menentukan pilihan mereka
“kan kita semua tetap sama-sama sampai selesai kuliah, kalau bisa sampai kerja dan berkeluarga
juga, bukan hanya itu kelak kita bekerja harus satu perusahaan” kata xena
sambal tersenyum membayangkan bagaimana mereka semua waktu bersama
“kalau kita sudah pasti xen, tapi mereka kan kita tidak tau, apalagi sean dan abangmu itu, mungkin memilih keluar untuk melanjutkan perusahaan mereka, dan mereka berdua” tunjuk Ivanka kepada gibran dan fathan “ mereka juga punya perusahaan yang harus dikembangkan, kemungkinan akan mengambil pengalaman di luar” uacap vinka sambil melirik satu persatu sahabatnya
“aku mungkin akan tetap menjaga xena, dia terlalu pembohong. Diusia kalian sekarang pasti kaki kalian mulai bertambah panjang, aku takut dia tidak bisa menjaga pertumbuhan kaki” ucap xeno melirik adiknya yang mencebikkan tanda tanda kesal, merreka semua tertawa melihat kekompakan saudara kembar itu
“dan aku juga sama, kami tidak akan kemana-mana selain menemani kalian” ucap gibbran dan diabenarkan oleh fathan, keduanya selalu kompak dan sama-sama dalam menentukan apapun, mereka selalu iktu suara terbanyak, tidak banyak neko-nekonya
“dan kamu sean, apa kamu sudah memilih lanjut kemana?' tanya oliv, kali ini gadis itu yang buka suara untuk bertanya kepada tuan muda darah dingin itu
Satu detik pertama sean masih diam tanpa menjawab, namun gibran,fathan dan xeno sudah tau jawaban sahabatnya itu, pasti dia akan lebih memilih mamanya waktu lalu, yang menyuruh sean untuk melanjutkan kuliah ke California, dan membantu mengurus perusahaan mereka, sebenarnya sean sangat enggan untuk mengikuti permintaa mamanya, namun itu tidak bisa ia hindari karna bagaimana pun nanti dirinyalah yang akan menjadi pewaris keluarga dan terus perusahaan papa.
“sean, kenapa?, apa penyembuhannya?” Tanya olive dan semua mata tertuju Anda, tidak ingin disakiti hati para sahabatnya, ia juga tidak ingin membuat sahabatnya sedih hanya karna ia pergi dan pisah dari mereka semua, terlebih lagi ada sesuatu yang membuat Sean sangat susah menentuka pilihannya, hal itu sangat susah
“tidak, tidak ada Oliv, hanya saja aku masih belum sadar akan kesana, aku masih ingin waktu bersama kalian semua tanpa sibuk memikirkan kemana aku akan melanjut” ucap sean dengan nada rendah dan mata tertuju pada satu objek, yeahh objek yang membuat pria itu sangat sulit untuk meninggalkan ibu kota tercinta
“mengapa?, tidak mungkin kamu belum menentukan pilihan, sudah jauh-jauh hari kita membahas ini sean, ayolahh jangan menutupi apapun dari kami” kali ini renata yang buka bicara, gadis itu bisa membaca situasi dan raut wajah sean yang seketika berubah dan seolah ada yang ia sembunyikan dari mereka semua
“bukan untuk, hanya saja aku tidak ingin membuat kalian membenciku” ucap sean bercerita dan membuka sedikit celah untuk sahabatnya, agar mereka taua arah pembicaraan mereka ini mau dibawa kemana
“maksudnya sean?” Tanya ku, kali ini aku buka suara, tidak ingin lama-lama untuk menutupi apa yang aku rasakan, mendengar apa yang dikatakan Sean something yang lain menelusup ke dalam pikiranku, sesuatu yang seolah membuatku akan, mungkin juga tidak hanya di pikiranku, lagi pula untuk aku harus
“mulai Xena, tapi sebelum aku mengatakannnya, kalian harus mendengarkan sampai selesai, jangan prianya atau mengatakan sesuatu” ucap yang semakin membuatku sedikit mengungkapkan hal lain, namun segera tepis pikiran itu dan mulai fokus kepada ucapan sean, saya tidak ingin mendengar sesuatu yang menyakitkan, atau mungkin bisa dibilang aku tidak rela kehilangan sahabat
“baiklah, katakana saja, kami siap mendengar” ucap ivanka dengan cepat, maklum saja sahabatku ini anti kepo, dia bakal meneelusuri setiap cerita dan tidak suka dibuat penasaran, hahaha mungkin aku juga namun tidak parah
“baiklah, aku akan kuliah ke California, itu permintaan mamaku yang tidak bisa kubantah, aku juga sudah dipikirkannya jauh-jauh hari, namun sepertinya langkah itu harus kuambil, bukan ingin meninggalkan kalian,tapi aku harus memenuhi apa yang dikatakan oleh orantuaku, aku satu-satunya anak dari mereka, aku harus
mempersiapkan diri untuk mengurus perusahaan keluargaku, maaf tidak bisa bersama-sama dengan kalian terus menerus” ucap sean, dan aku bisa melihat Sangat jelas setiap kata yang keluar dari rongga mulut adalah bogeman mentah untukku
Aku bisa melihat kalimat yang dia pertanyaan adalah sebuah penyesalan mungkin atau sebuah rasa bersalah karna akan meninggalkan kami, dia akan fokus pada perusahaan keluarganya dan kemungkinan besar tidak aka nada waktu lagi untuk kami bersama, hah… sesuatu yang menjadi awal dari masa depan, namun sudah begitu menyakitkan, kehilangan sahabat sama seperti kehilangan saudara yang snagat kita sayangi bukan??
“apa itu sudah menjadi keputusanmu yang paling benar sean?” Tanya renata mewakilkan kami semua, karna aku sendiri tidak bisa mmebuka suara, ngilu dan tersa berat, itu yang kurasakan sekarang
“mungkin ren,aku tidak bisa melakukan apa-apa, namun nanti ketika kita sudah selesai dengan pendidikan kita, kita semua akan berkumpul kembali menjadi saudara dan keluarga besar bukan?”Ucap sean seolah memberikan harapan besar untuk masa depan kami, namun bukan itu yang aku inginkan, aku ingin kami tetap bersama-sama, namun aku tidak boleh egois, kau tau itu
“kapan kamu akan pergi sean?” Tanya fathan sambal melihat ke arah sean yang masih tetap dengan raut wajah dan posisi tanpa menggeser posisi, entahlah saya merasa terlalu cepat berpidah walaupun masih ada sahabat lain, namun sean adalah pria yang paling bisa mebuatku nyaman, hahahahah
#lanjut novelku Klise Diarama👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Maaf ya thor,ceritanya bagus tapi ayat dan kata2 nya belepotan,aku coba utk memahaminya tapi malah nikin kepalanya tambah puyeng..
2024-07-24
0