5. Balas Dendam

" Gak mungkin apanya yang gak mungkin semuanya bisa saja terjadi saya rasa sekarang kamu sudah ingat dengan saya Arya kamu kenal dengan Arya kan Pengeran Arya Utama itu memang nama saya dan nama itu juga yang kamu kenal bukan.

Tapi sekarang saya bukan Arya tapi saya adalah pangeran yang akan membalaskan dendam kepada dirimu " ancam Pangeran.

" Tidak saya tidak salah dan tidak tahu apa-apa bukankah waktu itu kita masih kecil saya tidak tau apa-apa tapi, satu yang saya ingin katakan saya mohon maafkan kesalahan papa dan mama ".

" Apa kamu bilang maafkan kamu pikir semudah itu mengucapkan kata maaf " ujar Pangeran.

Pangeran menggenggam tangan Hana dengan keras hingga Hana kesakitan.

" Arya tolong lepaskan tangan saya ".

" Saya bilang saya bukan Arya dan ingat sekarang saya ini atasan kamu panggil saya tuan, bagaimana apakah rasanya begitu sakit tapi ini belum seberapa saya akan melampiaskan rasa dendam saya kepada kamu lebih dari ini dan juga kepada orang tuamu " tegas Pangeran.

" Tidak Arya kamu tidak boleh menyakiti papa saya hanya minta kepada kamu maafkan kesalahan papa dan mama tolong maafkan kesalahan mereka.

Jangan sakiti papa Arya sekarang aku cuma punya papa mama sudah meninggal Arya mama sudah meninggal hiksss hikssss ".

" Ternyata mama kamu sudah meninggal dan sekarang kamu hanya tinggal dengan papa papa kamu yang sakit-sakitan itu sebenarnya, saya sudah sedikit puas melihat hidupmu yang sekarang ini.

Saya hanya ingin memberitahu kamu lebih jelas bahwa roda selalu berputar ketika dulu saya berada di bawah orang tuamu menghina, merendahkan, mencaci maki saya dan orang tua saya karena kamu sedang berada di atas kaya raya bergelimang harta tapi tuhan punya rencana yang baik untuk saya untuk orang yang teraniaya dan sekarang kamu juga harus merasakan hal itu " ujar Pangeran.

" Tidak Arya jika kamu masih mengingat Tuhan seharusnya kamu tidak melakukan hal ini seharusnya kamu memaafkan saya dan orang tua saya, bukan malah membalaskan dendam seperti ini bahkan kamu bukan hanya melukai perasaan saya tapi fisik saya Arya ".

" Kamu tidak perlu mengajari saya tentang mengingat Tuhan kamu jalani saja dan ikuti apa yang saya perintah dan lakukan padamu dan ingat kamu tidak akan selamat jika berani bersuara ingat itu, sekarang silahkan keluar dari ruangan saya dan hapus air matamu yang tidak berguna itu cepat keluar " teriak Pangeran.

Hana pun berdiri dan menghapus air matanya namun air mata itu terus mengalir tanpa henti.

" Kita tidak tau apa-apa tentang masalah orang tua kita dimasa lalu Arya bahkan kamu sendiri ingat jika kita berteman dulu, apa kamu sudah lupa tapi baiklah jika memang dengan menyakiti saya bisa membuat kamu bahagia silahkan lakukan saja saya permisi ".

Air mata Hana kembali berjatuhan seperti hujan deras yang tiada henti.

Masa Lalu

" Arya maafin papa sama mama aku ya kalo mereka jahat ke mama papa kamu tapi kita tetap temenankan ".

" Sebenarnya aku sedih Hana kenapa papa mama kamu jahat ke aku tapi aku janji kita tetap temenan " ujar Arya (Pangeran).

Merekapun berpelukan.

" Saat itu kita memang masih kecil dan kamu bahkan tidak merasakan berada diposisiku, tapi sekarang aku pastikan kamu merasakannya Hana " batin Pangeran.

Hana pun pergi dari kantor menuju rumahnya namun saat ia keluar kantor ia juga berpapasan dengan Pangeran yang bersantai di dalam mobil mewahnya.

" Maaf neng neng kenapa nangis baru kali ini liat karyawan nangis keluar kantor neng gak disakitinkan " ujar satpam.

" Ini tangan Hana habis ketumpahan teh panas pak jadi perih banget rasanya jadinya Hana nangis pak tapi ini udah gakpapa pak ".

" Ya ampun neng bisa segitunya lain kali hati-hati neng kerjaannya " ujar satpam.

" Iya pak kalo gitu saya duluan pak permisi ".

Pangeran hanya tersenyum sinis melihat Hana.

-Terkadang seseorang menatap langit agar air matanya tak jatuh ke bumi-

Itulah yang dilakukan oleh Hana menahan air matanya.

....................................................

" Aku harus kuat demi papa aku pasti bisa uuhhhh, pa papa Hana pulang pa papa ".

Hana sungguh terkejut saat melihat papanya tidak ada di kamar ia pun mencari keberadaan papanya, dan ternyata papanya sudah tergeletak di kamar mandi.

" Papa........... pa bangun pa papa bisa denger hanakan papa hana mohon bangun pa papa ".

Akhirnya Hana keluar rumah dan meminta tolong pada warga agar mengantarkan papanya ke rumah sakit terdekat.

" Pa Hana mohon pa jangan tinggalin Hana pa Hana mohon pa pa papa denger suara hanakan hiksssss hiksssss ".

" Ternyata sungguh pelik juga hidup kamu sekarang ini dan sebentar lagi papa kamu mungkin juga akan meninggalkan kamu sendirian.

Tapi kenapa wajah tangisannya selalu membayangi pikiranku tidak untuk apa aku memikirkannya dan mengasihani dia " batin Pangeran yang mengikuti Hana sedari tadi.

Rumah Sakit

" Ya Tuhan kenapa kamu memberikan cobaan ini Hana gak sanggup lagi menghadapi semua ini Hana pengen ikut mama saja bahkan sekarang Hana takut kehilangan papa hiksssss hiksssss pa papa ".

Di Mobil

" Apa harus aku mengikuti dia ke rumah sakit juga tapi aku rasa tidak perlu biarkan saja dia menghadapi masalahnya sendiri saja, tapi aku ingin sekali melihat dia bersedih dan menderita " Pangeran.

Rumah Sakit

" Neng neng Hana yang sabar ya buk yakin papanya neng bisa sadar dan sembuh neng banyakin doa aja " ujar seorang ibu tetangga hana.

" Iya buk makasih sudah bantuin Hana bawa papa ke rumah sakit ".

" Sama-sama neng kalo gitu ibu pamit ya neng Hana yang kuat " ujar ibu itu.

" Hikkkssssss hikkssss ibu Hana boleh peluk ibu sebelum pulang gak bu hana butuh pelukan buk ".

" Boleh neng ibu juga bisa ngerasain gimana jadi neng Hana " ujar ibu itu.

Hana pun memeluk erat ibu itu paling tidak dia bisa merasakan hangatnya pelukan seorang ibu.

..................................................

Malam pun datang keadaan papa Hana masih belum sadarkan diri hana setia menunggu papanya.

" Maaf apakah biaya administrasi bapak Hamdan bisa dilunasi agar pengobatannya bisa segera dilakukan " ujar suster.

" Sus saya belum punya uangnya apakah saya bisa membayarnya besok sus saya janji sus biarkan papa saya istirahat dahulu malam ini sus ".

" Baiklah tetapi jika pembayaran tidak dilakukan maka pengobatan pak Hamdan tidak bisa dilakukan " ujar suster itu.

" Iya sus saya mengerti dengan hal itu terimakasih atas waktunya sus ".

Pagi harinya Hana menemui bagian administrasi untuk meminta waktu sampai ia mendapatkan uang dan membayar biaya administrasi.

" Maaf sus biaya untuk perawatan pak Hamdan berapa ya sus ? ".

" Biaya untuk pak Hamdan sudah dibayar lunas " ujar suster.

" Dibayar lunas siapa yang membayarnya, maaf sus kalo boleh tau siapa yang membayarnya saya ingin mengucapkan terima kasih sus ".

" Saya kurang tau tetapi orang itu meninggalkan secarik kertas ini untuk kamu " ujar suster itu menyerahkan secarik kertas pada Hana.

- Saya tidak menyakiti papamu bukan jadi kamu sudah tau siapa orang yang membayar perawatan papa mu, dan temui saya besok jangan mengelak dan mencoba menghindari saya. -

" Kenapa dia kenapa harus dia ".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!