4. Kartu_Az

30 Desember 2019

"Chrysant, Kamu tidak ke kantin ?" Amelaty dari kelas J datang ke kelas A.

"Tidak.. Aku sedang hemat.. Aku mau membeli sesuatu.. Makanan ringan mungkin !"

"Baiklah, Aku akan beli makanan di kantin dan makan di kelas bersamamu.. jangan kemana-mana yah.." Amelaty berlari kearah pintu.

"Hah ! jangan kemana-mana ? HEEEI ! Tidak perlu !" Amelaty tidak mendengar perkataan Chrysant.

"Halo Chrysant.." beberapa murid membawa ponselnya, merekam dan memotret Chrysant.

Chrysant yang tidak nyaman langsung menunduk hingga rambut menutupi wajahnya. "Senyum sedikit lah.."

"Hei.. hei.. Apa ini ? Bully yah.. bully ini !" Ruby datang dan membubarkan para murid. "Tidak apa-apa nak ?"

Chrysant tersenyum."Tidak Bu.. terimakasih banyak.."

"Wah manisnya.. Iya kalau ada apa-apa lapor ke Ibu yah.. "

Ruby adalah Guru kesenian dan juga pengawas PKS. Kecantikan, kepribadian baik dan kepintaran menjadikanya PASKIBRAKA tingkat Nasional saat di bangku SMA, Ia juga adalah pembawa baki pasukan delapan pagi.

Hal itulah yang membuatnya terpilih menjadi pengawas PKS. SMP X memiliki tiga guru kesenian karena banyaknya jumlah murid membuat SMP X membutuhkan tenaga pendidik lebih.

"BU Ruby !" Teriak Riendly.

"APA !" Teriak Ruby karena terkejut. "Kamu pikir saya teman kamu hah ?"

"Tolong bantu saya.. Bu.. si Christin pendarahan.."

"Kenapa Dia ? mati ? Ruby langsung meninggalkan kelas A mengikuti Riendly.

Setelah menunggu beberapa menit, Amelaty kembali dengan wajah murung. Ternyata di belakangnya di ikuti oleh Richy dan Aisyah.

"Hai !" Richy menyapa Chrysant dan di balas dengan senyuman oleh Chrysant.

Di dalam hati Richy sedikit tersinggung dengan merasa Chrysant begitu angkuh tetapi semakin penasaran karena di matanya Chrysant adalah gadis yang menarik.

"Sudah ku bilang jangan menegur duluan.." Bisik Aisyah.

"Kapan kamu bilang !." Bisik Richy menggretak.

Seperti sebelumnya, mereka berempat makan bersama.

"Chrysant, Aku beli martabak telur bebek.. kamu suka kan.."

Chrysant tersenyum. "Hm.. Aku sangat menyukainya terimakasih.."

Richy yang menyaksikan Amelaty yang polos begitu menyayangi Chrysant mulai menyimpulkan bahwa Chrysant tidak tahu diri dan hanya memanfaatkan Amelaty.

"Tadi Riendly ada di depan kelas katanya Christin pendarahan.."

"Palingan datang bulan.. Aku juga sudah muak dengan anak itu.. semenjak Dia menjadi budak Kak Rin, Dia menjadi topik pembicaraan bahkan di kelas J. Gadis kotor itu, memangnya sudah secantik apa Dia ? Sampai setiap Dia berjalan orang-orang harus memberikan perhatian untuk menatapnya.. menyebalkan."

"Apa lagi saat Kak Rin memegang tanganya di kantin.. Aku merasa banyak mata mengintai kita.." Sambung Aisyah membesarkan kelopak mata dengan telunjuknya.

"Hei kalian sudah melihat postingan Kartu_Az..?" Tanya Aisyah sambil memperlihatkan beranda Kartu_Az. "Kali ini gambar yang Ia buat di bagikan di cerita Studio Lilie.."

"Hah Lilie..?" Sahut Amelaty dan Richy.

"Iya.. itu studio yang menciptakan film Animasi Jepang itu.."

"Aku suka Animasi yang mereka keluarkan setiap kali rilis pasti Aku akan menontonya di bioskop." Sambung Richy.

Amelaty menyenggol siku Chrysant. "Cie..cie.." Bisik Amelaty.

"HAH ! Kamu juga Chrysant.. Wah selera kita sama.. Aku menyukai film kartun yang serius dalam penciptaanya.. latar belakang pemandangan dan rumah yang diciptakan Studio Lilie bagaikan lukisan yang bergerak seperti kartun klasik lainya tetapi mereka tetap konsisten melakukanya hingga saat ini.. Kalau kartun lainya sekarang tema tiga dimensi.. membosankan sekali.." Aisyah dengan penuh semangat menyampaikan pendapatnya.

"Kalian berdua masih suka kartun.." Amelaty menggelengkan kepalanya. "Mulailah menonton manusia yang bergerak.."

"Tetapi, dibandingkan menonton tabrak lari satu kilo meter.. Aku memilih menonton kartun.."

Chrysant dan Aisyah mengangguk mengaminkan perkataan Richy. Dibandingka menyaksikan beberapa film di televisi yang menampilkan seseorang yang kecelakaan tetapi butuh beberapa menit untuk ditabrak.

"Kita jadi kan ke Bali.. Aku akan pesan tiketnya hari ini dan kita berangkat besok sepulang sekolah.. soal tempat tinggal kita tidur di hotel Aku.. bagaimana ?"

"Chrysant.. jadi kan ?" Amelaty memeluk lengan Chrysant.

"Maaf Aku tidak bisa.." Chrysant menjawab dengan wajah datar.

"Kenapa ? Kan gratis.." Aisyah memanyunkan bibirnya.

"Cukup Chrysant.." Richy kesal. "Kamu ke enakan yah.. selama ini.. Kamu harusnya bersyukur bisa berteman dengan Kami.. yang Kamu lakukan hanya ikut.. Apakah sesulit itu ?"

Chrysant dan Amelaty yang baru saja berteman kurang lebih lima bulan belum banyak saling berbagi cerita tentang Zagas.

Hal ini membuat Amelaty diam saat Richy memarahi Chrysant karena Amelaty juga kecewa Chrysant tidak ikut.

"Tanggal satu adalah hari istimewa untuku dan Bu Sum.. Aku harus pergi merayakan ulang tahun Kakak kandungku satu-satunya di makamnya.."

Amelaty, Richy dan Aisyah terdiam.

"Kenapa kamu tidak menghentikan Aku memarahi anak ini ?" Richy berpaling memarahi Amelaty. "Kamu kan sahabatnya !"

"Aku memang sinting, Maafkan Aku Chrysant.."

"Ah sudahlah.. Ayo.." Richy menarik Aisyah pergi.

"BAIKLAH !" Amelaty memukul meja dan Chrysant terkejut mendengar suara Amelaty.

"Kita tidak perlu ke Bali !"

"Jangan bilang kamu aka...n"

"Tentu saja menghabiskan waktu di rumah Kamu.." Amelaty mencubit pipi Chrysant.

Tiba-tiba sesuatu mengalihkan pandangan Chrysant dan Amelaty."Maaf merepotkan.." Ucap Emi, Ibu Christin yang sudah sangat tua kepada ASOKA 4.

Terlihat Coco yang memasang ekspresi kesal karena harus menggendong Christin, juga beberapa murid lewat di depan kelas 7A. Bagaikan pangeran dan puteri yang di ikuti pelayanya.

"Wah tuan puteri dan pangeran lewat.." Amelaty tersenyum. "Itulah tugas PKS.."

"Apa kamu melihat wajah Christin tadi ?"

"Ah.. Aku tidak memperhatikan gadis munafik itu.."

"Hah munafik ? Sebenarnya Christin tersenyum tipis tadi.."

"Itu tandanya kalau anak itu munafik ! Asal kamu tahu Christin, sebenarnya Aku senang anak gila itu di ganggu oleh Pak Dody.."

"Hah senang ?"

"Waktu itu Aku baru saja turun dari mobil dan Pak Dody menawarkan Aku bantuan mengangkat tasku.. Tapi Aku memiliki sopir, untuk apa Aku menerimanya.. dan saat itu beberapa orang yang berjalan masuk gerbang sekolah berkata 'Cih.. Pak Dody cuman baik sama murid yang pakai mobil..' dan di belakang mereka ada Christin Puteri yang tidak ada wujud puteri sama sekali. Eh.. beberapa hari kemudian Aku menyadari dia datang menggunakan mobil tetapi Dia duduk di depan.."

"Apa masalahnya dengan duduk di depan.."

"Chrysant yang polos.. dengarkan.. Pria yang membawa mobil memakai baju PNS dan yang kita tahu dia adalah murid kelas A. Kesimpulanya dia menumpang.. Dan setelah itu Pak Dody membantunya turun.. Pak Dody yang sudah keriput sulit mengingat wajah para murid yang banyak di Sekolah ini.. Apalagi Christin wajahnya suram sesuram hatinya.."

"Hehehe.. Suram.." Chrysant merasa geli dengan perkataan Amelaty.

"Chrysant.. Aku hari ini di rumah kamu lagi yah sampai sore.."

"Kamu selalu membeli makanan di warung dengan berlebihan dan Kamu tidak menghabiskanya.. Aku sampai gatal-gatal karena banyak makan makanan ringan bersamamu.."

"Tidak, tenang saja kali ini Aku akan beli yang menyehatkan.."

Sepulang sekolah Chrysant dan Amelaty bersama-sama pulang dengan mobil Amelaty.

"Pak Renal bilang Ibu Dokter dan Pak Dokter, Aku main di rumah Chrysant hari ini.. sampai sore.."

Pak Dokter dan Ibu Dokter adalah panggilan Amelaty terhadap orang tuanya karena lingkungan yang selalu menggunakan kata tersebut, Amelaty juga terbiasa memakai julukan itu terhadap orang tuanya.

"Iya dik Amel.." Renal adalah sopir Amelaty sejak Amelaty masih di Taman Kanak-kanak.

"Awas kamu tertidur.."

"Kenapa yah Kamu itu sangat pelit kalau Aku bilang mau ke rumahmu !"

Chrysant yang sangat benci kotor muak dengan perilaku Amelaty yang sering membuat kamarnya berantakan.

Setiap kali Amelaty berkata akan mampir, Chrysant selalu membayangkan nasib rumahnya yang akan seperti kandang hewan.

"Bagaimana les bahasa inggrisnya dik Amel ?"

"Oh iya, Aku lupa kasih tahu yah.. Aku berhenti.. gurunya penjahat !"

"Memangnya dia berbuat kasar sama Kamu ?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!