Bab. 4. Wanita Simpanan

POV. Zulaikha Al-Maira

"aku tidak mungkin menceraikan Zulaikha, dia baru saja berduka atas kematian Ayahnya,"

Deg, aku mematung di tempat saat mendengar apa yang suamiku ucapkan.

"ce-cerai?" ucapku dengan bibir bergetar dan air mata yang sudah menggantung di mataku. Hatiku terasa sangat sakit seperti ditusuk oleh ribuan jarum secara bersamaan.

Mas Defin yang mungkin mendengar suaraku langsung berbalik dan dia tampak sangat terkejut melihat keberadaanku tepat di belakangnya.

"Zu-Zulaikha." Brak, ponsel yang ada ditangannya terlepas begitu saja jatuh menghantam lantai. Wajah Mas Defin tampak pucat dengan keringat yang mengalir dikeningnya saat aku melihatnya dengan nanar.

"ke-kenapa Mas? kau mau menceraikanku?" tanyaku dengan lirih, napasku terasa sesak seakan tercekat ditenggorokan. Tanganku meraih dinding untuk menahan tubuh yang terasa lemas dan akan terjatuh bila tidak aku tahan.

"tidak Zulaikha, kau salah paham," elaknya, dia beralih menggenggam tanganku membuat tubuhku tersentak.

Untuk pertama kalinya suamiku memegang tanganku seperti ini, tapi kenapa ? kenapa harus disaat seperti ini ?

"Mas, aku jelas-jelas mendengar apa yang kau ucapkan," ucapku dengan sedikit keras, untuk pertama kalinya aku menaikkan nada suaraku padanya. Laki-laki itu tampak terkejut dengan suaraku yang mungkin sedikit berubah, namun apa yang ku dengar saat ini jauh lebih mengguncang jiwaku.

"tidak Zulaikha, aku hanya-hanya-"

"hanya apa Mas? tolong bicaralah dengan jujur padaku!" aku memotong ucapannya dan mendesaknya agar bicara jujur, tapi dia masih saja ingin mengelak dengan apa yang aku dengar tadi. Tapi tidak, telingaku jelas-jelas masih berfungsi dengan baik. Dan aku mendengar kata cerai keluar dari mulutnya.

"sudahlah, semua tidak penting," Mas Defin malah berbalik dan hendak meninggalkanku.

"sebenarnya kau anggap apa aku ini, Mas?" teriakku dengan tangis yang benar-benar sudah tidak bisa ku tahan lagi. Aku menatapnya dengan nanar, sungguh aku tidak mengerti dengan perasaan suamiku ini.

Mas Defin menghentikan langkahnya, namun dia enggan untuk melihat ke arahku.

"aku ini istrimu Mas, tapi kenapa kau selalu menganggapku seperti orang lain!" aku benar-benar merasa sakit, dan kecewa. Aku tidak peduli dengan posisinya sebagai suamiku, aku cuma ingin mengungkapkan semua rasa sakit yang sedari dulu kupendam dalam hati.

"selama 5 bulan aku menunggu mu dengan sabar, aku selalu berharap agar kau melihat keberadaanku sebagai istrimu. Tapi apa Mas? apa?" aku semakin tidak terkendali, sudah cukup 5 bulan ini aku berdiam diri dan menjadi wanita yang kalem demi menghargainya sebagai suami. Tapi dia bahkan tidak bisa berjata jujur padaku? apa masalahnya ?

"aku sudah mengatakan padamu Zulaikha, aku butuh waktu untuk menerima pernikahan kita,"

Benar, itulah kata-kata yang dia ucapkan pada saat kami baru sah menjadi suami istri. Lantas kenapa dia menikahiku ?

"kenapa Mas ? kenapa kau butuh waktu untuk menerimaku ?" aku bertanya dengan menggebu-gebu, terlihat wajahnya sangat tidak suka dengan apa yang aku tanyakan.

"aku lelah Zulaikha, bisakah kita tidak membahas masalah ini lagi?"

Selalu saja, selalu saja dia mengatakan lelah saat aku bertanya. Sebenarnya apa artinya diriku dimatanya ?

"benar, kau memang lelah Mas. Maaf kalau aku selalu menyusahkanmu, aku selalu membuatmu lelah. berumah tangga denganku membuat batinmu tersiksa, hingga kau tidak pernah menganggapku ada," sangat jelas terlihat dari sorot matanya yang begitu terkejut melihat sifat asliku. Tidak, bukan sifat asliku. Melainkan rasa kecewaku padanya.

Tiba-tiba aku teringat dengan sesuatu yang ditunjukkan oleh Sita, aku bergegas mengambil ponsel yang sejak tadi berada di dalam tas sandangku. Mungkin jika melihat foto itu, dia tidak bisa lagi berkelit.

"Kalau Mas memang tidak ingin membahas masalah tadi, baiklah, aku tidak akan memaksa. Tapi, aku ingin menunjukkan sesuatu." Aku memberikan ponsel yang sudah aku atur sedemikian rupa supaya dia bisa langsung melihat potret yang sangat menakjubkan.

"itu kamu kan, Mas?" tanyaku, dia masih tidak memalingkan wajahnya dari ponselku yang sedang dia genggam.

"kau mengikutiku?" dia bertanya seolah menuduhku sebagai penguntit. Tapi dari tuduhannya itu, jelas kalau dia mengakui bahwa foto yang sedang dia lihat itu adalah fotonya dengan wanita lain.

"mengikuti? jadi orang yang ada difoto itu adalah Mas?" aku bertanya dengan tidak percaya, bagaimana mungkin suamiku bisa bersama dengan wanita lain ?

"jawab Mas? apa lelaki yang difoto itu adalah kamu?" aku berteriak saat tidak mendapat jawaban dari pria yang mengunci rapat mulutnya.

Mas Defin memalingkan wajahnya ke arah samping, dia seolah menjawab pertanyaanku dengan tindakannya.

"Siapa? siapa wanita yang sedang bersama mu, Mas?" Aku mengepalkan tanganku karna merasa kesal dengannya, sebenarnya apa yang sedang dia sembunyikan dariku ?

"jawab aku Mas! siapa wanita itu?" amarah, kecewa, sakit hati beekumpul jadi satu dalam dadaku.

"cukup Zulaikha! kau tidak berhak ikut campur dengan urusanku!"

Aku tersentak saat mendengar apa yang suamiku ucapkan, sebagai istrinya aku tidak boleh mengetahui apa yang dia lakukan ? lantas apa gunanya aku menikah dengannya ?

"aku istrimu mas, aku berhak mengetahui apa yang kau lakukan. Aku juga berhak mengetahui hubunganmu dengan wanita lain," tubuhku bergetar dengan keringat dingin yang membasahi telapak tanganku. Aku semakin merapatkan tubuhku pada dinding, jika tidak mungkin aku sudah tersungkur dilantai saat ini.

Sungguh kau telah sangat menyakiti hatiku Mas, kenapa kau bahkan tidak bisa jujur padaku ?

Mas Defin lalu mendangku dengan sayu, aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang lelaki itu lakukan padaku.

"maafkan aku, Zulaikha,"

Bruk, satu kalimat darinya berhasil membuat tubuhku terjatuh ke lantai dengan sangat kuat. Mataku terbuka lebar dengan guyuran air mata yang terus mengalir deras. Bibirku gemetar seakan ingin mengucapkan sesuatu namun suara tak juga keluar dari tenggorokanku.

kenapa ? kenapa Mas ? kenapa kau melakukan ini padaku ? rasanya seperti dihantam oleh balok besar yang menghancurkan seluruh jiwa dan ragaku. Membuatku terjatuh ke dalam lubang yang tak diketahui ke **********.

Aku meremas tas sandang yang saat ini berada di atas pangkuanku, air mata terus menetes membuat hijabku basah akibat luka yang sedang aku rasakan.

Mas Defin menjongkokkan tubuhnya dihadapanku, dia menatap wajahku yang saat ini juga sedang melihatnya. Tangannya terulur dan dengan cepat dia menarik tubuhku dalam pelukannya.

Apa yang sedang dia lakukan ? kenapa dia memelukku ? kenapa dia memberi pelukan yang sudah sangat lama aku dambakan namun dia berikan disaat dia menggoreskan luka ?

Aku ingin mendorongnya, namun tenagaku tak mampu bahkan hanya untuk mengangkat tangan. Aku ingin bertanya lebih dalam tentang maksud dari kata maaf yang terucap dari mulutnya, namun lidahku terasa keluh untuk aku gerakkan.

"maafkan aku Zulaikha, maafkan aku,"

Lagi-lagi dia mengucap kata maaf, sebenarnya apa yang telah dia lakukan ? apa dia bermain wanita dibelakangku ?

Aku mengumpulkan seluruh tenaga yang tersisa dan mendorong tubuhnya agar menjauh dari tubuhku sendiri. Dia menatapku dengan tajam, seolah aku bisa saja terbelah menjadi dua karna mata elangnya itu.

"kenapa? kenapa Mas meminta maaf padaku? apa Mas mempunyai hubungan dengan wanita lain?" tanyaku dengan terputus-putus, aku menatap sayu padanya. Sungguh Mas, andai kau tau bagaimana perasaaku padamu.

"benar Zulaikha, aku memiliki hubungan dengan wanita lain,"

TBC.

Terima kasih buat yang udah baca 😘

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

yah kalau satu hati Zulaikha meninggalkanmu dan tdk memberikan kesempatan padamu lagi maka kamu jgn kecewa karena sakit hati yg kau torehkan sangat menyakitkan bagi zulaikha

2024-03-22

0

MakBarudakh

MakBarudakh

😭😭😭

2024-01-22

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

alamak,, sakit kali lah itu

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Keseharian Zulaikha
2 Bab. 2. Sebuah Potret
3 Bab. 3. Cerai ?
4 Bab. 4. Wanita Simpanan
5 Bab. 5. Istri Pertama
6 Bab. 6. Kedatangan Mertua
7 Bab. 7. Ceraikan aku!
8 Bab. 8. Tamparan
9 Bab. 9. Menemui Mertua
10 Bab. 10. Sebuah Pengakuan
11 Bab. 11. Berdebar
12 Bab. 12. Flashback
13 Bab. 13. Flashback part 2
14 Bab. 14. Amarah Syifa
15 Bab. 15. Bercerailah, Mbak!
16 Bab. 16. Lupa
17 Bab. 17. Tertidur
18 Bab. 18. Kerja Sama
19 Bab. 19. Keributan Agnes
20 Bab. 20. Bertemu Kembali
21 Bab. 21. Apa yang terjadi?
22 Bab. 22. Club Malam
23 Bab. 23. Pemandangan Sempurna
24 Bab. 24. Mengikhlaskan
25 Bab. 25. Pengadilan Agama
26 Bab. 26. Pengacara
27 Bab. 27. Keterkejutan Defin
28 Bab. 28. Penolakan Defin
29 Pengumuman Karya Baru
30 Bab. 29. Tindakan Yusuf
31 Bab. 30. Sidang
32 Bab. 31. Cerai
33 Bab. 32. Lelaki Egois
34 Bab. 33. Memberi Restu
35 Bab. 34. Rencana ke Indonesia
36 Bab. 35. Pertemuan yang Tidak disengaja
37 Bab. 36. Kedatangan Defin
38 Bab. 37. Mengetahui perceraian Zulaikha
39 Bab. 38. Kedatangan Agnes
40 Bab. 39. Pendarahan
41 Bab. 40. Tidak Selamat
42 Bab. 41. Salah Tingkah
43 Bab. 42. Rencana Licik
44 Bab. 43. Permintaan Agnes
45 Bab. 44. Meminta Pergi!
46 Bab. 45. Perkataan Ammar
47 Bab. 46. Keputusan
48 Bab. 47. Masa Lalu Zulaikha
49 Bab. 48. Kepergian Zulaikha
50 Bab. 49. Istana Ammar
51 Bab. 50. Orangtua Aziz
52 Bab. 51. keterkejutan Defin
53 Bab. 52. Pingsan!
54 Bab. 53. Calon Suami Zulaikha
55 Bab. 54. Menemui Ammar
56 Bab. 55. Mama?
57 Bab. 56. Kemarahan Zulaikha
58 Bab. 57. Papa meninggal!
59 Bab. 58. gadis bernama Mikayla
60 Bab. 59. Penderitaan Defin
61 Bab. 60. Ketidaksengajaan
62 Bab. 61. Tawaran Menjadi Sekretaris
63 Bab. 62. Penerimaan
64 Bab. 63. Awal Bekerja
65 Bab. 64. Kelepasan Bicara
66 Bab. 65. Dua orang Penggosip
67 Bab. 66. Ungkapan Cinta
68 Bab. 67. Rahasia Syifa
69 Bab. 68. Jawaban Zulaikha
70 Bab. 69. Ungkapan Zulaikha
71 Bab. 70. Tangis Bahagia
72 Bab. 71. Kecurigaan Defin
73 Bab. 72. Kedatangan Tamu yang Tidak diundang
74 Bab. 73. Bimbang
75 Bab. 74. Keputusan Ammar
76 Bab. 75. Kembali ke Indonesia
77 Bab. 76. Kekhawatiran
78 Bab. 77. Lamaran atau Langsung Menikah?
79 Bab. 78. Rumah Sakit
80 Bab. 79. Rasa Penasaran
81 Bab. 80. Perselingkuhan Agnes
82 Bab. 81. Operasi
83 Bab. 82. Manusia Tidak Punya Hati
84 Bab. 83. Persiapan Akad
85 Bab. 84. SAH!
86 Bab. 85. Ucapan Selamat
87 Bab. 86. Keikhlasan
88 Bab. 87. Katakanlah!
89 Bab. 88. Rasa Cinta yang Tak Terkendali
90 Bab. 89. Malam Kebahagiaan
91 Bab. 90. Tersegel Sempurna
92 Bab. 91. Resepsi Pernikahan
93 Bab. 92. Sebuah Lagu
94 Bab. 93. Ketahuan
95 Bab. 94. Kebijaksanaan Ammar
96 Pengumuman
97 Bab. 95. Mengincar Adik Ipar
98 Bab. 96. Sosok Atha
99 Bab. 97. Kecelakaan
100 Bab. 98. Lelaki Asing
101 Bab. 99. Sean Pranata
102 Bab. 100. Pengusaha Nomor 1
103 Bab. 101. Pewaris Kedua
104 Bab. 102. Siapa Sita?
105 Bab. 103. Flash Back Sita
106 Bab. 104. Memperhatikan Diam-diam
107 Bab. 105. Hari Bahagia (Tamat)
108 Pengumuman Karya baru
109 Promosi Novel Terjebak Pesona Mama Muda
110 Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin
111 Promosi Novel Di Bawah Tali Pernikahan.
112 Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
113 Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
114 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab. 1. Keseharian Zulaikha
2
Bab. 2. Sebuah Potret
3
Bab. 3. Cerai ?
4
Bab. 4. Wanita Simpanan
5
Bab. 5. Istri Pertama
6
Bab. 6. Kedatangan Mertua
7
Bab. 7. Ceraikan aku!
8
Bab. 8. Tamparan
9
Bab. 9. Menemui Mertua
10
Bab. 10. Sebuah Pengakuan
11
Bab. 11. Berdebar
12
Bab. 12. Flashback
13
Bab. 13. Flashback part 2
14
Bab. 14. Amarah Syifa
15
Bab. 15. Bercerailah, Mbak!
16
Bab. 16. Lupa
17
Bab. 17. Tertidur
18
Bab. 18. Kerja Sama
19
Bab. 19. Keributan Agnes
20
Bab. 20. Bertemu Kembali
21
Bab. 21. Apa yang terjadi?
22
Bab. 22. Club Malam
23
Bab. 23. Pemandangan Sempurna
24
Bab. 24. Mengikhlaskan
25
Bab. 25. Pengadilan Agama
26
Bab. 26. Pengacara
27
Bab. 27. Keterkejutan Defin
28
Bab. 28. Penolakan Defin
29
Pengumuman Karya Baru
30
Bab. 29. Tindakan Yusuf
31
Bab. 30. Sidang
32
Bab. 31. Cerai
33
Bab. 32. Lelaki Egois
34
Bab. 33. Memberi Restu
35
Bab. 34. Rencana ke Indonesia
36
Bab. 35. Pertemuan yang Tidak disengaja
37
Bab. 36. Kedatangan Defin
38
Bab. 37. Mengetahui perceraian Zulaikha
39
Bab. 38. Kedatangan Agnes
40
Bab. 39. Pendarahan
41
Bab. 40. Tidak Selamat
42
Bab. 41. Salah Tingkah
43
Bab. 42. Rencana Licik
44
Bab. 43. Permintaan Agnes
45
Bab. 44. Meminta Pergi!
46
Bab. 45. Perkataan Ammar
47
Bab. 46. Keputusan
48
Bab. 47. Masa Lalu Zulaikha
49
Bab. 48. Kepergian Zulaikha
50
Bab. 49. Istana Ammar
51
Bab. 50. Orangtua Aziz
52
Bab. 51. keterkejutan Defin
53
Bab. 52. Pingsan!
54
Bab. 53. Calon Suami Zulaikha
55
Bab. 54. Menemui Ammar
56
Bab. 55. Mama?
57
Bab. 56. Kemarahan Zulaikha
58
Bab. 57. Papa meninggal!
59
Bab. 58. gadis bernama Mikayla
60
Bab. 59. Penderitaan Defin
61
Bab. 60. Ketidaksengajaan
62
Bab. 61. Tawaran Menjadi Sekretaris
63
Bab. 62. Penerimaan
64
Bab. 63. Awal Bekerja
65
Bab. 64. Kelepasan Bicara
66
Bab. 65. Dua orang Penggosip
67
Bab. 66. Ungkapan Cinta
68
Bab. 67. Rahasia Syifa
69
Bab. 68. Jawaban Zulaikha
70
Bab. 69. Ungkapan Zulaikha
71
Bab. 70. Tangis Bahagia
72
Bab. 71. Kecurigaan Defin
73
Bab. 72. Kedatangan Tamu yang Tidak diundang
74
Bab. 73. Bimbang
75
Bab. 74. Keputusan Ammar
76
Bab. 75. Kembali ke Indonesia
77
Bab. 76. Kekhawatiran
78
Bab. 77. Lamaran atau Langsung Menikah?
79
Bab. 78. Rumah Sakit
80
Bab. 79. Rasa Penasaran
81
Bab. 80. Perselingkuhan Agnes
82
Bab. 81. Operasi
83
Bab. 82. Manusia Tidak Punya Hati
84
Bab. 83. Persiapan Akad
85
Bab. 84. SAH!
86
Bab. 85. Ucapan Selamat
87
Bab. 86. Keikhlasan
88
Bab. 87. Katakanlah!
89
Bab. 88. Rasa Cinta yang Tak Terkendali
90
Bab. 89. Malam Kebahagiaan
91
Bab. 90. Tersegel Sempurna
92
Bab. 91. Resepsi Pernikahan
93
Bab. 92. Sebuah Lagu
94
Bab. 93. Ketahuan
95
Bab. 94. Kebijaksanaan Ammar
96
Pengumuman
97
Bab. 95. Mengincar Adik Ipar
98
Bab. 96. Sosok Atha
99
Bab. 97. Kecelakaan
100
Bab. 98. Lelaki Asing
101
Bab. 99. Sean Pranata
102
Bab. 100. Pengusaha Nomor 1
103
Bab. 101. Pewaris Kedua
104
Bab. 102. Siapa Sita?
105
Bab. 103. Flash Back Sita
106
Bab. 104. Memperhatikan Diam-diam
107
Bab. 105. Hari Bahagia (Tamat)
108
Pengumuman Karya baru
109
Promosi Novel Terjebak Pesona Mama Muda
110
Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin
111
Promosi Novel Di Bawah Tali Pernikahan.
112
Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
113
Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
114
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!