Defresi

🍃

🍃

🍃

🍃

🍃

1 bulan kemudian...

Semenjak kejadian pemerkosaan di perpustakaan oleh guru yang berbeda, jiwa Milea semakin terguncang. Milea menjadi sering melamun dan berteriak-teriak saat tengah malam.

Milea selalu bermimpi mengenai kejadian yang menimpa dirinya, bahka Milea menjadi mempunyai ketakutan yang berlebihan saat bertemu dengan pria tua.

Pagi ini Milea masih sekolah, walaupun Milea menjadi pendiam dan kadang-kadang suka histeris tanpa sebab membuat teman-temannya menyebut Milea wanita gila.

Seperti saat ini, disaat Milea sedang belajar tiba-tiba seorang guru masuk ke kelas Milea untuk memberikan tugas tapi Milea langsung histeris dan menyerang guru itu dengan melemparinya dengan buku dan alat tulis lainnya membuat Fatar menghampiri Milea untuk menenangkannya.

"Kamu kenapa Milea?" tanya Fatar.

"Milea, kamu benar-benar tidak sopan menyerang guru tanpa sebab, apa kamu sudah gila!" bentak sang guru.

Milea terlihat sangat geram, tatapannya tajam, dengan airmata yang terus mengalir. Fatar yang melihat prilaku Milea menjadi merasa curiga dengan guru itu.

"Kenapa Milea menjadi histeris seperti ini?" batin Fatar.

"Bawa anak gila itu keluar dari kelas ini, saya tidak mau terluka gara-gara anak gila itu!" bentak sang guru.

Fatar kemudian membawa Milea keluar kelas, Fatar mengajak Milea duduk di kursi taman. Milea terus saja menangis, bahkan saat ini tangannya begitu bergetar hebat.

Fatar berjongkok di hadapan Milea dan menggenggan tangan Milea.

"Ada apa denganmu sebenarnya? kenapa kamu berubah? aku lihat kamu seperti ketakutan, coba cerita sama aku. Apa orang yang sudah melakukan semua perbuatan menjijikan itu adalah orang yang tadi?" seru Fatar.

Milea menatap Fatar, kemudian Milea menoleh ke depan dari kejauhan guru yang sudah melecehkan Milea itu menatap tajam ke arah Milea seakan memberikan ancaman lewat tatapannya.

Tiba-tiba, terlintas bayangan saat kejadian di gudang dan perpustakaan membuat Milea kembali histeris.

"Aaaaaa....jangan lakukan itu, aku mohon jangan lakukan itu!" teriak Milea.

"Mil, kamu kenapa?"

Milea terus saja berteriak sembari menutup wajahnya membuat Fatar semakin khawatir dengan keadaan Milea.

Akhirnya Milea pun diperintahkan untuk pulang dan jangan masuk dulu ke sekolah sebelum kondisi Milea membaik. Fatar mengantarkan Milea pulang, dan kebetulan saat ini Novelia sudah pulang bekerja.

"Loh, kok kamu sudah pulang Dek? kamu sakit ya?" tanya Novelia khawatir.

"Iya Kak, sepertinya Milea sakit," sahut Fatar.

"Ya sudah, terima kasih ya sudah mau mengantarkan Milea pulang."

"Sama-sama Kak, kalau begitu aku pamit pulang dulu."

Fatar pun segera pergi meninggalkan rumah Milea, wajah Milea terlihat sangat pucat membuat Novelia semakin dilanda kekhawatiran.

"Dek, kita ke puskesmas yuk! wajah kamu pucat banget, Kakak khawatir sama keadaan kamu," seru Novelia.

Milea tidak berkata apa-apa, tapi Milea juga tidak menolak saat Novelia membawanya ke puskesmas.

"Bagaimana Bu, sebenarnya adik saya sakit apa?" tanya Novelia.

Dokter Puskesmas itu sejenak terdiam, apalagi melihat Milea yang masih menggunakan seragam sekolah.

"Maaf Mbak, setelah saya periksa ternyata adik Mbak sedang mengandung dan saat ini usia kandungannya baru menginjak dua minggu."

Jedaaaarrrr....bagai disambar petir di siang bolong, hati Novelia begitu sangat hancur tapi berbeda dengan Milea yang hanya terdiam dengan tatapan kosongnya.

"Ini saya berikan vitamin dan obat anti mual."

Novelia sudah tidak tahu harus berkata apa, akhirnya Novelia pun membawa Milea pulang. Selama dalam perjalanan, tanpa terasa airmata Novelia menetes. Dia tidak menyangka kalau adiknya bisa sampai mengandung karena sepengetahuan Novelia, adiknya itu tidak pernah keluar rumah setelah pulang sekolah.

"Ya Allah, cobaan apa lagi yang engkau berikan kepada keluarga hamba," batin Novelia.

Sesampainya di rumah, Novelia memarkirkan motor jadulnya dan segera masuk ke dalam rumah dengan diikuti Milea di belakangnya.

"Dek, sini duduk."

Perlahan dengan ragu-ragu Milea pun duduk di samping Novelia dengan menundukan kepalanya.

"Siapa yang sudah melakukan semua ini? apa laki-laki yang tadi mengantarkan kamu pulang?" tanya Novelia lembut.

Airmata Milea kembali menetes, bibir Milea bergetar, bahkan saat ini Milea sudah meremas kedua tangannya karena takut Kakaknya akan marah besar.

"Jawab Dek, Kakak tidak akan marah sama kamu. Siapa Ayah dari anak yang kamu kandung itu?"

Lagi-lagi bayangan pemerkosaan itu muncul di otak Milea, Milea kembali histeris semua barang-barang yang berada di hadapannya Milea lempar membuat Novelia terkejut.

"Dek, kamu kenapa?"

"Aaaaaaaa....jangan lakukan itu aku mohon!" teriak Milea.

Novelia segera memeluk adiknya itu dengan deraian airmata tapi tenaga Milea lebih kuat, Milea memecahkan barang-barang yang ada disana.

"Hentikan Dek, Kakak mohon! siapa yang sudah membuat kamu seperti ini?"

Setelah puas menghancurkan barang-barang, Milea duduk di sudut ruangan dengan kedua kaki di tekuk dan tangannya memeluk kedua kakinya.

"Jangan lakukan itu, aku mohon."

Novelia menutup mulutnya dengan deraian airmata, dia tidak menyangka kalau Milea akan seperti ini.

 

***

 

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, sudah satu bulan Milea tidak masuk sekolah dan keadaannya pun sudah semakin parah. Milea menjadi sering ngamuk dan melukai dirinya sendiri bahkan tubuh Milea terlihat sangat kurus karena Milea tidak mau makan apa pun.

Satu minggu yang lalu, Milea mengalami keguguran karena Milea terus saja memukul perutnya. Hingga akhirnya Milea jatuh di kamar mandi dengan posisi perut membentur bak air.

"Ya Allah Dek, sebenarnya apa yang sudah terjadi denganmu? kenapa kamu menjadi seperti ini?" batin Novelia dengan deraian airmatanya.

Hati Kakak mana yang tega melihat kondisi adiknya seperti itu, bahkan Milea yang ceria dan cantik sudah tidak ada lagi sekarang hanya ada Milea yang kurus dengan mata yang cekung.

"Sepertinya aku harus datang ke sekolah dan menanyakan kepada teman-temannya kenapa Milea menjadi seperti ini?" batin Novelia.

Keesokan harinya....

Pagi-pagi sekali Novelia sudah berangkat menuju sekolahan adiknya, tidak lupa sebelum pergi Novelia mengunci kamar adiknya terlebih dahulu karena Novelia takut adiknya akan kabur dan melakukan hal yang tidak-tidak.

Tidak membutuhkan waktu lama, Novelia pun sampai di sekolahan Milea. Novelia langsung menuju kelas adiknya itu dan menanyakan perihal masalah adiknya tapi semua teman-temannya bungkam, yang Novelia lihat anak-anak itu seakan takut untuk berbicara.

"Maaf, bukanya anda Kakaknya Milea?" tanya Fatar.

Novelia pun membalikan tubuhnya dan dengan cepat menarik lengan Fatar dan membawanya ke parkiran sekolah.

"Kamu adalah orang yang terakhir kali mengantarkan Milea pulang, apa kamu orang yang sudah menghamili Milea?" tanya Novelia dengan menahan amarahnya.

"Apa? Milea hamil?"

Fatar sangat terkejut dengan perkataan Kakak Milea itu.

"Jangan pura-pura terkejut, kamu kan yang sudah melakukannya?"

"Sumpah demi Allah Kak, aku tidak melakukan apa pun kepada Milea justru saat ini aku sedang mencari pelakunya," sahut Fatar.

"Mencari pelakunya? jadi kamu tahu dengan apa yang sudah terjadi kepada Milea?"

"Iya Kak, tapi disaat aku menanyakan siapa yang sudah melakukanya kepada Milea, dia selalu menjerit histeris."

"Ya Allah."

Tubuh Novelia lemas, dia hampir saja jatuh tapi Fatar dengan sigapnya menahan tubuh Novelia dan membawanya duduk di kursi taman.

"Ini Kak, minum dulu!"

Novelia mengambil botol air mineral dari tangan Fatar dan segera meneguknya.

"Apa kamu sudah melaporkannya kepada kepala sekolah?" tanya Novelia.

"Sudah Kak, tapi kepala sekolah dan guru-guru disini seakan buta dan tuli bahkan mereka tidak memperdulikannya. Mereka menganggap kejadian yang menimpa Milea biasa saja."

Novelia tampak mengepalkan tangannya, dia yakin ada sesuatu yang membuat para guru menutup mata dan telinganya. Setelah berbincang-bincang dengan Fatar, akhirnya Novelia pun pergi meninggalkan sekolah.

Airmata Novelia tidak henti-hentinya mengalir, ternyata satu lagi fakta yang baru saja Novelia ketahui yaitu selama ini Milea juga mendapatkan bullyan dari teman-temannya tapi Milea tidak pernah menceritakan semuanya kepada Novelia.

🍃

🍃

🍃

🍃

🍃

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU         

Terpopuler

Comments

Patrick Khan

Patrick Khan

.ikut emosi q😡😡

2023-12-24

1

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

kyknya semua yg ada disekoh itu pd disuap y ... SMP nhgak ad yg berani buka mulut 🤔🤔🤔😢

2022-11-08

2

☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔

☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔

kejam banget ya ada sekolah kaya gitu

2022-09-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!