Disebuah gudang penyimpanan kain diPabrik Kalia tengah mengecek ketersediaan barang, ia menaiki tangga yang berada ditengah-tengah rak-rak besar yang berjajar tinggi. Ia menaiki tangga itu dan menulis di catatan beberapa nomor seri dan tanggal pembelian yang berada dilabel kain. Kalia nampak cekatan memilah dan mencatat. "hati-hati Neng " Seorang teman pekerja yang kebetulan lewat memperingati. Kalia tersenyum " Siap Mang " jawabnya. Ia adalah mang Asep rekan kerjanya yang juga satu Tim dengannya. Baru beberapa langkah mang Asep berlalu terdengar benda terjatuh reflek ia menoleh dan mendapati papan catatatan Kalia yang terjatuh sedangkan Kalia nampak memegangi kepalanya. Mang Asep berlari menghampiri Kalia " Turun Kalia..." perintahnya. " Apa kau sakit?"tanya Mang Asep ketika Kalia sampai dibawah. " Kepalaku sedikit sakit Mang "Ucapnya masih memegangi kepalanya karena terasa berdenyut. "Yasudah ini biar Mamang saja yang selesaikan, sebaiknya kamu ke klinik atau mau pulang saja" saran mang Asep. " Aku mau ke Klinik saja Mang "katanya sebelum keluar dari gudang penyimpanan kain tersebut
Kalia sedang beristirahat di Klinik yang berada di Perusahaan yang memang disediakan untuk karyawan yang sedang sakit untuk beristirahat atau mendapat pertolongan pertama sebelum dirujuk ke Rumah sakit apabila memang membutuhkan perawatan lebih, Disana juga disediakan seorang juru rawat. "Kalia... "seru Ana sahabat Kalia yang menerobos masuk, Kalia menoleh ke arahnya dan mendapati Ana yang tersenyum kikuk mendapati pelototan dan si Suster jaga,kemudian ia berdehem " Sudah waktunya makan siang Lia... "katanya dan mendekat ke arah ranjang tempat Kalia terbaring. "Apa yang terjadi padamu Lia..."tanya Ana khawatir. Kalia tersenyum " Cuma pusing doang Na, ntar juga lanjut kerja lagi " jelas Kalia membuat sahabatnya itu tenang. Kalia dan Ana bersahabat sudah dari lama, mereka tumbuh bersama dalam satu lingkungan hanya saja Kalia yang terkenal Pandai memperoleh Beasiswa di Sekolah Unggulan dikota, hingga pada saat SMA mereka tak satu sekolah, bekerja di perusahaan ini juga adalah Rekomindasi dari Ana yang mempunyai saudara yang seorang Staff HRD.
"Yaudah ke kantin yuk kita makan siang...." ajak Ana diangguki oleh Kalia dengan senyum diwajahnya yang masih terlihat pucat.
Sore ketika jam pulang kerja semua buruh dan karyawan baik ditempat Kalia bekerja atau di perusahaan lain nampak membubarkan diri dan memenuhi jalanan didaerah kawasan indutri. Nampak ramai, Kalia pulang bersama Ana mereka berjalan bersama, saat menyebrang jalan disamping lampu lalu lintas yang tengah merah Ana menggandeng tangan Kalia dengan hati - hati ketika menyebrang dan Kalia melihat ke arah mobil dan motor yang berjejer disampingnya menunggu lampu lalu lintas hijau, dari pandanganya ia melihat 2 orang yang dikenalnya, didalam mobil mewah, sedang mengobrol nampak akrab. Bukan hal yang aneh lagi karena mereka memang orang kaya, Kalia masih memperhatikan mobil mewah itu berjalan menjauh diikuti mobil lainnya dibelakangnya, Ia teringat masa-masa tak mengenakan ketika kelas 2 SMA ia mendapat perlakukan tidak menyenangkan dari 2 orang itu.bahkan ia hampir memutuskan pindah sekolah karena tak tahan terus terusan dibully, Kalia masih ingat benar saat seharusnya ia mengikuti tes beasiswa masuk ke perguruan tinggi harus gagal karena ia dikerjai dan dikurung digudang oleh Andrean atas Hasutan clara yang tak menyukai Kalia karena lebih unggul dariya. Kalia slalu saja ingin menangis ketika mengingat hal itu. " Hei ngapain melamun disini ayo... bentar lagi magrib" kata Ana membuyarkan lamunan Kalia. " Iya " jawab Kalia lalu mengikuti langkah Ana.
Kalia duduk dimeja belajar dikamarnya melihat Andrean dan Clara mengingatkannya kembali akan kegagalanya mengikuti tes beasiswa itu, ia bahkan masih menyimpan formulir dan semua persyaratan yang telah lengkap. Ia melihatnya lagi dan mulai mengenang masa pahit itu.
Pagi itu Kalia tengah bersiap pergi ke tempat pendaftaran beasiswa yang dilakukan disalah satu Universitas ternama. Biasanya Bram akan mengantar kemanapun ia pergi, namun kali ini Bram berhalangan karena sudah ada janji dengan Ana, setelah dibebas tugakan karena telah menyelesaikan rangkaian tugas dan ujian para siswa dan siswi kelas 3 sesekali hanya datang ke sekolah sebelum pengumuman lulus di umumkan. Kalia sudah akan pergi ia membawa tas dan barang-barang lainnya ketika ia keluar dari kelas. Segerombolan siswi menghadangnya,mereka menatap sengit ke Kalia, Kalia menghela nafasnya ia tahu pasti akan ada masalah setelah ini dan benar saja salah satu dari mereka yang paling mendominasi maju selangkah " Kau ditunggu dibelakang sekolah " bisiknya ditelinga Kalia, Kalia meneguhkan hatinya ia balas menatap gadis itu, " Maaf aku nggak bisa, aku ada ujian setelah ini sampaikan saja lain kali " kata Kalia berjalan melewati gerombolan itu. Tiba-tiba gadis beramput pendek menariknya " Berani ya kau menolak menemui boss kita " Kalia menatap sengit gadis itu, mengibaskan tangannya " Aku nggak ada urusan ya sudahlah aku sibuk " kata kalia dan melanjutkan langkahnya, gerombolan gadis yang berjumlah 4 orang itu memerhatikan sekitar dan dengan cepat membawa paksa Kalia bersama mereka, Kalia sudah meronta dan hampir berteriak, namun salah satu dari mereka sudah membekap mulutnya.
" Aduh...." kalia mengaduh ketika dengan kasar didorong oleh gadis yang berambut pendek, dilihatnya sekitar nampak gelap ini adalah sebuah gudang penyimpanan yang berada dibelakang sekolah, Kalia mulai bergidik ngeri belum usai kengeriannya, tiba-tiba saja keempat siswi itu menutup dan menguci pintu membuat Kalia panik dan berteriak histeris " Tolong buka buka.... aku ada ujian hari ini buka.... " Kalia menangis ia menyesali kenapa nasibnya seperti ini , selama ini ia merasa tak pernah jahat pada siapapun tapi mengapa siswi-siswi itu memperlakukannaya seperti ini, Ia juga tak pernah sama sekali membalas semua perlakuan buruk orang-orang yang sering menjahilinya ini bukan yang pertama kali Kalia alami selama bersekolah. DI sekolah elit ini sering kali ia mendapat perlakuan tak menyenangkan sampai membuatnya berfikir untuk pindah sekolah, namun kali ini adalah yang terparah, Kalia mulai menangis lirih terduduk dilantai.
Keempat siswi yang telah berhasil meyekap kalia mendatangi seseorang yang menyuruhnya,mereka tengah berada dikantin, dengan isyarat dari seseorang ia mendekat " Bagaimana?tanyanya yang tengah duduk dengan kekasihnya. " Semua beres... " kata gadis berambut pendek. " Bagus ... sebagai hadiah kalian akan aku traktir boleh kan Yank " ucap Clara bergelanyut manja dilengan Andrean. " Pesan saja yang kalian mau " kata Andrean. Clara mengibaskan tangan sebagai tanda mereka untuk segera pergi. " Apa yang terjadi?"tanya Andrean. " Aku memberi pelajaran ke cewe kampungan itu biar tau rasa dia... " ucap clara. Andrean tersenyum sinis sudah bukan hal baru baginya mengenai sikap sang kekasih. Andrean meneguk soft drink ditanganya, " Kau apa kan dia?tanyanya lagi. "Aku sekap digudang "jelas clara tersenyum penuh kemenangan. " Tapi apa kau yakin kali ini aman?"Andrean bertanya memastikan "Sudah kamu tenang saja, tak akan terjadi masalah lagian kalau terjadi pun betar lagi kita lulus dan semua yang ku lakukan akan tertutup dengan berita kelulusan itu. "ucap Clara santai "Ya baiklah aku hanya tak ingin terjadi masalah apapun denganmu" ucap Andrean memegang tangan clara. " Kamu tenang saja ya."ucapnya dan tersenyum sinis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments