PENCARIAN

"Saya mohon untuk tim sar agar terus mencari keberadaan putri kami pak" lirih Tuan Antoni kepada kepala Tim SAR.

"Maafkan kami pak, pencarian ini sudah melebihi batas hari ketentuan, dan kami harap bapak mengerti SOP nya pak" jawab kepala Tim SAR dengan wajah yang sedih.

"Baiklah pak. Terimakasih atas semuanya. Semoga putri kami suatu saat akan pulang, baik hidup atau di temukan meninggal" lirih Tuan Antoni.

Pikirannya sangat lah kalut, belum lagi sang istri terbaring lemah karena selalu memikirkan keadaan putrinya.

"Ya tuhan indah sekali cobaan mu pada keluarga hamba. Semoga anaku cepat di pertemukan" deruan Tuan Antoni.

...Kicauan Burung membangunkan Ferdian dari peraduan mimpinya. Menghirup nafas dalam....

"Sudah pagi rupanya,," dengan langkah gontai dia menuju dapur dan langsung memasak nasi.

"Abang sudah bangun" teriak Ana di sebrang dapur.

"Baru saja" jawabnya singkat.

"Bang, nona itu sudah sadar, tetapi sangat lemah" ucapan spontan Ana.

"Syukurlah kalau begitu" ucap Ferdian santai.

Di lihatnya Adinda sudah bisa membuka mata dan sedikit meringis.

"Sudah sadar kamu rupanya nona, panjang sekali tidurmu," seloroh Ferdian datar.

"A a a aku dimana ini, tempat apa ini?,,auccccghh kepala ku nyeri sekali, kaki ku rasanya remuk redam" lirih Adinda sambil meringis.

"Kamu ada di gubuk ku nona. Kamu celaka sepertinya waktu mendaki Puncak Piramid" tumpalnya ringan.

"Ya aku ingat, aku saat itu mendaki seorang diri ke atas Puncak Piramid dan akkhhh kaki ku tergelincir. Sesudah itu tak ingat lagi apa Yang terjadi, ku kira aku bangun sudah di akhirat" jawabnya.

"Kamu belum mati nona, kamu disini saja dulu, maaf aku tak membawamu ke rumasakit, karena jaraknya jauh sekali dari sini" ucap Ferdian sambil meminumkan ramuan ke mulut Adinda.

..Sesaat terdiam, tiba- tiba Ana dan Lucy datang menyapa.

"Selamat pagi kak, akhirnya kaka sadar juga dari tidur panjangnya," ucap mereka berdua dengan senang.

"Terimakasih kalian telah menolong saya, apa kalian punya handphone? " tanya Adinda spontan.

"Handpone itu apa kak ?" ucap Lucy heran

..."Handphone itu alat buat komunikasi dek, kita gak punya dan tentu disini tidak ada sinyal dek " ungkap Ferdian kecut....

..."Yasudah tak apalah" lirih Adinda yang sangat ingin mengabari kedua orang tuanya. Di ingatnya hampir tiga minggu dia pinsan setelah kejadian itu dan dia memikirkan orang tuanya bagaimana....

..."Mama, papa apa kalian baik-baik saja "lirihnya....

Telpon seseorang berdering dan di angkatnya " Bagaimana pencarian mereka Dorman? apa sudah ada titik temu? "pekik lelaki di balik telpon itu...

" Belum Tuan, kami masih mencari. Tak di temukan jejak apapun tentang keponakan tuan,," jawab Dorman dengan perasaan takut.

"Bangsattt,,aku sudah menyewa mu Dorman. Bayaran mu pun tidak sedikit. Aku beri waktu satu bulan, jika ketemu bawa mereka hidup atau mati ke hadapan ku" teriak Cakra dengan suara menggelegar.

"Bagaimana ini kalau mereka kembali dan merebut semua aset milik papah, " pekik nya.

"Sayang kenapa kau kesal sekali hari ini?" ungkap Marisa.

Dia adalah kekasih gelap Cakra. Ya si tua bangka itu memang sangat doyan bercinta dengan para daun muda, bukan hanya dengan Marisa tetapi dengan banyak wanita.

"Tak apa honey. Berikan sevis terbaikmu malam ini untuk sugar dady mu ini" ungkap Cakra sambil mengecupi leher Marisa dengan gemas.

"Boleh saja dady ku sayang, asal hp aipon model terbaru segera di berikan" gemas Marisa.

"Apapun itu kucing kecilku. Sekarang puas kan lah hasratku dengan kegilaan mu itu baby,," ungkapnya dengan nafsu memburu.

Di kecupnya bibir gemoy Marisa dengan rakusnya.

"Aaccchhhh uucchhhh dady ku sayang, geli sekaliii, eummmzz" desah Marisa.

Tanpa memperdulikan racauan Marisa, Cakra terus saja memburu Marisa dalam kenikmatan.

¥

Di gubuk, Adinda terlihat sudah sadar dalam pingsannya.

"Nona kau telah sadar dua hari, dan aku belum tau namamu," tanya Ferdian kalem.

"Oy ya maaf. Kita belum sempat kenalan,, namaku Adinda, kan kamu ini siapa?" tanya nya.

"Ferdian nona, nama ku Ferdian. Senang kenal dengan wanita ayu seperti nona, kau dari mana?" tanya nya semangat.

"Aku dari Jakarta, kamu sudah lama tinggal disini?" tanya nya.

Mendengar kota Jakarta, Ferdian termangu. Ingatan nya kembali pada peristiwa 15 taun yang lalu, saat orang tuanya meninggal dan selang berapa hari ,om nya mengusirnya, saat itu ia hanya membawa uang 20 ribu dan membawa kedua adiknya. Dan ia masih ingat ancaman om Cakra padanya.

"Pergi kalian ,pergi yang jauh jangan pernah kembali lagi, semua harta milik papamu aku yang miliki sekarang,dengan hati lemah ia menaiki kereta api yang entah tujuan kota mana pun ia tak tau kala itu. Lapar dah haus itu kondisinya, beruntung ia bertemua alm Nenek Siti dan Kakek Joko. Lalu mereka membawa nya ke rumah ini ,dan setelah mereka meninggal rumah ini dia yang menempati.

Di tepuknya pundak Ferdian oleh Adinda.

"Hey kenapa kamu melamun? " ucap Adinda.

"Ekh tidak ,tidak" jawabnya singkat.

"Dimana keluargamu" tanya Dinda.

"Hmmmmmm" cuma itu jawaban singkat. (Ferdian, dia aneh sekali, dan tidak mau mengatan keluarganya) guman Adinda.

"Owh ya nama ku Adinda." ucapnya singkat.

Di tengah obrolan, ia di kagetkan dengan suara adiknya Ana yang menuntun kambing hutan ke depan rumahnya.

"Yaampun Ana, kau dapat itu dari mana ?" tanya Ferdian.

"Dia kena jebakan kita bang. Aku bawa saja, lumayan untuk dua hari kedepan kita makan enak bang" ucap Ana bahagia.

Mereka pun makan Kambing guling dengan lahapnya ...

Pagi itu udara tidak lah cukup cerah , Ferdian hanya duduk termangu di atas tikar lusuhnya ,entah apa yang dia fikirkan ,hanya sesekali terucap kata "saatnya aku mengambil apa yang harus aku ambil" lirihnya. Tak di sangka adinda mendengarnya "Apa yang mau kamu ambil Fer?" tanya Adinda heran.

Mendengar itu Ferdian kaget dan langsung menyanggah pembicaraan nya "eh kau, tak apa. Hanya mungkin aku salah ngomong" ucapnya panik.

"Tak mungkin salah Fer, ayo lah cerita ,aku kan sudah jadi keluargamu juga, mungkin ada yang bisa ku bantu " seloroh Adinda.

"Aku takut,,arrggghhhh ,aku takut akan hidup ku sendiri ,aku takut adek- adek ku celaka" lirihnya spontan. Melihat kegalauan ferdian ,seketika Adinda memeluknya "Katakan Fer, katakan kepadaku apa yang membuatnu takut , siapa kau ini sebenarnya," ucapnya.

"Aku hanya manusia yang menjadi korban keserakahan manusia lainnya ," tangis Ferdian lirih dan tanpa sadar mereka pun berpelukan dengan erat. Sadar hal itu Adinda segera melepaskan pelukan itu "maaf " imbuh Adinda sedikit malu ...

Tanpa sadar ada empat mata yang memperhatikan mereka yaitu Ana dan Lucy. Mereka pun segera berhamburan ke pelukan sang kaka.

"Abang kenapa bang, kok abang sedih ,,cerita lah pada kami apa yang selama ini abang rahasiakan dan kami tidak tau " ucap Ana.

"Baiklah dek, karena kalian juga sudah mulai dewasa ,saatnya kita bongkar siapa kita dek, maafin abang yang selama ini selalu menyembunyikan karena abang takut akan nasib kita," lirih Ferdian ...

Si ceritakanlah semua awal kisah mereka dari mereka kecil sampe mereka akhirnya disini. Seketika tangis pecah menggema di gubuk reotnya.

"Jadi kami anak orang kaya di Jakarta kak?" tanya Lucy.

"Betul dek ,kita orang kaya ,hanya saja kita tak bisa menikmati itu ,seluruh harta kita di kuasai oleh paman nak, dan pamanlah yang mengusir kita waktu kalian kecil dan lebih menyedihkan lagi waktu itu umur kamu Lucy baru lima bulan, abang berjuang untuk membeli susu mu, menjual hasil bumi bersama Kakek. Berjalan puluhan kilo untuk sampai di kota"tuturnya.

"Apa kau tau nama perusahaan papa mu dulu Fer" seloroh Adinda memecah keharuan itu.

"Seingat ku namanya adalah PT Multikarya Abadi. Aku sedikit lupa. Aku tak tau namanya masih sama tau sudah di ganti .." lirih Ferdian.

"Apa kau punya petunjuk dengan asal keluargamu" tanya Adinda

"Aku punya, hanya ini". Di berikannya selembar kertas dengan bertuliskan nama perusahaan dan pemiliknya. Melihat ini Adinda sangat familiar dengan salah satu wajah lelaki yang ada di poto itu. "tunggu - tunggu, apa benar ini semua keluargamu fer ? "ucap Adinda dengan mata yang terbelalak..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!