Malam hari waktu singapura, disebuah ruangan dipethouse seorang wanita paru baya yang masih sangat cantik diusia senjanya duduk diruang kerjanya sambil menatap gemerlap lampu kota, dari tatapan nya tersirat kesedihan bercampur kerinduan. diusia senjanya ia harusnya menikmati hidupnya dengan bersantai dan tak memikirkan sesuatu namun hidupnya tak akan pernah tenang jika anak-anak dan cucunya belum bisa menjadi seseorang yang berguna dan sukses, Oma Ratih biasa ia dipanggil ia adalah salah satu konglomerat yang memiliki kerajaan bisnis baik di Indonesia tempat kelahirannya dan di Singapura dimana saat ini ia tinggal. Ia menitihkan air matanya tak kala mengingat pesan mendiang suaminya yang mewasiatkan untuk tetap menjaga semua bisnisnya dan menjadikan keluarganya berguna bagi orang lain, setidaknya dengan ia menjaga bisnisnya tetap berjalan dengan baik ia akan membantu kelangsungan hidup orang-orang yang berkerja diberbagai perusahaannya. ketukan pintu menyadarkannya dari lamunan, "Ya masuk " ucapnya sebelum seseorang itu masuk . " Selamat malam Nyonya" laki-laki yang beberapa tahun lebih muda dan terlihat bersahaja dengan stelan jas resmi menyapa, dia adalah Tuan kim. asisten sekaligus orang kepercayaan oma Ratih. Semula laki-laki yang merupakan keturunan asli China dan berkembangsaan Singapura itu bekerja untuk suaminya namun setelah suaminya meninggal tuan Kim bekerja padanya dan juga ia yang dipercaya untuk mengajari semua hal tentang bisnis keluarga kepada Ayah Andrean ketika masih muda. " Malam, jadi bagaimana hasil penyelidikanmu tentang cucu laki-lakiku"tanyanya langsung ke inti. tuan Kim mengangguk mengerti, ia lantas menyerahkan sebuah map besar ke hadapan nyonya besarnya itu yang berisi detail informasi mengenai sang cucu. " Semua ada dimap ini nyonya dan saya akan sedikit jelaskan." katanya kemudian. oma ratih membuka map tersebut dan mulai membacanya. " Untuk nilai-nilainya masih dibatas wajar nyonya. Dia sering kali menghabiskan waktunya bersama teman-temannya, ke mall dan jika malam hari ke club. " jelas tuan Kim. oma Ratih hanya mengangguk-angguk saja. Tangan tuanya membuka lembar demi lembar map tersebut, dan terhenti pada sebuah foto perempuan cantik, " Siapa dia?" tanya oma Ratih. Tuan Kim melihat dilembar yang dimaksud, " Ehmm... itu Nona Clara teman dekat Tuan Andrean mereka sudah sejak duduk dibangku SMA Menjalin hubungan"ucap Kim " Benarkah? " tanya oma Ratih nampak bertanya namun tuan Kim diam saja. " Mengapa selama ini aku tak mengetahuinya, apa menurutmu aku tak terlalu memperhatikan cucu lakI-laki ku itu?" oma Ratih kembali bertanya. " Tidak , hanya saja Anda terlalu membebaskannya " jawabnya. " Satu informasi lagi Nyonya , tuan Andrean sedang mengadakan privat party dirumahnya, informasi baru yang saya terima " jelas tuan Kim lagi, " Benarkah ?" oma Ratih balik bertanya dan tuan Kim hanya diam menelan ludahnya, tak lagi menjelaskan detail pesta malam ini yang sedang berlangsung. Sudah 1 bulan sejak diperintahkannya untuk memantau seluruh kegiatan cucu laki-lakinya itu, tuan Kim memerintahkan anak buah nya untuk mematai-matai tuan muda-Nya di Indonesia. " Baiklah siapkan semua keperluanku aku akan mengunjunginya besok. Aku ingin sampai dirumahku di Indonesia" perintahnya. Baik Nyonya, akan segera saya siapkan semuanya.
Hari itu, hari yang tak akan pernah dilupakan oleh seorang Andrean, ketika ia harus menghadapi sang Oma yang tiba-tiba datang serta tuduhan kejii yang dialamatkan kepadanya, yang tak pernah ia lakukan. Andrean tengah menghadap sang Oma diruang tengah disekelilingnya banyak para maid berkumpul termasuk kepala maid yang selama ini menemaninya, ia tertunduk lesu dihadapannya sang Oma menatanya dengan tajam dan asisten hanya menatapnya sendu. pagi ini ia terbangun dengan suara bentakan sang Oma yang berteriak dan yang lebih mengejutkan lagi ia tertidur tidak menggunakan baju atasannya dan ada seorang wanita cantik tanpa busana tidur memeluknya. Untuk kesekian lamanya Oma ratih haanya diam menatap ke arahnya hingga ia mulai jengah dan berucap " Kau tau apa salahmu Ndrean! katanya . Andrean memberanikan diri menatap sang Oma. " Tapi Oma Andrean benar-benar tidak melakukan dosa seperti yang Oma tuduhkan " kilahnya. " Bagaimana bisa kau menyangkalnya sudah jelas-jelas Oma melihat dengan mata kepala oma sendiri Pak Kim saksinya " kata Oma ratih menggebu-gebu baru kali ini ia merasa kecolongan. Dan ia sangat kecewa selama ini ia membebaskan Andrean hidup sendiri karena Andrean adalah seorang laki-laki yang akan ia percaya dapat menjaga dirinya dari perbuatan hina namun ternyata kekecewaan yang ia dapatkan. " Tapi oma Andrean bersumpah tidak melakukan apapun Andrean pasti dijebak lagian Andrean juga tak mengenal wanita ini" jelas Andrean ia menatap sengit wanita yang ada disebelahnya yang hanya tertunduk lesu. " Di jebak katamu bagaimana bisa? jangan mengada-ngada kamu " kata Oma. " Beneran oma ndrean tak mengenalnya " kilahnya. " Sudah oma tidak mau tau, karena kau sudah membuat oma kecewa sebagai hukuman sgala fasilitas yang kau miliki akan Oma cabut dan kau harus bekerja diperusahaan oma sambil menyelesaikan kuliahmu, catat itu Pak Kim " titah Oma Ratih. " Tapi Oma .... Andrean ,,... " protes Andrean ia melangkah maju dan bersimpuh dihadapan sang Oma. " Sudah kau terima saja atau kau pergi dari rumah ini. " katanya acuh , ia hendak berdiri meninggalkan Andrean. " Baiklah kalau itu mau Oma. Andrean buktikan kalau Andrean tak bersalah. " kata andrean. Nanmun tak dihiraukan oleh oma Ratih beliau beranjak pergi meninggalkannya.
Andrean menatap tajam gadis yang masih terduduk ditempatnya dan ia segera menghampirinya\, ia akan membuat perhitungan dengan gadis itu. " Hei bilang sekarang siapa yang menyuruhmu " katanya ia mencengkram rahang wanita itu kuat-kuat. " Apa maksudmu Ndrean bukanya kau bilang kau mencintaiku " ucapnya bersandiwara. " nggak usah bersandiwara lagi aku bahkan tak mengenalmu. Katakan sekarang atau kau tau akibatnya " ucap Andrean emosi. " Sungguh andrean aku ini pacarmu apa kau lupa malam-malam yang telah kita lewati bersama " katanya lembut\, wanita itu tak takut sama sekali dengan Andrean yaang tengah emosi. " Arrght dasar j*****g katakan siapa yang menyuruhmu " Teriak andrean emosi. " Andrean !!! Seru Oma Ratih yang ternyata belum jauh berjalan meninggalkannya. Seketika Andrean terdiam. " Kau keterlaluan andrean\, kau sudah menodai gadis itu lalu kau berbuat kasar padanya oma sungguh kecewa. " kata oma ratih yang masih berdiri ditempatnya "Oma... Oma harus percaya sama Andrean cucu oma bukan sama wanita itu . Andrean benar-benar dijebak " Andrean memohon. " hanya itu saja yang dapat kau ucapkan\, sudah selesaikan masalah mu dan wanita itu. " kata oma ratih. " Kalau perlu kau nikahi dia agar tidak menimbulkan citra buruk keluarga kita " ucap Oma sebelum pergi. Samar wanita yang belum andrean ketahui namanya itu tersenyum melihat Andrean yang nampak kacau\, ia maju melangkah mendekatinya. " Sudahlah sayang jangan terlalu difikikan nanti oma juga memaafkanmu kalau hatinya sudah tenang "katanya dengan mengelus pundak Andrean. dalam diamnya Pak kim memperhatikan gerak-gerik wanita itu. Andrean menoleh dan menghempaskan tangan wanita itu dari pundaknya. " Singkirkan tangan kotormu dari tubuhku dan pergi dari hadapanku sekarang " Ucapnya dengan tatapan tajam. Wanita itu memundurkan langkahnya dan segera pergi mengambil tasnya dan meninggalkan rumah itu.
Andrean masih terpuruk meremas kepalanya duduk dikursi ia sungguh tak terima dengan fitnah yang ia terima ini, mengada pesta memang kesalahannya namun tidak dengan meniduri wanita yang bahkan tidak ia kenal sama sekali. Ia menyesal malam itu menerima sebuah minuman yang ia kira sebagai tanda hormat ke tamunya malah menjadikanya mendapat masalah besar seperti ini. Ia tahu persis sifat omanya yang sangat menjujung tinggi harkat dan martabat keluarga juga norma-norma kehidupan. Masalah ini akan menjadi besar jika tak segera ia selesaikan bahkan bisa saja ayahnya mengamuk jika tau masalah ini. Karena sifatnya yang otoriter dalam menghadapi segala masalah apalagi mengenai masalah anak-anaknya. Pak Kim memerintahkan seseorang untuk menyelediki wanita yang tidur dengan Andrean itu. Lalu ia membubarkan para maid sebelum ia mendekati Andrean yang begitu terpuruk. " Andrean kau tenangkan dirimu dulu "katanya Andrean mendongak dan mendapati pak kim menatapnya " Aku dijebak pak"katanya. Pak kim duduk disebelahnya lalu merangkul pundaknya. " Kalau memang begitu kau selidiki dan buktikan ke Oma " katanya. Andrean seperti mendapat pencerahan lantas ia berdiri dari duduknya. " Baiklah akan aku buktikan kalau aku nggak bersalah" katanya lalu pergi begitu saja. Pak Kim hanya tersenyum saja. Ia melihat jam nya dan segera memanggil kepala maid juga beberapa penjaga rumah untuk memeriksa beberapa hal .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments