Eps 02 (Nasi kucing)

Sekitar satu jam Ayumi berdiam diri. Akhirnya dia bangkit, dan berjalan gontai kedalam kamar mandi untuk segera membersihkan diri, setelah seharian berjibaku dengan pekerjaan yang cukup melelahkan.

Pintu kamar mandi itu tertutup rapat, dan tidak lama setelahnya suara gemercik air mulai terdengar, di selingi suara Ayumi yang bersenandung pelan.

Sekitar dua puluh menit Ayu berada di dalam sana, akhirnya dia keluar. Berbalut handuk dengan keadaan yang terlihat segar.

Dia berjalan keraha lemari plastik, tempat dimana beberapa pasang baju tersimpan disana, karena dia tidak terlalu banyak membawa barang saat keluar dari rumah kedua orang tuanya.

Toh hanya pergi bekerja, dan bukan sedang melarikan diri dari Ali dan Tutih, apalagi dari kenyataan, pikirnya.

“Ayumi?” Seseorang terdengar memanggil, diselingi suara ketukan pintu yang terdengar cukup kencang.

Gadis yang sedang memilah pakaian untuk di kenakannya pun menoleh.

“Sebentar.” Katanya, lalu menarik satu kaos hitam polos dan legging Panjang dengan warna senada.

Dengan segera dia memakai pakaiannya, kemudian menggulung rambut dengan handuk dan berjalan kearah pintu.

Trek, … klek!!

Ayumi menarik pintu kamar kostnya sampai terbuka sedikit.

“Tumben kesini. Biasanya kalau di ajakin aja bilangnya cape!” sindir Ayu sembari menatap Una yang saat ini berdiri beberapa langkah di hadapannya.

Una hanya tersenyum, kemudian menggerakan alisnya keatas dan kebawah.

“Cari makan yuk. Telor sama mie terus bosen.” Dia tampak mengeluh.

Ayu mengangguk, dia membuka pintu kamar kostnya semakin lebar, mempersilahkan Una untuk masuk kedalam ruangan kecil yang sedang di tempatinya itu.

Una duduk di tepi Kasur tidur yang di gelar di bawah lantai, memperhatikan Ayumi yang sedang mengusak rambut basahnya di depan kaca yang menggantung berukuran sedang.

“Keburu gelap Ay!” Protes Una sambil terus mempehatikan Ayumi.

Gadis itu menoleh, lalu memutar kedua bola matanya.

“Mau nyari makan apa?” dia menggantung handuk miliknya, lalu berjalan kearah Una setelah merapihkan rambut Panjang itu terlebih dahulu.

Ayumi meraih ponselnya, menekan tombol power hingga membuat layar benda pipih itu menyala.

Sepertinya dia tidak akan mengirim pesan lagi kepada mu Ayumi. Batinnya berbicara penuh kekecewaan.

Saat Randy benar-benar tak lagi mengirimkan pesan kepada dirinya.

Una melirik sekilas, kemudian Kembali mengalihkan pandangan saat Ayu juga mulai melihat kearahnya.

“Ada uang berapa? Jadi mau keluar nyari makan apa?” Ayu bangkit.

Dia berjalan kearah gantungan baju dan membawa jaket denim miliknya.

“Nasi kucing?” Una berusul dengan semangat. “Uang aku sisa lima puluh ribu, padahal gajian masih sepuluh hari lagi.” Dia tertawa kencang.

“Yasudah, ayok kita cari nasi kucing di dekat sini.” Kata Ayumi.

Dua gadis itu segera bergegas, berjalan keluar dari ruangan kecil itu untuk mencari sebuah makanan dengan harga yang bisa dibilang cukup terjangkau.

***

Langit sudah berubah menjadi gelap, hilir angin berhembus terasa cukup kencang, menemani kedua gadis belia yang sedang berjalan menyusuri trotoar pada hampir pukul tujuh malam.

“Nggak ada!” Ayumi menatap Una sekilas, kemudian Kembali memandang lurus kedepan.

Una menggaruk pelipisnya perlahan.

“Padahal kita sudah jalan sejauh ini.” Keluah Ayumi.

Una menghentikan langkahnya.

“Jadi, … mau bagaimana? Mau balik lagi?” tanya Una.

Ayumi menghela nafasnya pelan, dia memejamkan mata beberapa detik, dan kembali membukanya.

“Kita sudah jalan sejauh ini? Terus kembali dengan tangan kosong? Sementara perut aku udah keroncongan lho!” Ayumi berujar.

Dia terlihat sedikit kecewa.

“Mau lanjut? Kita sudah mau sampai di dekat halte kantor lho! Yakin di daerah sana nggak bakalan ada yang jualan kek begitu. Kawasan elit Ay!” Una berujar.

“Lihat saja dulu! Siapa tahu ada orang kaya gabut, terus jualan nasi kucing, kan kita nggak tahu.” Ayumi kembali melanjutkan langkah kakinya.

Una hanya menurut, dia ikut berjalan cepat, berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Ayumi.

Keduanya berjalan semakin jauh, dan sampailah di Kawasan perkantoran tempat mereka bekerja setiap harinya. Pandangan Ayumi beralih, menatap sosok Wanita renta yang sedang duduk di kursi haltet sendirian.

“Kenapa berhenti?” Una bertanya.

“Kaya kenal sama Ibunya! Tapi siapa yah?” Ayumi berbisik.

Una menatap Wanita paruh baya itu sekilas, lalu kembali menatap Ayumi. Sampai sorot mata keduanya bertemu.

“Coba samperin. Kasian, … siapa tahu dia lagi tersesat!” Una berbisik.

Ayumi menatap wajah temannya lekat-lekat.

“Yang benar saja. Mana mungkin tersesat di kota, … tersesat itu di hutan!” pekik Ayumi sembari melangkahkan kaki.

Wanita itu menoleh, saat merasa seseorang berjalan mendekat kearahnya.

Dia tersenyum.

“Sendirian Bu?” Ayumi menyapa dengan senyum manisnya.

Wanita itu mengangguk, seraya tersenyum membalas senyuman kedua gadis cantik yang kini datang menghampirinya.

Seperti pernah bertemu! Tapi dimana yah. Batin Wanita itu berbicara.

Dia menatap Ayumi dengan seksama. Bahkan membuat sang gadis salah tingkah karena di tatap dengan sedemikian rupa.

“Emm, … apa Ibu membutuhkan bantuan kami? Malam-malam sendirian di halte begini tidak baik. Terlebih ini kota besar, dan … banyak preman yang akan datang dengan niat buruk mereka, saya juga pernah di palak dulu!” Ayumi merancau.

Sementara Wanita itu hanya tersenyum.

“Kalian ini gadis baik yang baru saya temui, di saat semuanya acuh, justru kalianlah yang mendekat. Tapi tidak apa-apa, kalian tidak usah khawatir. Saya mempunyai anak laki-laki yang hobi bakuhantam, … preman itu akan habis jika dia mengetahui ibunya sedang di perlakukan tidak baik.” Ungkapnya sembari tersenyum bangga.

“Jadi, … tidak apa-apa kalau kami tinggalkan? Disini? Sendirian?” cecar Una.

Wanita itu mengangguk.

“Baiklah kalau begitu. Kami duluan Bu, kalau ada apa-apa teriak saja!” Ayu berpesan.

“Sebenarnya yang harus berhati-hati itu kalian. Anak gadis keluar di malam hari, dan hanya berdua.”

Ayumi tertawa pelan.

“Kami sudah biasa Bu.” Ayumi menepuk bahu Una, memberi isyarat agar dia juga segera berpamitan.

Una sedikit membungkukan tubuhnya.

“Mari Bu. Kami lanjut nyari nasi kucing lagi!” Una berujar.

Setelah itu mereka berdua segera bergegas, berjalan cepat dengan Ayumi yang berjalan terlebih dulu memegangi lengan Una cukup kencang.

“Beli nasi kucingnya nggak usah di sebut juga.” Cicit Ayumi dengan perasaan malu dan sedikit kesal.

“Ish keceplosan.” Rengek Una dengan suara tak kalah pelan.

***

Mobil SUV silver milik Randy mulai melamban, kemudian menepi dan segera berhenti saat dia sampai di sebuah halte tempat bus yang selalu ibunya tumpangi berhenti.

“Ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa aku bawa pulang, jadi maaf jika Ibu menunggu sedikit lama.” Ucapnya pada sosok Wanita yang saat ini sedang duduk menengadahkan pandangan kearahnya.

Dia meraih sebuah tas besar yang terletak di samping ibunya.

“Ibu baru saja sampai. Tadi di temani dua gadis cantik, yang satunya Ibu berasa kenal. Tapi tidak tahu siapa!” Wanita itu berjalan mengikuti Randy.

“Oh yah? Lalu kemana mereka?” Randy menoleh, melihat ibunya yang berjalan pelan.

“Sudah pergi, katanya mau cari nasi kucing.” Dia menjawab, kemudian naik dan duduk di kursi samping kemudi.

Randy tersenyum.

“Baiklah ayok kita pulang, maaf membuat ibu menunggu.” Randy tersenyum.

“Hemmm, … padahal Ibu bisa naik bus sekali lagi! Tapi kamu melarangnya, Ibu merasa tidak enak karena selalu membuat mu sulit saat akan berkunjung kesini.”

Randy hanya mengulum senyum, lalu menutup pintu mobilnya setelah merasa ibunya duduk dengan nyaman.

Pria tinggi bertubuh kekar itu berjalan cepat memutari mobil, masuk dan segera menutup pintu mobilnya rapat-rapat.

Randy memutar setir mobilnya, menatap sekitar dan langsung memacu kendaraan roda empat setelah merasa aman dengan kecepatan sedang meninggalkan halte tersebut.

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

hmm...sayank tdak bertemu dg Ayumi & Una....😔

2023-09-25

1

𝔉𝔢𝔯𝔬𝔫𝔦𝔫𝔞ʚɞ⃝🍀ᰔᩚ℠

𝔉𝔢𝔯𝔬𝔫𝔦𝔫𝔞ʚɞ⃝🍀ᰔᩚ℠

ternyata ibu itu ibunya Rendy. tapi emang prnh bertemu ya sebelumnya? koq berasa kenal

2022-09-17

1

𝔉𝔢𝔯𝔬𝔫𝔦𝔫𝔞ʚɞ⃝🍀ᰔᩚ℠

𝔉𝔢𝔯𝔬𝔫𝔦𝔫𝔞ʚɞ⃝🍀ᰔᩚ℠

Ali dan tutih siapa?

2022-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 01 (Menyesal)
2 Eps 02 (Nasi kucing)
3 Eps 03 (Pekerja yang baik)
4 Eps 04 (Flashback)
5 Eps 05 (Bertemu)
6 Eps 06 (Patah hati)
7 Epa 07 (Kabar)
8 Eps 08 (Perasaan)
9 Eps 09 (Ungkapan)
10 Eps 10 (Lembur)
11 Eps 11 (Peresmian)
12 Eps 12 (Antara romantis dan sebuah perdebatan)
13 Eps 13 (Rencana kencan)
14 Eps 14 (Sayang)
15 Eps 15 (Menjauh)
16 Eps 16 (Keras kepala)
17 Eps 17 (Jaminan pinjol)
18 Eps 18 (Ramen Cinta)
19 Eps 19 (Posesif)
20 Eps 20 (Renca bertemu)
21 Eps 21 (Tara)
22 Eps 22 (Take you)
23 Eps 23 (Scramble)
24 Eps 24 (short kiss)
25 Eps 25 (Amar)
26 Eps 26 (Holiday plan)
27 Eps 27 (Tawaran makan dan memasak)
28 Eps 28 (Distracted mind)
29 Eps 29 (Telur Dadar)
30 Eps 30 (Future husband)
31 Eps 31 (Asal ada aku)
32 Eps 32 (Prasangka buruk)
33 Eps 33 (Vacation plans #2)
34 Eps 34 (Journey of love)
35 Eps 35 (Penginapan)
36 Eps 36 (Aleesa)
37 Eps 37 (Suami istri)
38 Eps 38 (Sunrise)
39 Eps 39 (Pertemuan)
40 Eps 40 (Obrolan)
41 Eps 41 (Sebuah rasa)
42 Eps 42 (reality)
43 Eps 43 (Pulang)
44 Eps 44 (Sebuah kenyataan)
45 Eps 45 (disappointment)
46 Eps 46 (Kabar)
47 Eps 47 (Bertemu kembali)
48 Eps 48 (Sikap Maria)
49 Eps 49 itu (Strange candy's).
50 Eps 50 (Variety of flavors)
51 Eps 51 (Kemarahan Randy)
52 Eps 52 (Kemarahan Randy #2)
53 Eps 53 (Anxiety Disorder)
54 Eps 54 (Marahnya Balqis)
55 Eps 55 (Rindu)
56 Eps 56 (Proses)
57 Eps 57 (Antara Obat, berbohong dan takut)
58 Eps 58 (Menantang maut)
59 Eps 59 (Persiapan)
60 Eps 60 (Sah)
61 Eps 61 (Suami-istri yang sesungguhnya)
62 Eps 62 (Mine)
63 Eps 63 (Pulang)
64 Eps 64 (Una dan Aira)
65 Eps 65 (Bergadang)
66 Eps 66 (Good girl)
67 Eps 67 (Gadis desa)
68 Eps 68 (Mandi)
69 Eps 69 (Merajuk)
70 Eps 70 (Ayumi & Aleesa)
71 Eps 71 (Panik)
72 Eps 72 (my naughty wife)
73 Eps 73 (Hasil karya Ayumi)
74 Eps 74 (Something)
75 Eps 75 (Permintaan Ibu)
76 Eps 76 (Adek bayi)
77 Eps 77 (Tentang Bu Sumi)
78 Eps 78 (Mengulangi)
79 Eps 79 (Bawel seperti Ibu)
80 Eps 80 (Terapi)
81 Eps 81 (Tragedi)
82 Eps 82 (Permintaan Ayumi)
83 Eps 83 (Pinjaman sebuah buku)
84 Eps 84 (Rasa yang lain)
85 Eps 85 (Sebuah kisah)
86 Eps 86 (Bermain dengan Rambo)
87 Eps 87 (Permen rasa Anggur)
88 Eps 88 (Fitting)
89 Eps 89 (Gundah gulana)
90 Eps 90 (Jujur)
91 Eps 91 (Little love)
92 Eps 92 (Tanam bibit)
93 Eps 93 (Persamaan)
94 Eps 94 (Sebuah ide)
95 Eps 95 (Ibu kandung)
96 Eps 96 (Makan malam mewah)
97 Eps 97 (Cemburuan)
98 Eps 98 (Tukang makan)
99 Eps 99 (Dedek Bayi)
100 Eps 100 (Sebuah kabar)
101 Eps 101 (Kecewa)
102 Eps 102 (Hilang)
103 Eps 103 (Perjalanan)
104 Eps 104 (Kisah kita)
105 Eps 105 (Hari baru)
106 Eps 106 (Rasa Rindu)
107 Eps 107 (Tamu wajib lapor)
108 Eps 108 (RT ganteng)
109 Eps 109 (Hukuman)
110 Eps 110 (Klinik)
111 Eps 111 (Satu garis samar)
112 Eps 112 (Sunrise)
113 Eps 113 (Moody's)
114 Eps 114 (Kemarahan Randy)
115 Eps 115 (Om-om kaya raya)
116 Eps 116 (Gelaja kehamilan)
117 Eps 117 (Dokter Kandungan)
118 Eps 118 (Cinta)
119 Eps 119 (Sebuah kabar)
120 Eps 120 (Valter)
121 Eps 121 (Sumi & Tutih)
122 Eps 122 (Dua Ibu)
123 Eps 123 (Kecurigaan Ayumi)
124 Eps 124 (Salah paham)
125 Eps 125 (Baby-nya masih kecil)
126 Eps 126 (Manis-manis anget)
127 Eps 127 (Daddy)
128 Eps 128 (Obrolan tiga wanita muda)
129 Eps 129 (Cemburu)
130 Eps 130 (Sate Padang)
131 Eps 131 (Alamat rumah)
132 Eps 132 (Kembali seperti semula)
133 Eps 133 (Baby tomato)
134 Eps 134 (Amar dan Randy)
135 Eps 135 (Solusi)
136 Eps 136 (Kekesalan Raga)
137 Eps 137 (Good girl)
138 Eps 138 (Albert Baldomero)
139 Eps 139 (Mulai mencari)
140 Eps 140 (Moody's)
141 Eps 141 (Kamar kost)
142 Eps 142 (Meminta izin)
143 Eps 143 (Izin)
144 Eps 144 (Miss you to the moon and back)
145 Eps 145 (Terkejut)
146 Eps 146 (Terkejut)
147 Eps 147 (Kedatangan Valter)
148 Eps 148 (Kedatangan Valter #2)
149 Eps 149 (Firs meet)
150 Eps 150 (Maaf)
151 Eps 151 (Anakku)
152 Eps 152 (Suasana Pagi)
153 Eps 153 (Sunrise)
154 Eps 154 (Sarapan bersama)
155 Eps 155 (Laras & Valter)
156 Eps 156 (Bertengkar)
157 Eps 157 (Bertengkar #2)
158 Eps 158 (Pulang)
159 Eps 159 (Maaf)
160 Eps 160 (Perasaan Ayumi)
161 Eps 161 (Berbaikan)
162 Eps 162 (Bertamu)
163 Eps 163 (Kunjungan Valter)
164 Eps 164 (Pemeriksaan)
165 Eps 165 (Ruang bersalin)
166 Eps 166 (Mama dan Papa)
167 Eps 167 (Tanpa titik temu)
168 Eps 168 (Bertemu Baby)
169 Eps 169 (Kekesalan Valter)
170 Eps 170 (Kabar mengejutkan)
171 Eps 171 (Belum terbiasa)
172 Eps 172 (Badai)
173 Eps 173 (Hari keberangkatan)
174 Eps 174 (Oleh-oleh)
175 Eps 175 (Syukuran kecil-kecilan)
176 Eps 176 (Panik)
177 Eps 177 (Bekal makan siang)
178 Eps 178 (Mangga muda)
179 Eps 179 (-20°C)
180 Eps 180 (Sebuah rencana dan rasa kecewa)
181 Eps 181 (Rewel)
182 Eps 182 (Obrolan)
183 Eps 183 (Nobar)
184 Eps 184 (Tiket)
185 Eps 185 (Pucak Bogor)
186 Eps 186 (Mie rebus rasa soto)
187 Eps 187 (Cilok Ayam)
188 Eps 188 (Bogor)
189 Eps 189 (Egy & Aira)
190 Eps 190 (Baby shower)
191 Eps 191 (Keluarga utuh)
192 Eps 192 (Hadiah)
193 Eps 193 (Perubahan)
194 Eps 194 (Berbelanja)
195 Eps 195 (Desain)
196 Eps 196 (Panik)
197 Eps 197 (Kabar)
198 Eps 198 (Tindakan)
199 Eps 199 (Ruang rawat inap)
200 Eps 200 (Raizel)
201 Eps 201 (Formulir pendaftaran)
202 Eps 202 (Persiapan masuk sekolah)
203 Eps 203 (Merajuk)
204 Eps 204 (Mall)
205 Eps 205 (Perpaduan)
206 Ekstra part (Kucing dan tikus)
207 Gagal KB
208 Ekstra part (Toto)
209 Ekstra part (Kelakuan Bara)
210 (Asinan mangga)
211 Perasaan antara anak dan ibu kandung
212 Randy & Raizel
213 Soto Madura
214 Sebuah hubungan
215 Saudara ipar
216 Raline soul's art and design & kisah dua sejoli
217 Hubungan rumit
218 Pengumuman -pengumuman!!
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Eps 01 (Menyesal)
2
Eps 02 (Nasi kucing)
3
Eps 03 (Pekerja yang baik)
4
Eps 04 (Flashback)
5
Eps 05 (Bertemu)
6
Eps 06 (Patah hati)
7
Epa 07 (Kabar)
8
Eps 08 (Perasaan)
9
Eps 09 (Ungkapan)
10
Eps 10 (Lembur)
11
Eps 11 (Peresmian)
12
Eps 12 (Antara romantis dan sebuah perdebatan)
13
Eps 13 (Rencana kencan)
14
Eps 14 (Sayang)
15
Eps 15 (Menjauh)
16
Eps 16 (Keras kepala)
17
Eps 17 (Jaminan pinjol)
18
Eps 18 (Ramen Cinta)
19
Eps 19 (Posesif)
20
Eps 20 (Renca bertemu)
21
Eps 21 (Tara)
22
Eps 22 (Take you)
23
Eps 23 (Scramble)
24
Eps 24 (short kiss)
25
Eps 25 (Amar)
26
Eps 26 (Holiday plan)
27
Eps 27 (Tawaran makan dan memasak)
28
Eps 28 (Distracted mind)
29
Eps 29 (Telur Dadar)
30
Eps 30 (Future husband)
31
Eps 31 (Asal ada aku)
32
Eps 32 (Prasangka buruk)
33
Eps 33 (Vacation plans #2)
34
Eps 34 (Journey of love)
35
Eps 35 (Penginapan)
36
Eps 36 (Aleesa)
37
Eps 37 (Suami istri)
38
Eps 38 (Sunrise)
39
Eps 39 (Pertemuan)
40
Eps 40 (Obrolan)
41
Eps 41 (Sebuah rasa)
42
Eps 42 (reality)
43
Eps 43 (Pulang)
44
Eps 44 (Sebuah kenyataan)
45
Eps 45 (disappointment)
46
Eps 46 (Kabar)
47
Eps 47 (Bertemu kembali)
48
Eps 48 (Sikap Maria)
49
Eps 49 itu (Strange candy's).
50
Eps 50 (Variety of flavors)
51
Eps 51 (Kemarahan Randy)
52
Eps 52 (Kemarahan Randy #2)
53
Eps 53 (Anxiety Disorder)
54
Eps 54 (Marahnya Balqis)
55
Eps 55 (Rindu)
56
Eps 56 (Proses)
57
Eps 57 (Antara Obat, berbohong dan takut)
58
Eps 58 (Menantang maut)
59
Eps 59 (Persiapan)
60
Eps 60 (Sah)
61
Eps 61 (Suami-istri yang sesungguhnya)
62
Eps 62 (Mine)
63
Eps 63 (Pulang)
64
Eps 64 (Una dan Aira)
65
Eps 65 (Bergadang)
66
Eps 66 (Good girl)
67
Eps 67 (Gadis desa)
68
Eps 68 (Mandi)
69
Eps 69 (Merajuk)
70
Eps 70 (Ayumi & Aleesa)
71
Eps 71 (Panik)
72
Eps 72 (my naughty wife)
73
Eps 73 (Hasil karya Ayumi)
74
Eps 74 (Something)
75
Eps 75 (Permintaan Ibu)
76
Eps 76 (Adek bayi)
77
Eps 77 (Tentang Bu Sumi)
78
Eps 78 (Mengulangi)
79
Eps 79 (Bawel seperti Ibu)
80
Eps 80 (Terapi)
81
Eps 81 (Tragedi)
82
Eps 82 (Permintaan Ayumi)
83
Eps 83 (Pinjaman sebuah buku)
84
Eps 84 (Rasa yang lain)
85
Eps 85 (Sebuah kisah)
86
Eps 86 (Bermain dengan Rambo)
87
Eps 87 (Permen rasa Anggur)
88
Eps 88 (Fitting)
89
Eps 89 (Gundah gulana)
90
Eps 90 (Jujur)
91
Eps 91 (Little love)
92
Eps 92 (Tanam bibit)
93
Eps 93 (Persamaan)
94
Eps 94 (Sebuah ide)
95
Eps 95 (Ibu kandung)
96
Eps 96 (Makan malam mewah)
97
Eps 97 (Cemburuan)
98
Eps 98 (Tukang makan)
99
Eps 99 (Dedek Bayi)
100
Eps 100 (Sebuah kabar)
101
Eps 101 (Kecewa)
102
Eps 102 (Hilang)
103
Eps 103 (Perjalanan)
104
Eps 104 (Kisah kita)
105
Eps 105 (Hari baru)
106
Eps 106 (Rasa Rindu)
107
Eps 107 (Tamu wajib lapor)
108
Eps 108 (RT ganteng)
109
Eps 109 (Hukuman)
110
Eps 110 (Klinik)
111
Eps 111 (Satu garis samar)
112
Eps 112 (Sunrise)
113
Eps 113 (Moody's)
114
Eps 114 (Kemarahan Randy)
115
Eps 115 (Om-om kaya raya)
116
Eps 116 (Gelaja kehamilan)
117
Eps 117 (Dokter Kandungan)
118
Eps 118 (Cinta)
119
Eps 119 (Sebuah kabar)
120
Eps 120 (Valter)
121
Eps 121 (Sumi & Tutih)
122
Eps 122 (Dua Ibu)
123
Eps 123 (Kecurigaan Ayumi)
124
Eps 124 (Salah paham)
125
Eps 125 (Baby-nya masih kecil)
126
Eps 126 (Manis-manis anget)
127
Eps 127 (Daddy)
128
Eps 128 (Obrolan tiga wanita muda)
129
Eps 129 (Cemburu)
130
Eps 130 (Sate Padang)
131
Eps 131 (Alamat rumah)
132
Eps 132 (Kembali seperti semula)
133
Eps 133 (Baby tomato)
134
Eps 134 (Amar dan Randy)
135
Eps 135 (Solusi)
136
Eps 136 (Kekesalan Raga)
137
Eps 137 (Good girl)
138
Eps 138 (Albert Baldomero)
139
Eps 139 (Mulai mencari)
140
Eps 140 (Moody's)
141
Eps 141 (Kamar kost)
142
Eps 142 (Meminta izin)
143
Eps 143 (Izin)
144
Eps 144 (Miss you to the moon and back)
145
Eps 145 (Terkejut)
146
Eps 146 (Terkejut)
147
Eps 147 (Kedatangan Valter)
148
Eps 148 (Kedatangan Valter #2)
149
Eps 149 (Firs meet)
150
Eps 150 (Maaf)
151
Eps 151 (Anakku)
152
Eps 152 (Suasana Pagi)
153
Eps 153 (Sunrise)
154
Eps 154 (Sarapan bersama)
155
Eps 155 (Laras & Valter)
156
Eps 156 (Bertengkar)
157
Eps 157 (Bertengkar #2)
158
Eps 158 (Pulang)
159
Eps 159 (Maaf)
160
Eps 160 (Perasaan Ayumi)
161
Eps 161 (Berbaikan)
162
Eps 162 (Bertamu)
163
Eps 163 (Kunjungan Valter)
164
Eps 164 (Pemeriksaan)
165
Eps 165 (Ruang bersalin)
166
Eps 166 (Mama dan Papa)
167
Eps 167 (Tanpa titik temu)
168
Eps 168 (Bertemu Baby)
169
Eps 169 (Kekesalan Valter)
170
Eps 170 (Kabar mengejutkan)
171
Eps 171 (Belum terbiasa)
172
Eps 172 (Badai)
173
Eps 173 (Hari keberangkatan)
174
Eps 174 (Oleh-oleh)
175
Eps 175 (Syukuran kecil-kecilan)
176
Eps 176 (Panik)
177
Eps 177 (Bekal makan siang)
178
Eps 178 (Mangga muda)
179
Eps 179 (-20°C)
180
Eps 180 (Sebuah rencana dan rasa kecewa)
181
Eps 181 (Rewel)
182
Eps 182 (Obrolan)
183
Eps 183 (Nobar)
184
Eps 184 (Tiket)
185
Eps 185 (Pucak Bogor)
186
Eps 186 (Mie rebus rasa soto)
187
Eps 187 (Cilok Ayam)
188
Eps 188 (Bogor)
189
Eps 189 (Egy & Aira)
190
Eps 190 (Baby shower)
191
Eps 191 (Keluarga utuh)
192
Eps 192 (Hadiah)
193
Eps 193 (Perubahan)
194
Eps 194 (Berbelanja)
195
Eps 195 (Desain)
196
Eps 196 (Panik)
197
Eps 197 (Kabar)
198
Eps 198 (Tindakan)
199
Eps 199 (Ruang rawat inap)
200
Eps 200 (Raizel)
201
Eps 201 (Formulir pendaftaran)
202
Eps 202 (Persiapan masuk sekolah)
203
Eps 203 (Merajuk)
204
Eps 204 (Mall)
205
Eps 205 (Perpaduan)
206
Ekstra part (Kucing dan tikus)
207
Gagal KB
208
Ekstra part (Toto)
209
Ekstra part (Kelakuan Bara)
210
(Asinan mangga)
211
Perasaan antara anak dan ibu kandung
212
Randy & Raizel
213
Soto Madura
214
Sebuah hubungan
215
Saudara ipar
216
Raline soul's art and design & kisah dua sejoli
217
Hubungan rumit
218
Pengumuman -pengumuman!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!