Bab. 3. Cerai ?

Zulaikha bergegas untuk menelpon Defin setelah Syifa memberikan ponselnya, dia menekan angka 2 yang langsung tersambung kenomor ponsel sang suami.

Tut, tut, tut... Beberapa kali Zulaikha menelpon Defin namun tak juga diangkat, kini dia merasa sangat gelisah. Zulaikha beranjak bangun dan keluar dari kamar, dia ingin langsung menemui sang suami untuk menanyakan perihal sesuatu yang baru saja mengguncang jiwanya.

Namun saat baru melangkah keluar kamar, mata Zulaikha melihat ke arah foto kedua orangtuanya yang tergantung didinding.

"Ayah, ibu. Aku sangat merindukan kalian," air mata kembali menetes diwajah Zulaikha saat mengingat kedua orangtuanya.

"Zulaikha, Ayah sudah menitipkanmu pada suamimu. Jadilah istri yang baik dan sholehah, istri yang bisa menyenangkan juga menenangkan suamimu. Jadilah penerang disaat gelap menyelimuti rumah tanggamu, dan jadilah pemaaf dikala masalah datang menghantam rumah tanggamu,"

Zulaikha kembali teringat dengan ucapan terakhir sang Ayah sebelum dia meninggal, begitu besar harapan yang Ayahnya berikan untuk kebahagiaan rumah tangganya.

"Ayah, maafkan aku. Aku tidak bisa menjadi istri yang baik untuk suamiku, aku tidak bisa memberikan kebutuhan bathin untuknya. Aku tidak bisa menahan amarahku disaat badai masalah menghampiriku, maafkan aku Ayah," gumam Zulaikha sembari menarik napas panjang dan menghembuskannya.

Dia melakukan itu beberapa kali untuk menenangkan diri, Zulaikha mencoba untuk berpikir positif pada sang suami.

Setelah merasa sedikit tenang, Zulaikha kembali turun ke lantai satu dan berjalan terus ke toko yang masih satu bangunan dengan rumah itu. Dia melihat adik dan karyawannya sedang melayani beberapa pelanggan yang membeli bunga pada mereka.

"loh, Mbak!" seru Syifa yang terkejut melihat sang kakak sudah berdiri di belakangnya. Zulaikha hanya menerbitkan senyum dibibirnya sembari menepuk pelan pundak adiknya itu, dia berjalan cepat untuk melayani pelanggan yang baru masuk ke tokonya.

"selamat pagi Tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya Zulaikha dengan ramah, seorang pemuda terlihat memperhatikan deretan bunga yang tersusun rapi dihadapannya.

"selamat pagi juga Mbak, emm saya ingin karangan bunga untuk acara pesta ulang tahun," ucap pemuda tersebut.

"Tuan ingin bunga yang seperti apa? kami memiliki banyak bunga yang indah untuk Tuan." Zulaikha menunjukkan beberapa bunga yang memang terlihat sangat indah.

Pemuda itu memperhatikan bunga-bunga yang ditunjukkan oleh Zulaikha dengan bingung, baru kali ini dia membeli bunga secara langsung.

"apa saya boleh memilihkan bunga untuk anda?" tawar Zulaikha, dia tahu kalau pemuda itu sedang bingung saat ini.

Pemuda itu langsung menganggukkan kepalanya membuat Zulaikha tersenyum lebar, dengan cepat Zulaikha mengambil beberapa bunga segar yang sangat cocok untuk hadiah pesta.

"bagaimana Tuan? apa anda menyukainya?" tanya Zulaikha dengan ramah sembari menunjukkan hasil karangan bunga yang sudah selesai dia buat.

"sangat cantik, sama seperti yang membuatnya," jawab pemuda itu, Zulaikha hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasib atas pujian yang diberikan padanya.

Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, Zulaikha harus pergi ke rumah salah satu pelanggannya untuk mengantar pesanan sembari menghadiri acara pelanggannya.

Dalam perjalanan, Zulaikha tidak sengaja melihat Defin dan sekretarisnya sedang berjalan masuk ke sebuah restoran. Dia lalu menghentikan mobilnya dan memarkirkannya untuk menemui sang suami.

Zulaikha berjalan cepat untuk menyusul Defin yang sudah masuk ke salah satu privat room, lalu dia bertemu dengan sekretaris pribadi Defin yang sedang berdiri di depan ruangan yang ditempati suaminya.

"loh, ibu ada di sini juga?" tanya Irham yang sedikit kaget saat melihat istri dari bosnya itu.

"enggak sengaja tadi nampak kamu dan Mas Defin masuk ke sini, jadi ya aku ikuti," jawab Zulaikha dengan senyum diwajahnya.

"Pak Defin sedang bersama dengan klien di dalam buk," ucap Irham memberitahu Zulaikha kalau saat ini suaminya tidak bisa diganggu.

"kok manggil ibuk sih, aku bukan ibuk mu loh," seru Zulaikha membuat Irham terkekeh karna ucapannya.

"panggil aja Mbak," perintahnya kemudian, dia tidak mau dipanggil ibu oleh sekretaris sang suami.

"baiklah Mbak, gitukan?" tanya Irham sembari mengedipkan sebelah matanya, mereka sama-sama tertawa karna merasa lucu dengan apa yang lelaki itu ucapkan.

"apa Mbak mau menunggu Pak Defin?" tanya Irham kembali.

"emm gimana ya? sebenarnya mau, tapi Mbak masih harus mengantar pesanan," sesal Zulaikha, kalau saja saat ini dia tidak sibuk sudah pasti dia akan menunggu Defin sampai selesai.

"Gitu ya Mbak." Irham mengangguk-anggukkan kepalanya.

"atau kalau enggak, Mbak antar dulu pesanan Mbak, habis itu baru ke sini lagi," saran Irham, karna pertemuan Defin hari ini akan memakan waktu yang cukup lama.

Zulaikha mengiyakan ucapan Irham, lalu dia bergegas untuk pergi mengantar pesanan agar nanti bisa kembali lagi ke tempat itu.

***

Setelah selesai dengan kesibukannya, Zulaikha kembali menuju restoran tempat suaminya berada. Dia melajukan mobilnya dengan kencang agar suaminya tidak keburu pergi dari restoran itu.

Bruk, karna sangking buru-burunya, Zulaikha tidak sengaja menabrak seorang pemuda yang langsung membuat tubuhnya terpental ke belakang. Namun dengan sigap pemuda tersebut melingkarkan tangannya ke pinggang Zulaikha sebelum wanita itu terjatuh ke atas tanah.

Untuk sepersekian detik mata mereka beradu pandang, tubuh Zulaikha menegang dengan sempurna dalam pelukan pemuda tersebut.

"Ekhem." tiba-tiba terdengar suara deheman seseorang yang membuat Zulaikha langsung memundurkan tubuhnya dari pemuda tersebut.

Irham yang sedang menunggu Zulaikha di depan restoran membulatkan matanya saat melihat wanita itu hampir terjatuh kalau tidak segera ditangkap oleh seorang pria, dia segera mendekat ke arah Zulaikha yang saat itu masih berada dalam pelukan pria tersebut.

"wah, kita bertemu lagi Mbak," ucap Pemuda itu, ternyata dia adalah orang yang dilayani oleh Zulaikha tadi.

"ah iya Tuan, terima kasih atas pertolongannya," ucap Zulaikha dengan sungkan.

"Sama-sama Mbak. Oh ya, perkenalkan nama saya Ammar." pemuda itu menyodorkan tangannya yang langsung disambut oleh Zulaikha.

"saya Zulaikha, anda bisa memanggil saya dengan sebutan Ikha," jawab Zulaikha sembari melepaskan jabatan tangan mereka.

Kemudian mereka sedikit berbincang-bincang sampai akihrnya Irham mengajak Zulaikha untuk masuk ke dalam restoran karna memang klien yang bersama Defin tadi sudah pergi.

"aku mau ke mobil sebentar ya Mbak, Mbak masuk saja," ucap Irham, dia ingin mengambil sesuatu di dalam mobilnya. Zulaikha menganggukkan kepala seraya melangkahkan kaki menuju ruangan yang di tempati suaminya.

"Mas, apa aku boleh masuk?" tanya Zulaikha dari balik pintu. Namun tidak terdengar balasan dari sang suami membuat Zulaikha langsung membuka pintunya dengan perlahan.

"Loh, mana orangnya?" Zulaikha melihat seisi ruangan yang tampak kosong, lalu mata Zulaikha berpusat pada Defin yang sedang menelpon dibalkon.

Zulaikha perlahan mendekat ke arah Defin, dia menjinjitkan kakinya agar tidak menganggu sang suami yang sedang berbicara dengan seseorang.

Namun Zulaikha tiba-tiba menghentikan langkah kakinya saat mendengar apa yang suaminya itu ucapkan.

"aku tidak mungkin menceraikan Zulaikha, dia baru saja berduka atas kematian Ayahnya,"

Deg, Zulaikha mematung di tempatnya mendengar apa yang Defin ucapkan.

"ce-cerai?"

TBC.

Terima Kasih buat yang udah baca 😘

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

ehm belum apa2 sdh kata talak yg terdengar

2024-03-22

0

Siti Mujimah

Siti Mujimah

wah suami gk ad akhlak rupanya

2023-11-08

1

Neulis Saja

Neulis Saja

if your husband wants to divorce, accept it and don't cry

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Keseharian Zulaikha
2 Bab. 2. Sebuah Potret
3 Bab. 3. Cerai ?
4 Bab. 4. Wanita Simpanan
5 Bab. 5. Istri Pertama
6 Bab. 6. Kedatangan Mertua
7 Bab. 7. Ceraikan aku!
8 Bab. 8. Tamparan
9 Bab. 9. Menemui Mertua
10 Bab. 10. Sebuah Pengakuan
11 Bab. 11. Berdebar
12 Bab. 12. Flashback
13 Bab. 13. Flashback part 2
14 Bab. 14. Amarah Syifa
15 Bab. 15. Bercerailah, Mbak!
16 Bab. 16. Lupa
17 Bab. 17. Tertidur
18 Bab. 18. Kerja Sama
19 Bab. 19. Keributan Agnes
20 Bab. 20. Bertemu Kembali
21 Bab. 21. Apa yang terjadi?
22 Bab. 22. Club Malam
23 Bab. 23. Pemandangan Sempurna
24 Bab. 24. Mengikhlaskan
25 Bab. 25. Pengadilan Agama
26 Bab. 26. Pengacara
27 Bab. 27. Keterkejutan Defin
28 Bab. 28. Penolakan Defin
29 Pengumuman Karya Baru
30 Bab. 29. Tindakan Yusuf
31 Bab. 30. Sidang
32 Bab. 31. Cerai
33 Bab. 32. Lelaki Egois
34 Bab. 33. Memberi Restu
35 Bab. 34. Rencana ke Indonesia
36 Bab. 35. Pertemuan yang Tidak disengaja
37 Bab. 36. Kedatangan Defin
38 Bab. 37. Mengetahui perceraian Zulaikha
39 Bab. 38. Kedatangan Agnes
40 Bab. 39. Pendarahan
41 Bab. 40. Tidak Selamat
42 Bab. 41. Salah Tingkah
43 Bab. 42. Rencana Licik
44 Bab. 43. Permintaan Agnes
45 Bab. 44. Meminta Pergi!
46 Bab. 45. Perkataan Ammar
47 Bab. 46. Keputusan
48 Bab. 47. Masa Lalu Zulaikha
49 Bab. 48. Kepergian Zulaikha
50 Bab. 49. Istana Ammar
51 Bab. 50. Orangtua Aziz
52 Bab. 51. keterkejutan Defin
53 Bab. 52. Pingsan!
54 Bab. 53. Calon Suami Zulaikha
55 Bab. 54. Menemui Ammar
56 Bab. 55. Mama?
57 Bab. 56. Kemarahan Zulaikha
58 Bab. 57. Papa meninggal!
59 Bab. 58. gadis bernama Mikayla
60 Bab. 59. Penderitaan Defin
61 Bab. 60. Ketidaksengajaan
62 Bab. 61. Tawaran Menjadi Sekretaris
63 Bab. 62. Penerimaan
64 Bab. 63. Awal Bekerja
65 Bab. 64. Kelepasan Bicara
66 Bab. 65. Dua orang Penggosip
67 Bab. 66. Ungkapan Cinta
68 Bab. 67. Rahasia Syifa
69 Bab. 68. Jawaban Zulaikha
70 Bab. 69. Ungkapan Zulaikha
71 Bab. 70. Tangis Bahagia
72 Bab. 71. Kecurigaan Defin
73 Bab. 72. Kedatangan Tamu yang Tidak diundang
74 Bab. 73. Bimbang
75 Bab. 74. Keputusan Ammar
76 Bab. 75. Kembali ke Indonesia
77 Bab. 76. Kekhawatiran
78 Bab. 77. Lamaran atau Langsung Menikah?
79 Bab. 78. Rumah Sakit
80 Bab. 79. Rasa Penasaran
81 Bab. 80. Perselingkuhan Agnes
82 Bab. 81. Operasi
83 Bab. 82. Manusia Tidak Punya Hati
84 Bab. 83. Persiapan Akad
85 Bab. 84. SAH!
86 Bab. 85. Ucapan Selamat
87 Bab. 86. Keikhlasan
88 Bab. 87. Katakanlah!
89 Bab. 88. Rasa Cinta yang Tak Terkendali
90 Bab. 89. Malam Kebahagiaan
91 Bab. 90. Tersegel Sempurna
92 Bab. 91. Resepsi Pernikahan
93 Bab. 92. Sebuah Lagu
94 Bab. 93. Ketahuan
95 Bab. 94. Kebijaksanaan Ammar
96 Pengumuman
97 Bab. 95. Mengincar Adik Ipar
98 Bab. 96. Sosok Atha
99 Bab. 97. Kecelakaan
100 Bab. 98. Lelaki Asing
101 Bab. 99. Sean Pranata
102 Bab. 100. Pengusaha Nomor 1
103 Bab. 101. Pewaris Kedua
104 Bab. 102. Siapa Sita?
105 Bab. 103. Flash Back Sita
106 Bab. 104. Memperhatikan Diam-diam
107 Bab. 105. Hari Bahagia (Tamat)
108 Pengumuman Karya baru
109 Promosi Novel Terjebak Pesona Mama Muda
110 Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin
111 Promosi Novel Di Bawah Tali Pernikahan.
112 Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
113 Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
114 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab. 1. Keseharian Zulaikha
2
Bab. 2. Sebuah Potret
3
Bab. 3. Cerai ?
4
Bab. 4. Wanita Simpanan
5
Bab. 5. Istri Pertama
6
Bab. 6. Kedatangan Mertua
7
Bab. 7. Ceraikan aku!
8
Bab. 8. Tamparan
9
Bab. 9. Menemui Mertua
10
Bab. 10. Sebuah Pengakuan
11
Bab. 11. Berdebar
12
Bab. 12. Flashback
13
Bab. 13. Flashback part 2
14
Bab. 14. Amarah Syifa
15
Bab. 15. Bercerailah, Mbak!
16
Bab. 16. Lupa
17
Bab. 17. Tertidur
18
Bab. 18. Kerja Sama
19
Bab. 19. Keributan Agnes
20
Bab. 20. Bertemu Kembali
21
Bab. 21. Apa yang terjadi?
22
Bab. 22. Club Malam
23
Bab. 23. Pemandangan Sempurna
24
Bab. 24. Mengikhlaskan
25
Bab. 25. Pengadilan Agama
26
Bab. 26. Pengacara
27
Bab. 27. Keterkejutan Defin
28
Bab. 28. Penolakan Defin
29
Pengumuman Karya Baru
30
Bab. 29. Tindakan Yusuf
31
Bab. 30. Sidang
32
Bab. 31. Cerai
33
Bab. 32. Lelaki Egois
34
Bab. 33. Memberi Restu
35
Bab. 34. Rencana ke Indonesia
36
Bab. 35. Pertemuan yang Tidak disengaja
37
Bab. 36. Kedatangan Defin
38
Bab. 37. Mengetahui perceraian Zulaikha
39
Bab. 38. Kedatangan Agnes
40
Bab. 39. Pendarahan
41
Bab. 40. Tidak Selamat
42
Bab. 41. Salah Tingkah
43
Bab. 42. Rencana Licik
44
Bab. 43. Permintaan Agnes
45
Bab. 44. Meminta Pergi!
46
Bab. 45. Perkataan Ammar
47
Bab. 46. Keputusan
48
Bab. 47. Masa Lalu Zulaikha
49
Bab. 48. Kepergian Zulaikha
50
Bab. 49. Istana Ammar
51
Bab. 50. Orangtua Aziz
52
Bab. 51. keterkejutan Defin
53
Bab. 52. Pingsan!
54
Bab. 53. Calon Suami Zulaikha
55
Bab. 54. Menemui Ammar
56
Bab. 55. Mama?
57
Bab. 56. Kemarahan Zulaikha
58
Bab. 57. Papa meninggal!
59
Bab. 58. gadis bernama Mikayla
60
Bab. 59. Penderitaan Defin
61
Bab. 60. Ketidaksengajaan
62
Bab. 61. Tawaran Menjadi Sekretaris
63
Bab. 62. Penerimaan
64
Bab. 63. Awal Bekerja
65
Bab. 64. Kelepasan Bicara
66
Bab. 65. Dua orang Penggosip
67
Bab. 66. Ungkapan Cinta
68
Bab. 67. Rahasia Syifa
69
Bab. 68. Jawaban Zulaikha
70
Bab. 69. Ungkapan Zulaikha
71
Bab. 70. Tangis Bahagia
72
Bab. 71. Kecurigaan Defin
73
Bab. 72. Kedatangan Tamu yang Tidak diundang
74
Bab. 73. Bimbang
75
Bab. 74. Keputusan Ammar
76
Bab. 75. Kembali ke Indonesia
77
Bab. 76. Kekhawatiran
78
Bab. 77. Lamaran atau Langsung Menikah?
79
Bab. 78. Rumah Sakit
80
Bab. 79. Rasa Penasaran
81
Bab. 80. Perselingkuhan Agnes
82
Bab. 81. Operasi
83
Bab. 82. Manusia Tidak Punya Hati
84
Bab. 83. Persiapan Akad
85
Bab. 84. SAH!
86
Bab. 85. Ucapan Selamat
87
Bab. 86. Keikhlasan
88
Bab. 87. Katakanlah!
89
Bab. 88. Rasa Cinta yang Tak Terkendali
90
Bab. 89. Malam Kebahagiaan
91
Bab. 90. Tersegel Sempurna
92
Bab. 91. Resepsi Pernikahan
93
Bab. 92. Sebuah Lagu
94
Bab. 93. Ketahuan
95
Bab. 94. Kebijaksanaan Ammar
96
Pengumuman
97
Bab. 95. Mengincar Adik Ipar
98
Bab. 96. Sosok Atha
99
Bab. 97. Kecelakaan
100
Bab. 98. Lelaki Asing
101
Bab. 99. Sean Pranata
102
Bab. 100. Pengusaha Nomor 1
103
Bab. 101. Pewaris Kedua
104
Bab. 102. Siapa Sita?
105
Bab. 103. Flash Back Sita
106
Bab. 104. Memperhatikan Diam-diam
107
Bab. 105. Hari Bahagia (Tamat)
108
Pengumuman Karya baru
109
Promosi Novel Terjebak Pesona Mama Muda
110
Promosi Novel Salah Masuk Kamar Pengantin
111
Promosi Novel Di Bawah Tali Pernikahan.
112
Promosi Novel Mahligai Cinta yang Terbagi
113
Promosi Novel Mengejar Cinta Semu.
114
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!