Kembali Mendapat Pelecehan

🍃

🍃

🍃

🍃

🍃

Selama proses belajar, perasaan Fatar merasa tidak enak karena pasalnya sudah setengah jam berlalu Milea belum juga kembali dari toilet.

"Milea kemana? kok ke toilet lama banget?" batin Fatar.

Hingga tidak lama kemudian, bel istirahat pun berbunyi. Fatar segera keluar dan mencari keberadaan Milea. Fatar menuju toilet perempuan, tapi Fatar sama sekali tidak menemukan Milea.

"Kok ga ada sih, Milea kemana?" batin Fatar.

Perasaan Fatar semakin dilanda kekhawatiran, Fatar yakin pasti sesuatu sudah terjadi kepada Milea.

Fatar terus saja berteriak memanggil nama Milea sembari berlari kesana-kemari membuat semua siswa menertawakan Fatar dan menganggap Fatar gila.

Hingga bel masuk pun sudah berbunyi, tapi Fatar belum juga menemukan Milea. Fatar semakin khawatir, hingga akhirnya Fatar pun melewati gudang sekolah dan Fatar samar-samar mendengar rintihan orang.

"Perasaan aku mendengar suara dari dalam gudang ini, apa mungkin Milea ada di dalam?" gumam Fatar.

Akhirnya karena rasa penasaran yang teramat besar, Fatar pun memutuskan untuk masuk ke dalam gudang itu. Perlahan Fatar pun melangkahkan kakinya dan seketika langkahnya terhenti, betapa terkejutnya Fatar saat melihat keadaan Milea yang sangat mengenaskan itu.

Fatar segera memalingkan wajahnya dan mencari Ssesuatu untuk menutup tubuh Milea yang setengah bugil itu. Fatar pun menemukan sebuah kain dan Fatar segera menutup tubuh Milea dengan kain itu. Fatar membuka ikatan tangan Milea dan sumpal mulutnya dengan tangan yang bergetar.

Fatar mengambil rok Milea dan memberikannya kepada Milea, perlahan Milea memakai roknya dan Fatar membalikan tubuhnya. Tanpa terasa airmata Fatar menetes melihat keadaan Milea tapi dengan cepat Fatar menghapus airmatanya.

"Si--apa yang sudah melakukan ini?" tanya Fatar dengan lirih.

Milea tidak mampu menjawab, tatapannya kosong dan airmatanya tidak bisa berhenti mengalir membuat Fatar merasakan sakit yang amat luar biasa.

Fatar yang akhir-akhir ini mulai mempunyai perasaan kepada Milea, tidak tega melihat Milea seperti itu. Akhirnya Fatar mengangkat tubuh Milea dan membawa Milea keluar dari gudang itu, sedangkan Milea terus saja menatap wajah Fatar dengan deraian airmata.

Fatar tidak masuk ke dalam kelas, melainkan langsung membawa Milea keluar dari sekolahan itu. Fatar membawa Milea pulang ke rumahnya, Fatar sudah tidak peduli lagi dengan aturan sekolah karena sekolah pun tidak pernah menanggapi keluhan-keluhannya.

"Terima kasih Fatar," lirih Milea.

Fatar dan Milea menggunakan taksi online, sesampainya di rumah Milea, Fatar kembali mengangkat tubuh Milea lalu merebahkan tubuh Milea di atas sofa.

"Mil, aku pulang dulu ya dan aku akan kembali ke sekolah untuk mengambil tas aku dan tas kamu," seru Fatar.

Milea pun menganggukan kepalanya, Fatar segera pergi dari rumah Milea. Fatar berjalan kaki menuju halte bus, selama berjalan menuju halte Fatar sangat marah kepada dirinya sendiri karena kali ini dia tidak bisa menolong Milea.

"Aaaaarrrggghhh....siapa orang biadab yang sudah melakukan itu kepada Milea!" teriak Fatar.

Fatar tahu kalau Milea habis diperk*sa karena dengan keadaan Milea sangat kacau bahkan setengah bugil.

"Brengsek, kalau aku tahu siapa orang itu, aku akan membunuh orang itu dengan tanganku sendiri," geram Fatar.

Semenjak kejadian itu, kelakuan Milea berubah, Milea tidak pernah bicara lagi mulutnya selalu terkunci dan sering melamun membuat Novelia merasa aneh.

"Dek, makan dulu yuk dari tadi siang kamu belum makan," seru Novelia.

Milea hanya menggelengkan kepalanya tanpa melihat wajah Kakaknya, rasanya Milea tidak kuat kalau harus menatap mata Kakaknya. Milea tidak mau sampai Kakaknya tahu dan membuat Kakaknya khawatir.

"Kamu kenapa sih Dek, dari semenjak Kakak pulang kerja kamu diam saja tidak seperti biasanya, apa di sekolah sudah terjadi sesuatu?" tanya Novelia.

Milea kembali menggelengkan kepalanya, dan itu lagi-lagi membuat Novelia khawatir. Novelia pun memilih meninggalkan Milea, dia membiarkan adiknya itu tenang dulu karena dia yakin, kalau sudah tenang Milea akan bicara kepadanya.

Setelah Kakaknya keluar dari kamarnya, airmata Milea langsung mengalir dengan derasnya. Dia tidak menyangka kalau dia akan mengalami hal yang sangat mengerikan itu.

 

***

 

Keesokan harinya...

Tidak seperti biasanya, pagi ini Milea hanya diam saja dengan tatapan kosongnya.

"Dek, ayo makan kok malah diam saja."

"Milea ga lapar Kak."

"Kamu dari kemarin tidak makan loh Dek, kamu kenapa sebenarnya? coba cerita sama Kakak, apa di sekolah ada yang menyakitimu? biar Kakak datang ke sekolah."

Milea dengan cepat menggelengkan kepalanya, dia tidak mau sampai Kakaknya tahu.

"Tidak Kak, Milea baik-baik saja kok."

Novelia pun segera mengantarkan Milea ke sekolah. Sesampainya di sekolah, Milea tampak menundukan kepalanya dan langsung menuju kelasnya.

"Mil, kamu ga apa-apa?" tanya Fatar.

Milea menggelengkan kepalanya sembari tersenyum kecil kepada Fatar. Milea sangat beruntung mempunyai teman yang sayang dan perhatian kepada dirinya seperti Fatar.

Waktu istirahat pun tiba...

"Mil, kamu mau kemana?" tanya Fatar.

"Aku mau ke perpustakaan."

"Ya sudah, yuk aku temenin."

Akhirnya Milea dan Fatar pun pergi ke perpustakaan bersama, suasana di perpustakaan kala itu sangat sepi karena semua siswa lebih memilih makan di kantin.

Fatar dan Milea pun mengambil buku dan membawanya di salah satu meja yang berada di pojokan.

Tiba-tiba Fatar memegang perutnya. "Ya ampun, kenapa tiba-tiba perutku sakit sih? Mil, aku ke toilet dulu sebentar kamu ga apa-apa kan aku tinggal dulu?"

"Iya ga apa-apa."

Fatar pun langsung berlari menuju toilet, dia sudah tidak tahan ingin membuang hajatnya. Sementara itu, Milea fokus membaca bukunya tanpa dia sadari dari tadi ada orang yang terus saja memperhatikan Milea.

Beberapa saat kemudian, lagi-lagi seseorang membekap mulut Milea dan menyeret Milea ke ruangan di pojokan perpustakaan. Milea kembali membelalakan matanya, sekarang orang yang berbeda yang membekap Milea.

"Bapak mau apa?" seru Milea dengan bibir yang bergetar.

"Saya juga ingin merasakan tubuh kamu, kemarin dia sudah merasakannya dan sekarang giliran aku yang ingin merasakannya," serunya dengan seringainya.

"Tidak, aku mohon Pak jangan lakukan itu."

"Kamu tenang saja, kalau kamu tidak melawan, saya akan meluluskan kamu dari sekolahan ini dan saya juga jamin teman-teman kamu tidak akan membully kamu lagi."

Milea menggelengkan kepalanya dengan deraian airmata.

"Tidak Pak, aku mohon jangan lakukan itu."

Orang itu seakan tuli, di perpustakaan itu Milea kembali harus menerima perbuatan biadab dari seorang guru yang seharusnya mengayomi anak didiknya, tapi ini justru malah menghancurkan masa depan anak didiknya sendiri.

Setelah puas, guru biadab itu meninggalkan Milea dengan senyuman puasnya. Milea dengan deraian airmatanya, kembali merapikan pakaiannya. Milea sangat jijik dengan dirinya sendiri bahkan Milea tidak bisa berbuat apa-apa saat kedua guru yang berbeda merenggut kesuciannya secara paksa.

Jiwa Milea sangat terguncang, dengan hati yang sakit Milea pun bangkit dan kembali duduk di kursi yang tadi. Milea tidak mau Fatar sampai tahu apa yang sudah gurunya lakukan kepadanya.

🍃

🍃

🍃

🍃

🍃

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

 

Terpopuler

Comments

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

astaghfirullah guru macam mana yg tega menodai muruidnya.... beneran nggak ada akhlak tuh guru pengin nendang aj tuh burungnya 🤭🤭😜

2022-11-08

3

☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔

☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔

duh guru gak ada akhlak amat sih itu ...percuma punya titel guru tapi kaya penjahat

2022-09-19

2

ẓɦ⍲ρ✓ 🌽 🇮🇩

ẓɦ⍲ρ✓ 🌽 🇮🇩

duh biadab banget tu guru... 😡😡

2022-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!