4. Depresi

Setelah satu minggu Tasha menerima surat undangan yang langsung Siska kirimkan ke kantor perusahaan dimana Tasha bekerja, menjadikan Tasha frustasi saat ini. Dia tidak menghadiri undangan pernikahan Farhan dan Siska itu. Tapi niat utama Siska bukanlah kehadiran Tasha, tapi yang Siska inginkan adalah agar Tasha tau jika Farhan akan menjadi miliknya selamanya seorang.

Dia seperti orang kehilangan arah hidup, orang yang bicara ngelantur dan selalu tidak jelas apa yang sedang dibicarakannya, kadang dia menangis dan bahkan dengan sekejap nya dia langsung tertawa.

Wajah cantiknya sudah berubah menjadi kusut, rambut indahnya sudah tidak lagi terawat, mata nya sudah sangat sembab dan badannya sudah semakin kurus. Kamar yang ia tempati kini pun sudah berantakan, sampah tisu ada dimana-mana, semua pakaian yang awalnya rapi telah keluar dari dalam lemari, dan semua alat makeup nya juga sudah berjatuhan diatas lantai. Tasha tidak lagi pernah keluar dari kamarnya dan dia juga memerintahkan untuk siapapun tidak ada yang boleh membersihkan kamarnya itu.

Beberapa hari yang lalu, Tasha bahkan hampir mengakhiri hidupnya dengan beling kaca-kaca foto figur dia dan Farhan yang sudah dipecahkan nya itu. Dia menyayat tangannya dengan serpihan-serpihan kaca foto, untungnya pada saat itu Lita datang sedang mambawakan makanan untuk putrinya, dengan cepat Lita mengambil pecahan kaca itu dari tangan Tasha tetapi Lita sedikit terlambat, hingga tangan Tasha sudah sedikit tersayat.

"Farhan aku harus bagaimana melupakan mu"

Hiksss

"Aku harus berbuat apa"

Pecah tangisan Tasha disana sejadi-jadinya, mengingat kenangan bahagia mereka bersama. Tasha dan Farhan mulai pertama kali bertemu ketika ada acara dikampus mereka waktu itu. Waktu terus berlalu, mereka pun sering bertemu, makan, bahkan saling menyukai, mengomentari setiap postingan-postingan satu sama lain di akun sosial media mereka. Sehingga terjalinlah sebuah rasa sayang dan cinta Tasha kepada Farhan.

"Waktu ku sia-sia karena mu Farhan. Kau menyuruhku untuk menunggu mu. Kau memberikan sebuah janji kepada ku. Tapi kenapa kau seakan berputar arah meninggalkan ku seperti tidak ada artinya. Kau anggap apa pengorbanan ku selama ini Farhan. Kau adalah seorang b*******k. Kau seharus nya tidak pantas mendapat kan cinta ku. Kau harus nya m**i. Aku j***k dengan mu " Tasha terus menjerit mengingat penghiatan Farhan padanya.

Hidupnya telah hancur, mimpinya ingin hidup bersama yang dibangunnya seakan lenyap dengan seketika.

*

Malam semakin bergerak pagi. Cahaya dari luar sudah menembus jendela yang ada dikamar Tasha. Seperti biasa semenjak kejadian itu, Tasha tak lagi makan dimeja makan namun Lita lah yang membawakan makanan Tasha ke dalam kamarnya.

Diusap Lita rambut Tasha yang masih tertidur itu. Tanpa Lita sadar air matanya mengalir, hatinya terasa terenyuh atas kondisi putrinya sekarang.

Tasha mulai menggeliatkan badannya, dia merasakan rambut dan pipi nya disentuh-sentuh lembut.

"Ma, kenapa aku masih hidup" ucap nya sambil memeluk ibunya itu dan menjadikan paha sang mama bantalan.

"Sayang, jangan ucapkan itu, mama benci mendengarnya" Lita pun membalas pelukan kuat putrinya itu. "Sayang, kamu putri mama dan papa, kamu harus bahagia nak. selama mama dan papa masih hidup sayang. Kakak harus kuat" kecup Lita kening putrinya itu.

"Ma, kenapa nasib ku tidak seperti nasib-nasib orang yang beruntung ya ma" dalam pelukan ibuk nya Tasha masih menangis, merasa sakit yang dirasakan nya belum juga hilang.

"ma apa aku ada salah sama mama dan papa, apa aku anak durhaka ma, sehingga Tuhan menghukum aku sejauh ini ma" hiksss

"Ma apa aku anak tidak berbakti kepada mama dan papa" Tasha bangkit dari paha sang mama, di lihatnya wajah sang ibu dengan air mata Tasha yang membasahi kedua pipi nya.

Lita mencoba menahan diri agar tidak ikut terlarut dalam kondisi ini, dia harus berusaha menyemangati putri sulung nya itu. Sekarang ini lah, sosok seorang ibu yang harus menjadi penenang dan penyemangat buat sang buah hati nya.

"Tidak ada yang akan tau akan nasib seseorang sayang. Kamu tau Tuhan menakdirkan mu mengenal nya tapi bukan untuk memilikinya" Lita mencoba melihat langit-langit kamar itu agar air matanya tidak tumpah.

Hikksssssss

Seakan tak ada habis nya air mata Tasha yang terus-terusan keluar, Tasha terus menangisi takdir hidupnya.

Lita terus mengusapi punggung putrinya itu, mata nya tidak tahan melihat wajah putri nya yang sudah lama sembab dan telinga nya tidak tahan mendengar tangisan dan rintihan sang putri.

"Sha, makan dulu, mama masak kesukaan kamu" suap Lita sendok kebibir Tasha

Tasha menggeleng "kakak belum lapar ma"

Mama langsung meletakan piring yang dipegangnya ke atas nakas, dengan cepatnya Lita memeluk putri nya itu. Bagaimana Tasha tidak merasakan lapar, bahkan dia hampir tidak pernah makan, jika pun dia makan itu pun karna paksaan dari sang mama.

"Ma kenapa dia menghianati aku ma kenapa. Kenapa dia tega menikah dengan orang lain. Aku sejelek itu ma, maka nya dia berpaling ke orang lain. Maaaaa"

Hikssss

"Tidak sayang, tidak, kamu cantik, kamu layak disayangi dan dicintai nak. Mungkin dia yang tidak melihat berlian berharga yang sedang dia genggam pada saat itu, sehingga dia mencari sampah lain yang ingin dia kejar. Kamu pasti akan berharga dengan orang yang menghargai mu sayang"

Lita ingat sehari setelah Farhan menikahi Siska, Farhan datang kerumah mereka untuk menemui Tasha meminta maaf atas apa yang telah terjadi dan dilakukan nya kepada putri mereka, dia sadar apa yang diperbuatnya adalah sebuah kesalahan. Mengapa dia tidak langsung mengakhiri hubungan mereka sebelum dia menikahi wanita lain. Dan dia juga sadar akan kesalahan nya, Tasha tau sebuah kebenaran itu bukan dari ucapan nya langsung tetapi dari wanita yang telah menjadi istri nya sekarang.

Lita dan Erik tidak mengizinkan Farhan menemui Tasha anak mereka. Bahkan Erik dengan tersulut emosinya membuat perhitungan kepada Farhan sebuah hantaman kuat mendarat dipipi kanan Farhan, namun dengan cepat Lita memeluk suaminya itu untuk tidak melanjutkan hantamannya lagi.

*

Setelah Lita keluar dari kamar sang putri, dia menemui suaminya karena dia sudah tidak tahan lagi dengan kondisi yang dialami Tasha pada saat ini.

"Pa, ini tidak bisa dibiarkan seperti ini pa. mama takut dengan kondisi kejiwaan Tasha pa, dia harus dibawa ke psikiater pa"

"Papa setuju ma, papa juga sudah memikirkan nya. Tapi apa Tasha bisa terima ma. Papa semakin takut jika kita melakukan ini, kondisi mentalnya akan semakin tertekan ma. Papa takut Tasha nanti merasa jika kita sekarang sedang menganggapnya terkena gangguan jiwa ma"

Hiksss

Air mata Lita semakin deras atas apa yang dipikirkan sang suami. Bisa saja jika mereka melakukan itu, Tasha semakin tertekan.

Terpopuler

Comments

anan

anan

hadir k

2023-01-06

0

Na Gi Rah

Na Gi Rah

Lanjut.

2022-09-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. Apa Penghianatan?
3 3. Sebuah Jawaban
4 4. Depresi
5 5. Hampir Gila
6 6. Memulai
7 7. Seperti Mengenal
8 8. Perlakuan
9 9. Sudah Tertutup
10 10. Pelangkahan
11 11. Belum Tenang
12 12. Belum Mengenal
13 13. Mengapa Dia?
14 14. Menunda
15 15. Merasa Dirugikan
16 16. Berpura-pura
17 17. Marry You
18 18. Ingin Bermain-main
19 19. Kita Mulai
20 20. Merasa Canggung
21 21. Perjalanan Kehidupan
22 22. Bercocok Tanam?
23 23. Pemilik Yang Sama
24 24. Sebuah Kesalahan
25 25. Berbeda
26 26. Program?
27 27. Merasa Memanas
28 28. Melepas Lelah
29 29. Tidak Menyangka
30 30. Kagum
31 31. Kembali Lagi
32 32. Pelukan
33 33. Berdamai
34 34. Menggenggam
35 35. Kebencian
36 36. Memperkenalkan
37 37. Pembalasan Dendam
38 38. Om Suami
39 39. Cemburu?
40 40. Nyaman
41 41. Tidak Tega
42 42. Pujian
43 43. Satu Tempat
44 44. Terimakasih
45 45. Kepergian
46 46. Menghilang
47 47. Penyandraan
48 48. Berharap Bersama
49 49. Menggila
50 50. Rencana Licik
51 51. Pembohong
52 52. Seperti Berjarak
53 53. Menghindar
54 54. Tidak Ada Alasan
55 55. Sakit Yang Sama
56 56. Tidak Salah
57 57. Jalan Terbaik
58 58. Kehidupan Baru
59 59. Pemecatan
60 60. Titik Terang
61 61. Dipertemukan Kembali
62 62. Merindukan
63 63. Mengikhlaskan
64 64. Beristirahatlah
65 65. Our Honeymoon
66 66. Malam Panas
67 67. Benih Cinta
68 68. Pelan-Pelan
69 69. Menikmati
70 70. Double Happiness
71 71. Tidak Kenal Tempat
72 72. Tempat Baru
73 73. Menunggu Lama
74 74. Percetakan
75 75. Tergoda
76 76. Kebohongan Kecil
77 77. Sedang Simulasi
78 78. Merasa Takut
79 79. Masakan Pertama
80 80. Usaha Kuliner
81 81. Bau Aneh
82 82. Perubahan Sikap
83 83. Tidak Percaya
84 84. Posesif
85 85. Permintaan Tidak Tepat
86 86. Ngidam
87 87. Keistimewaan
88 88. Membuncit Bersama
89 89. Negeri Jiran
90 90. Kekhilafan
91 91. Sebagai Alasan
92 92. Adhisti
93 93. Menunggu Kepulangan
94 94. Tidak Disangka
95 95. Posisi Sulit
96 96. Pendarahan
97 97. TAMAT
98 98. Extra Part
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. Apa Penghianatan?
3
3. Sebuah Jawaban
4
4. Depresi
5
5. Hampir Gila
6
6. Memulai
7
7. Seperti Mengenal
8
8. Perlakuan
9
9. Sudah Tertutup
10
10. Pelangkahan
11
11. Belum Tenang
12
12. Belum Mengenal
13
13. Mengapa Dia?
14
14. Menunda
15
15. Merasa Dirugikan
16
16. Berpura-pura
17
17. Marry You
18
18. Ingin Bermain-main
19
19. Kita Mulai
20
20. Merasa Canggung
21
21. Perjalanan Kehidupan
22
22. Bercocok Tanam?
23
23. Pemilik Yang Sama
24
24. Sebuah Kesalahan
25
25. Berbeda
26
26. Program?
27
27. Merasa Memanas
28
28. Melepas Lelah
29
29. Tidak Menyangka
30
30. Kagum
31
31. Kembali Lagi
32
32. Pelukan
33
33. Berdamai
34
34. Menggenggam
35
35. Kebencian
36
36. Memperkenalkan
37
37. Pembalasan Dendam
38
38. Om Suami
39
39. Cemburu?
40
40. Nyaman
41
41. Tidak Tega
42
42. Pujian
43
43. Satu Tempat
44
44. Terimakasih
45
45. Kepergian
46
46. Menghilang
47
47. Penyandraan
48
48. Berharap Bersama
49
49. Menggila
50
50. Rencana Licik
51
51. Pembohong
52
52. Seperti Berjarak
53
53. Menghindar
54
54. Tidak Ada Alasan
55
55. Sakit Yang Sama
56
56. Tidak Salah
57
57. Jalan Terbaik
58
58. Kehidupan Baru
59
59. Pemecatan
60
60. Titik Terang
61
61. Dipertemukan Kembali
62
62. Merindukan
63
63. Mengikhlaskan
64
64. Beristirahatlah
65
65. Our Honeymoon
66
66. Malam Panas
67
67. Benih Cinta
68
68. Pelan-Pelan
69
69. Menikmati
70
70. Double Happiness
71
71. Tidak Kenal Tempat
72
72. Tempat Baru
73
73. Menunggu Lama
74
74. Percetakan
75
75. Tergoda
76
76. Kebohongan Kecil
77
77. Sedang Simulasi
78
78. Merasa Takut
79
79. Masakan Pertama
80
80. Usaha Kuliner
81
81. Bau Aneh
82
82. Perubahan Sikap
83
83. Tidak Percaya
84
84. Posesif
85
85. Permintaan Tidak Tepat
86
86. Ngidam
87
87. Keistimewaan
88
88. Membuncit Bersama
89
89. Negeri Jiran
90
90. Kekhilafan
91
91. Sebagai Alasan
92
92. Adhisti
93
93. Menunggu Kepulangan
94
94. Tidak Disangka
95
95. Posisi Sulit
96
96. Pendarahan
97
97. TAMAT
98
98. Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!