Tak Dapat Ditolak

Beberapa hari yang lalu, Pakde dan Bude sudah menelpon Nabila memberitahukan bahwa mareka akan ke Jakarta menemui Nabila. Hati Nabila senang bukan kepayang orang yang dirindukan akan ke sini.

Pakde dan Bude Nabila adalah pengganti orang tuanya yang meninggal sepuluh tahun yang lalu karna kecelakaan. Pakde juga Bude sudah menganggap keponakannya itu layaknya anak sendiri. Dan hari ini, mareka akan berkunjung ke tempat Nabila.

Taxi berhenti di depan rumah kos. Terlihat sepasang suami istri turun dari taxi tersebut membawa satu koper. Mareka berjalan masuk melalui pintu gerbang yang dibuka satpam. pasangan suami istri itu langsung menuju ke pintu kos Nabila.

Baru hendak mengetuk pintu, sudah ada yang membukakan pintu. Nabila. Ya, benar saja gadis kecil yang mareka ingin temui.

"Pakde, Bude" Panggil Nabila seraya berhamburan ke pelukan keduanya. "Baru Nabila mau jemput." Ujar Nabila diiringi lepasnya pelukan.

"Eh, ndak usah repot-repot loh!" Kata Bude diiringi senyum.

"Ayo masuk!" Ajak nabila

Nabila mengangkat koper dan memasukkan ke dalam. "Bila bikin minum dulu ya, Bude sama Pakde duduk saja dulu!"

Nabila pun menuju ke dapur untuk membuatkan minum. Selang beberapa menit Nabila keluar lagi dengan nampan di tangannya yang berisi dua cangkir teh. Nabila menaruh cangkir tersebut ke meja lalu duduk bersama di antara keduanya.

"Silahkan diminum dulu Pakde, Bude."

Setelah mengobrol santai dan basa-basi, sampailah pada hal yang penting. Hal yang membawa Pakde dan Budenya jauh dari kampung menemui Nabila.

"Nabila, adahal penting yang sebenarnya ingin Pakde dan Bude sampaikan padamu." Tutur Pakde dengan nada serius.

"Apa itu pakde?"

"Pakde sama bude ingin menjodohkan mu" Ungkap Pakde

Bak disambar petir di siang hari. Nabila tidak menyangka kedatangan Bude dan Pakde dari jauh rupanya ingin membahas perjodohan. Bukan apa-apa, Nabila baru saja menyelesaikan sekolah SMAnya dan baru saja menjadi mahasiswa di sebuah kampus di Jakarta.

Bukankah ia masih sangat muda? Bagaimana dengan cita-citanya? Tidak mungkin ia yang begitu muda bisa berumah tangga dengan baik. Menjadi istri yang baik. Pacaran saja tidak pernah.

Apalagi ia akan menjadi istri orang yang sama sekali tidak ia kenal. Kenal saja tidak, apalagi cinta.

Lalu bagaimana kuliahnya? Bagaimana mengurus suami? Belum lagi jika hamil dan melahirkan anak, lalu mengurus anak. Sungguh itu bukanlah hal yang mudah. Setidaknya harus mempunyai persiapan mental yang kuat terlebih dahulu.

Tapi, mungkinkah ia menolak permintaan orang yang sudah membesarkannya dari kecil. Orang yang berjasa dalam hidupnya, orang yang memberikan pendidikan penuh kepadanya, pengganti kedua orang tuanya.

Selama ini mareka tidak menuntut apa-apa dari Nabila, Nabila dibesarkan layaknya anak sendiri tanpa beda kasih sayang.

Haruskah juga nabila mengubur rasa cintanya kepada Pak dosennya. Ya, walaupun pak dosennya itu tidak tahu apa-apa. Tapi sungguh, Nabila benar-benar sudah jatuh cinta kepadanya. Baru kali ini Nabila melihat seorang laki-laki yang membuat jantungnya berdetak kencang. Lagian jodoh juga tidak akan ada yang tahu kan? Tak ada salahnya juga Nabila berharap agar Pak dosennya itu berjodoh dengannya.

Nabila diam tidak tahu harus menjawab apa, dia benar-benar syok.

"Bude tahu, ini berat untuk kamu. Tapi bude yakin ini adalah yang terbaik untuk kamu." Ucap Bude lembut.

Bude pun tahu kalau Nabila terkejut dengan semua ini, tiba-tiba datang dari jauh dan mau menjodohkannya dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.

"Pakde tidak asal menjodohkanmu nduk, Pakde pun memilih orang yang tepat. Pakde dan bude khawatir kamu di sini gak ada yang jagain, karna Mbak Anisa mu sudah kerja di sana. Bu Ningrat istrinya almarhum Pak Sigma ingin berbesan dengan Pakde dan Bude. Kamu tau sendirikan kalau Mbak Anisa sudah bertunangan. Ndak mungkin toh bapak jodohkan dengan dia. Seketika Pakde ingat kamu tak punya calon, jadi Pakde jodohkan dengan mu. Toh anaknya baik, Pakde dengar dia itu Dokter." Terang Pakde panjang lebar.

"Kamu ndak usah takut loh nduk, calonmu orang disini, dia sudah mapan. Dia juga membebaskan mu untuk mengejar cita-cita, orang nya baik!" Tambah Bude mayakinkan.

"Iya Pakde, Bude. Nabila ikut gimana baiknya saja." Kata Nabila menurut.

Nabila meyakinkan diri bahwa ini adalah pilihan terbaik untuknya. Tidak mungkin Pakde menjodohkannya dengan sembarang orang, Pakde dan Bude pasti memilih yang terbaik untuknya.

"Nah! Mungkin malam lusa kita akan ke rumah Bu Ningrat untuk saling berkenalan. Kita diundang makan malam juga, buat ngebahas perjodohan."

Nabila mengangguk, meyakini ini adalah jalan terbaik dalam hidupnya.

...****************...

Pagi ini wajah Nabila nampak murung dan sedih, terlihat sekali bila gadis yang memiliki hidung mancung ini sedang punya masalah.

Cinthya sedari tadi sudah memperhatikan sahabatnya itu tidak fokus dengan apa yang sedang dijelaskan oleh dosen. malahan buku Nabila tampak kosong dari tinta-tinta yang seharusnya berserakan dalam lembar putih itu.

Setelah kelas selesai, Cinthya menghampiri Nabila yang sedang membereskan buku dan memasukkannya ke dalam tas.

"Kamu kenapa Bil? Kok mukanya kusut gitu kayak jemuran baru diangkat dan belum di Strika?" Tanya Cinthya, "Kalau ada masalah cerita dong!"

Sebelum menjawab, Nabila melihat ke sekeliling ruangan, memastikan masih adakah orang, agar ia aman untuk bercerita. Kemudian Nabila menarik kursi agar Cinthya duduk, artinya Nabila butuh Cinthya untuk berbagi keluh kesah yang dialaminya.

"Duduk dulu!" Ujar nabila mempersilakan.

Cinthya duduk.

"Aku dijodohin!" Ungkap Nabila langsung.

"Hah?" Cinthya langsung terkejut mendengar ungkapan Nabila, "Serius lo? Sama siapa?" Cecar Cinthya.

Nabila mengangkat bahu "Gak tau, besok mungkin dikenalin." Jawab Nabila betek.

"Terus lo mau aja gitu?"

"Ya aku harus gimana? Gak mungkin juga kan aku nolak!"

Cinthya menarik nafas lalu membuangnya. Ia juga tidak tahu harus memberikan saran yang bagaimana, karna ini termasuk masalah kekeluargaan, Rasanya kurang pantas Cinthya ikut campur dan memberi pendapat. Tapi ini masalah sahabatnya.

"Ya..., tapi gak seharusnya juga loh Bude sama Pakde kamu itu main jodoh-jodohin kamu. Apalagi sama orang yang gak kamu kenal, kamu gak cinta. Jangan hanya karna mareka yang udah besarin kamu, mareka asal nentuin aja masa depan kamu!" Celoteh Cinthya panjang lebar.

Cinthya merasa tak terima jika sahabatnya itu asal dijodohkan dengan orang yang tidak dikenal. Menurut Cinthya, Nabila berhak menentukan jalah hidup dan masa depannya. Walau Pakde dan Bude adalah orang yang punya pengaruh besar dalam hidup Nabila, Bisa dibilang dari A sampai Z semua karna Pakde dan Bude.

Cinthya juga tahu Nabila tidak enak untuk menolak perjodohan yang tidak diinginkannya, karna memikirkan perasaan Pakde dan Bude.

"Sebenarnya aku sih gak keberatan dijodohin, karna aku yakin Pakde sama Bude pasti akan memilih orang yang baik untuk jadi imam aku. Tapi yang jadi masalahnya, aku udah suka banget sama seseorang. Ya..., walaupun orang itu gak tau" Cetus nabila.

"Siapa?" Tanya Cinthya penasaran.

Nabila tersenyum bodoh. "Sama pak nadeo lah. Bisa jadikan aku jodoh sama dia, kan jodoh gak ada yang tau." Papar Nabila semangat.

Cinthya tampak tersenyum melihat tingkah bodoh sahabatnya.

"Ternyata kamu beneran suka ya Bil sama Pak Nadeo. Kalau kamu mau dekatin dia, siapa tahu hati dia bisa kepincut sama kamu!"

"Sekarang gak mungkin, aku harus ngubur rasa suka aku. Aku yakin pilihan Pakde dan Bude yang terbaik."

"Gimana kalau kamu tolak aja?" Saran Cinthya.

"Gak mungkin Cin, mareka juga punya alasan kuat buat jodohin aku. Aku jauh sama mareka, aku di sini gak ada yang jagain, karna gak ada lagi Mbak Anisa. Mareka ngerasa aman kalo aku menikah." Tolak Nabila akan saran Cinthya.

"Tapi itu bukan satu alasan yang pantas buat nentuin masa depan kamu. Kamu berhak loh menikah dengan orang yang kamu cinta"

"Enggak Cin, mungkin ini udah jalan hidup aku."

"Fine kalau kamu mau berusaha buat cinta sama orang itu. Tapi kalau ternyata orang itu gak bisa cinta sama kamu, dan gak bisa nerima kamu gimana? Kayak yang ada di novel-novel ternyata lelakinya terpaksa menikah karna keinginan orang tua, dan dia gak bisa cinta sama kamu, gimana?"

"Kebanyakan baca novel online deh kamu kayaknya. Cinta akan datang karna terbiasa Cinthya, mungkin ini adalah jalan terbaik buat aku!"

"Yaudah deh, semoga bahagia." Ujar Cinthya akhirnya. Cinthya menarik lengan Nabila dan membawa ke pelukannya, tanda ia bersimpati akan Nabila.

Terpopuler

Comments

𝒀𝑶𝑺𝑯𝕌𝔸ˢ

𝒀𝑶𝑺𝑯𝕌𝔸ˢ

joss... maampir karyaku juga ya...

2023-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Perjodohan
3 Tak Dapat Ditolak
4 Pertemuan
5 Menikah
6 Tega
7 Penolakan
8 Istri Kedua
9 Hancur
10 Melihat Kemesraan Mareka
11 3 Tahun Kemudian
12 Tentang Nabila
13 Tubuh Nabila
14 Pertunangan Cinthya
15 Pertengkaran Pertama
16 Bangkai yang tercium
17 Mama sakit
18 Sekamar berdua
19 Telpon dari bude
20 hinaan dari ipar
21 menolak tidur bersama
22 Nasehat dari pakde
23 Nadeo vs egy
24 Ultah nabila
25 Nadeo Cemburu
26 Mahkota Yang Terenggut
27 Nabila Sakit
28 Perubahan Nabila
29 Aku Bukan Lagi Gadis Perawan
30 Aku Menerima Kamu Apa Adanya
31 Ingin Berpisah
32 Pakde Sakit
33 Pertengkaran Raya Dan Nadeo
34 Noda Yang Ke Dua
35 Hamil
36 Perubahan
37 Kado Untuk Mama
38 Menjemput Istri
39 Tidur bersama
40 Bersama Suami
41 Masakan Suami
42 Kiriman Dari Mertua
43 Sikap Manis dan Pahit
44 Masihkah mencintaiku?
45 Semakin Manis
46 Musibah
47 Tuduhan
48 Tuduhan Dan Ancaman
49 Khawatir
50 Talak
51 Musibah lagi
52 Semua Pergi
53 Mencintai Nabila
54 Meminta Kesempatan
55 Permohonan Perceraian
56 Setuju Bercerai
57 Depresi
58 Menyesal
59 Kejujuran Yang Menyakitkan
60 Berjuang
61 Sekilas Tentang Nabila
62 Rival Datang
63 Nadeo VS Egy
64 Nadeo VS Egy Part 2
65 Kembali ke Jakarta
66 Sah Bercerai
67 Setelah Berpisah
68 Lamaran
69 Sesudah Iddah
70 Putri
71 Mawar Merah
72 Siapa Nabila?
73 Bersaing
74 Bertemu Masa Lalu
75 Kenyataan yang baru
76 Nabila VS Putri
77 Aksi selanjutnya
78 Cemburu?
79 Bertemu Calon Mertua
80 Penolakan
81 Menjauh
82 Nabila VS Putri Part 2
83 Perubahan Egy
84 Ancaman
85 Kemenangan musuh
86 Keresahan Egy
87 Sikap yang melukai
88 Akar masalah
89 Perjuangan Egy
90 Membujuk Bu Yura
91 Ditolak
92 Tawanan
93 Kedatangan Soegi
94 Nabila yang malang
95 Mencari Nabila
96 Nadeo Dewa Penyelamat
97 Terjebak
98 Dia Datang Lagi
99 Dewa penolong
100 Ajakan Menikah
101 Rahasia Yang Baru Terungkap
102 Rahasia Lagi?
103 Arah Yang Berbeda
104 Memohon
105 Gelap Mata
106 Dewa Penyelamat
107 Perhatian Dari Mareka
108 Permintaan Maaf
109 Lamaran?
110 Pertemuan
111 Memilih
112 Menuju Lembaran Baru
113 Malam Pertama Yang Kedua
114 Masa Lalu
115 Epilog
116 Extra Part
117 Novel Baru
118 Novel Baru
119 Menyapa Teman Kembali
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Awal
2
Perjodohan
3
Tak Dapat Ditolak
4
Pertemuan
5
Menikah
6
Tega
7
Penolakan
8
Istri Kedua
9
Hancur
10
Melihat Kemesraan Mareka
11
3 Tahun Kemudian
12
Tentang Nabila
13
Tubuh Nabila
14
Pertunangan Cinthya
15
Pertengkaran Pertama
16
Bangkai yang tercium
17
Mama sakit
18
Sekamar berdua
19
Telpon dari bude
20
hinaan dari ipar
21
menolak tidur bersama
22
Nasehat dari pakde
23
Nadeo vs egy
24
Ultah nabila
25
Nadeo Cemburu
26
Mahkota Yang Terenggut
27
Nabila Sakit
28
Perubahan Nabila
29
Aku Bukan Lagi Gadis Perawan
30
Aku Menerima Kamu Apa Adanya
31
Ingin Berpisah
32
Pakde Sakit
33
Pertengkaran Raya Dan Nadeo
34
Noda Yang Ke Dua
35
Hamil
36
Perubahan
37
Kado Untuk Mama
38
Menjemput Istri
39
Tidur bersama
40
Bersama Suami
41
Masakan Suami
42
Kiriman Dari Mertua
43
Sikap Manis dan Pahit
44
Masihkah mencintaiku?
45
Semakin Manis
46
Musibah
47
Tuduhan
48
Tuduhan Dan Ancaman
49
Khawatir
50
Talak
51
Musibah lagi
52
Semua Pergi
53
Mencintai Nabila
54
Meminta Kesempatan
55
Permohonan Perceraian
56
Setuju Bercerai
57
Depresi
58
Menyesal
59
Kejujuran Yang Menyakitkan
60
Berjuang
61
Sekilas Tentang Nabila
62
Rival Datang
63
Nadeo VS Egy
64
Nadeo VS Egy Part 2
65
Kembali ke Jakarta
66
Sah Bercerai
67
Setelah Berpisah
68
Lamaran
69
Sesudah Iddah
70
Putri
71
Mawar Merah
72
Siapa Nabila?
73
Bersaing
74
Bertemu Masa Lalu
75
Kenyataan yang baru
76
Nabila VS Putri
77
Aksi selanjutnya
78
Cemburu?
79
Bertemu Calon Mertua
80
Penolakan
81
Menjauh
82
Nabila VS Putri Part 2
83
Perubahan Egy
84
Ancaman
85
Kemenangan musuh
86
Keresahan Egy
87
Sikap yang melukai
88
Akar masalah
89
Perjuangan Egy
90
Membujuk Bu Yura
91
Ditolak
92
Tawanan
93
Kedatangan Soegi
94
Nabila yang malang
95
Mencari Nabila
96
Nadeo Dewa Penyelamat
97
Terjebak
98
Dia Datang Lagi
99
Dewa penolong
100
Ajakan Menikah
101
Rahasia Yang Baru Terungkap
102
Rahasia Lagi?
103
Arah Yang Berbeda
104
Memohon
105
Gelap Mata
106
Dewa Penyelamat
107
Perhatian Dari Mareka
108
Permintaan Maaf
109
Lamaran?
110
Pertemuan
111
Memilih
112
Menuju Lembaran Baru
113
Malam Pertama Yang Kedua
114
Masa Lalu
115
Epilog
116
Extra Part
117
Novel Baru
118
Novel Baru
119
Menyapa Teman Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!