4. Kenyataan Pahit

Sebulan telah berlalu, Rania yang hendak pergi bekerja tiba-tiba merasa pening, ia mencoba menopang diri nya pada sisi meja rias di kamar nya, perut nya terasa bergejolak seperti ada sesuatu yang hendak keluar dari mulut nya, ia berlari memasuki kamar mandi dan memuntahkan segala nya, setelah merasa enakan gadis itu keluar dan berjalan menuju ruang makan yang di mana seluruh anggota keluarga sudah berada di sana, namun gejolak nya terasa kembali kala Indra penciumannya mencium aroma masakan yang baru saja di hidangkan Sila. Gadis itu pun menutup mulut nya dan kembali berlari ke belakang.

Sila menatap heran ke arah Rania yang baru saja melesak lari. "Dasar anak aneh!" cibir Sila.

"Udah kayak orang ngidam aja!" celetuk Liana.

Ucapan Liana barusan membuat Hendro yang sedang mengunyah sarapan nya pun terbatuk keras, ia menatap nyalang anak nya. Sila yang melihat nya pun segera menyodorkan segelas air pada suaminya itu.

"Kalau makan, ya pelan-pelan dong, Mas." ucap Sila sembari menyodorkan gelas tersebut.

"Berhenti lah membicarakan Rania seperti itu. Ayah perhatiin akhir-akhir ini tidak kamu atau pun Bunda selalu saja mencari kesalahan Rania." marah Hendro kepada istri dan anak nya.

"Emang benar kan Bun, misalkan orang hamil kayak gitu." Liana kembali melempar pandangan nya ke arah Sila.

"Bisa yes bisa no, sayang." senyum mengejek pun menyelingi ucapan Sila.

"Udah cukup! Liana habisin sarapan kamu, bentar lagi Ayah berangkat ke kantor." bentak Hendro dan berlalu pergi meninggal kan sarapan nya.

Rania yang berada di ambang dapur pun dapat mendengar perdebatan mereka, Rania berulang kali mengusap dada nya, namun seketika tangan nya terulur ke bagian perut nya, ia memejamkan mata nya.

Semoga saja apa yang di katakan Liana tidak benar, mungkin gejolak yang baru aku rasakan ini hanya lah masuk angin.

Setelah merasa cukup tenang Rania pun melangkah keluar kembali ke meja makan. Tampak Sila menatap nya dengan sorot mata tidak suka. Namun Rania yang sudah terbiasa di pandang seperti itu pun tak ambil pusing, ia duduk di seberang dan mulai menyantap sarapan nya, namun lagi-lagi gejolak itu datang, ia pun kembali beranjak dan berlari menuju wastafel, melihat itu Sila maupun Liana pun ikut bangkit dan berjalan menghampiri Rania yang sedang memuntahkan sarapan nya barusan.

"Udah seperti orang hamil saja!" seru Liana lagi dan lagi.

"Apa benar yang dikatakan Liana barusan?" cecar Sila yang mulai terprovokasi dengan ucapan Liana.

Rania pun membersihkan mulut nya terlebih dahulu, dengan perlahan ia membalik kan badan nya, dan menatap lekat-lekat kedua orang di depan nya.

"Jika iya kenapa? toh aku bukan anak Ayah Hendro dan Tante Sila, kan!" jawab Rania yang sudah tidak bisa membendung rasa sakit hati nya, selama ini bukan Rania tidak tau mengenai siapa ia sebenarnya, meski awal nya ia merasa hancur, namun ia bahagia karena tidak terlahir dari rahim seorang Ibu seperti Sila yang tidak memiliki perasaan keibuan.

Deg!

Jantung Hendro berdegup kencang mendengar perkataan Rania barusan, bukan karena perkataan Rania yang menyatakan ia hamil, melain kan ucapan Rania mengenai siapa diri nya sebenarnya.

"Apa maksud kamu, sayang? kamu anak Ayah! jangan dengar kan omong kosong siapapun." tanya Hendro setenang mungkin, ia tidak ingin terlihat gugup di depan Rania.

Rania melempar senyum manis nya saat melihat kedatangan Hendro, pasal nya selama ini hanya Hendro lah yang menyayangi diri nya dan memperlakukan ia layak nya anak kandung.

Malam itu Rania tidak sengaja mendengar perdebatan antara Hendro dan Sila di teras rumah, tepat nya sebulan yang lalu pasca insiden salah culik itu. Saat itu Rania begitu hancur dan rapuh, kesucian nya di rengut paksa oleh seorang pria berhati iblis tanpa belas kasihan, kenyataan mengenai siapa diri nya sebenarnya pun menambah beban pikiran nya malam itu, namun sebisa mungkin ia bersikap seolah olah ia tak mendengar apapun dan berjalan masuk menghampiri Hendro setelah melihat Sila yang kembali masuk ke dalam rumah.

"Bagus lah jika kamu sudah tau! biar kamu tau diri, kamu itu hanya numpang di sini." sindir Liana dengan senyum smirk nya.

Plakk

Satu tamparan di layangkan Hendro pada Liana, ia sudah cukup bersabar menghadapi sikap dan perilaku anak itu yang terus menerus menyudutkan Rania.

Liana menatap Rania dengan penuh kebencian, gadis itu pun mengusap pipi nya. "Ayah rela menampar Liana demi orang asing seperti diri nya?" teriak Liana dengan suara meninggi.

"Ayah apa-apaan sih! semua nya bisa di bicarakan baik-baik. Hanya karena anak haram ini, Ayah tega nyakitin anak kandung Ayah. Dan kamu juga! kamu dan Lethisa kalian sama-sama hanya bisa menyusahkan orang. Dulu Ibu kamu hamil di luar nikah, sekarang pun kamu mengikuti jejak nya! mulai saat ini, kamu keluarlah dari rumah ini, dan satu yang perlu kamu garis bawahi, mulai detik ini kamu bukan bagian dari keluarga ini lagi, nama kamu akan aku hapus dari silsilah keluarga." Sila dengan berani berucap tanpa memperdulikan sorot mata tajam suami nya. Hendro di buat mematung dengan lontaran cacian dari istri kepada Rania.

Plakkk

Satu tamparan pun di layangkan Hendro kepada istri nya itu, Rania yang melihat nya begitu terkejut, ia tidak menyangka jika semua ini akan berbuntut seperti saat ini. Gadis itu pun meraih tangan kekar yang mulai timbul kerutan tersebut dengan lembut nya.

"Ayah, kenapa Ayah harus melakukan ini? Ayah tidak seharusnya melakukan ini. Apa yang di katakan Tante Sila, semua nya benar, Ayah tak perlu semarah ini. Kenyataan nya seperti yang Tante Sila katakan. Rania tidak marah atau pun membenci Tante Sila maupun Liana, jadi Ayah tenanglah." ujar nya menenangkan sang Ayah yang sudah terlanjur emosi, meski sebenarnya ia merasakan sesak saat ia disebut anak haram. Namun menenangkan Hendro adalah yang utama, ia takut Ayah angkat nya itu jatuh sakit karena dirinya.

"Hey, anak haram berhentilah bersikap baik, kamu pasti senang kan melihat keluarga kami hancur." teriak Liana dengan satu tangan yang sudah menarik rambut Rania dengan kuat hingga sang gadis merintih kesakitan.

"Mulai saat ini jangan pernah injak kan kaki kamu di rumah ini lagi, dasar pelacur!" desis Liana kembali sembari menarik tubuh Rania ke arah pintu depan rumah dan mendorong nya kuat.

"Liana!" teriak Hendro dengan mata memerah.

Melihat Hendro yang hendak menampar Liana lagi, buru-buru Rania bangkit dan memohon kepada Hendro untuk tidak melakukan kekerasan lagi kepada Liana maupun Sila, bagaimana pun setelah kepergian nya nanti Hendro pasti akan membutuh kedua wanita itu.

"Ayah, semua ini salah Rania, andai saja Rania tidak masuk di keluarga ini, mungkin kehidupan keluarga Ayah tidak akan kacau seperti ini. Jika kelak nanti wanita yang melahirkan Rania kesini dan mencari keberadaan Rania, katakan kepada nya jika Rania sudah mati sejak di tinggal diri nya. Rania harap Ayah bisa menerima keputusan Rania, jaga kesehatan Ayah, Rania pasti akan selalu merindukan Ayah." pinta Rania yang tidak ingin terlibat apapun dengan wanita yang melahirkan dirinya.

Tubuh Hendro menjadi lemas seketika kala mendengar permintaan Rania, ia tau Lethisa sudah menorehkan luka di hati gadis itu dengan tidak sengaja, ia tau keputusan adik nya kala itu karena tidak ingin sesuatu menimpah Rania jika ia mempertahan kan anak nya itu.

Maafkan kakak Thisa, kakak sudah gagal menjaga anak kamu, semoga kelak kalian di pertemukan kembali dengan situasi yang baik, dan semoga saja Rania akan menerima kamu dengan segala penjelasan kamu.

Episodes
1 1. Kesucian yang di renggut
2 2. Ucapan Menohok
3 3. Kelembutan Seorang Dania
4 4. Kenyataan Pahit
5 5. Wanita tangguh
6 6. Di pertemukan kembali
7 7. Perasan Aneh
8 8. Keberanian Rania
9 9. Menolak
10 10. Kelemahan Rania
11 11. Kesedihan di hari pernikahan
12 12. Pergi di malam pengantin
13 13. Bagai di telan bumi
14 14. Kemarahan Ashraf
15 15. Permintaan yang di tolak
16 16. Kesepakatan
17 17. Se atap tapi pisah kamar
18 18. Pria yang sama
19 19. Akulah mimpi buruk istrimu
20 20. Kedatangan Jenifer
21 21. Etika bertamu
22 22. Mulai mencemaskan
23 23. Panggil orang tua nya saja
24 24. Maaf untuk segala nya
25 25. Kelembutan Delta
26 26. Kematian Mengincar Istrimu
27 27. Masa lalu Julio
28 28. Aku di nodai
29 29. Tinggal kan Villa kalian
30 30. Titipkan Anak kami kepada Hendro
31 31. Rencana yang gagal
32 32. Pria misterius
33 33. Sifat keras Galfin
34 34. Mulai menerima
35 35. Kemarahan Delta
36 36. Memasak untuk suami
37 37. Tidur seranjang
38 38. Rencana Jahat
39 39. I Love You
40 40. Kekesalan Rania
41 41. Penyatuan suami istri
42 42. Obsesi sang sekertaris
43 43. Mulai meragukan
44 44. Aku harus apa?
45 45. Pertengkaran
46 46. Salah Paham
47 47. Penjelasan Delta
48 48. Menghabiskan waktu berdua
49 49. Jangan pernah menyentuhnya
50 50. Pertemuan Tak Terduga
51 51. Mencoba menerima
52 52. Kekesalan Dania
53 53. Janda kaya
54 54. Kelahiran sang pewaris
55 55. Alden si pembuat onar
56 56. Kedatangan Tuan besar Hanthony.
57 57. Permintaan Ashraf
58 58. Awal kebahagian
59 59. Hasrat yang di patahkan
60 60. Kebenaran tentang Rania
61 61. Semakin jauh.
62 62. Rindu
63 63. Pertemuan Rania dan Brian
64 64. Masa lalu Rania dan Brian
65 65. Sisi lain Rania
66 66. Istriku tanggung jawabku
67 67. Pelukan Terakhir.
68 68. Apa kau mencintainya
69 69. Penyesalan Barack
70 70. Rencana Rania.
71 71. Menumpas para pengkhianat
72 72. Rencana Rania
73 73. Gail tertembak
74 74. Kepanikan Rania
75 75. Mari bercerai.
76 76. Sikap dingin Delta
77 77. Ancaman Dania
78 78. Pergi untuk cita-cita
79 79. Awal pertemuan
80 80. Kerinduan Rania
81 81. Kekesalan Gailel
82 82. Kemarahan Mikayla
83 83. Perdebatan Ayla dan Gailel
84 84. Takut kehilanganmu
85 85. Kenapa Kakak Membenciku?
86 86. Penjelasan Ayla
87 87. Kecurigaan Galfin.
88 88. Ayah!
89 89. Pertemuan Selia dan Galfin
90 90. Kebenaran tentang Ayla
91 91. Murkanya Delta
92 92. Sisi kejam Arta
93 93. Ayla menggila
Episodes

Updated 93 Episodes

1
1. Kesucian yang di renggut
2
2. Ucapan Menohok
3
3. Kelembutan Seorang Dania
4
4. Kenyataan Pahit
5
5. Wanita tangguh
6
6. Di pertemukan kembali
7
7. Perasan Aneh
8
8. Keberanian Rania
9
9. Menolak
10
10. Kelemahan Rania
11
11. Kesedihan di hari pernikahan
12
12. Pergi di malam pengantin
13
13. Bagai di telan bumi
14
14. Kemarahan Ashraf
15
15. Permintaan yang di tolak
16
16. Kesepakatan
17
17. Se atap tapi pisah kamar
18
18. Pria yang sama
19
19. Akulah mimpi buruk istrimu
20
20. Kedatangan Jenifer
21
21. Etika bertamu
22
22. Mulai mencemaskan
23
23. Panggil orang tua nya saja
24
24. Maaf untuk segala nya
25
25. Kelembutan Delta
26
26. Kematian Mengincar Istrimu
27
27. Masa lalu Julio
28
28. Aku di nodai
29
29. Tinggal kan Villa kalian
30
30. Titipkan Anak kami kepada Hendro
31
31. Rencana yang gagal
32
32. Pria misterius
33
33. Sifat keras Galfin
34
34. Mulai menerima
35
35. Kemarahan Delta
36
36. Memasak untuk suami
37
37. Tidur seranjang
38
38. Rencana Jahat
39
39. I Love You
40
40. Kekesalan Rania
41
41. Penyatuan suami istri
42
42. Obsesi sang sekertaris
43
43. Mulai meragukan
44
44. Aku harus apa?
45
45. Pertengkaran
46
46. Salah Paham
47
47. Penjelasan Delta
48
48. Menghabiskan waktu berdua
49
49. Jangan pernah menyentuhnya
50
50. Pertemuan Tak Terduga
51
51. Mencoba menerima
52
52. Kekesalan Dania
53
53. Janda kaya
54
54. Kelahiran sang pewaris
55
55. Alden si pembuat onar
56
56. Kedatangan Tuan besar Hanthony.
57
57. Permintaan Ashraf
58
58. Awal kebahagian
59
59. Hasrat yang di patahkan
60
60. Kebenaran tentang Rania
61
61. Semakin jauh.
62
62. Rindu
63
63. Pertemuan Rania dan Brian
64
64. Masa lalu Rania dan Brian
65
65. Sisi lain Rania
66
66. Istriku tanggung jawabku
67
67. Pelukan Terakhir.
68
68. Apa kau mencintainya
69
69. Penyesalan Barack
70
70. Rencana Rania.
71
71. Menumpas para pengkhianat
72
72. Rencana Rania
73
73. Gail tertembak
74
74. Kepanikan Rania
75
75. Mari bercerai.
76
76. Sikap dingin Delta
77
77. Ancaman Dania
78
78. Pergi untuk cita-cita
79
79. Awal pertemuan
80
80. Kerinduan Rania
81
81. Kekesalan Gailel
82
82. Kemarahan Mikayla
83
83. Perdebatan Ayla dan Gailel
84
84. Takut kehilanganmu
85
85. Kenapa Kakak Membenciku?
86
86. Penjelasan Ayla
87
87. Kecurigaan Galfin.
88
88. Ayah!
89
89. Pertemuan Selia dan Galfin
90
90. Kebenaran tentang Ayla
91
91. Murkanya Delta
92
92. Sisi kejam Arta
93
93. Ayla menggila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!