----Dikantin----
“Kak, Pesan Ramen dan teh hijau 1 ya.” kata Reyna pada orang Ramennya.
“Ok, Tunggu bentar ya. Mau yang pedas level berapa?” kata orang ramennya
“Adanya level berapa kak?” tanya Reyna
“Ada level 5 – Level 30. Mau level berapa pedasnya?” tanya orang ramennya
Reyna berpikir sebentar, langsung senyum manis. “Level 30 ya kak, Tambah cabe setan 10 buah” kata Reyna yang
senyum manis.
“Apakah kamu yakin? Itu sangat pedas loh…” tanya orang ramennya dengan ragu
“Iya kak, Teman aku mau makan yang super pedas, karena sedang sakit hati karena dia putus sama pacarnya
karena selingkuh, Makanya dia mau makan pedas supaya hatinya bisa tenang dan minta balas dendam sama pacarnya.” kata Rayna
“Ok, Tunggu bentar ya” kata orang ramennya yang langsung membuat ramen yang dipesan Rayna
Sementara itu tidak jauh dari tempat Reyna ternyata Ren dan Kai mendengar pembicaraan Reyna dengan orang ramen.
“WAW…, Siapa yang mau makan ramen sepedas itu?” kata Kai dengan senyum penasaran.
Sedangkan Ren hanya cuek dengan Kai dan makan siang sambil main HP, namun tanpa Kai ketahui, Ren sesekali merilik Reyna dan melihat apa yang akan dilakukan oleh Reyna.
Reyna yang sambil menunggu pesanannya selesai, dia melihat makanan lain untuk makan siangnya. Setelah keliling kantin Reyna pesan nasi goreng ayam dan teh manis karena nasi gorengnya baru jadi, Reyna langsung pesan dan makan dikantin sambil menunggu ramen Cecilia karena tempat ramen sangat ramai dan harus menunggu lama.
Reyna mencaari tempat untuk makan dan melihat sekeliling ternyata sudah penuh dan Reyna berjalan pelan sambil melihat ada kursi kosong atau tidak.
Setelah berjalan pelan, dekat Reyna berdiri ternyata sudah ada yang selesai makan. Reyna langsung duduk di tempat itu. Setelah meletakkan piringnya ternyata meja itu sangat berantakan dan Reyna langsung mengambil Lap dan membersihkan meja dan mulai makan siangnya.
----10 menit kemudian ----
Reyna selesai makan langsung membersihkan piring dan gelas dimeja. Saat reyna mau berbalik ternyata ada yang mendekati Reyna dan tanpa sengaja menumpahkan minuman dimeja.
“Hei, Jelek!” teriak laki-laki tampan ke Reyna
“Hm…, Ada apa?” kata Reyna sambil melihat laki-laki tampan yang memakai pakaian Limited mahal.
“Kau mau jadi pelayan disini?” kata laki tampan itu memandang sinis Reyna
“Maaf, Kamu siapa?” tanya Reyna sambil membersihkan gelas dan piring dimejanya.
“Kau di kampus mau belajar atau cari pekerjaan?” kata laki tampan sambil menertawai Reyna dan tidak memperdulikan pertanyaan Reyna.
“Apa maksudmu?” tanya Reyna dengan bingung dengan pertanyaan laki tampan itu.
“Jika kau tidak mengerti kata aku berarti kau itu bodoh.” kata laki tampan itu dengan menertawai Reyna
Reyna bingung dengan lelaki didepannya itu langsung tidak peduli langsung membersihkan mejanya. Setelah Reyna selesai membersihkan meja dan mau pergi tanpa memperdulikan laki tampan itu. Tiba-tiba ada orang yang berteriak memanggil laki tampan itu.
“Enzi!” teriak Felix sambil membawa makan dan minum.
Laki tampan itu langsung mencari sumber suara itu dan berkata “Disini” kata Enzi yang melihat Felix membawa
makan dan minum.
“Gimana? Apa dapat tempat?” tanya Felix sambil bawa makan dan minuman mereka
“Udah. Kita makan disini saja.” kata Enzi yang sudah duduk dikursi.
“Kok bersih mejanya? Jangan katakan padaku kalo kau yang membersihkan meja ini?” tanya Felix dengan curiga sambil meletakkan makanan dan minuman di meja.
“Bukan aku.” kata Enzi dengan santai sambil mengambil makanan yang dibawa Felix.
“Kalau bukan kau siapa yang bersihkan meja ini? Tidak mungkin pelayan kan?” kata Felix dengan heran karena
pelayan yang membersihkan meja lagi kurang orang.
“Iya. Pelayan baru.” kata Enzi dengan santai sambil makan.
“Benarkah? Siapa?” tanya Felix sambil makan.
“Pelayan culun jelek.” Jawab Enzi dengan tertawa kecil.
“Culun???” tanya Felix dengan bingung.
“Iya” jawab Enzi sambil minum.
Felix terdiam dengan ucapan Enzi dan berpikir “Siapa Culun? Apakah ada pelayan baru?” kata Felix dalam hati siapa yang dimaksud oleh Enzi. Langsung teringat oleh mahasiswi pindahan dikelas.
“Oh ya, Tadi pagi ada mahasiswi baru dikelas kita.” kata Felix sambil minum.
“Hmm…..” kata Enzi dengan berdehem sambil makan
“Apa kau tau siapa dia?” tanya Felix dengan tersenyum
“Aku tidak peduli dengan orang baru.” kata Enzi dengan cuek sambil makan.
Felix langsung tersenyum dan menjawab “Seorang Gadis Culun!!” kata Felix dengan tegas sambil tertawa.
“Gadis Culun?” kata Enzi yang langsung berhenti makan dan langsung menatap Felix
“Iya, gadis culun yang berpakaian baju besaran dan kacamata besar.” Jawab Felix dengan senyum
Enzi langsung terdiam apa yang Felix katakan, langsung mengingat gadis yang barusan membersihkan meja yang
tempat mereka makan sekarang.
“Apa mungkin gadis yang aku temui barusan?” pikir Enzi dalam hati apakah Reyna atau bukan yang dimaksud oleh
Felix.
“Coba kalo kau masuk tadi pagi, pasti kau sudah ketemu sama gadis itu. Dia beneran sangat jelek.” kata Felix
dengan tertawa begitu mengingat Reyna yang berpakaian sangat kampung dikelas.
“Kayaknya tidak mungkin deh…” kata Enzi dalam hati berpikir dan tertawa tidak mungkin kalo itu adalah orang yang sama.
“Kau kenapa diam dari tadi?” tanya Felix yang melihat Enzi diam terus dan tidak berbicara.
“Tidak ada. Mungkin gadis itu hanya mau mepermalukan dirinya sendiri karena berpakaian kampung kayak gitu ke
kampus ini.” kata Enzi dengan senyum kecil
“Apa kau penasaran dengan Gadis itu?” tanya Felix tiba-tiba Enzi membicarakan gadis mahasiswa baru itu, karena
tidak biasanya Enzi membicarakan tentang mahasiswa baru tersebut.
“Tidak!” kata Enzi dengan Tegas.
“Benarkah? Aku pikir kau malah menyukai gadis culun itu?” kata Felix dengan coba mengoda Enzi
“Apa kau ingin aku lempar ke jendela supaya kau bisa berpikir dengan jernih, Felix?” kata Enzi dengan seram melihat Felix berani mengodanya karena berpikir menyukai gadis culun yang kampungan itu.
“Hahaha…., Ayo lah aku hanya bercanda.” kata Felix sambil tertawa yang melihat Enzi sudah marah padanya langsung berhenti bercanda.
“Bercandamu sama sekali tidak lucu!” kata Enzi langsung melempar sendok di tangannya ke muka Felix dan langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan Felix.
“Aw..., Sakit tau...” kata Felix yang memegang wajahnya akibat kena sendok yang dilempar Enzi dan melihat Enzi yang langsung pergi begitu saja langsung berdiri mengikuti Enzi.
“Enziiii… Tungguuu… Jangan tinggalkan aku.” kata Felix berteriak ke Enzi yang sudah jauh darinya. Saat mau
mengejar Enzi, Felix baru ingat kalau makanannya belum dibayar,khirnya pergi kekasir bayar makanan dan minum yang dipesan langsung mengejar Enzi.
----Disisi Lain----
Reyna yang sudah mengambil pesanan Ramen dan The Hijau untuk Cecilia, langsung ke kasir bayar makanan dan minuman.
“Bu, Berapa semuanya?” tanya Reyna ke Kasir.
“Boleh lihat ID-mu?” kata orang kasir itu.
“Ini bu.” kata Reyna sambil mengkasih kartu ID-nya.
“Kamu pesan makan apa saja?” kata Orang Kasir itu.
“Ramen, Teh hijau, Nasi Goreng Ayam, Es Teh sama Takoyaki 2.” kata Reyna
“Mau bayar Cash atau pakai Kartu?” tanya“Sama-sama.” orang kasirnya
“Cash aja bu.” Jawab Reyna
“Tunggu bentar.” kata orang kasirnya sambil menghitung pesanan Reyna, setelah selesai langsung kasih ke
Reyna
Reyna yang melihat bonnya langsung tersenyum dan berkata sama ibu itu “bu, ini bonnya bisa dipisahkan
nggak ya? Soalnya ini punya teman saya, sekalian diantar pesanannya nanti langsung dibayar sama teman saya.” kata Reyna dengan pelan.
“Boleh, di ruangan berapa?” kata ibu kasir itu yang mengasih kertas ke Reyna
“Di lantai 5 ruangan 501” kata Reyna sambil menulis dikertas ruangan kelasnya dan nama Cecilia.
“Ok, nanti akan diantar sebentar lagi.” kata Ibu Kasir itu sambil membaca kertas yang diberikan Reyna
“Terima Kasih bu.” kata Reyna dengan senyum manis.
"Sama-sama." Balas Ibu Kasir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 407 Episodes
Comments
Nana Be
terlalu banyak katanya
2023-05-20
1
Awan Mendung
seru kaya nya
2022-08-27
0