12. Hanya Air Mata

Tersadar

" Tidak aku tidak boleh mengingat ingat hal itu lagi itu hanya mimpi aku tidak pernah berjanji pada dia tidak pernah " ujar Pangeran.

" Ya Allah Hana capek Hana gak kuat ".

Rintihan Hana pada sang pencipta, hidup yang ia lalui terlalu berat setelah jatuh miskin, kehilangan sang mama, berjuang hidup dan membiayai sang papa yang sakit dan semakin berat setelah bertemu dengan Pangeran.

Rasa benci dan dendam yang menyelimuti hati dan pikirannya membuat ia melupakan Hana, sahabat yang begitu akrab dan saling menyayangi sewaktu dulu.

" Hana jangan nangis ya Hana kuat kok " (menghapus air matanya).

Warung Kopi

" Ngelamun aja pak mikirin apaan sih pak gak baik sore-sore ngelamun ntar kesambet setan pak " ujar seorang laki-laki.

" Ya pak saya tau saya cuma lagi bingung aja mau cari kerja apaan pak buat bantu hana saya kasihan liat putri saya harus kerja keras buat saya pak " ujar Hamdan.

" Benar juga itu pak kasihan liat si Hana harus kerja buat bapak tapi gakpapa juga sih pak tanda bakti dia sama bapak sebagai ayahnya " ujar kembali laki-laki itu.

" Tapi saya tetap mau cari kerja pak buat bantu Hana sedikit-sedikit " Hamdan.

" Ya terserah bapak sih kalo boleh saya saran ni mendingan Hana cari laki-laki yang kaya gitu, lagiankan si Hana itu cantik pak pasti mudahlah dapet laki-laki kaya nanti kalo udah dapetkan hidup dia sama hidup bapak bahagia makmur dan sentosa pak " ujar laki-laki itu.

" Maaf pak saya tidak akan pernah memaksakan hal seperti itu pada Hana lebih baik saya kerja keras saja untuk Hana dan diri saya " Hamdan.

" Yasudah pak saya hanya memberikan saran saya jika pak tidak mau yasudah " ujar laki-laki itu lalu pergi meninggalkan Hamdan.

Pangeran House's

" Aku ingin pulang bertemu dengan papa semoga papa baik-baik ya pa, tapi apa mungkin tuan memberikan saya izin untuk pulang coba saja dulu ".

Hana pun menemui pangeran tapi, saat itu ia masih berada dibalkon kamarnya.

" Aku takut tapi aku juga rindu dengan papa ".

Tok............ tok..............

" Permisi tuan ".

" Iya ada apa kamu datang ke kamar saya ? " ujar Pangeran.

Saat itu Hana terdiam dan menatap wajah Pangeran begitu juga sebaliknya.

" Heiii kenapa kau malah terdiam terpesona dengan ketampanan seorang Pangeran ? " ujar Pangeran.

" Aku hanya ingin mengenal Arya yang dulu bukan Pangeran yang sekarang " membatin.

" Heii kamu sekarang tuli ketika ditanya orang itu jawab bukan diam " tegas Pangeran.

" Iya tuan, saya ingin minta izin untuk pulang sebentar saya ingin melihat keadaan papa saya dan mengambil beberapa pakaian saya tuan apakah boleh ? ".

" Kenapa tiba-tiba hatiku menjadi kasihan melihat dia memohon seperti itu tidak Pangeran tidak (membatin), ehhh yasudah silahkan tapi tepat jam 9 malam kamu harus sudah kembali kesini lagi " ujar Pangeran.

" Baik tuan terima kasih sudah mengizinkan saya, kalo begitu saya permisi tuan ".

" Ya silahkan tapi satu hal yang perlu saya beritahu jangan minta siapapun untuk mengantarmu pulang " tegas Pangeran.

" Baik tuan saya juga tidak akan melakukan itu saya tau saya siapa dan saya tau diri tuan, sekali lagi terima kasih atas izin tuan saya permisi ".

Lagi-lagi Pangeran merasa kasihan ketika Hana berbicara merendah dan pasrah pada semua ucapan Pangeran.

" Kenapa denganku aku bahkan belum membalaskan dendamku padanya tapi hati ini merasa kasihan pada dia " batin Pangeran.

Hana mulai melangkahkan kakinya menuju rumah sederhana yang ia tempati bersama papanya.

" Assalamualaikum pa papa Hana pulang ".

" Waalaikumussalam Hana kenapa sudah pulang nak kamu baru pergi tadi malam ? " ujar Hamdan.

" Hana ingin melihat kondisi papa dan Hana juga ingin mengambil beberapa pakaian Hana pa, ohh iya papa sudah makan ? ".

" Sudah tadi diluar nak Hana bagaimana atau mau papa belikan nasi bungkus ? " Hamdan.

" Tidak perlu pa Hana sudah makan tadi pa papa jaga diri baik-baik ya Hana ga bisa sering-sering ketemu papa ".

" Papa tau nak hari kamu hidup kamu menjadi suram karena kesalahan papa, kamu harus merasakan hidup menderita jauh dari kehidupan kita dulu yang bahagia dan penuh materi " ujar Hamdan.

" Pa dengerin Hana semua yang terjadi itu udah jadi takdir yang diatas, awalnya Hana rasa gak akan sanggup hidup seperti ini pa tapi papa lihatkan kita bisa ngelewatin semuanya bahkan tanpa kehadiran mama disisi kita pa (memeluk papa) ".

19:00 WIB

" Pa Hana pamit ya mau balik ke tempat kerja Hana nanti kalo bisa Hana ketemu sama papa ya inget papa gak boleh kerja biar Hana aja yang kerja pa ".

" Tapi papa gak mau nyusahin Hana terus dan seharusnya yang kerja itu emang papa sayang bukan Hana " ujar Hamdan.

" Pa sekali lagi dengarin Hana kesehatan papa lebih penting dari kesehatan Hana, biar Hana yang susah pa, biar Hana yang capek karna Hana gak mau kehilangan papa kalo itu terjadi Hana mau ikut sama papa aja ".

" Gak Hana gak boleh ngomong gitu sayang papa janji bakalan nemanin Hana terus dan papa berdo'a supaya Hana bisa bahagia kita bahagia bersama " Hamdan.

" (Berpelukan) iya pa Hana akan terus berjuang yaudah Hana pamit ya pa papa hati-hati Hana pergi assalamualaikum ".

" Waalaikumussalam, entah kenapa kamu kita harus menanggung hidup seperti ini Hana maafin papa gak bisa bahagiain kamu kayak dulu " Hamdan.

Pangeran House's

" Kenapa sudah jam segini dia juga belum kembali jangan sampai dia menghindar lagi itu tidak akan berhasil " gerutu Pangeran.

Membuka pintu.

" Ternyata kamu kembali saya pikir kamu akan menghindar kalo pun kamu menghindar itu tidak akan berhasil kamu lakukan " ujar Pangeran.

" Tuan tenang saja sebisa saya, saya akan menepati janji saya ".

" Baguslah kamu mengerti kalo begitu silahkan kembali ke tempatmu " ujar Pangeran.

" Tuan apakah saya boleh meminta izin untuk tidur di kamar pembantu saja karna di gu......".

" Gudang itu sudah tempat yang paling cocok dengan kamu bukankah kemaren saja kamu tidur disana sudah pergilah " Pangeran.

" Tapi tuan diluar itu sepertinya akan turun hujan saya rasa digudang akan sangat dingin ".

Pangeran pergi meninggalkan Hana tanpa mendengarkan perkataan Hana.

" Uhhhh hati ini rasanya sungguh perih ya Allah semoga kau beri hamba kekuatan tapi, kalo nangis gakpapakan Hana gak kuat lagi ni air mata Hana mau nemanin Hana ".

Air matapun mulai menetes dan mengalir dipipi bersih Hana tanpa henti, sembari menemani Hana merapikan pakaian dan tempat tidur seadanya.

" Mama mama pasti bisa lihat Hana kan dari atas sana mama boleh jemput Hana gak ma Hana gak kuat ma hiksssss hikssssss ".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!