2. Ucapan Menohok

Hingga di waktu tubuh Delta seperti tersengat listrik, pria dengan amarah nya itu menghentak dorongan terakhir nya hingga merasakan kelegaan yang luar biasa. Dengan nafas terengah dan senyum kepuasan, pria itu merasa di puncak kemenangan karena bisa memberikan pelajaran kepada wanita yang sudah berani berbicara omong kosong mengenai diri nya di depan banyak orang.

Dilihat nya gadis yang di setubuhi nya sudah terkulai lemas dan tak sadarkan diri. Delta pun turun dan berjalan meraih saklar lampu, alangkah terkejut nya Delta kala tak mendapatkan tanda lahir di paha gadis yang baru saja di perkosa nya.

Deg!

Delta kembali mendekati ranjang, tatapan nya memicing ke arah gadis tersebut, dengan jarak sedekat ini Delta membelalak kaget, ia menatap lekat gadis tersebut. Seketika tubuh nya menegang kala tau gadis yang di siksa nya barusan bukan lah Belia Amor yang di benci nya. Buru-buru Delta mengenakan pakaian nya lagi, dan memanggil asisten rumah tangga.

Sang asisten begitu terkejut melihat kondisi memprihatinkan gadis yang belum lama di siksa Tuan nya itu. Dengan berani asisten rumah tangga itu pun menatap Tuan nya.

"Maaf, Tuan Muda. Seperti nya Nona ini mengalami pendarahan."

"A-apa!" Delta yang baru saja keluar membasuh wajah nya, berlari mendekati tubuh Rania yang masih tak sadarkan diri.

Wajah Rania begitu pucat hingga membuat Delta begitu panik. "Brengsek!" umpat nya kesal karena rencana nya gagal akibat ulah para anak buahnya yang salah mengenali orang.

"Tuan muda, sebaik nya Tuan minta Nyonya besar saja kesini, takut nya jika Tuan membawa Nona ini ke rumah sakit pasti akan ada banyak reporter di sana." usul sang asisten yang tau betul sepak terjang Tuan nya.

"Semua yang berkaitan dengan nya akan menjadi tanggung jawab kamu, urus wanita ini sampai Mommy datang." titah nya, Delta pun melangkah keluar meninggal kan kamar nya dan berlalu menghampiri tempat di mana para pengawal berada tepat nya di paviliun belakang mansion.

"Bodoh!" murka Delta dengan mata memerah pada beberapa pengawalnya. "Apa kalian sudah bosan hidup, hah!" teriak nya dengan suara menggelegar.

Ke enam pria bertubuh besar itu saling melempar pandang karena tidak mengerti dengan letak kesalahan mereka. Hingga tak berselang lama, seorang wanita dewasa masuk dengan wajah dingin nya.

"Di mana gadis itu, Delta?" tanya nya dengan marah saat mendapati sosok Delta yang sedang menghajar para pengawal nya.

"Mom..," kaget Delta saat Dania tiba di mansion nya. "Mom, bantu Delta kali ini." mohon Delta dengan wajah memelas nya.

Dania tak menggubris perkataan Delta, ia segera berjalan menuju lift khusus yang menghubungkan kamar anak semata wayang nya.

Lima menit telah berlalu, alangkah terkejut nya Dania saat melihat banyak memar di tubuh gadis yang sedang tak sadarkan diri di ranjang anak nya. Melihat kedatangan sang Nyonya besar, sang asisten pun berdiri dan membungkuk sopan.

"Apa yang terjadi, Lin?" tanya Dania sembari menghampiri raga Rania yang begitu lemas dan pucat.

"Seperti nya Nona ini mengalami pendarahan, Nyonya."

Dania pun duduk dan mulai memeriksa kondisi Rania, ia membelalak kaget kala mengibas selimut yang menutupi raga Rania, ada bercak darah di ranjang tersebut.

Kemarahan nya pun bertambah berkali lipat, ia tidak menyangka jika anak semata wayang bisa berubah menjadi seorang berhati iblis dan tak memiliki belas kasih, bisa di lihat dengan banyaknya lebam di wajah gadis tersebut.

"Lin, minta Danu ambilkan beberapa pasang pakaian untuk gadis malang ini." titah nya kepada asisten sang anak.

Sepeninggalan Lin, Dania pun segera memberikan beberapa suntikan kepada raga Rania, bulir air mata nya tak dapat di bendung lagi, ia begitu iba melihat kondisi Rania yang mendapatkan banyak lebam bukan hanya di wajah nya saja melainkan ada di beberapa titik tubuh gadis itu.

"Maafkan Delta, Nak. Saya berjanji Delta akan mempertanggung jawab kan semua yang ia lakukan kepada kamu." gumam Dania lirih, hati nya sakit melihat perlakuan Delta kepada gadis malang itu.

Setelah memberikan pertolongan kepada Rania, Dania pun segera melangkah keluar mencari keberadaan Delta. Setiba nya di lantai dasar, ia tak menemukan keberadaan Delta di sana. Tak menunggu waktu lama, Dania pun mendial salah satu nomor, ia menceritakan segala nya pada lawan bicara nya. Sesosok yang menjadi lawan bicara Dania pun tak kalah membelalak mendengar cerita Dania, ia begitu murka dan meminta Dania menunggu nya di sana.

Di lain tempat, Delta sedang berbicara bersama asisten pribadi nya mengenai insiden salah culik.

"Sampah seperti mereka kau kerjakan padaku!" sembur Delta saat Galfin tiba di depan nya.

"Maaf Tuan, saya lalai mendisiplinkan mereka." Galfin menunduk takut, ia tau apa saja yang bisa di lakukan Tuan nya jika secuil kesalahan di lakukan oleh orang-orang nya.

"Cari tau identitas gadis itu, setelah ia sembuh berikan kompensasi yang besar kepada nya agar ia tak mengumbar insiden ini kepada publik." titah nya berjaga-jaga sewaktu waktu insiden ini membombardir diri nya dan berimbas pada perusahan keluarga nya.

"Baik Tuan muda, lima belas menit dari sekarang saya akan memberikan informasi mengenai gadis itu." balas Galfin dengan mantap.

Setelah pertemuan nya dengan Galfin barusan, Delta pun kembali mengendarai mobil sport nya menuju mansion. Pada larut malam jalanan begitu sepi hingga Delta tak membutuh kan waktu lama pun kini telah memarkir mobil nya di halaman mansion mewah nya.

Setiba nya di sana, ia di suguhkan dengan tatapan membunuh kedua orang tua nya yang telah menanti kedatangan nya sejak tadi. Delta memasang wajah datar nya seperti biasa, meski ia tau jika sebentar lagi pasti akan di caci maki oleh kedua orang tua nya, Delta pun dengan berani nya berjalan menghampiri Dania namun belum sempat ia duduk, sesosok pria dewasa berdiri dan melayang kan satu tamparan yang begitu kuat ke pipi Delta saking kuat nya tamparan itu tubuh Delta terhuyung ke belakang.

"Selama ini Dad dan Mom gak pernah ngajarin kamu menjadi pria bejat dan tak memiliki belas kasih, dasar bajingan!" teriak Ashraf dengan sorot mata tajam nya dan kembali melayangkan satu bogeman mentah ke wajah sang putra.

"Udah deh, Dad. Delta bukan anak kecil lagi, Delta tau Delta salah, oleh karena itu setelah gadis itu sembuh Delta bakalan memberikan kompensasi besar kepada nya. Gadis seperti mereka pasti akan tergiur jika di berikan uang yang banyak." dengan sombong nya Delta berucap.

Dania geram melihat keangkuhan anak semata wayang nya, ia tak menyangka jika Delta memiliki pemikiran seperti itu kepada gadis malang yang baru di siksa nya. Delta hendak memprotes lagi namun tangan Dania sudah melayang di pipi kiri nya.

"Kau harus bertanggung jawab pada gadis itu, apapun yang terjadi! kau sudah merenggut kesucian nya, jika kau berani menentang kemauan Mom, silahkan tinggal kan semua fasilitas yang Mom dan Dad berikan ke kamu selama ini dan satu lagi, perusahan akan Mom ambil alih mulai saat ini." ancam Dania dengan menekan setiap ucapan nya.

"Mom, yakinlah gadis seperti mereka hanya mengincar uang Delta saja, dan sampai kapan pun Delta gak bakalan mau bertanggung jawab kepada gadis itu." balas Delta tak mau kalah.

Tanpa mereka sadari, gadis yang baru saja siuman itu kini berdiri di untaian tangga dengan wajah pucat serta tubuh lemas nya, tak sedikit pun perdebatan mereka di lewati nya, hingga penolakan keras dari pria yang baru saja merenggut kesucian nya pun di dengar nya dengan jelas, ia tersenyum sinis ke arah Delta.

"Nona, apa yang anda lakukan? seharusnya anda beristirahat saja, tubuh anda begitu lemas." Lin berbicara agak keras agar para majikan nya dapat mengetahui keberadaan gadis tersebut.

Ketiga orang yang sedang berdebat pun mengikuti arah suara itu, mereka terkejut mendapati Rania berdiri di untaian tangga dengan tatapan penuh kebencian mengarah ke arah Delta. Dania beserta Ashraf pun berdiri dan hendak menghampiri raga lemas Rania, namun suara menginterupsi membuat langkah mereka terhenti.

"Bisa besar kepala dia jika Mom dan Dad menghampiri nya. Gadis miskin seperti mereka tak patut di kasihani, memberikan kompensasi besar saja sudah menutupi insiden barusan." hinaan demi hinaan di lontarkan Delta tanpa perasaan.

Mendengar itu Rania tersenyum sinis, dengan langkah gontai Rania pun beranjak menuruni anak tangga. Dengan rasa benci yang bergemuruh di hati nya, ia melangkah menuju Delta dengan berani. Setiba nya di depan Delta, ia menampar wajah pria tampan itu.

"Aku memang terlahir dari keluarga miskin, tapi bukan berarti kamu bisa seenak nya menginjak harga diriku! dan tamparan barusan adalah balasan atas apa yang kau lakukan padaku, aku tak membutuh kan kompensasi apapun, semua sudah terjadi. Tapi satu yang perlu kau ingat-" ucap Rania dengan tubuh bergetar, gadis itu pun mengusap bulir air mata sebelum melanjutkan ucapan nya.

"Jika suatu saat nanti aku hamil dan melahirkan, takkan aku biarkan kau beserta keluarga mu melihat atau pun menyentuh anak itu, aku bersumpah demi kedua orang tua ku." ucap Rania dengan tegas dan berlalu pergi dengan seribu rasa sakit hati nya, ia yang sebelum nya memiliki kehidupan yang bebas kini menjadi berantakan karena kejadian barusan.

Mendengar kata hamil dan melahirkan, tiba-tiba jantung Delta berdegup kencang, ia melupakan poin tersebut, kemungkinan itu pun pasti terjadi karena saat menyetubuhi gadis tersebut ia tak memakai pengaman dan menumpahkan semua nya di inti tubuh gadis tersebut.

Dania beserta Ashraf pun seperti di tusuk beribu belati kala mendengar ucapan menohok dari gadis itu. Dania menatap suami nya dengan lekat seperti meminta ijin untuk mengejar Rania, seperti tau isyarat sang istri Ashraf pun mengangguk pasti. Dania pun berlari mengejar Rania.

Episodes
1 1. Kesucian yang di renggut
2 2. Ucapan Menohok
3 3. Kelembutan Seorang Dania
4 4. Kenyataan Pahit
5 5. Wanita tangguh
6 6. Di pertemukan kembali
7 7. Perasan Aneh
8 8. Keberanian Rania
9 9. Menolak
10 10. Kelemahan Rania
11 11. Kesedihan di hari pernikahan
12 12. Pergi di malam pengantin
13 13. Bagai di telan bumi
14 14. Kemarahan Ashraf
15 15. Permintaan yang di tolak
16 16. Kesepakatan
17 17. Se atap tapi pisah kamar
18 18. Pria yang sama
19 19. Akulah mimpi buruk istrimu
20 20. Kedatangan Jenifer
21 21. Etika bertamu
22 22. Mulai mencemaskan
23 23. Panggil orang tua nya saja
24 24. Maaf untuk segala nya
25 25. Kelembutan Delta
26 26. Kematian Mengincar Istrimu
27 27. Masa lalu Julio
28 28. Aku di nodai
29 29. Tinggal kan Villa kalian
30 30. Titipkan Anak kami kepada Hendro
31 31. Rencana yang gagal
32 32. Pria misterius
33 33. Sifat keras Galfin
34 34. Mulai menerima
35 35. Kemarahan Delta
36 36. Memasak untuk suami
37 37. Tidur seranjang
38 38. Rencana Jahat
39 39. I Love You
40 40. Kekesalan Rania
41 41. Penyatuan suami istri
42 42. Obsesi sang sekertaris
43 43. Mulai meragukan
44 44. Aku harus apa?
45 45. Pertengkaran
46 46. Salah Paham
47 47. Penjelasan Delta
48 48. Menghabiskan waktu berdua
49 49. Jangan pernah menyentuhnya
50 50. Pertemuan Tak Terduga
51 51. Mencoba menerima
52 52. Kekesalan Dania
53 53. Janda kaya
54 54. Kelahiran sang pewaris
55 55. Alden si pembuat onar
56 56. Kedatangan Tuan besar Hanthony.
57 57. Permintaan Ashraf
58 58. Awal kebahagian
59 59. Hasrat yang di patahkan
60 60. Kebenaran tentang Rania
61 61. Semakin jauh.
62 62. Rindu
63 63. Pertemuan Rania dan Brian
64 64. Masa lalu Rania dan Brian
65 65. Sisi lain Rania
66 66. Istriku tanggung jawabku
67 67. Pelukan Terakhir.
68 68. Apa kau mencintainya
69 69. Penyesalan Barack
70 70. Rencana Rania.
71 71. Menumpas para pengkhianat
72 72. Rencana Rania
73 73. Gail tertembak
74 74. Kepanikan Rania
75 75. Mari bercerai.
76 76. Sikap dingin Delta
77 77. Ancaman Dania
78 78. Pergi untuk cita-cita
79 79. Awal pertemuan
80 80. Kerinduan Rania
81 81. Kekesalan Gailel
82 82. Kemarahan Mikayla
83 83. Perdebatan Ayla dan Gailel
84 84. Takut kehilanganmu
85 85. Kenapa Kakak Membenciku?
86 86. Penjelasan Ayla
87 87. Kecurigaan Galfin.
88 88. Ayah!
89 89. Pertemuan Selia dan Galfin
90 90. Kebenaran tentang Ayla
91 91. Murkanya Delta
92 92. Sisi kejam Arta
93 93. Ayla menggila
Episodes

Updated 93 Episodes

1
1. Kesucian yang di renggut
2
2. Ucapan Menohok
3
3. Kelembutan Seorang Dania
4
4. Kenyataan Pahit
5
5. Wanita tangguh
6
6. Di pertemukan kembali
7
7. Perasan Aneh
8
8. Keberanian Rania
9
9. Menolak
10
10. Kelemahan Rania
11
11. Kesedihan di hari pernikahan
12
12. Pergi di malam pengantin
13
13. Bagai di telan bumi
14
14. Kemarahan Ashraf
15
15. Permintaan yang di tolak
16
16. Kesepakatan
17
17. Se atap tapi pisah kamar
18
18. Pria yang sama
19
19. Akulah mimpi buruk istrimu
20
20. Kedatangan Jenifer
21
21. Etika bertamu
22
22. Mulai mencemaskan
23
23. Panggil orang tua nya saja
24
24. Maaf untuk segala nya
25
25. Kelembutan Delta
26
26. Kematian Mengincar Istrimu
27
27. Masa lalu Julio
28
28. Aku di nodai
29
29. Tinggal kan Villa kalian
30
30. Titipkan Anak kami kepada Hendro
31
31. Rencana yang gagal
32
32. Pria misterius
33
33. Sifat keras Galfin
34
34. Mulai menerima
35
35. Kemarahan Delta
36
36. Memasak untuk suami
37
37. Tidur seranjang
38
38. Rencana Jahat
39
39. I Love You
40
40. Kekesalan Rania
41
41. Penyatuan suami istri
42
42. Obsesi sang sekertaris
43
43. Mulai meragukan
44
44. Aku harus apa?
45
45. Pertengkaran
46
46. Salah Paham
47
47. Penjelasan Delta
48
48. Menghabiskan waktu berdua
49
49. Jangan pernah menyentuhnya
50
50. Pertemuan Tak Terduga
51
51. Mencoba menerima
52
52. Kekesalan Dania
53
53. Janda kaya
54
54. Kelahiran sang pewaris
55
55. Alden si pembuat onar
56
56. Kedatangan Tuan besar Hanthony.
57
57. Permintaan Ashraf
58
58. Awal kebahagian
59
59. Hasrat yang di patahkan
60
60. Kebenaran tentang Rania
61
61. Semakin jauh.
62
62. Rindu
63
63. Pertemuan Rania dan Brian
64
64. Masa lalu Rania dan Brian
65
65. Sisi lain Rania
66
66. Istriku tanggung jawabku
67
67. Pelukan Terakhir.
68
68. Apa kau mencintainya
69
69. Penyesalan Barack
70
70. Rencana Rania.
71
71. Menumpas para pengkhianat
72
72. Rencana Rania
73
73. Gail tertembak
74
74. Kepanikan Rania
75
75. Mari bercerai.
76
76. Sikap dingin Delta
77
77. Ancaman Dania
78
78. Pergi untuk cita-cita
79
79. Awal pertemuan
80
80. Kerinduan Rania
81
81. Kekesalan Gailel
82
82. Kemarahan Mikayla
83
83. Perdebatan Ayla dan Gailel
84
84. Takut kehilanganmu
85
85. Kenapa Kakak Membenciku?
86
86. Penjelasan Ayla
87
87. Kecurigaan Galfin.
88
88. Ayah!
89
89. Pertemuan Selia dan Galfin
90
90. Kebenaran tentang Ayla
91
91. Murkanya Delta
92
92. Sisi kejam Arta
93
93. Ayla menggila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!