3. Kelembutan Seorang Dania

Rania menangis dalam diam, dengan tubuh lemas nya ia berjalan keluar mansion megah milik pria yang baru saja memperkosa diri nya. Hujan pun turun dengan tiba-tiba, siapapun yang melihat siluet Rania saat ini, pasti akan merasa iba dengan gadis itu.

Dania mencoba mengejar nya di bawah guyuran hujan yang cukup lebat, ia bersyukur karena masih bisa menemukan gadis tersebut. Dengan lembut Dania menahan pergelangan tangan Rania.

"Nak, tubuhmu begitu lemas, jangan seperti ini. Ayo masuk kedalam lagi." bujuk Dania dengan lembut nya tanpa bisa di tahan bulir air mata nya pun tumpah bercampur guyuran air hujan.

Rania diam, tatapan nya begitu kosong. Dania dapat melihat kesedihan yang mendalam pada sorot mata gadis tersebut. Ia pun memeluk raga Rania, dan mengusap punggung belakang gadis itu

"Tante tau apa yang di lakukan Delta terhadap kamu tidak dapat di maafkan, oleh karena itu, Tante ingin kamu ikut pulang bersama Tante ke rumah Tante, kamu mau kan sayang?" bujuk Dania lagi saat tubuh nya memeluk tubuh Rania.

Rania tak menjawab, ia terus saja terisak dalam dekapan hangat Ibu dari pria yang memperkosa diri nya. Ashraf yang sejak tadi mendengar gemuruh di langit pun tampak gelisah, ia tau perangai istri nya yang begitu baik pada siapapun yang terkena musibah meski selalu memasang wajah datar nya.

Ashraf pun berjalan melewati Delta, namun sebelum benar-benar meninggalkan rumah sang anak, Ashraf pun melontarkan satu ancaman mematikan.

"Jika, semua perkataan gadis itu terbukti, bersiap lah kau meratapi kebangkrutan kamu, karena setelah nya semua warisan Dad akan Dad turunkan kepada gadis itu dan cucu Dad." ancaman itu pun lolos begitu saja dari bibir seorang Ashraf yang biasa nya tak pernah berucap kasar atau pun mengancam anak semata wayangnya.

Setelah mengatakan ultimatum itu, Ashraf pun melenggang pergi, ia tak menyangka jika sang istri rela kehujanan di larut malam hanya karena kesalahan anak nya. Ashraf pun mengendarai mobil nya menuju ke arah gerbang, ia turun dan mengajak kedua nya naik ke mobil.

"Nak, ayok ikut kami pulang. Ini sudah malam, dan kamu nggak mungkin pulang dalam keadaan seperti ini." ajak Ashraf sembari mengusap lembut puncak kepala gadis itu.

Dania pun menuntun Rania masuk ke mobil, dengan sigap Ashraf mengambil selimut yang berada di bagasi belakang. Dania pun melingkarkan selimut ke tubuh bergetar Rania. Rania menggigil kedinginan, tubuh nya pun mulai demam, Dania tampak khawatir melihat kondisi Rania yang semakin buruk.

"Dad, cepat dikit bisa nggak? tubuh gadis ini semakin memburuk, ia menggigil kedinginan loh." pinta nya kepada sang suami.

"Baik Mom." balas Ashraf dengan memandang sosok gadis tersebut melalui kaca berukuran kecil di depan nya.

Karena kebencian kamu yang tak beralasan itu, kau tega menorehkan luka yang teramat dalam pada gadis sepolos dirinya, apa kah kebencian telah menutupi hati kamu?

Hampir sejam berlalu, mobil yang di kendarai Ashraf akhir nya memasuki pelataran rumah mewah nya, beberapa art sudah berjejer menanti kedatangan mereka.

"Selamat malam Tuan dan Nyonya." sapa para art seperti biasa saat kedatangan majikan mereka.

"Selamat malam." balas Ashraf singkat.

Dania tak sekalipun melepaskan dekapan nya dari tubuh Rania, ia menuntun gadis itu masuk ke lobby utama rumah nya. Ya, rumah itu terlihat sepi saat Delta memilih tinggal sendiri di kediaman nya, Dania beserta Ashraf hanya memiliki seorang anak yang tak lain adalah Delta. Berulang kali Dania meminta Delta untuk segera mencari pendamping hidup agar ia bisa merasakan menggendong cucu di usia nya yang tidak mudah lagi, namun permintaan nya selalu saja di tolak mentah-mentah oleh Delta dan jawaban Delta selalu saja belum memikirkan sebuah pernikahan apalagi memiliki seorang anak.

Setelah kepergian kedua orang tua nya, rumah mewah itu menjadi tak beraturan lagi, kala Delta tak henti-henti nya melempar interior yang berada di jangkauannya, berulang kali Delta mengusap kasar wajah nya.

Setiap ucapan yang di lontarkan Rania terus saja berputar di otak nya. "Brengsek!" desis Delta marah. "Jika saja para pengawal itu tidak ceroboh mungkin semua ini nggak bakalan terjadi." teriak nya lagi dengan melempar gelas yang berisi minuman beralkohol yang berada di genggaman nya.

"Rania Khumala Sari..," eja Delta saat sudah menerima informasi mengenai gadis yang di setubuhi nya barusan. Terlihat sebuah senyum mengembang di wajah datar nya, namun seketika senyum itu memudar di gantikan dengan sorot mata dingin kala mengingat tamparan yang di layang kan Rania di depan kedua orang tua nya.

"Kau gadis pertama yang dengan berani nya menampar saya." gumam nya sembari menatap lamat-lamat foto Rania.

Di rumah berukuran kecil, tampak seorang pria berumur sedang mondar mandir di depan rumah nya, raut kekhawatiran tampak jelas di wajah tua nya.

"Rania, kamu kemana sih nak?" gumam nya dengan khawatir.

"Gak usah di tunggu Mas, mungkin gadis bar-bar itu sedang asik bermain bersama teman-teman nya." ketus seorang wanita dengan wajah bengis nya.

"Buk, berhenti mengatai Rania seperti itu! bagaimana pun Rania itu anak kita!" marah bapak Rania yang jengkel dengan sifat istri nya yang selalu judes kepada Rania.

"Rania kan bukan anak kita, Mas! dia itu anak adik kamu, Mas. Wanita yang tega ninggalin anak nya sama kita." celetuk Sila asal.

Mendengar ucapan istri nya seketika darah Hendro mendidih, ia pun menatap nyalang ke arah istri nya. "Berhenti membicarakan identitas Rania! apapun yang terjadi Rania itu anak kita. Dan satu lagi, jangan pernah membicarakan ini di depan Rania. Jika tidak, kamu tau akibat nya." ancam Hendro dengan mata memerah menahan kemarahan nya.

"Terserah Mas saja, yang pasti nya Bunda hanya memiliki seorang anak dan itu hanya Liana seorang." tegas Sila dengan malas dan berlalu kembali masuk ke dalam rumah menghampiri Liana.

"Sayang, kamu lagi ngapain sih? sejak tadi Bunda liat kamu kayak senyum-senyum sendiri deh. Ayo cerita ke Bunda." tanya Sila dengan sayang nya kepada Liana, namun beda hal nya jika ia bersama Rania, Sila pasti akan bersikap kasar dan semena-mena kepada Rania dan pasti jauh berbeda dengan perlakuan nya kepada Liana, tapi tidak dengan Hendro yang selalu bersikap adil dengan Liana begitu pun Rania, bagi Hendro Rania adalah sosok adik pengganti setelah kepergian Lethisa belasan tahun yang lalu.

Liana pun menceritakan segala nya kepada Sila, Sila tersenyum dan membelai pipi anak gadis nya dengan lembut dan penuh kasih sayang. "Kejar pria yang kamu cintai, apapun rintangan nya teruslah maju. Bunda akan mendukung setiap keputusan kamu sayang." Sila menyemangati Liana.

Hendro yang masih beta berada di luar pun tampak bingung harus mencari Rania kemana, pasal nya meski hubungan nya dengan Rania begitu baik, tapi sosok Rania tidak pernah berkeluh-kesah kepada nya, teman Rania tak satu pun di kenal oleh Hendro.

Episodes
1 1. Kesucian yang di renggut
2 2. Ucapan Menohok
3 3. Kelembutan Seorang Dania
4 4. Kenyataan Pahit
5 5. Wanita tangguh
6 6. Di pertemukan kembali
7 7. Perasan Aneh
8 8. Keberanian Rania
9 9. Menolak
10 10. Kelemahan Rania
11 11. Kesedihan di hari pernikahan
12 12. Pergi di malam pengantin
13 13. Bagai di telan bumi
14 14. Kemarahan Ashraf
15 15. Permintaan yang di tolak
16 16. Kesepakatan
17 17. Se atap tapi pisah kamar
18 18. Pria yang sama
19 19. Akulah mimpi buruk istrimu
20 20. Kedatangan Jenifer
21 21. Etika bertamu
22 22. Mulai mencemaskan
23 23. Panggil orang tua nya saja
24 24. Maaf untuk segala nya
25 25. Kelembutan Delta
26 26. Kematian Mengincar Istrimu
27 27. Masa lalu Julio
28 28. Aku di nodai
29 29. Tinggal kan Villa kalian
30 30. Titipkan Anak kami kepada Hendro
31 31. Rencana yang gagal
32 32. Pria misterius
33 33. Sifat keras Galfin
34 34. Mulai menerima
35 35. Kemarahan Delta
36 36. Memasak untuk suami
37 37. Tidur seranjang
38 38. Rencana Jahat
39 39. I Love You
40 40. Kekesalan Rania
41 41. Penyatuan suami istri
42 42. Obsesi sang sekertaris
43 43. Mulai meragukan
44 44. Aku harus apa?
45 45. Pertengkaran
46 46. Salah Paham
47 47. Penjelasan Delta
48 48. Menghabiskan waktu berdua
49 49. Jangan pernah menyentuhnya
50 50. Pertemuan Tak Terduga
51 51. Mencoba menerima
52 52. Kekesalan Dania
53 53. Janda kaya
54 54. Kelahiran sang pewaris
55 55. Alden si pembuat onar
56 56. Kedatangan Tuan besar Hanthony.
57 57. Permintaan Ashraf
58 58. Awal kebahagian
59 59. Hasrat yang di patahkan
60 60. Kebenaran tentang Rania
61 61. Semakin jauh.
62 62. Rindu
63 63. Pertemuan Rania dan Brian
64 64. Masa lalu Rania dan Brian
65 65. Sisi lain Rania
66 66. Istriku tanggung jawabku
67 67. Pelukan Terakhir.
68 68. Apa kau mencintainya
69 69. Penyesalan Barack
70 70. Rencana Rania.
71 71. Menumpas para pengkhianat
72 72. Rencana Rania
73 73. Gail tertembak
74 74. Kepanikan Rania
75 75. Mari bercerai.
76 76. Sikap dingin Delta
77 77. Ancaman Dania
78 78. Pergi untuk cita-cita
79 79. Awal pertemuan
80 80. Kerinduan Rania
81 81. Kekesalan Gailel
82 82. Kemarahan Mikayla
83 83. Perdebatan Ayla dan Gailel
84 84. Takut kehilanganmu
85 85. Kenapa Kakak Membenciku?
86 86. Penjelasan Ayla
87 87. Kecurigaan Galfin.
88 88. Ayah!
89 89. Pertemuan Selia dan Galfin
90 90. Kebenaran tentang Ayla
91 91. Murkanya Delta
92 92. Sisi kejam Arta
93 93. Ayla menggila
Episodes

Updated 93 Episodes

1
1. Kesucian yang di renggut
2
2. Ucapan Menohok
3
3. Kelembutan Seorang Dania
4
4. Kenyataan Pahit
5
5. Wanita tangguh
6
6. Di pertemukan kembali
7
7. Perasan Aneh
8
8. Keberanian Rania
9
9. Menolak
10
10. Kelemahan Rania
11
11. Kesedihan di hari pernikahan
12
12. Pergi di malam pengantin
13
13. Bagai di telan bumi
14
14. Kemarahan Ashraf
15
15. Permintaan yang di tolak
16
16. Kesepakatan
17
17. Se atap tapi pisah kamar
18
18. Pria yang sama
19
19. Akulah mimpi buruk istrimu
20
20. Kedatangan Jenifer
21
21. Etika bertamu
22
22. Mulai mencemaskan
23
23. Panggil orang tua nya saja
24
24. Maaf untuk segala nya
25
25. Kelembutan Delta
26
26. Kematian Mengincar Istrimu
27
27. Masa lalu Julio
28
28. Aku di nodai
29
29. Tinggal kan Villa kalian
30
30. Titipkan Anak kami kepada Hendro
31
31. Rencana yang gagal
32
32. Pria misterius
33
33. Sifat keras Galfin
34
34. Mulai menerima
35
35. Kemarahan Delta
36
36. Memasak untuk suami
37
37. Tidur seranjang
38
38. Rencana Jahat
39
39. I Love You
40
40. Kekesalan Rania
41
41. Penyatuan suami istri
42
42. Obsesi sang sekertaris
43
43. Mulai meragukan
44
44. Aku harus apa?
45
45. Pertengkaran
46
46. Salah Paham
47
47. Penjelasan Delta
48
48. Menghabiskan waktu berdua
49
49. Jangan pernah menyentuhnya
50
50. Pertemuan Tak Terduga
51
51. Mencoba menerima
52
52. Kekesalan Dania
53
53. Janda kaya
54
54. Kelahiran sang pewaris
55
55. Alden si pembuat onar
56
56. Kedatangan Tuan besar Hanthony.
57
57. Permintaan Ashraf
58
58. Awal kebahagian
59
59. Hasrat yang di patahkan
60
60. Kebenaran tentang Rania
61
61. Semakin jauh.
62
62. Rindu
63
63. Pertemuan Rania dan Brian
64
64. Masa lalu Rania dan Brian
65
65. Sisi lain Rania
66
66. Istriku tanggung jawabku
67
67. Pelukan Terakhir.
68
68. Apa kau mencintainya
69
69. Penyesalan Barack
70
70. Rencana Rania.
71
71. Menumpas para pengkhianat
72
72. Rencana Rania
73
73. Gail tertembak
74
74. Kepanikan Rania
75
75. Mari bercerai.
76
76. Sikap dingin Delta
77
77. Ancaman Dania
78
78. Pergi untuk cita-cita
79
79. Awal pertemuan
80
80. Kerinduan Rania
81
81. Kekesalan Gailel
82
82. Kemarahan Mikayla
83
83. Perdebatan Ayla dan Gailel
84
84. Takut kehilanganmu
85
85. Kenapa Kakak Membenciku?
86
86. Penjelasan Ayla
87
87. Kecurigaan Galfin.
88
88. Ayah!
89
89. Pertemuan Selia dan Galfin
90
90. Kebenaran tentang Ayla
91
91. Murkanya Delta
92
92. Sisi kejam Arta
93
93. Ayla menggila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!