Bab. 5. Istri Pertama

"benar Zulaikha, aku memiliki hubungan dengan wanita lain,"

Apa? apa katanya? apa aku tidak salah dengar? aku menatapnya dengan tajam seolah mempertanyakan ucapan yang baru saja dia lontarkan, sementara Mas Defin menundukkan kepalanya tanpa ingin melihat bagaimana hancurnya diriku saat ini.

"hubungan apa yang kau maksud, Mas?" tanyaku dengan lirih, jangan tanya bagaimana perasaanku saat ini. Sudah jelas aku sangat hancur sehancur-hancurnya. Istri mana yang tidak hancur saat mendengar kalau suami yang sangat dia cintai mempunyai hubungan dengan wanita lain?

Namun sepertinya Mas Defin enggan untuk menjawab pertanyaanku, aku kemudian memejamkan mata untuk mencoba menguatkan hati yang telah suamiku nodai.

Perlahan aku mulai membangunkan tubuhku dengan berpegangan pada dinding, aku sudah tidak sanggup lagi bersama dengannya saat ini. Lalu Mas Defin beralih melihat ke arahku saat aku berusaha untuk bangkit.

Dia meraih pundakku untuk membantu ku berdiri, namun dengan cepat aku memundurkan tubuhku agar dia tidak lagi menyentuhku.

"ya Allah kuatkan aku,"

Dengan langkah gontai aku meninggalkan ruangan itu tanpa melihat ke belakang, air mata masih saja keluar dari sudut mataku. Namun dengan cepat aku menghapusnya, aku mencoba menguatkan langkah yang sudah suamiku patahkan.

Aku merasa kalau Mas Defin mengikutiku dari belakang, dapat kulihat pantulan bayangannya yang terus mengikuti ke mana aku pergi.

"sudah selesai mbak?"

begitu aku membuka pintu, Irham langsung menyambutku dengan senyum cerah. Namun senyum itu langsung lenyap saat matanya melihat ke arah wajahku, mungkin dia menyadari kalau saat ini aku tidak baik-baik saja.

"ada apa Mbak? apa Mbak baik-baik saja?" Irham bertanya dengan penuh khawatir, dia sampai sedikit membungkukkan tubuhnya yang tinggi itu supaya bisa sejajar denganku.

"tidak papa Irham, Mbak duluan ya," aku langsung pamit saat air mata ini masih saja ingin keluar, dadaku semakin terasa sesak saat melihat tidak ada satu kata pun yang terucap dari mulut suamiku.

Apa aku benar-benar tidak berharga baginya? atau apakah dia tidak menganggapku sebagai istri? lalu untuk apa dia menikahiku?

"kau meminangku bak seorang ratu, dan kau menghancurkanku seperti debu," lirih mulut ini berucap, bagaikan belati yang mengiris hati.

Tanpa sadar langkahku telah sampai ke tempat di mana mobilku berada, aku segera mengambil kunci untuk masuk dan meninggalkan tempat ini.

"Zulaikha, tunggu!" aku terkejut saat tangan Mas Defin menahan tanganku yang akan membuka pintu, aku masih diam tanpa melihat ke arahnya.

"Zulaikha, ada yang ingin aku bicarakan denganmu,"

Mas Defin berucap dengan sangat tenang seperti tidak ada sesuatu yang terjadi di antara kami, seperti inikah sosok suamiku yang sesungguhnya?

Mengapa dia tidak punya sedikit saja hati nurani terhadapku? apa dia tidak sadar kalau aku ini istrinya?

Tiba-tiba Mas Defin memegang bahuku dan menghadapkan tubuhku kehadapannya, aku yang terkejut dengan tindakannya itu langsung menepis tangan yang masih bertengger ditubuhku.

"maafkan aku Zulaikha, aku tidak tau harus bagaimana mengatakannya padamu,"

Aku langsung mengangkat kepalaku untuk melihat wajahnya, ku tatap matanya yang selalu melihat tajam padaku.

"katakan! siapa wanita itu? dan ada hubungan apa Mas dengannya?" aku tidak mau lagi berbasa-basi, walau hati ini harus hancur lebur sekalipun, aku ingin tau sebenarnya siapa wanita yang telah menghabiskan waktu dengannya.

"dia adalah istriku, istri pertamaku,"

Jedar..., bagaikan tersambar petir disiang bolong saat aku mendengar pengakuan yang terucap dari mulutnya, istri? dia bilang istri? lalu aku ini apa?

"istri? istri apa yang kau maksud, Mas?" tanyaku dengan terbata-bata, aku bahkan sampai tidak bisa bernapas karna terkejut dengan apa yang dia katakan.

"Zulaikha, aku-aku minta maaf karna telah berbohong padamu. Sebenarnya, aku sudah menikah dengan wanita lain sebelum menikah denganmu,"

Brak, tubuhku langsung limbung ke belakang menghantam mobil saat mendengar fakta yang terungkap langsung dari mulut suamiku. Kenapa? kenapa dia begitu kejam padaku? dia bahkan tidak memberikan waktu untuk ku bernapas.

"Zulaikha, kau-kau tidak apa-apa?"

Plak, satu tamparan ku layangkan tepat ke wajahnya. Bagaimana mungkin dia bertanya seperti itu padaku? apa dia pikir kalau aku ini adalah batu?

"tega kamu Mas, sekejam itu kau menghancurkanku," lirihku dengan terisak, aku lalu memejamkan mata untuk menahan sakit yang terasa amat menyiksa dengan kepala yang mulai terasa berputar-putar.

"maaf Zulaikha, aku benar-benar minta maaf,"

Aku menggelengkan kepala karna tidak mau lagi mendengar apa yang dia ucapkan, lalu aku berbalik dan segera masuk ke dalam mobil.

"tunggu! Zulaikha dengarkan aku,"

aku melirik ke arah Mas Defin yang memintaku untuk kembali turun, dia bahkan sampai menggedor-gedor pintu mobilku sembari meneriaki namaku.

Untuk apa lagi dia memanggilku? apa belum cukup dia menghancurkan seluruh hidupku? apa karna itu sampai sekarang dia tidak pernah menyentuhku?

Aku menelungkupkan kepala ke stir sembari menumpahkan segala rasa sakit dan kecewa yang mengoyak seluruh perasaanku.

"apa salahku Mas? kenapa kau tega melakukan ini padaku? kenapa kau tega membohongiku? kenapa?" ingin sekali aku melampiaskan semua amarahku padanya, mengeluarkan segala jarum yang sejak tadi menancap dihatiku.

Aku tidak lagi memperdulikan ocehan yang dilontarkan olehnya, segera ku hidupkan mobil dan menekan pedal gas hingga mobilku melaju kencang.

Selama perjalanan aku tidak bisa memikirkan apapun, otakku terasa kosong. Semua bagai mimpi yang berkejaran menghampiriku, mengombang-ambingkan perasaan yang telah hancur lebur termakan harapan.

Aku memarkirkan mobil ke sebuah danau, ku lihat hanya ada sedikit orang di tempat itu. Aku segera turun tanpa membawa tas, ku langkahkan kakiku menginjak dedaunan kering yang mulai berjatuhan terhembus angin.

"ya Allah, jalan seperti apa yang kau hadapkan padaku? suami seperti apa yang kau berikan untukku? kenapa dia tega menyakitiku sebegini dalam?"

Aku meratapi kejadian demi kejadian yang terjadi dalam hidupku, rasanya bagai diterjang badai ombak yang menyeret seluruh tubuhku dalam pusaran penderitaan.

Cintaku remuk tak bersisa, dia berhasil membuatku jatuh cinta dan berhasil pula mematahkan cinta itu hingga hancur berkeping-keping.

Harapan dan kepercayaan yang selalu ku tanamkan dalam hati langsung terseret oleh badai pengkhiatan, tidak cukup sampai disitu, dia bahkan berencana untuk menceriakanku.

"kenapa? kenapa Mas?" aku berteriak kencang dengan segala air mata yang menjadi saksi bisu runtuhnya tali rumah tanggaku.

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya duduk disampingku, aku melihat kearahnya yang juga sedang melihatku dengan senyuman.

"curahkanlah nak, curahkan segala sakit yang ada dihatimu,"

aku merasa semakin sesak, mataku memanas karna semakin banyak mengeluarkan air mata. Aku segera menghamburkan diri dalam pelukan wanita paruh baya itu.

"hiks hiks huhuhu, sakit, sakit sekali. Kenapa? kenapa dia melakukan itu padaku? huhuhu," aku menumpahkan segala rasa pada seseorang yang bahkan tidak aku ketahui identitasnya, pelukannya terasa semakin erat membuatku semakin terisak.

Cukup lama aku berada dalam posisi itu, sampai aku merasa tenang dan perlahan melonggarkan pelukanku.

"apa kau sudah merasa lebih baik?" wanita paruh baya itu bertanya dengan lemah lembut, aku menganggukkan kepala dengan sedikit senyuman untuk menjawab pertanyaannya.

"nak, dalam hidup ini. Kita terkadang akan diberi cobaan yang sangat memberatkan hati dan jiwa kita, namun semua itu tak lepas dari kasih sayang sang Maha pencipta. Apapun masalah yang sedang menimpamu saat ini, yakinlah nak bahwa Sang pencipta telah mempersiapkan sesuatu yang Maha dahsyat untuk kebahagiaanmu,"

TBC.

Terima Kasih buat yang udah baca 😘

Terpopuler

Comments

Siti Mujimah

Siti Mujimah

setelah cerita mahligai nangis Bombay eehh di sini pun ssma 😭😭😭😭

2023-11-08

0

AndTea

AndTea

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2023-07-14

0

Khaerani Suherman

Khaerani Suherman

nyimak

2023-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Keseharian Zulaikha
2 Bab. 2. Sebuah Potret
3 Bab. 3. Cerai ?
4 Bab. 4. Wanita Simpanan
5 Bab. 5. Istri Pertama
6 Bab. 6. Kedatangan Mertua
7 Bab. 7. Ceraikan aku!
8 Bab. 8. Tamparan
9 Bab. 9. Menemui Mertua
10 Bab. 10. Sebuah Pengakuan
11 Bab. 11. Berdebar
12 Bab. 12. Flashback
13 Bab. 13. Flashback part 2
14 Bab. 14. Amarah Syifa
15 Bab. 15. Bercerailah, Mbak!
16 Bab. 16. Lupa
17 Bab. 17. Tertidur
18 Bab. 18. Kerja Sama
19 Bab. 19. Keributan Agnes
20 Bab. 20. Bertemu Kembali
21 Bab. 21. Apa yang terjadi?
22 Bab. 22. Club Malam
23 Bab. 23. Pemandangan Sempurna
24 Bab. 24. Mengikhlaskan
25 Bab. 25. Pengadilan Agama
26 Bab. 26. Pengacara
27 Bab. 27. Keterkejutan Defin
28 Bab. 28. Penolakan Defin
29 Pengumuman Karya Baru
30 Bab. 29. Tindakan Yusuf
31 Bab. 30. Sidang
32 Bab. 31. Cerai
33 Bab. 32. Lelaki Egois
34 Bab. 33. Memberi Restu
35 Bab. 34. Rencana ke Indonesia
36 Bab. 35. Pertemuan yang Tidak disengaja
37 Bab. 36. Kedatangan Defin
38 Bab. 37. Mengetahui perceraian Zulaikha
39 Bab. 38. Kedatangan Agnes
40 Bab. 39. Pendarahan
41 Bab. 40. Tidak Selamat
42 Bab. 41. Salah Tingkah
43 Bab. 42. Rencana Licik
44 Bab. 43. Permintaan Agnes
45 Bab. 44. Meminta Pergi!
46 Bab. 45. Perkataan Ammar
47 Bab. 46. Keputusan
48 Bab. 47. Masa Lalu Zulaikha
49 Bab. 48. Kepergian Zulaikha
50 Bab. 49. Istana Ammar
51 Bab. 50. Orangtua Aziz
52 Bab. 51. keterkejutan Defin
53 Bab. 52. Pingsan!
54 Bab. 53. Calon Suami Zulaikha
55 Bab. 54. Menemui Ammar
56 Bab. 55. Mama?
57 Bab. 56. Kemarahan Zulaikha
58 Bab. 57. Papa meninggal!
59 Bab. 58. gadis bernama Mikayla
60 Bab. 59. Penderitaan Defin
61 Bab. 60. Ketidaksengajaan
62 Bab. 61. Tawaran Menjadi Sekretaris
63 Bab. 62. Penerimaan
64 Bab. 63. Awal Bekerja
65 Bab. 64. Kelepasan Bicara
66 Bab. 65. Dua orang Penggosip
67 Bab. 66. Ungkapan Cinta
68 Bab. 67. Rahasia Syifa
69 Bab. 68. Jawaban Zulaikha
70 Bab. 69. Ungkapan Zulaikha
71 Bab. 70. Tangis Bahagia
72 Bab. 71. Kecurigaan Defin
73 Bab. 72. Kedatangan Tamu yang Tidak diundang
74 Bab. 73. Bimbang
75 Bab. 74. Keputusan Ammar
76 Bab. 75. Kembali ke Indonesia
77 Bab. 76. Kekhawatiran
78 Bab. 77. Lamaran atau Langsung Menikah?
79 Bab. 78. Rumah Sakit
80 Bab. 79. Rasa Penasaran
81 Bab. 80. Perselingkuhan Agnes
82 Bab. 81. Operasi
83 Bab. 82. Manusia Tidak Punya Hati
84 Bab. 83. Persiapan Akad
85 Bab. 84. SAH!
86 Bab. 85. Ucapan Selamat
87 Bab. 86. Keikhlasan
88 Bab. 87. Katakanlah!
89 Bab. 88. Rasa Cinta yang Tak Terkendali
90 Bab. 89. Malam Kebahagiaan
91 Bab. 90. Tersegel Sempurna
92 Bab. 91. Resepsi Pernikahan
93 Bab. 92. Sebuah Lagu
94 Bab. 93. Ketahuan
95 Bab. 94. Kebijaksanaan Ammar
96 Pengumuman
97 Bab. 95. Mengincar Adik Ipar
98 Bab. 96. Sosok Atha
99 Bab. 97. Kecelakaan
100 Bab. 98. Lelaki Asing
101 Bab. 99. Sean Pranata
102 Bab. 100. Pengusaha Nomor 1
103 Bab. 101. Pewaris Kedua
104 Bab. 102. Siapa Sita?
105 Bab. 103. Flash Back Sita
106 Bab. 104. Memperhatikan Diam-diam
107 Bab. 105. Hari Bahagia (Tamat)
108 Pengumuman Karya baru
109 Promosi Novel Terjebak Pesona Mama Muda
110 Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin
111 Promosi Novel Di Bawah Tali Pernikahan.
112 Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
113 Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
114 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab. 1. Keseharian Zulaikha
2
Bab. 2. Sebuah Potret
3
Bab. 3. Cerai ?
4
Bab. 4. Wanita Simpanan
5
Bab. 5. Istri Pertama
6
Bab. 6. Kedatangan Mertua
7
Bab. 7. Ceraikan aku!
8
Bab. 8. Tamparan
9
Bab. 9. Menemui Mertua
10
Bab. 10. Sebuah Pengakuan
11
Bab. 11. Berdebar
12
Bab. 12. Flashback
13
Bab. 13. Flashback part 2
14
Bab. 14. Amarah Syifa
15
Bab. 15. Bercerailah, Mbak!
16
Bab. 16. Lupa
17
Bab. 17. Tertidur
18
Bab. 18. Kerja Sama
19
Bab. 19. Keributan Agnes
20
Bab. 20. Bertemu Kembali
21
Bab. 21. Apa yang terjadi?
22
Bab. 22. Club Malam
23
Bab. 23. Pemandangan Sempurna
24
Bab. 24. Mengikhlaskan
25
Bab. 25. Pengadilan Agama
26
Bab. 26. Pengacara
27
Bab. 27. Keterkejutan Defin
28
Bab. 28. Penolakan Defin
29
Pengumuman Karya Baru
30
Bab. 29. Tindakan Yusuf
31
Bab. 30. Sidang
32
Bab. 31. Cerai
33
Bab. 32. Lelaki Egois
34
Bab. 33. Memberi Restu
35
Bab. 34. Rencana ke Indonesia
36
Bab. 35. Pertemuan yang Tidak disengaja
37
Bab. 36. Kedatangan Defin
38
Bab. 37. Mengetahui perceraian Zulaikha
39
Bab. 38. Kedatangan Agnes
40
Bab. 39. Pendarahan
41
Bab. 40. Tidak Selamat
42
Bab. 41. Salah Tingkah
43
Bab. 42. Rencana Licik
44
Bab. 43. Permintaan Agnes
45
Bab. 44. Meminta Pergi!
46
Bab. 45. Perkataan Ammar
47
Bab. 46. Keputusan
48
Bab. 47. Masa Lalu Zulaikha
49
Bab. 48. Kepergian Zulaikha
50
Bab. 49. Istana Ammar
51
Bab. 50. Orangtua Aziz
52
Bab. 51. keterkejutan Defin
53
Bab. 52. Pingsan!
54
Bab. 53. Calon Suami Zulaikha
55
Bab. 54. Menemui Ammar
56
Bab. 55. Mama?
57
Bab. 56. Kemarahan Zulaikha
58
Bab. 57. Papa meninggal!
59
Bab. 58. gadis bernama Mikayla
60
Bab. 59. Penderitaan Defin
61
Bab. 60. Ketidaksengajaan
62
Bab. 61. Tawaran Menjadi Sekretaris
63
Bab. 62. Penerimaan
64
Bab. 63. Awal Bekerja
65
Bab. 64. Kelepasan Bicara
66
Bab. 65. Dua orang Penggosip
67
Bab. 66. Ungkapan Cinta
68
Bab. 67. Rahasia Syifa
69
Bab. 68. Jawaban Zulaikha
70
Bab. 69. Ungkapan Zulaikha
71
Bab. 70. Tangis Bahagia
72
Bab. 71. Kecurigaan Defin
73
Bab. 72. Kedatangan Tamu yang Tidak diundang
74
Bab. 73. Bimbang
75
Bab. 74. Keputusan Ammar
76
Bab. 75. Kembali ke Indonesia
77
Bab. 76. Kekhawatiran
78
Bab. 77. Lamaran atau Langsung Menikah?
79
Bab. 78. Rumah Sakit
80
Bab. 79. Rasa Penasaran
81
Bab. 80. Perselingkuhan Agnes
82
Bab. 81. Operasi
83
Bab. 82. Manusia Tidak Punya Hati
84
Bab. 83. Persiapan Akad
85
Bab. 84. SAH!
86
Bab. 85. Ucapan Selamat
87
Bab. 86. Keikhlasan
88
Bab. 87. Katakanlah!
89
Bab. 88. Rasa Cinta yang Tak Terkendali
90
Bab. 89. Malam Kebahagiaan
91
Bab. 90. Tersegel Sempurna
92
Bab. 91. Resepsi Pernikahan
93
Bab. 92. Sebuah Lagu
94
Bab. 93. Ketahuan
95
Bab. 94. Kebijaksanaan Ammar
96
Pengumuman
97
Bab. 95. Mengincar Adik Ipar
98
Bab. 96. Sosok Atha
99
Bab. 97. Kecelakaan
100
Bab. 98. Lelaki Asing
101
Bab. 99. Sean Pranata
102
Bab. 100. Pengusaha Nomor 1
103
Bab. 101. Pewaris Kedua
104
Bab. 102. Siapa Sita?
105
Bab. 103. Flash Back Sita
106
Bab. 104. Memperhatikan Diam-diam
107
Bab. 105. Hari Bahagia (Tamat)
108
Pengumuman Karya baru
109
Promosi Novel Terjebak Pesona Mama Muda
110
Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin
111
Promosi Novel Di Bawah Tali Pernikahan.
112
Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
113
Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
114
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!