Ibu Aisyah yang bercerai dengan Ayah kandung Aisyah menikah lagi dengan saudara kandung Ibu Richy.
"Dasar TKW parasit.." Bisik Amelaty.
"Siapa..?"
"Itu si orang Jepang yang sebenarnya mengijakan kaki di Jepangpun tidak pernah.."
"Kamu tahu segalanya Mel.." Chrysant menghelan nafas.
Setelah berjalan meninggalkan ruangan, Rahman berpapasan dengan para guru yang memiliki sedikit peminat setiap tahun.
"Semangat yah Bapak.. Ibu.." Rahman melanjutkan langkahnya dengan senyuman bangga bahwa selama ini Ia mampu membawa para murid sampai ke tingkat Internasional.
Chrysant dan Amelaty juga meninggalkan ruangan dan berjalan ke kantin.
"AMELATY !!" Teriak Richy.
"Sial.." Bisik Amelaty.
Richy dan Aisyah mempercepat langkahnya menghampiri Amelaty dan Chrysant. "Kalian mau ke kantin kan.. aku ikut yah.." Ucap Richy dengan manja.
"Oh.. boleh.." Jawab Amelaty dengan pelan sambil mencolek ketiak Chrysant.
"Haha.. Apa ?" Richy menatap sinis Chrysant yang tertawa, mengira Chrysant sedang meledeknya.
Saat di kantin Richy dengan baik hati membayarkan makanan mereka berempat.
"Amelaty.. kita ke Bali yuk.. untuk pesta akhir tahun.."
"Ah.. aku tidak punya uang.." Richy mengangkat alisnya mendengar jawaban Amelaty.
"Mama kamu tidak memberikan uang jajan yah..? Nanti Aku yang bayarin.." Aisyah mengangguk mengaminkan perkataan Richy.
"Aku kesepian kalau tidak ada Chrysant.."
"Ohok.." Chrysant tersedak mendengar perkataan Amelaty. Karena Chrysant tahu benar kepribadian Amelaty sehingga Chrysant sangat ingin tertawa mendengar pembicaraan mereka.
"Baiklah kita berempat akan pergi.."
"APA AKU JUGA.." Jawab Chrysant dan Aisyah bersamaan.
"Hei.. hei.. hei.. " Mario, Riendly Mahkota dan Coco Amber mendekati meja makan Chrysant dan kawan-kawan. Mereka bertiga adalah siswa kelas delapan.
"Bundaaaa..." Sahut Coco Amber menggoda cara berpacaran Aisyah yang sering menggunakan istilah Ayah dan Bunda, Ia adalah ketua OSIS sekaligus PKS yang suka memakai lip tint.
"Dasar orang Korea gagal debut.." Aisyah mengkerutkan hidungnya.
"Hai masa depanku.." Coco memandangi Amelaty dan Amelaty hanya memutar bola matanya.
"Wah.. marah pun tetap cantik seperti biasanya.." Senyum Coco.
"Saingan.." Bisik Amelaty di telinga Chrysant.
Coco amber adalah siswa paling pintar dengan nilai tertinggi sejak Sekolah Dasar sampai saat berada di SMP X dan merupakan siswa kelas 8J sama seperti Riendly.
Jika Chrysant adalah princess smart SMP X maka Coco adalah prince smart SMP X. Coco Amber seperti namanya memiliki warna bola mata berbeda yaitu cokelat dan kekuningan.
Sifatnya yang santai, tidak pernah serius, berpakaian yang acak-acakan dan kebiasaan perawatan tubuh membuat orang bertanya-tanya bagaimana Ia bisa sangat genius.
"HOIII !" Teriak Riendly.
"Aku.." Tanya Christin Puteri salah satu budak Riendly.
"Iya.. kemari.." Christin mendekati Riendly dan Riendly mnggenggam tangan Christin "Nama kamu hampir sama dengan Chrysant tetapi wajah kamu terlalu gelap dan tubuhmu tidak menggiurkan karena terlalu kurus.."
"Belikan Aku gado-gado dan es teh.." Riendly memberikan uang seratus ribu rupiah.
"Bukankah ASOKA 4 harus melindungi para murid ?" Sahut Aisyah.
"Kamu tahu apa soal ASOKA 4.. aku bahkan latihan sampai tengah malam untuk bisa masuk dalam PKS ini.." Riendly duduk di sebelah Chrysant. Chrysant yang merasa tidak nyaman menarik nafas panjang.
"Maaf.. wah.. seseorang akan dibunuh lama-lama disini.." Amelaty yang menatap Riendly dengan amarah karena sudah mengganggu sahabatnya.
"Hey Aisyah.." Riendly memasang wajahnya di depan Aisyah. "Si Christin itu.. sudah beberapa kali di pukuli oleh satpam kalau bukan aku yang menyelamatkanya mengingat dia dari kelas A mungkin kamu sudah mendengar dia punya anak sekarang.."
"Dan akulah yang memotret saat si Dody Bakhil itu mencoba memaksa Christin membuka roknya.." Sambung Richy.
Chrysant dan Amelaty terkejut mendengar apa yang mereka katakan.
Riendly Mahkota adalah orang terkaya di SMP X bersama dengan Richy Mahkota atau yang sering mendapat julukan Mahkota bersaudara.
Riendly adalah pasangan Vampire Chrysant karena kulit putih pucat mereka, sangat jarang ada memiliki perawakan seperti mereka berdua, terlihat menakutkan dan mewah secara bersamaan.
Riendly berbeda dengan Richy, Riendly mengikuti fisik ayahnya yang memiliki keturunan Arab, yaitu memiliki mata bulat besar dengan bulu mata lentik ditambah rambut bergelombang dan bibir merah.
"Cepat minta maaf.." Riendly menarik wajahnya dari hadapan Aisyah.
Aisyah hanya terdiam. "Satu.." Riendly menghitung.
"M..f.."
"A.. P.. A.." Suara Riendly meninggi.
Chrysant, Amelaty dan Richy yang tidak terlalu perduli lanjut memakan makanan mereka.
"Maaf.." Ucap Aisyah sangat pelan.
"Kenapa kalian berdua tidak berbicara.." Riendly bermaksud menyinggung Mario dan Richy.
"Kami putus.." Mario terkejut mendengar ucapan Richy. "Aku bosan melihat dia membawa gadis-gadis bodoh ke rumahnya untuk belajar kelompok.
"Wah.. Mario.." Riendly bangkit dari kursinya dan memegang pundak Mario. Mario yang sangat takut menutup matanya.
"Oh.. kalau aku di posisi Mario aku akan berlutut minta maaf.. wajahku lebih berharga dibandingkan apapun di dunia ini iya kan masa depan." Coco yang sedang menatap Amelaty dengan senyum miringnya.
"Bagus.." Riendly menepuk pundak Mario.
"Ah.. Hahaha.." Mario tertawa gugup.
"Lagi pula Aku benci sahabatku menjalin hubungan dengan adik kandungku.."
Mario sebenarnya sangat menyesal melepas Richy. Mario adalah anak laki-laki yang memiliki banyak pacar di berbagai sekolah.
Ia sering melakukan cover lagu dan mebagikanya di sosial media hingga membuatnya terkenal dan disukai banyak kaum hawa.
Tetapi identitasnya sebagai artis sosial media tidak merubah latar belakangnya yang hanya berada di kelas G yaitu berasal dari keluarga menengah atau PNS biasa.
Hubunganya dengan Richy sebenarnya sangat menguntungkan untuknya karena kehadiran Richy dalam berbagai video yang Ia apload mebuat pemasukanya meningkat tajam dibandingkan ketika Ia hanya sendirian.
Richy yang murah hati tentang materi juga adalah kartu As untuk Mario yang menggunakan pemberian dari Richy untuk bergaya dan menggait gadis lain yang bisa di manfaatkan.
"Ini makananya.." Christin membawa makanan dihadapan Riendly.
RING.. RING... Bel istirahat selesai.
"Kamu saja yang makan supaya gemuk.." Riendly menyuruh Christin pergi dengan menggerakan jarinya.
"Terimakasih traktiranya Richy.." Chrysant berdiri.
"Thank you yah.. " Sambung Amelaty.
"Masa depan.. I miss you yah.." Coco melambai pada Amelaty dengan membuat wajah cemberut.
Amelaty kembali memutar bola matanya dan menggandeng Chrysant pergi meninggalkan kantin.
"Iya sama-sama.." Richy memandang kepergian Chrysant dan Amelaty menyayangkan bahwa Chrysant juga berada di bidang yang sama denganya.
Karena yang Richy tahu bahwa Ia harus menyingkirkan siapapun yang mendaftar dalam seleksi seni lukis.
"Hei.. Richy.." Riendly mencolek Richy.
"Apa.."
"Apa dia memang seperti itu.."
"Siapa..?"
"Chrysant.. Dia sangat angkuh.."
"Yang aku tahu Dia tidak pernah tertarik untuk bersahabat dengan siapapun.. karena masa lalunya yang menyedihkan.. Dia anak yatim dan Kakak kandungnya meninggal.. Semua orang tahu soal itu sejak Ia menjadi sorotan banyak fakta yang terdengar.."
Beredar banyak fakta dan isu menyedihkan tentang Chrysant. Tetapi mereka bahkan tidak membesar-besarkan talenta dan prestasi di masa lalunya.
"Bagaimana dengan Amelaty.."
"Amelaty.. hm.. sepertinya Amelaty bertepuk sebelah tangan.. karena aku hanya melihat Amelaty yang sering berbicara dan Chrysant menanggapi seperti patung.."
"Mengerikan.." Coco menggigit jarinya.
"Setidaknya mereka cantik.. hidup menyedihkan tapi punya wajah rupawan Aku juga mau.." Sambung Aisyah.
"Diam kamu anak pungut." Mario memalingkan wajahnya, Richy menutup matanya dan Riendly memakan sisa makanan Richy "Woi.. rakus.." Ucap Richy di telinga Riendly.
Karena mereka tahu Aisyah dan Coco akan memulai perang mereka.
"Hahahah.. dasar anak tidak normal.. kamu sebenarnya suka sesama jenis kan.. kamu merayu Amelaty supaya bisa terlihat normal.."
Coco langsung mengambil buku dan pulpen kecil di saku bajunya.
"Aisyah.. melakukan perundungan dengan sengaja dan menentang perkataan anggota PKS." Ucap Coco sambil menuliskanya.
"Hentikan !" Aisyah mencoba mengambil buku catatan Coco tetapi gagal karena niatnya terhalangi tatapan sinis Riendly.
"Siap-siap besok menyikat tempat buang air besar anak laki-laki.. yang baunya mengerikan seperti nafas kamu.."
Riendly berdiri di ikuti Mario dan Coco. "Makanya jangan jahat kalau jadi perempuan.. perempuan itu manis dan kalem.." Sambung Coco sambil tersenyum menyeringai meninggalkan meja makan.
Aisyah mulai menangis dan Richy hanya menghela nafas melihat hal yang sering terjadi ini.
Chrysant yang sedang berjalan melewati lorong cinta (nama lorong menuju kelas 7A yang sering digunakan oleh para siswa SMP X sebagai tempat mengajak para siswi untuk berkenalan).
Bersama dengan Amelaty, Chrysant menemukan tulisan nama Zagas. "Hm.. ini bukanya tulisan Kakak.."
"Hei lihat ada lagi disini.. Zagas, tanda hati Ericka.. Wah banyak sekali gadis yang menyukai Kakak Kamu Chrysant.. lihat nama Zagas ada di berbagai sudut dinding !"
Chrysant tersenyum bahagia, hatinya sangat senang mengetahui banyak gadis yang menyukai Zagas. "Jika tidak memiliki ikatan saudara, mungkin Aku juga adalah salah satu dari para gadis itu.."
"Tentu saja, hanya gadis bodoh yang tidak menyukainya.. Ayo kita masuk kelas.. Aku duluan yah.. dah.." Amelaty langsung berlari pergi karena jarak kelas 7J yang sangat jauh.
Chrysant berdiri menatap nama Zagas. "Tunggu.. sedikit lagi.. Kakak akan mendengar namaku di panggil sebagai juara satu.. di FLS2N, Aku janji."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments