Bab 5. Menjerat Musuh

"Katakan siapa yang menyuruh kalian?" tanya Liu Qingqing dengan sorot mematikan. Dia menarik topeng dari pemimpin pembunuh dengan gerakan kasar. "Li Zemin, minta mereka untuk mundur!"

"Dari mana Anda tahu nama saya, Nona?" Keterkejutan muncul di wajah pucat Li Zemin. Kemudian dia berteriak, "Kalian semua mundur!"

Benar-benar seperti pemikiran Liu Qingqing, jika pemimpinnya tertangkap bisa dipastikan pertarungan akan berakhir dan itu sungguh terjadi. Semua orang dari kelompok pembunuh menjatuhkan senjata mereka. Bukan hanya itu, mereka juga menjadi diam dan berhenti melakukan perlawanan.

Liu Qingqing tersenyum sebentar kemudian menjawab, "Aku tidak hanya mengetahui namamu, tetapi seluruh keluargamu pun aku tahu."

"Apa maksud ucapan Anda, Nona? Apa yang Anda lakukan terhadap keluarga saya?" tanya Li Zemin dengan kemarahan meluap di matanya. Ketika Liu Qingqing mengatakan 'seluruh keluargamu pun aku tahu' Li Zemin tidak bisa tidak merasa khawatir. Meski Li Zemin bisa dibilang bukan orang baik, tetapi dia sangat menyayangi keluarganya.

"Tenanglah, mereka baik-baik saja jika kamu menuruti semua perkataanku dan menjawab semua pertanyaanku dengan jujur!"

"Nona, meski saya hanya preman ibu kota, tetapi saya punya prinsip. Saya tidak akan membocorkan rahasia tentang pelanggan saya! Jadi jangan buang tenaga Anda untuk memaksa saya!" tegas Li Zemin tanpa ragu.

Sikap percaya diri Li Zemin berhasil membuat Liu Qingqing sedikit tertawa. Dalam hatinya diam-diam dia mengagumi pemimpin dari kelompok pembunuh tersebut. "Sungguh prinsip yang bagus! Li Zemin, sayangnya tanpa kamu buka mulut pun aku sangat tahu siapa dalang di balik semua ini."

Kening Li Zemin berkerut. "Apa yang sebenarnya Anda tahu?"

Liu Qingqing dengan senang hati menjawab, "Katakan saja pada Nona Song kalau dia telah salah sasaran! Minta dia untuk menemuiku di Penginapan Rongyi besok pagi!"

Tidak bisa dipercaya bahwa Liu Qingqing benar-benar mengetahui dalang dari rencana pembunuhan adalah Song Nian, putri tunggal Perdana Menteri Song Xiyi. Dalam sekejap mata Li Zemin membulat sempurna. Dia sungguh tak mengira selain usahanya gagal juga dibuat takjub oleh pengetahuan luas Liu Qingging.

Masih dengan rasa terkejut Li Zemin bertanya, "Bagaimana Anda bisa tahu Nona Song adalah majikan saja?"

"Mudah saja, selain Nona Song siapa lagi yang punya kekuasaan tinggi sampai berani mencelakai nona dari Keluarga Liu? Meski Keluarga Liu sedang dalam kondisi menurun, tetapi masih merupakan keluarga bangsawan. Ditambah lagi, hanya Nona Song yang memiliki alasan untuk berurusan dengan diriku." Liu Qingqing semakin menempelkan bilah pedangnya ke leher Li Zemin. Bilah itu seputih lapisan es sehingga mampu memantulkan wajah pucat pasi dari Li Zemin. "Apa yang aku katakan benar?"

Li Zemin tidak berani bergerak lebih jauh. Pemimpin itu takut Liu Qingqing akan benar-benar memotong lehernya dengan sekali tebas. Dia berdiri di sana dengan tubuh bergetar dan keringat dingin telah membahasi punggungnya. "Semua yang Nona katakan benar. Saya sungguh telah melakukan kesalahan karena berani menyinggung Anda."

"Sekarang pergi dan beri tahu semua yang aku katakan pada Nona Song!" Li Qingqing menjauhkan pedangnya dari leher Li Zemin. Sudah cukup bagi dia membuat pemimpin kelompok pembunuh tersebut ketakutan.

Li Zemin tidak menyangka akan dibebaskan begitu saja oleh lawannya. Dia memandang Liu Qingqing dengan sorot kekaguman sebelum memutuskan untuk meluncur pergi. Akan tetapi, baru saja beberapa langkah dia dikejutkan kembali oleh teriakan Liu Qingqing.

"Tuan Li, jika Nona Song tidak melepaskanmu, datanglah ke kediamanku! Aku bisa menjamin keselamatan keluargamu!" teriak Liu Qingqing.

Li Zemin segera berbalik dan menangkupkan tangannya di hadapan Liu Qingqing. "Terima kasih, Nona. Saya akan mengingatnya dengan baik."

Pada akhirnya percobaan pembunuhan gagal total, tetapi meski begitu ada beberapa orang yang terbunuh. Liu Qingqing membuang pedangnya dan menghampiri kereta di mana Bai Liu masih dikuasai ketakutan.

Liu Qingqing memberi perintah sebelum masuk ke kereta. "Sebagian orang bereskan tempat ini dan segera kembali! Aku akan menunggu kalian di Penginapan Rongyi."

"Baik, Nona." Semua pelayan kediaman yang dibawa Liu Qingqing menjawab bersamaan. Mereka tidak lebih dari lima orang dan telah dipilih dengan hati-hati oleh Liu Qingqing berdasarkan pengetahuannya dari novel.

Bai Liu masih tidak bisa menetralkan perasaannya. Meski kelompok pembunuh sudah pergi, tetapi itu meninggalkan jejak darah yang terlihat mengerikan. Suara Bai Liu bergetar ketika menanyakan keadaan Liu Qingqing. "Nona, apa kamu baik-baik saja?"

Liu Qingqing mengangguk sembari tersenyum dengan manis. "Liu'er, kamu tidak perlu takut, semuanya sudah berlalu."

"Nona, kamu sungguh hebat. Aku tidak menyangka Nona bisa bertarung dan aku sangat senang kamu yang sekarang," puji Bai Liu penuh kekaguman. "Nona, kapan kamu mulai belajar beladiri? Apa kamu benar-benar Nonaku?"

Tidak heran jika Bai Liu mencurigai Liu Qingqing karena bagaimanapun sikapnya telah banyak berubah. Tidak lagi penurut dan lemah lembut, tetapi dia telah menjadi wanita kuat dan berani melawan bahkan ahli dalam pertarungan. Seolah-olah dia bukanlah Liu Qingqing yang asli dilihat dari segi mana pun. Hanya parasnya saja yang tidak berubah dan malah semakin terlihat cantik dengan sorot mematikan ketika sedang marah.

Liu Qingqing tidak memberi jawaban atas pertanyaan Bai Liu. Dia hanya tersenyum dan berusaha menjaga dirinya tetap tenang. Bagi Xiao Qing ini hanya permulaan untuk merubah takdir tokoh kesayangannya menjadi lebih baik.

Kereta kuda kembali berlari kencang membelah hutan bambu. Itu membuat debu dan tanah berterbangan di mana-mana. Setelah beberapa li akhirnya mereka sampai di ibu kota. Liu Qingqing memutuskan beristirahat di Penginapan Rongyi daripada kembali ke kediaman karena ada hal yang harus diurus.

^^^1 li biasanya sekitar 500 meter .^^^

Sementara itu, di kediaman Keluarga Liu seorang pelayan bertubuh kurus sedang melaporkan tugasnya kepada Li Shu dan Liu Yifei. Senyum kemenangan terpampang jelas di wajah mereka. Seperti halnya seseorang yang telah memenangkan perjudian dalam jumlah besar.

"A Heng, apa yang kamu katakan itu benar?" tanya Li Shu.

A Heng segera mengangguk. "Saya tidak berani berbohong, Nyonya. Rombongan Nona Liu Qingqing diserang sekelompok pembunuh di hutan luar ibu kota. Saya segera kembali setelah melihat sebentar."

"Baiklah, kamu boleh pergi! Saya akan memberimu hadiah yang bagus nanti," ujar Li Shu.

Setelah kepergian A Heng, Liu Yifei mendekati ibunya. "Ibu, jika Liu Qingqing benar-benar meninggal semua kekayaan Ayah akan jatuh ke kita."

"Ide Ibu bagus bukan? Selain mendapatkan semua harta Keluarga Liu, kita juga dapat keuntungan dari Nona Song."

"Ibu sungguh hebat, bisa berpikir meminjam tangan orang lain untuk melenyapkan gadis busuk itu."

Li Yifei tersenyum senang. Dia tidak akan dibanding-bandingkan lagi dengan Liu Qingqing. Namun, sayang sekali orang yang mereka kira telah meninggal sebetulnya sedang tertidur nyenyak di sebuah penginapan.

Pagi berikutnya seorang nona bangsawan datang ke Penginapan Rongyi bersama Li Zemin dan seorang pelayan. Dia adalah Song Nian, gadis cantik berkulit putih dengan aura kesombongan. Sangat wajar jika Song Nian bersikap demikian karena ayahnya seorang perdana menteri dan merupakan salah satu tangan kanan raja.

"Nona Liu, untuk apa kamu memintakuh datang ke sini?" tanya Song Nian setelah duduk di kursinya.

Liu Qingqing masih menunjukkan keramahan. Dia menuangkan teh ke dalam dua cangkir dan menyerahkan salah satunya kepada Song Nian. "Nona Song, kamu benar-benar tidak sabar. Kenapa begitu terburu-buru? Kita bisa mengobrol dengan santai di sini."

"Tenanglah, aku tidak berani meracuni anak tunggal perdana menteri," lanjut Liu Qingqing ketika melihat pelayan Song Nian segera memeriksa teh permberiannya dengan jarum emas.

Song Nian sedikit menaikan ujung bibirnya. Meski itu terlihat manis, tetapi terkesan dipaksakan. "Nona Liu, kamu terlalu berlebihan. Aku hanya takut ada seseorang memanfaatkan kesempatan untuk memainkan trik licik."

"Memainkan trik licik? Bukankah kamu yang telah melakukan itu padaku kemarin!" ejek Liu Qingqing dalam hati.

Setelah menarik kalimat tersebut Song Nian meminum teh, lalu meletakkannya kembali di atas meja dengan gerakan anggun. "Sebenarnya apa yang kamu mau dariku? Berapa banyak aku harus membayar kompensasi untuk insiden kemarin?"

Liu Qingqing terkekeh. "Kompensasi memang diperlukan, tetapi yang aku mau bukan kekayaanmu. Nona Song, kamu harus tahu aku tidak seperti Liu Yifei dan Li Shu. Berapa banyak harta yang telah kamu keluarkan untuk menukar informasi dari mereka?"

"Sepertinya kamu sudah banyak berubah, Nona Liu. Aku ingat terakhir kali kita bertemu kamu masih menjadi nona penurut. Bahkan kamu tidak pernah mengeluh tentang kelakuan Liu Yifei terhadapmu." Sebuah tawa keluar bersama ejekan Song Nian.

Senyum kecil muncul di wajah Liu Qingqing. "Untuk masalah ini aku harus berterima kasih kepada saudara dan ibu tiriku, berkat mereka aku punya keberanian sekarang. Jika mereka tidak mencelakaiku ketika di danau, pasti aku masih menjadi gadis yang lugu."

"Sungguh berkah dari kemalangan. Lalu, apa yang sebenarnya kamu inginkan?"

"Mari bekerja sama!" ajak Liu Qingqing tanpa basa-basi.

Terpopuler

Comments

Aisyah RM

Aisyah RM

bekerja sama? buat apa Liu qingqing?

2022-12-31

0

y@y@

y@y@

👍🏿🔥👍🏾🔥👍🏿

2022-12-05

1

Xiao Se

Xiao Se

Baru tau thor

2022-10-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!