Eps 05 (Bertemu)

"Ehh Ayumi!" Seorang wanita yang sedang duduk di meja kerjanya memanggil dengan ketus.

Ayumi yang hendak kembali ke pantry menoleh, menatap wajah masam itu dengan senyuman tipis yang selalu Ayumi berikan.

"Sebelum pulang beresin meja dulu yah! ini, ... gelas-gelas nya di bawain juga, jangan pagi-pagi pas saya Dateng masih berantakan." Ucapnya dengan nada ketus.

"Oh iya Bu, nanti Ayu beresin." Ayumi menganggukan kepala.

Perempuan itu segera bangkit setelah memasukan segala barang miliknya kedalam tas, kemudian beranjak pergi meninggalkan Ayumi begitu saja.

Gadis itu menghela nafasnya pelan, menatap punggung wanita dengan pakaian seksi itu sendu.

"Mereka menatap ku tidak suka, sementara aku tidak pernah melakukan apapun." Gadis itu berbisik lirih.

Tanpa menunggu lebih lama lagi Ayumi segera bergegas membersihkan meja kerja yang sedikit terlihat berantakan itu.

"Besabarlah. Nanti kita akan keluar dari sini setelah mendapatkan pekerjaan yang lebih layak." Tiba-tiba saja suara yang sangat di kenalinya terdengar.

Ayumi menoleh, dan tampaklah Una berjalan kearahnya dengan raut wajah sumringah.

"Eh, ... kok kamu malah kesini? biasanya nungguin aku di bawah sama Aira." Senyum di bibir Ayu terbit.

Una membalas senyuman itu, kemudian duduk di kursi kosong yang berada di dekat Ayumi.

"Aku tahu orang-orang lantai paling atas udah pada bubar. Kamu sendirian, lagian Air udah di jemput Ayank, dan aku tidak bisa membiarkan teman ku yang cantik ini ketakutan." Jelas Una.

"Rupanya kau sangat memperdulikan aku." Katanya sambil tersenyum, lalu menggerakan kedua alisnya.

"Tunggu sebentar, aku akan menyimpan ini ke pantry dulu." Ayumi berujar, yang langsung mendapat anggukan dari temannya itu.

Gadis itu segera berjalan kearah pintu kecil yang terletak di sudut ruangan itu, mendorongnya kuat menggunakan bahu, kemudian masuk dan menghilang saat pintu itu tertutup.

Una membuka tas miliknya, merogoh sesuatu dari dalam sana, dan membawanya keluar.

Una menghidupkan layar ponselnya, dan bermain-main dengan benda pipih itu sembari menunggu Ayumi yang masih menyelesaikan pekerjaannya.

Sekitar sepuluh menit Una menunggu Ayumi di sana. Akhirnya gadis itu keluar, dengan Tote bag usang yang selalu dia bawa saat bekerja.

"Ayok, keburu gelap nanti serem!" Katanya sedikit berbisik.

Una mengangguk, dia memasukan kembali ponsel kedalam tasnya, lalu bangkit dan berjalan kearah Ayumi.

Ayumi merentangkan tangan, disambut Una yang langsung memeluk lengan kecil itu dan berjalan kearah pintu lift untuk segera keluar dari gedung tempat mereka bekerja.

***

Kedua gadis yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya keluar, melewati pintu Lobby utama yang terus di jaga seorang security.

"Mbak Una sama Ayumi masuknya pagi-pagi, tapi pulangnya selalu di akhir! rajin bener." Katanya saat kepada Ayumi juga Una.

Mereka berdua tersenyum.

"Mungkin Ayumi, kalau saya nggak." Una menjawab.

"Aku kan kerjanya di lantai paling atas. Otomatis pekerjaan aku lebih banyak, selain harus melayani karyawan senior, ada Bu Balqis juga sama suaminya yang terkadang datang." Ayumi menjelaskan.

Pria dengan setelah kerjanya tersenyum, lalu menganggukan kepalanya.

"Kami duluan Pak."

"Oh, ... iya hati-hati!"

Ayumi dan Una kembali melangkahkan kaki, berjalan keluar dari area perkantoran yang bisa di bilang cukup luas.

Dua gadis itu berjalan beriringan, menyusuri trotoar pada hampir petang hari itu.

Dan saat sampai di persimpangan jalan. Una segera berpamitan, melepaskan tangan Ayumi yang sedari tadi di peluknya.

"Papay!" Dia tersenyum kearah Ayumi, dengan tangan kanan yang terus melambai-lambaikan.

Ayumi mengulum senyum, lalu membalas lambaia tangan Una.

"Aku pulang." Ayumi berpamitan.

"Hemmm, ... hati-hati! awas nanti di culik om-om." Ucapnya yang kemudian langsung tertawa kencang.

Sementara Ayumi menggeleng-gelengkan kepala, tersenyum tipis lalu pergi meninggalakan Una begitu saja.

Ayumi berjalan santai, menengadahkan pandangan, menatap langit luas dengan siluet kuning keemasan yang sangat indah.

"Rasanya aneh!" Dia terkekeh getir. "Pantas saja banyak para gadis yang menangis saat putus cinta, nyatanya rasa itu memang sedikit tidak nyaman, dan sesak di dalam sini." Gadis cantik itu mengusap dadanya pelan.

Perasaannya mulai tak menentu. Entah harus bagaimana Ayumi menyebutnya, namun yang paling mendominasi adalah rasa rindu yang kini mulai menyiksa gadis belia itu, hampir setiap hari.

Langkah kakinya berhenti melangkah, Ayumi diam beberapa saat, menghirup udara sebanyak mungkin dan menghembuskannya perlahan.

"Nikmatilah sendiri Ayumi. Ini salah mu, dan untuk apa juga kau menyesali semuanya sekarang." Ayumi merutuki dirinya sendiri.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya dia memutuskan untuk duduk di salah satu kursi trotoar yang kosong.

Ayumi menatap lurus kedepan, dengan perasaan yang terus terasa tidak nyaman.

Ponselnya tiba-tiba saja berbunyi nyaring, tanpa menunggu lebih lama lagi Ayumi membuka Tote bag miliknya, lalu membawa benda pipih itu keluar.

"Ibu!" Gumam Ayumi saat melihat nomor Tutih yang tertera dalam panggilan suara.

[Ayumi?]

Suara perempuan yang sangat Ayumi rindukan lebih dulu menyapa. Dan seulas senyum di bibir tipisnya pun terlihat.

"Ibu, ... Ayu kangen. Maaf nggak bisa telfon, kerjaan Ayu semakin hari terasa semakin berat, pas sampai kost-an malah sering ketiduran." Akhirnya dia berkeluh kesah, setelah sekian lama dia menyimpan dan merasakan itu sendirian.

Tutih yang kini berada jauh disana diam, mendengarkan Ayumi yang sepertinya mulai jenuh dengan keadaannya sekarang.

[Mau pulang?]

Ayumi menggelengkan kepala, seolah ibunya melihat apa yang sedang dia lakukan.

[Jika sudah lelah. Maka pulang saja, berhenti pun tidak apa-apa, tabungan uang dari gaji mu sudah cukup, apalagi warung kopi bapak semakin rame. Jika sudah lelah maka pulang saja, untuk soal hutang, insyaallah cukup dari hasil jualan Ibu dan Bapak.]

Ucap Tutih panjang lebar.

"Jika soal hutang Ibu dan Bapak sudah bisa membayarnya lewat hasil berjualan. Maka sekarang Ayu mau menabung untuk melanjutkan kuliah." Gadis cantik itu tersenyum.

[Baik, ... tapi pulanglah dulu! kamu sudah lama tidak pulang, Bapak selalu menanyakan kamu.]

"Iya Minggu depan saat libur Ayumi akan pulang. Ibu tunggu yah!"

[Untuk Amar ...]

"Sudah Ayu katakan, Ayumi tidak pulang bukan gara-gara Abang. Ayumi sibuk, Bu!" Ayu memotong ucapan sang ibu.

[Baiklah-baiklah, terserah. Ibu hanya ingin mengatakan jika dia sudah tidak pulang, mungkin mulai sadar atau takut. Kamu tahu? setelah pertengkaran terakhir kalian Bapak mengusir dia.]

"Ibu sedih?"

Tutih terdengar tertawa.

[Ibu mana yang tidak sedih saat anak sulungnya mempunyai sifat yang tercela seperti itu.]

"Minggu besok Ayu pulang." Akhirnya dia mempercepat kepulangannya.

[Ibu tunggu. Cepatlah pulang, sebentar lagi malam. Angin akan terasa sangat dingin, dan itu tidak baik untuk kesehatan mu!]

Tegas Tutih saat dia mendengar suara kendaraan yang terus berlalu-lalang.

"Ayu jalan kaki, ini sedang istirahat." Gadis itu beralasan.

[Telfonnya Ibu tutup.]

"Iya."

Dan setelah itu suara sambungan terputus jelas terdengar. Ayumi memasukan ponselnya, lalu kembali bangkit dan melanjutkan perjalanan pulangnya.

Namun saat dia melewati sebuah mini market. Ayumi melihat sebuah mobil yang sangat dia kenali berhenti.

Bibirnya tersenyum, hatinya bahkan berdebar lebih kencang lagi saat melihat sosok pria keluar dari dalam mobil.

Ayumi mengangkat satu tangannya, hendak memanggil, tapi dia urungkan saat sosok wanita cantik yang ikut turun dari dalam mobil sana.

Perlahan tangan Ayumi turun, senyum di bibir nya menghilang seraya memundurkan kaki dengan sangat pelan agar Randy tidak menyadari keberadaannya.

Terlambat, pergerakannya di sadari Randy hingga membuat pria itu melihat kearahnya.

Ayumi semakin tertegung, perasaannya campur aduk. Antara terkejut, sedih, kecewa dan ada perasaan lain yang tidak bisa dia gambarkan dengan kata-kata.

"Siapa?" Aleesa bertanya.

Randy bungkam, dengan pandangan yang terus tertuju kepada Ayu.

"Ran!?"

"Heeemm, ... ya? apa?" Pria itu melihat kearah wanita yang berdiri disisi lain mobilnya.

Ayumi langsung berlari kencang, meninggalkan tempat itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Air mata sialan!" Katanya saat gadis itu menyadari sesuatu terjatuh diatas pipinya.

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

cinta terkadang membingungkan...... tinggal jujur saja sama hati cinta dia tidak😌😌😌😌

2023-04-26

1

Devi Handayani

Devi Handayani

iihhh papay...... kaya baca di mana getohh😅😅😅

2023-04-26

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ℛᵉˣᚐᚗɠ૨εεɳᚐᚐ 💚²⁷

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ℛᵉˣᚐᚗɠ૨εεɳᚐᚐ 💚²⁷

kenapa pada julid sih apa salah nya dia

2022-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 01 (Menyesal)
2 Eps 02 (Nasi kucing)
3 Eps 03 (Pekerja yang baik)
4 Eps 04 (Flashback)
5 Eps 05 (Bertemu)
6 Eps 06 (Patah hati)
7 Epa 07 (Kabar)
8 Eps 08 (Perasaan)
9 Eps 09 (Ungkapan)
10 Eps 10 (Lembur)
11 Eps 11 (Peresmian)
12 Eps 12 (Antara romantis dan sebuah perdebatan)
13 Eps 13 (Rencana kencan)
14 Eps 14 (Sayang)
15 Eps 15 (Menjauh)
16 Eps 16 (Keras kepala)
17 Eps 17 (Jaminan pinjol)
18 Eps 18 (Ramen Cinta)
19 Eps 19 (Posesif)
20 Eps 20 (Renca bertemu)
21 Eps 21 (Tara)
22 Eps 22 (Take you)
23 Eps 23 (Scramble)
24 Eps 24 (short kiss)
25 Eps 25 (Amar)
26 Eps 26 (Holiday plan)
27 Eps 27 (Tawaran makan dan memasak)
28 Eps 28 (Distracted mind)
29 Eps 29 (Telur Dadar)
30 Eps 30 (Future husband)
31 Eps 31 (Asal ada aku)
32 Eps 32 (Prasangka buruk)
33 Eps 33 (Vacation plans #2)
34 Eps 34 (Journey of love)
35 Eps 35 (Penginapan)
36 Eps 36 (Aleesa)
37 Eps 37 (Suami istri)
38 Eps 38 (Sunrise)
39 Eps 39 (Pertemuan)
40 Eps 40 (Obrolan)
41 Eps 41 (Sebuah rasa)
42 Eps 42 (reality)
43 Eps 43 (Pulang)
44 Eps 44 (Sebuah kenyataan)
45 Eps 45 (disappointment)
46 Eps 46 (Kabar)
47 Eps 47 (Bertemu kembali)
48 Eps 48 (Sikap Maria)
49 Eps 49 itu (Strange candy's).
50 Eps 50 (Variety of flavors)
51 Eps 51 (Kemarahan Randy)
52 Eps 52 (Kemarahan Randy #2)
53 Eps 53 (Anxiety Disorder)
54 Eps 54 (Marahnya Balqis)
55 Eps 55 (Rindu)
56 Eps 56 (Proses)
57 Eps 57 (Antara Obat, berbohong dan takut)
58 Eps 58 (Menantang maut)
59 Eps 59 (Persiapan)
60 Eps 60 (Sah)
61 Eps 61 (Suami-istri yang sesungguhnya)
62 Eps 62 (Mine)
63 Eps 63 (Pulang)
64 Eps 64 (Una dan Aira)
65 Eps 65 (Bergadang)
66 Eps 66 (Good girl)
67 Eps 67 (Gadis desa)
68 Eps 68 (Mandi)
69 Eps 69 (Merajuk)
70 Eps 70 (Ayumi & Aleesa)
71 Eps 71 (Panik)
72 Eps 72 (my naughty wife)
73 Eps 73 (Hasil karya Ayumi)
74 Eps 74 (Something)
75 Eps 75 (Permintaan Ibu)
76 Eps 76 (Adek bayi)
77 Eps 77 (Tentang Bu Sumi)
78 Eps 78 (Mengulangi)
79 Eps 79 (Bawel seperti Ibu)
80 Eps 80 (Terapi)
81 Eps 81 (Tragedi)
82 Eps 82 (Permintaan Ayumi)
83 Eps 83 (Pinjaman sebuah buku)
84 Eps 84 (Rasa yang lain)
85 Eps 85 (Sebuah kisah)
86 Eps 86 (Bermain dengan Rambo)
87 Eps 87 (Permen rasa Anggur)
88 Eps 88 (Fitting)
89 Eps 89 (Gundah gulana)
90 Eps 90 (Jujur)
91 Eps 91 (Little love)
92 Eps 92 (Tanam bibit)
93 Eps 93 (Persamaan)
94 Eps 94 (Sebuah ide)
95 Eps 95 (Ibu kandung)
96 Eps 96 (Makan malam mewah)
97 Eps 97 (Cemburuan)
98 Eps 98 (Tukang makan)
99 Eps 99 (Dedek Bayi)
100 Eps 100 (Sebuah kabar)
101 Eps 101 (Kecewa)
102 Eps 102 (Hilang)
103 Eps 103 (Perjalanan)
104 Eps 104 (Kisah kita)
105 Eps 105 (Hari baru)
106 Eps 106 (Rasa Rindu)
107 Eps 107 (Tamu wajib lapor)
108 Eps 108 (RT ganteng)
109 Eps 109 (Hukuman)
110 Eps 110 (Klinik)
111 Eps 111 (Satu garis samar)
112 Eps 112 (Sunrise)
113 Eps 113 (Moody's)
114 Eps 114 (Kemarahan Randy)
115 Eps 115 (Om-om kaya raya)
116 Eps 116 (Gelaja kehamilan)
117 Eps 117 (Dokter Kandungan)
118 Eps 118 (Cinta)
119 Eps 119 (Sebuah kabar)
120 Eps 120 (Valter)
121 Eps 121 (Sumi & Tutih)
122 Eps 122 (Dua Ibu)
123 Eps 123 (Kecurigaan Ayumi)
124 Eps 124 (Salah paham)
125 Eps 125 (Baby-nya masih kecil)
126 Eps 126 (Manis-manis anget)
127 Eps 127 (Daddy)
128 Eps 128 (Obrolan tiga wanita muda)
129 Eps 129 (Cemburu)
130 Eps 130 (Sate Padang)
131 Eps 131 (Alamat rumah)
132 Eps 132 (Kembali seperti semula)
133 Eps 133 (Baby tomato)
134 Eps 134 (Amar dan Randy)
135 Eps 135 (Solusi)
136 Eps 136 (Kekesalan Raga)
137 Eps 137 (Good girl)
138 Eps 138 (Albert Baldomero)
139 Eps 139 (Mulai mencari)
140 Eps 140 (Moody's)
141 Eps 141 (Kamar kost)
142 Eps 142 (Meminta izin)
143 Eps 143 (Izin)
144 Eps 144 (Miss you to the moon and back)
145 Eps 145 (Terkejut)
146 Eps 146 (Terkejut)
147 Eps 147 (Kedatangan Valter)
148 Eps 148 (Kedatangan Valter #2)
149 Eps 149 (Firs meet)
150 Eps 150 (Maaf)
151 Eps 151 (Anakku)
152 Eps 152 (Suasana Pagi)
153 Eps 153 (Sunrise)
154 Eps 154 (Sarapan bersama)
155 Eps 155 (Laras & Valter)
156 Eps 156 (Bertengkar)
157 Eps 157 (Bertengkar #2)
158 Eps 158 (Pulang)
159 Eps 159 (Maaf)
160 Eps 160 (Perasaan Ayumi)
161 Eps 161 (Berbaikan)
162 Eps 162 (Bertamu)
163 Eps 163 (Kunjungan Valter)
164 Eps 164 (Pemeriksaan)
165 Eps 165 (Ruang bersalin)
166 Eps 166 (Mama dan Papa)
167 Eps 167 (Tanpa titik temu)
168 Eps 168 (Bertemu Baby)
169 Eps 169 (Kekesalan Valter)
170 Eps 170 (Kabar mengejutkan)
171 Eps 171 (Belum terbiasa)
172 Eps 172 (Badai)
173 Eps 173 (Hari keberangkatan)
174 Eps 174 (Oleh-oleh)
175 Eps 175 (Syukuran kecil-kecilan)
176 Eps 176 (Panik)
177 Eps 177 (Bekal makan siang)
178 Eps 178 (Mangga muda)
179 Eps 179 (-20°C)
180 Eps 180 (Sebuah rencana dan rasa kecewa)
181 Eps 181 (Rewel)
182 Eps 182 (Obrolan)
183 Eps 183 (Nobar)
184 Eps 184 (Tiket)
185 Eps 185 (Pucak Bogor)
186 Eps 186 (Mie rebus rasa soto)
187 Eps 187 (Cilok Ayam)
188 Eps 188 (Bogor)
189 Eps 189 (Egy & Aira)
190 Eps 190 (Baby shower)
191 Eps 191 (Keluarga utuh)
192 Eps 192 (Hadiah)
193 Eps 193 (Perubahan)
194 Eps 194 (Berbelanja)
195 Eps 195 (Desain)
196 Eps 196 (Panik)
197 Eps 197 (Kabar)
198 Eps 198 (Tindakan)
199 Eps 199 (Ruang rawat inap)
200 Eps 200 (Raizel)
201 Eps 201 (Formulir pendaftaran)
202 Eps 202 (Persiapan masuk sekolah)
203 Eps 203 (Merajuk)
204 Eps 204 (Mall)
205 Eps 205 (Perpaduan)
206 Ekstra part (Kucing dan tikus)
207 Gagal KB
208 Ekstra part (Toto)
209 Ekstra part (Kelakuan Bara)
210 (Asinan mangga)
211 Perasaan antara anak dan ibu kandung
212 Randy & Raizel
213 Soto Madura
214 Sebuah hubungan
215 Saudara ipar
216 Raline soul's art and design & kisah dua sejoli
217 Hubungan rumit
218 Pengumuman -pengumuman!!
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Eps 01 (Menyesal)
2
Eps 02 (Nasi kucing)
3
Eps 03 (Pekerja yang baik)
4
Eps 04 (Flashback)
5
Eps 05 (Bertemu)
6
Eps 06 (Patah hati)
7
Epa 07 (Kabar)
8
Eps 08 (Perasaan)
9
Eps 09 (Ungkapan)
10
Eps 10 (Lembur)
11
Eps 11 (Peresmian)
12
Eps 12 (Antara romantis dan sebuah perdebatan)
13
Eps 13 (Rencana kencan)
14
Eps 14 (Sayang)
15
Eps 15 (Menjauh)
16
Eps 16 (Keras kepala)
17
Eps 17 (Jaminan pinjol)
18
Eps 18 (Ramen Cinta)
19
Eps 19 (Posesif)
20
Eps 20 (Renca bertemu)
21
Eps 21 (Tara)
22
Eps 22 (Take you)
23
Eps 23 (Scramble)
24
Eps 24 (short kiss)
25
Eps 25 (Amar)
26
Eps 26 (Holiday plan)
27
Eps 27 (Tawaran makan dan memasak)
28
Eps 28 (Distracted mind)
29
Eps 29 (Telur Dadar)
30
Eps 30 (Future husband)
31
Eps 31 (Asal ada aku)
32
Eps 32 (Prasangka buruk)
33
Eps 33 (Vacation plans #2)
34
Eps 34 (Journey of love)
35
Eps 35 (Penginapan)
36
Eps 36 (Aleesa)
37
Eps 37 (Suami istri)
38
Eps 38 (Sunrise)
39
Eps 39 (Pertemuan)
40
Eps 40 (Obrolan)
41
Eps 41 (Sebuah rasa)
42
Eps 42 (reality)
43
Eps 43 (Pulang)
44
Eps 44 (Sebuah kenyataan)
45
Eps 45 (disappointment)
46
Eps 46 (Kabar)
47
Eps 47 (Bertemu kembali)
48
Eps 48 (Sikap Maria)
49
Eps 49 itu (Strange candy's).
50
Eps 50 (Variety of flavors)
51
Eps 51 (Kemarahan Randy)
52
Eps 52 (Kemarahan Randy #2)
53
Eps 53 (Anxiety Disorder)
54
Eps 54 (Marahnya Balqis)
55
Eps 55 (Rindu)
56
Eps 56 (Proses)
57
Eps 57 (Antara Obat, berbohong dan takut)
58
Eps 58 (Menantang maut)
59
Eps 59 (Persiapan)
60
Eps 60 (Sah)
61
Eps 61 (Suami-istri yang sesungguhnya)
62
Eps 62 (Mine)
63
Eps 63 (Pulang)
64
Eps 64 (Una dan Aira)
65
Eps 65 (Bergadang)
66
Eps 66 (Good girl)
67
Eps 67 (Gadis desa)
68
Eps 68 (Mandi)
69
Eps 69 (Merajuk)
70
Eps 70 (Ayumi & Aleesa)
71
Eps 71 (Panik)
72
Eps 72 (my naughty wife)
73
Eps 73 (Hasil karya Ayumi)
74
Eps 74 (Something)
75
Eps 75 (Permintaan Ibu)
76
Eps 76 (Adek bayi)
77
Eps 77 (Tentang Bu Sumi)
78
Eps 78 (Mengulangi)
79
Eps 79 (Bawel seperti Ibu)
80
Eps 80 (Terapi)
81
Eps 81 (Tragedi)
82
Eps 82 (Permintaan Ayumi)
83
Eps 83 (Pinjaman sebuah buku)
84
Eps 84 (Rasa yang lain)
85
Eps 85 (Sebuah kisah)
86
Eps 86 (Bermain dengan Rambo)
87
Eps 87 (Permen rasa Anggur)
88
Eps 88 (Fitting)
89
Eps 89 (Gundah gulana)
90
Eps 90 (Jujur)
91
Eps 91 (Little love)
92
Eps 92 (Tanam bibit)
93
Eps 93 (Persamaan)
94
Eps 94 (Sebuah ide)
95
Eps 95 (Ibu kandung)
96
Eps 96 (Makan malam mewah)
97
Eps 97 (Cemburuan)
98
Eps 98 (Tukang makan)
99
Eps 99 (Dedek Bayi)
100
Eps 100 (Sebuah kabar)
101
Eps 101 (Kecewa)
102
Eps 102 (Hilang)
103
Eps 103 (Perjalanan)
104
Eps 104 (Kisah kita)
105
Eps 105 (Hari baru)
106
Eps 106 (Rasa Rindu)
107
Eps 107 (Tamu wajib lapor)
108
Eps 108 (RT ganteng)
109
Eps 109 (Hukuman)
110
Eps 110 (Klinik)
111
Eps 111 (Satu garis samar)
112
Eps 112 (Sunrise)
113
Eps 113 (Moody's)
114
Eps 114 (Kemarahan Randy)
115
Eps 115 (Om-om kaya raya)
116
Eps 116 (Gelaja kehamilan)
117
Eps 117 (Dokter Kandungan)
118
Eps 118 (Cinta)
119
Eps 119 (Sebuah kabar)
120
Eps 120 (Valter)
121
Eps 121 (Sumi & Tutih)
122
Eps 122 (Dua Ibu)
123
Eps 123 (Kecurigaan Ayumi)
124
Eps 124 (Salah paham)
125
Eps 125 (Baby-nya masih kecil)
126
Eps 126 (Manis-manis anget)
127
Eps 127 (Daddy)
128
Eps 128 (Obrolan tiga wanita muda)
129
Eps 129 (Cemburu)
130
Eps 130 (Sate Padang)
131
Eps 131 (Alamat rumah)
132
Eps 132 (Kembali seperti semula)
133
Eps 133 (Baby tomato)
134
Eps 134 (Amar dan Randy)
135
Eps 135 (Solusi)
136
Eps 136 (Kekesalan Raga)
137
Eps 137 (Good girl)
138
Eps 138 (Albert Baldomero)
139
Eps 139 (Mulai mencari)
140
Eps 140 (Moody's)
141
Eps 141 (Kamar kost)
142
Eps 142 (Meminta izin)
143
Eps 143 (Izin)
144
Eps 144 (Miss you to the moon and back)
145
Eps 145 (Terkejut)
146
Eps 146 (Terkejut)
147
Eps 147 (Kedatangan Valter)
148
Eps 148 (Kedatangan Valter #2)
149
Eps 149 (Firs meet)
150
Eps 150 (Maaf)
151
Eps 151 (Anakku)
152
Eps 152 (Suasana Pagi)
153
Eps 153 (Sunrise)
154
Eps 154 (Sarapan bersama)
155
Eps 155 (Laras & Valter)
156
Eps 156 (Bertengkar)
157
Eps 157 (Bertengkar #2)
158
Eps 158 (Pulang)
159
Eps 159 (Maaf)
160
Eps 160 (Perasaan Ayumi)
161
Eps 161 (Berbaikan)
162
Eps 162 (Bertamu)
163
Eps 163 (Kunjungan Valter)
164
Eps 164 (Pemeriksaan)
165
Eps 165 (Ruang bersalin)
166
Eps 166 (Mama dan Papa)
167
Eps 167 (Tanpa titik temu)
168
Eps 168 (Bertemu Baby)
169
Eps 169 (Kekesalan Valter)
170
Eps 170 (Kabar mengejutkan)
171
Eps 171 (Belum terbiasa)
172
Eps 172 (Badai)
173
Eps 173 (Hari keberangkatan)
174
Eps 174 (Oleh-oleh)
175
Eps 175 (Syukuran kecil-kecilan)
176
Eps 176 (Panik)
177
Eps 177 (Bekal makan siang)
178
Eps 178 (Mangga muda)
179
Eps 179 (-20°C)
180
Eps 180 (Sebuah rencana dan rasa kecewa)
181
Eps 181 (Rewel)
182
Eps 182 (Obrolan)
183
Eps 183 (Nobar)
184
Eps 184 (Tiket)
185
Eps 185 (Pucak Bogor)
186
Eps 186 (Mie rebus rasa soto)
187
Eps 187 (Cilok Ayam)
188
Eps 188 (Bogor)
189
Eps 189 (Egy & Aira)
190
Eps 190 (Baby shower)
191
Eps 191 (Keluarga utuh)
192
Eps 192 (Hadiah)
193
Eps 193 (Perubahan)
194
Eps 194 (Berbelanja)
195
Eps 195 (Desain)
196
Eps 196 (Panik)
197
Eps 197 (Kabar)
198
Eps 198 (Tindakan)
199
Eps 199 (Ruang rawat inap)
200
Eps 200 (Raizel)
201
Eps 201 (Formulir pendaftaran)
202
Eps 202 (Persiapan masuk sekolah)
203
Eps 203 (Merajuk)
204
Eps 204 (Mall)
205
Eps 205 (Perpaduan)
206
Ekstra part (Kucing dan tikus)
207
Gagal KB
208
Ekstra part (Toto)
209
Ekstra part (Kelakuan Bara)
210
(Asinan mangga)
211
Perasaan antara anak dan ibu kandung
212
Randy & Raizel
213
Soto Madura
214
Sebuah hubungan
215
Saudara ipar
216
Raline soul's art and design & kisah dua sejoli
217
Hubungan rumit
218
Pengumuman -pengumuman!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!